Anda di halaman 1dari 13

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Lengkap Beserta

Penjelasannya

A. Perusahaan Jasa

Apasih perusahaan jasa (service company) itu ?


Perusahaan jasa  bisa kita artikan sebagai perusahaan yang khusus
bergerak menangani atau memberikan pelayanan di bidang
penjualan jasa (keahlian).
Apa saja contohnya ?
Yang termasuk ke dalam bidang perusahaan jasa contohnya
adalah bank, asuransi, bengkel motor/mobil, rental, usaha salon,
jasa pengiriman surat/barang (POS, JNE, TIKI dsb) dan masih
banyak contoh lainnya.
B. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menyatakan bahwa


laporan keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas informasi
yang ada di suatu perusahaan. Laporan keuangan meliputi

1. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif


lain  (statement of income and other comprehensive income).
2. Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
3. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) /
Neraca (balance sheet).
4. Laporan arus kas (stetement of cash flow).
5. Catatan atas laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.

Baca Juga : 
a. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Lengkap
b. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
c. Laporan Perubahan Modal
d. Laporan Posisi Keuangan / Neraca
e. Laporan Arus Kas

Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.


2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3. Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.

C. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir


periode terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan posisi kas (neraca), dan laporan arus kas.

1. Contoh Laporan Laba-Rugi (Income Statement)


Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh
pendapatan dan beban dari suau perusahaan dalam satu
periode akuntansi. Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk
penyajian yaitu:
a. Bentuk Single Step
bentuk laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh
pendapatan dan semua beban yang ada. Kemudian selisih
dari pendapatan dan beban adalah diketahui besarnya
sebagai laba/rugi perusahaan.
b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan
bentuk sebelumnya hanya perbedaannya karena adanya
pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis beban.
Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan
pendapatan diluar usaha dikelompokkan tersendiri.
Begitupun pada beban, dibedakan pula beban usaha dan
beban diluar usaha.
Selisih dari pendapatan dan beban kemudian diketahui
sebagai laba/rugi perusahaan.
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal / laporan perubahan ekuitas adalah


suatu bentuk laporan keuangan perusahaan jasa yang secara
khusus menyajikan informasi tentang segala perubahan yang
terjadi pada modal/ekuitas suatu perusahaan pada satu
periode akuntansi.

Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas:

a. Modal awal (pemilik)


b. Laba (rugi) bersih
c. Setoran (penarikan) pemilik
d. Ekuitas akhir
Bentuk laporan perubahan modal biasanya disusun dalam
bentuk staffel. Berikut contohnya:

Informasi :
Terjadi penambahan modal apabila: laba lebih besar dari pada
pengambilan pribadi (prive). Dan terjadi pengurangan
modal apabila:

a. Laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi).


b. Rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).
3. Laporan Posisi Keuangan / Neraca
Laporan Posisi Keuangan atau sering disebut neraca pada
perusahaan jasa  adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu
periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan.

Berikut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan:

a. Aset
b. Kewajiban (liabilitas)
c. Ekuitas (equity)
Bentuk Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan
adalah dengan 2 bentuk , yaitu:
a. Bentuk skontro
b. Bentuk staffel

Langkah-langkah Penyusunan Laporan Posisi Keuangan:


a. Judul Laporan
Menuliskan keterangan yang terdiri dari:

 nama perusahaan,
 nama laporan, dan
 periode laporan di tengah atas halaman.
b. Isi Laporan

 Aset disusun sedemikian rupa hingga menurut urutan


likuiditasnya
 Kewajiban harus disusun menurut urutan jatuh
temponya
 Ekuitas harus disusun menurut urutan sifat
kekekalannya
Contoh Laporan Posisi Keuangan
a. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah)Bentuk T
Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah
dengan cara kelompok harta (aktiva) di kolom sebelah
kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya
dikolom sebelah kanan.
b. Bentuk laporan (Stafel)
Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta
(aktiva) diletakkan dibagian atas dan kelompok kewajiban
dan modal diletakkan dibawahnya.. bentuk ini sering
dikenal dengan bentuk laporan/vertical.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan
yang menyajikan informasi arus masuk dan arus keluar kas
dan setara dengan kas.

Kas : meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro

Sedangkan setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat


likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat
dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.

Jadi, laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas


selama periode akuntansi tertentu dan dapat diklasifikasikan
menjadi :

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Yang disesuaikan dengan bisnis perusahaan tersebut. Tujuan


dari klasifikasi sendiri adalah untuk memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk
menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan
perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan
peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan
karena berhubungan dengan pendapatan perusahaan.
Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:

 penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau jasa,


 penerimaan kas dari royalty,  fee, komisi, dan
pendapatan lain,
 pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang
atau jasa,
 pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
 penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan
asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas
dan manfaat asuransi lainnya,
 pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali
(restitusi) pajak penghasilan,
 penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari
kontrak yang diadakan dan dilaksanakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa
informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan sumberdaya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
 pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian
seperti aktiva tetap, aktiva jangka panjang, termasuk
didalamnya adalah biaya pengembangan aktiva yang
dibangun sendiri oleh perusahaan.
 penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah,
bangunan, peralatan) aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain.
 perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen
keuangan.
 sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman
yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya
(terkecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
 pembayaran sejumlah kas yang berhubungan
dengan futures contracts, forward contracts, option
contracts, dan swap contracts, terkecuali pelaksanaan
kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan
sebagai aktivitas pendanaan.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus
kas akibat dari aktivitas pendanaan adalah untuk
memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa depan
oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.
Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan
diantaranya:
 penerimaan kas yang berasal dari saham atau
instrumen modal lainnya.
 pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus
saham perusahaan kepada para pemegang saham.
 penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel,
hipotik, dan pinjaman lainnya.
 pelunasan pinjaman.
 pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
 pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha
(lessee) Berikut contoh laporan keuangan perusahaan
jasa.
MANAJEMEN KEUANGAN TENTANG

LAPORAN KEUANGAN ( NERACA)

HASMA

P17020270

Kelas K3c

PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU

EKONOMI (STIE) AMKOP MAKASSAR

2018

Anda mungkin juga menyukai