Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

2.2 KOMPONEN DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS


Komponen dasar dan format yang diperbolehkan dari laporan arus kas telah
ditetapkan dengan baik.
1. Laporan arus kas memiliki subbagian yang berkaitan dengan hal-hal khusus
untuk aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan.
2. Tersedia dua format presentasi: langsung dan tidak langsung.
Pembahasan berikut menyajikan topik-topik ini secara lebih rinci:

2.2.1 Klasifikasi Arus Kas dan Aktivitas Nonkas


Semua perusahaan terlibat dalam aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
Aktivitas ini adalah klasifikasi yang digunakan dalam laporan arus kas berdasarkan
IFRS dan US GAAP. Di bawah IFRS,Standar Akuntansi Internasional No. 7, (IAS
No. 7), Laporan Arus Kas, mengatur bahwa arus kas dikategorikan sebagai berikut:
 Aktifitas Operasi. Aktivitas operasi mencakup aktivitas sehari-hari perusahaan
yang menghasilkan pendapatan, seperti menjual inventaris dan menyediakan
layanan. Arus masuk kas dihasilkan dari penjualan tunai dan dari penagihan
piutang. Contohnya termasuk penerimaan kas dari penyediaan jasa dan royalti,
komisi, dan pendapatan lainnya. Untuk menghasilkan pendapatan, perusahaan
melakukan aktivitas seperti inventaris manufaktur, pembelian inventaris dari
pemasok, dan membayar karyawan. Arus keluar kas dihasilkan dari pembayaran
tunai untuk inventaris, gaji, pajak, dan biaya terkait operasi lainnya dan dari
pembayaran hutang dagang. Selain itu, aktivitas operasi mencakup penerimaan
dan pembayaran kas yang terkait dengan sekuritas yang dimiliki untuk tujuan
transaksi atau perdagangan (berlawanan dengan dimiliki untuk investasi, seperti
yang dibahas di bawah).
 Investasi. Kegiatan investasi meliputi pembelian dan penjualan investasi.
Investasi meliputi properti, pabrik, dan peralatan; aset tidak berwujud; aset jangka
panjang lainnya; dan investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek pada
ekuitas dan hutang (obligasi dan pinjaman) yang diterbitkan oleh perusahaan lain.
Untuk tujuan ini, investasi pada saham dan sekuritas utang tidak termasuk: (a)
sekuritas yang dianggap setara kas (sekuritas jangka pendek, sangat likuid) dan
(b) transaksi atau perdagangan sekuritas, yang pembelian dan penjualannya
dianggap operasi bahkan untuk perusahaan di mana ini bukan kegiatan bisnis
utama. Arus kas masuk dalam kategori investasi meliputi penerimaan kas dari
penjualan sekuritas nonperdagangan; perumahan, tanaman dan peralatan; tidak
berwujud; atau aset jangka panjang lainnya. Arus kas keluar mencakup
pembayaran tunai untuk pembelian aset tersebut.
 Kegiatan Pembiayaan. Kegiatan pembiayaan termasuk mendapatkan atau
membayar kembali modal, seperti ekuitas dan utang jangka panjang. Dua sumber
utama modal adalah pemegang saham dan kreditur. Arus kas masuk dalam
kategori ini mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham (umum atau
preferen) atau obligasi dan penerimaan kas dari pinjaman. Arus kas keluar
mencakup pembayaran tunai untuk membeli kembali saham (misalnya, saham
perbendaharaan), untuk membayar dividen, dan untuk membayar kembali
obligasi dan pinjaman lainnya. Perhatikan bahwa pinjaman tidak langsung
menggunakan utang dagang tidak dianggap sebagai aktivitas pendanaan —
pinjaman semacam itu akan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.

2.2.2 Format Arus Kas Langsung dan Tidak Langsung untuk Pelaporan Arus
Kas Operasional
Ada dua format yang dapat diterima untuk melaporkan arus kas dari operasi (juga
dikenal sebagai arus kas dari aktivitas operasi atau arus kas operasi), yang
didefinisikan sebagai jumlah kas bersih yang disediakan dari aktivitas operasi:
metode langsung dan tidak langsung. Jumlah arus kas operasi identik dengan kedua
metode tersebut; hanya format penyajian bagian arus kas operasi yang berbeda.
Format penyajian arus kas dari investasi dan pendanaan sama persis, terlepas dari
metode mana yang digunakan untuk menyajikan arus kas operasi.
Metode langsung menunjukkan arus kas masuk dan arus keluar tertentu yang
menghasilkan arus kas yang dilaporkan dari aktivitas operasi. Ini menunjukkan setiap
arus kas masuk dan keluar terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan, menyesuaikan item laporan laba rugi untuk menghilangkan pengaruh
akrual.
Metode tidak langsung menunjukkan bagaimana arus kas dari operasi dapat
diperoleh dari laba bersih yang dilaporkan sebagai hasil dari serangkaian
penyesuaian. Format tidak langsung dimulai dengan laba bersih.
Perbedaan metode langsung dan tidak langsung hanya terletak pada penyajian
arus kas yang berasal dari kegiatan operasi. Jika pada penyajian langsung (direct
method), arus kas yang berasal dari kegiatan operasional diperinci menjadi dua arus
kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci lagi dalam
beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas maka dalam penyajian tidak
langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan,
kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi).
Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah
yang dapat digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:
1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas.
2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan
menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect
method).
3. Hitung dan melaporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi.
4. Hitung dan melaporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan.
5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan
oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai
pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir)

2.3 LAPORAN ARUS KAS: HUBUNGAN DAN PERSIAPAN


2.3.1 Keterkaitan Laporan Arus Kas dengan Laporan Laba Rugi dan Neraca
Persamaan akuntasi:
Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik
Uang tunai adalah aset. Laporan arus kas pada akhirnya menunjukkan perubahan
kas selama periode akuntansi. Saldo awal dan akhir kas ditampilkan di neraca
perusahaan untuk tahun-tahun sebelumnya dan saat ini, dan bagian bawah laporan
arus kas merekonsiliasi kas awal dengan kas akhir.

2.4 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS


Analisis arus kas perusahaan dapat memberikan informasi yang berguna untuk
memahami bisnis dan pendapatan perusahaan dan untuk memprediksi arus kas masa
depan.
2.4.1 Evaluasi Sumber dan Penggunaan Kas
Evaluasi laporan arus kas harus melibatkan penilaian menyeluruh atas sumber
dan penggunaan kas di antara tiga kategori utama serta penilaian terhadap pendorong
utama arus kas dalam setiap kategori, sebagai berikut:
a. Mengevaluasi di mana sumber utama dan penggunaan arus kas antara aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Mengevaluasi penentu utama arus kas operasi.
c. Evaluasi penentu utama arus kas investasi.
d. Mengevaluasi determinan utama arus kas pembiayaan.

2.4.2 Analisi Common-Size Laporan Arus Kas


Dalam analisis ukuran umum dari laporan laba rugi perusahaan, setiap item baris
pendapatan dan pengeluaran dinyatakan sebagai persentase dari pendapatan bersih
(penjualan bersih). Untuk common-size neraca, setiap item baris aset, kewajiban, dan
ekuitas dinyatakan sebagai persentase dari total aset. Untuk lcommon-size laporan
arus kas , ada dua pendekatan alternatif. Pendekatan pertama adalah menyatakan
setiap item baris arus kas masuk (arus keluar) sebagai persentase dari total arus masuk
(arus keluar) kas, dan pendekatan kedua adalah menyatakan setiap item baris sebagai
persentase dari pendapatan bersih.

2.4.3 Arus Kas Bebas ke Perusahaan dan Arus Kas Bebas ke Ekuitas
Kelebihan arus kas operasi atas belanja modal dikenal secara umum sebagai arus
kas bebas. Untuk tujuan menilai perusahaan atau sekuritas ekuitasnya, analis mungkin
ingin menentukan ukuran arus kas bebas yang lebih tepat, seperti arus kas bebas ke
perusahaan (FCFF) atau arus kas bebas ke ekuitas (FCFE).
FCFF adalah arus kas yang tersedia bagi pemasok utang dan modal ekuitas
perusahaan setelah semua biaya operasi (termasuk pajak penghasilan) dibayar dan
investasi yang diperlukan dalam modal kerja dan modal tetap telah dilakukan. FCFF
dapat dihitung mulai dengan laba bersih sebagai:
FCFF = NI + NCC + Int(1 - Tax Rate) - FCInv - WCInv
Di mana
NI = Pendapatan bersih
NCC = Biaya non tunai (seperti depresiasi dan amortisasi)
Int = Beban bunga
FCInv = Pengeluaran modal (modal tetap, seperti peralatan)
WCInv = Pengeluaran modal kerja

Alasan untuk menambahkan kembali bunga adalah bahwa FCFF adalah arus kas
yang tersedia bagi pemasok modal utang maupun modal ekuitas. Mudahnya, FCFF
juga dapat dihitung dari arus kas dari aktivitas operasi sebagai:
FCFF = CFO + Int(1 - Tax Rate) - FCInv
CFO mewakili arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan US GAAP atau IFRS di
mana perusahaan telah memilih untuk menempatkan beban bunga dalam aktivitas
operasi.

2.4.4 Rasio Arus Kas


Laporan arus kas memberikan informasi yang dapat dianalisis dari waktu ke
waktu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja masa lalu
suatu perusahaan dan prospek masa depannya. Informasi ini juga dapat digunakan
secara efektif untuk membandingkan kinerja dan prospek perusahaan yang berbeda
dalam suatu industri dan industri yang berbeda. Ada beberapa rasio berdasarkan arus
kas dari aktivitas operasi yang berguna dalam analisis ini. Rasio ini umumnya terbagi
menjadi rasio arus kas kinerja (profitabilitas) dan rasio cakupan arus kas
(solvabilitas).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntasi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang atau kas
perusahaan disebut dengan laporan arus kas (cash flow statement).Dalam struktur
lapotan arus kas,terdapat 3 kategori yang ada dalam pembuatan laporan arus kas di
antara lain yaitu Operating Activities, Investing Activities, dan Financing Activities.
Laporan keuangan arus kas merupakan laporan yang disusun setelah pembuat
neraca. Berdasarkan cara penyajiannya, laporan keuangan arus kas dikelompokkan
menjadi dua yaitu penyajian langsung (direct menthod) dan penyajian tidak langsung
(indirect menthod). Dalam menilai kekuatan perusahaan dengan menganalisis
hubungan antara arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan
menghutung ratio laporan keuangan berdasarkan data arus kas.
DAFTAR PUSTAKA

International Financial Statement Analysis, Thomas R. Robinson, Hennie Van


Greuning, Elaine Henry, Michael A.Broihahn, 2009

Anda mungkin juga menyukai