Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ARUS KAS:

BINATANG APA ITU?

PSAK Nomor 2 tentang Laporan Arus Kas telah diberlakukan lebih dari 25 tahun yang
lalu, atau tepatnya sejak 1 Januari 1995. Artinya laporan ini wajib dimunculkan sebagai
bagian dari laporan keuangan yang pokok bagi setiap entitas yang menerbitkan laporan
keuangan, sejak tanggal tersebut. Namun sampai sekarang, berdasarkan pengalaman dan
pengamatan penulis, masih banyak pihak yang belum memahami laporan arus kas. Oleh
karena itulah, berikut ini disajikan uraian yang diharapkan dapat memberikan tambahan
pemahaman kepada para pembaca tentang laporan arus kas.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menunjukkan perubahan kas suatu
perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Laporan arus kas memberikan
informasi tentang kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi yang dilakukan oleh
perusahaan. Tepatnya, laporan ini dapat memberikan informasi tentang arus kas masuk dan
keluar di perusahaan pada suatu periode berjalan.
Beberapa kegunaan laporan ini, bersama dengan pengungkapan yang terkait dalam laporan
keuangan lainnya adalah, ia dapat membantu para investor dan kreditor untuk:

Mengukur arus kas di masa datang: Data tentang laba, ketika ditambahkan dengan
data arus kas periode sekarang, memberikan dasar yang lebih baik untuk mengukur
arus kas di masa datang.
Mengukur kualitas laba: Sebagian orang percaya bahwa informasi arus kas lebih
andal ketimbang informasi dari laporan laba rugi karena laporan laba rugi
menggunakan sejumlah asumsi, estimasi dan penilaian dalam penyusunannya.
Mengukur kemampuan operasional: Apakah suatu perusahaan mampu
menjalankan operasinya, bertumbuh di masa datang, maupun membagikan laba
kepada para pemiliknya, tergantung pada kecukupan kas yang telah atau akan
dihasilkan.
Mengukur fleksibilitas dan likuiditas finansial: Data arus kas dapat memberikan
indikasi, apakah sebuah perusahaan mampu bertahan terhadap masalah‐masalah
operasional yang dihadapinya dan apakah perusahaan tersebut mengalami kesulitan
untuk membayar kewajiban‐kewajibannya yang telah jatuh tempo, membayar
dividen, atau biaya‐biaya operasional lainnya.
Menyediakan informasi tentang aktivitas pendanaan dan investasi: Arus kas
dikelompokkan berdasarkan pengaruhnya terhadap pos‐pos dalam laporan posisi
keuangan (neraca); kegiatan investasi berpengaruh terhadap aset, sementara
aktivitas pendanaan mempengaruhi liabilitas (kewajiban) dan ekuitas.

1
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Menganalisis perbedaan: laporan arus kas dapat menunjukkan penyebab
perbedaan antara angka laba bersih di laporan laba rugi dengan pembayaran dan
penerimaan kas yang terkait.

Laporan arus kas mengelompokkan arus kas masuk dan keluar berdasarkan tiga
kelompok aktivitas atau kegiatan, yaitu dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
Aktivitas investasi biasanya berkaitan dengan aset tidak lancar dalam laporan posisi
keuangan (neraca) yang meliputi (1) pemberian pinjaman dan penagihan pinjaman
tersebut; (2) perolehan dan penghentian aset‐aset produktif serta investasi jangka panjang.
Aktivitas pendanaan, pada sisi lain, berkaitan dengan pos‐pos liabilitas dan ekuitas yang
meliputi (1) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman tersebut serta
(2) setoran modal dari pemilik dan pembagian laba kepada mereka.
Aktivitas operasi, dengan demikian, berkaitan dengan semua transaksi dan kejadian‐
kejadian selain aktivitas investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi ini berkaitan pula
dengan pengaruh terhadap kas yang diakibatkan oleh transaksi‐transaksi yang berpengaruh
terhadap laba tahun berjalan.
Contoh sumber‐sumber penerimaan kas dalam laporan arus kas adalah: kas dari
aktivitas operasi, penerbitan surat utang, penerbitan saham, penjualan investasi, dan
penjualan aset tetap. Contoh pos‐pos penggunaan kas, misalnya: kas yang digunakan dalam
kegiatan operasi, pembayaran dividen tunai, pelunasan utang, pembelian investasi,
pembelian kembali saham perusahaan yang telah diterbitkan, dan pembelian aset tetap.
Transaksi‐transaksi yang berhubungan dengan investasi dan pendanaan secara
nontunai dilaporkan baik melalui pengungkapan dalam bentuk naratif pada laporan yang
terkait, ataupun diikhtisarkan dalam laporan lain secara terpisah. Contoh transaksi‐transaksi
nontunai ini misalnya, konversi dari utang menjadi ekuitas, perolehan aset‐aset secara
kredit, dan pertukaran aset nonkas atau liabilitas dengan aset nonkas atau liabilitas lainnya.
Untuk transaksi‐transaksi yang sebagian dilakukan secara tunai dan sebagian lagi secara
tidak tunai, hanya bagian yang tunai saja yang dilaporkan dalam laporan arus kas.

Penyusunan laporan arus kas dilakukan dengan tiga langkah utama:


(1) Menentukan perubahan‐perubahan kas. Ini dilakukan cukup dengan melihat selisih
antara saldo awal dengan saldo akhir kas.
(2) Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Ini dilakukan dengan menganalisis
laporan laba rugi tahun berjalan, laporan posisi keuangan (neraca) komparatif dan data‐
data transaksi tertentu. Laporan posisi keuangan (neraca) komparatif dapat
menunjukkan bagaimana perubahan aset, liabilitas dan ekuitas dalam tahun berjalan.
Laporan laba rugi tahun berjalan memberikan informasi tentang jumlah kas yang
diperoleh dari kegiatan operasi. Data‐data transaksi tertentu memberikan detil
informasi tambahan yang diperlukan untuk mengetahui apakah kas diperoleh ataukah
digunakan dalam operasional tahun berjalan.
(3) Menentukan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semua perubahan lainnya
dalam laporan posisi keuangan (neraca) dianalisis untuk menentukan pengaruhnya
terhadap kas.

2
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan menggunakan metode
langsung (direct method) atau metode tidak langsung (indirect method). Dengan metode
langsung, kelompok utama dalam penerimaan kas dari hasil operasi dan pengeluaran kas
untuk operasi, disajikan secara terpisah. Arus kas bersih dari aktivitas operasi menurut
metode langsung disajikan berdasarkan selisih antara pendapatan tunai dan beban‐beban
tunai. Metode langsung ini menyajikan pendapatan dan beban yang secara langsung
menggambarkan arus kasnya (cash basis). Dengan demikian akan dihasilkan laba bersih
tunai (cash net income), yang sama dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi (net cash
flow from operating activities).
Jika akan meyajikan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi berdasarkan metode
langsung, penerimaan kas dari hasil penjualan tunai dapat dihitung dengan melakukan
penyesuaian terhadap penjualan pada laporan laba rugi. Penjualan harus dikurangi dengan
kenaikan piutang dagang atau ditambah dengan penurunan piutang dagang agar diperoleh
besarnya kas masuk dari penjualan tunai pada periode berjalan.

Penjualan tunai = penjualan – (+) kenaikan (penurunan) piutang

Untuk menentukan pembayaran tunai kepada pemasok, perlu dicari terlebih dahulu,
berapa pembelian dalam tahun berjalan. Untuk mengetahui berapa besarnya pembelian,
dilakukan penyesuaian beban pokok penjualan terhadap perubahan persediaan (yaitu,
beban pokok penjualan bertambah ketika persediaan bertambah dan berkurang ketika
persediaannya berkurang). Setelah pembelian diketahui, pembayaran tunai kepada
pemasok dihitung dengan menyesuaikan pembelian terhadap perubahan pada utang
dagang. Penambahan (pengurangan) pada utang dagang harus dikurangkan dari
(ditambahkan pada) pembelian, untuk dapat mengetahui berapa besarnya kas yang
dibayarkan kepada pemasok tersebut.

Pembelian tunai = pembelian – (+) kenaikan (penurunan) utang dagang


= [beban pokok penjualan – (+) penurunan (kenaikan) persedia-
an] – (+) kenaikan (penurunan) utang dagang

Pembayaran kas untuk beban‐beban operasional dapat diketahui dengan


menyesuaikan beban operasi dari laporan laba rugi. Beban operasi selain penyusutan
ditambah dengan penurunan beban akrual atau dikurangi dengan kenaikan beban akrual
akan menghasilkan angka pembayaran tunai untuk beban operasional periode berjalan.
Sedangkan besarnya beban Pajak Penghasilan dalam laporan laba rugi ditambah dengan
penurunan utang PPh atau dikurangi dengan kenaikan utang PPh dalam neraca akan
menghasilkan besarnya kas yang dibayarkan untuk pajak penghasilan pada periode
tersebut.

Pembayaran tunai untuk beban operasi = beban operasi selain penyusutan – (+)
kenaikan (penurunan) beban akrual

Pembayaran tunai untuk beban PPh = beban pajak penghasilan – (+) kenaikan
(penurunan) utang pajak penghasilan

3
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Penerapan penyusunan laporan arus kas berdasarkan metode tidak langsung,
dilakukan dengan menyesuaikan laba bersih akrual (accrual net income) dalam laporan laba
rugi menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Penyajian dimulai dengan laba (rugi)
bersih akrual pada bagian paling atas laporan dan ditambah atau dikurangi dengan pos‐pos
dalam laporan laba rugi yang bersifat nontunai, misalnya, depresiasi serta beban‐beban
nontunai lainnya dan perubahan saldo aset lancar maupun kewajiban lancar, dalam laporan
posisi keuangan (neraca), dari satu periode ke periode berikutnya. Kita juga perlu
menghilangkan efek penangguhan (deferral) dari penerimaan atau pembayaran kas pada
masa lalu, menghilangkan pos‐pos yang terutang/akrual (accrual) dari penerimaan atau
pembayaran kas di masa datang, serta pos‐pos nontunai dalam laporan laba rugi. Kita perlu
mengkonversi laba bersih dari laporan laba rugi yang disusun dengan dasar akrual (accrual
basis) menjadi dasar kas (cash basis) karena laba bersih dalam laporan laba rugi tersebut
meliputi pula pos‐pos yang tidak berkaitan dengan penggunaan atau menghasilkan kas.
Misalnya, penjualan secara kredit yang mengakibatkan bertambahnya piutang dagang. Jika
piutang dagang bertambah selama tahun berjalan, pendapatan yang dilaporkan
berdasarkan accrual basis akan dilaporkan lebih tinggi dari kas yang sebenarnya diterima.
Dengan demikian, laba bersih yang berdasarkan accrual basis harus disesuaikan untuk
menggambarkan arus kas bersih sesungguhnya dari aktivitas operasi.

PSAK tidak menyebutkan secara spesifik, metode mana yang harus digunakan untuk
menyusun laporan arus kas. Kita dibolehkan untuk memilih salah satu dari dua metode yang
tersedia. Banyak orang yang lebih senang menggunakan metode langsung untuk penyajian
laporan arus kas karena langsung mengetahui dari mana kas yang diperoleh perusahaan
berasal dan untuk apa kas yang keluar dari perusahaan digunakan. Namun jumlah orang
yang lebih mendukung penggunaan metode tidak langsung juga tidak kalah banyak.
Pendukung metode tidak langsung atau metode rekonsiliasi berargumen bahwa:
(a) Dengan menyajikan rekonsiliasi antara laba bersih dengan kas yang diperoleh dari
operasional perusahaan, maka dapat ditunjukkan penyebab perbedaan di antara
keduanya.
(b) Metode langsung sebenarnya tidak lebih dari laporan laba rugi dengan dasar kas yang
dapat menimbulkan kerancuan dan menyebabkan ketidakpastian bagi para pengguna
laporan keuangan yang telah terbiasa dengan laporan laba rugi yang accrual‐basis.
(c) Ada beberapa masalah berkaitan dengan apakah metode langsung merupakan metode
yang dapat dibenarkan berdasarkan pertimbangan biaya‐manfaat (cost/benefit‐justified)
karena metode ini akan dapat membawa pada penambahan biaya untuk penyusunan
laporan karena pencatatan akuntansi keuangan tidak dilakukan secara cash basis.

Jika entitas memilih untuk menyajikan laporan arus kas berdasarkan metode langsung,
maka ia harus tetap menyajikan skedul tambahan berupa rekonsiliasi laba bersih dengan
arus kas dari aktivitas operasi (lihat ilustrasi). Skedul ini serupa dengan bagian arus kas dari
aktivitas operasi sebagaimana pada laporan arus kas yang disajikan dengan metode tidak
langsung.

4
___________________________________________________________________ Ali Irfan
•ILUSTRASI•

Agar lebih memperjelas pemahaman, berikut ini adalah ilustrasi sederhana


penyusunan laporan arus kas yang disajikan dalam dua pendekatan, yaitu (a) metode tidak
langsung (indirect method) dan (b) metode langsung (direct method). Untuk itu maka
diberikan data‐data dari PT JENNIFER LOPEZ sebagai berikut ini:

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Per 31 Desember
(Dalam ribuan Rupiah)

2011 2012

Kas Rp 10.000.000,00 Rp 15.000.000,00


Piutang Dagang 20.000.000,00 33.000.000,00
Persediaan 40.000.000,00 50.000.000,00
Gedung 60.000.000,00 65.000.000,00
Akumulasi Depresiasi (12.000.000,00) (16.000.000,00)

Total Aset Rp118.000.000,00 Rp147.000.000,00

Utang Dagang Rp 20.000.000,00 Rp 25.000.000,00


Modal Saham 80.000.000,00 100.000.000,00
Saldo Laba 18.000.000,00 22.000.000,00

Total Liabilitas dan Ekuitas Rp118.000.000,00 Rp147.000.000,00

5
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
(Dalam ribuan Rupiah)

Penjualan Rp 100.000.000,00
Beban Pokok Penjualan (67.000.000,00)

Laba Kotor Rp 33.000.000,00


Beban‐beban Operasional:
Depresiasi Rp 4.000.000,00
Lainnya 17.000.000,00 (21.000.000,00)

Laba Bersih Rp 12.000.000,00

Jika kita menerima dan melihat kinerja manajemen PT Jennifer Lopez dari dua
macam laporan keuangan di atas maka kita akan menyimpulkan bahwa pada tahun 2012
manajemen telah memberikan kinerja yang baik. Saldo kas mengalami kenaikan sebesar Rp
5.000.000.000,00 dibandingkan dengan saldo pada tahun 2011. Demikian pula laporan laba
rugi mengabarkan kepada kita bahwa perusahaan telah memperoleh laba sebesar Rp
12.000.000.000,00. Prestasi tersebut, bisa jadi merupakan peningkatan bila dibandingkan
dengan kinerja manajemen pada tahun sebelumnya. Sekarang, kita akan menyusun laporan
arus kas berdasarkan informasi di atas dan mencoba menganalisis, informasi apa nantinya
yang dapat diberikan oleh laporan arus kas tersebut. Untuk dapat menyusun laporan arus
kas kita harus memiliki data tambahan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan yang
sudah ada. Informasi tersebut diperoleh dengan cara seperti diuraikan di bawah ini.

Informasi tambahan:

a. Perubahan saldo laba dipengaruhi oleh laba bersih periode berjalan dan pembagian
dividen pada tahun tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat menghitung
berapakah besarnya pembagian dividen pada tahun 2012. Pembayaran dividen ini
merupakan salah satu komponen arus kas yang berasal dari (digunakan untuk) kegiatan
pendanaan:

saldo awal saldo laba + laba bersih – dividen = saldo akhir saldo laba
saldo awal saldo laba + laba bersih – saldo akhir saldo laba = dividen

18.000.000.000 + 12.000.000.000 – 22.000.000.000 = 8.000.000.000

b. Saham biasa yang diterbitkan dalam tahun 2012 dijual secara tunai. Arus kas dari
penjualan saham perusahan merupakan arus kas dari (untuk) kegiatan pendanaan.

6
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Dari data‐data di atas maka kita dapat menyusun laporan arus kas sebagai berikut:

A. Metode Tidak Langsung


PT JENNIFER LOPEZ
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012
(Dalam ribuan Rupiah)

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi:


Laba Bersih Rp 12.000.000,00
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke
Arus kas bersih dari aktivitas operasi:
Beban depresiasi Rp 4.000.000,00
Kenaikan piutang (13.000.000,00)
Kenaikan persediaan (10.000.000,00)
Kenaikan utang 5.000.000,00 (14.000.000,00)

Kas yang tersedia dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (Rp 2.000.000,00)

Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi:


Pembelian gedung (5.000.000,00)

Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan:


Penjualan saham biasa Rp 20.000.000,00
Pembayaran dividen ( 8.000.000,00) 12.000.000,00

Kenaikan kas bersih Rp 5.000.000,00


Saldo kas 1 Januari 2012 10.000.000,00

Saldo kas 31 Desember 2012 Rp 15.000.000,00

7
___________________________________________________________________ Ali Irfan
B. Metode Langsung
PT JENNIFER LOPEZ
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012
(Dalam ribuan Rupiah)

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi:


Kas yang diterima dari pelanggan (a) Rp 87.000.000,00
Kas yang dibayarkan kepada pemasok (b) Rp 72.000.000,00
Beban‐beban lainnya 17.000.000,00 ( 89.000.000,00)

Kas yang tersedia dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (Rp 2.000.000,00)

Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi:


Pembelian gedung ( 5.000.000,00)

Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan:


Penjualan saham biasa Rp 20.000.000,00
Pembayaran dividen ( 8.000.000,00) 12.000.000,00

Kenaikan kas bersih Rp 5.000.000,00


Saldo kas 1 Januari 2012 10.000.000,00

Saldo kas 31 Desember 2012 Rp 15.000.000,00

Skedul Rekonsiliasi Laba Bersih dengan Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Laba Bersih per Laporan Laba Rugi Rp 12.000.000,00
Ditambah (Dikurangi):
Beban depresiasi Rp 4.000.000,00
Kenaikan piutang (13.000.000,00)
Kenaikan persediaan (10.000.000,00)
Kenaikan utang 5.000.000,00 (14.000.000,00)

Kas bersih dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (Rp 2.000.000,00)

Catatan:
(a) penjualan – kenaikan piutang dagang = Rp 100.000.000.000 – 13.000.000.000 =
Rp 87.000.000.000
(b) pembelian – kenaikan utang dagang = (BPP + kenaikan persediaan) – kenaikan utang
dagang = Rp (67.000.000.000 + 10.000.000.000) – 5.000.000.000 = Rp 72.000.000.000

8
___________________________________________________________________ Ali Irfan
Berdasarkan laporan arus kas di atas, kita bisa melihat kinerja manajemen secara
lebih lengkap. Dengan membagi arus kas berdasarkan tiga kelompok kegiatan kita menjadi
tahu bahwa ternyata, manajemen tidak dapat menghasilkan arus kas masuk dari kegiatan
operasional selama tahun 2012, karena nampak dari laporan bahwa arus kas dari kegiatan
operasi justru dalam posisi negatif. Lalu dari mana kenaikan saldo kas dan pembagian
dividen tunai berasal, sementara arus kas dari kegiatan investasi juga negatif? Ternyata kas
tersebut berasal dari kegiatan pendanaan berupa penjualan saham perusahaan kepada
investor baru. Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan ini memang memberikan aliran kas
positif bagi perusahaan pada tahun 2012, namun juga memberikan konsekuensi kas keluar
yang lebih besar di masa datang berupa pembagian dividen kepada para pemegang saham
yang lebih banyak. Selain itu persentase kepemilikan pemegang saham lama di perusahaan
pun menjadi tergerus (terdilusi) akibat penambahan saham baru yang beredar tersebut.
Jadi, apakah kinerja manajemen PT Jennifer Lopez pada tahun 2012 sudah bagus? Nah,
sekarang kita memiliki perspektif yang lebih luas dan kacamata yang lebih terang untuk
membaca kondisi perusahaan.

9
___________________________________________________________________ Ali Irfan

Anda mungkin juga menyukai