Oleh :
RATNA YULI WARDANI
A32020197
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa “Asuhan Keperawatan Pada
Tn. S Dengan Masalah Keperawatan Utama : Perfusi jaringan perifer tidak efektif
pada pasein CKD dengan Anemia di Ruang Al Maun RS PKU Muhammadiyah
Sruweng”
Oleh :
RATNA YULI WARDANI
A32020197
Mengetahui,
DAFTAR ISI
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Penyebab :
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis, merokok,
gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis, diabetes
melitus, Hiperlipidemia)
2
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Pasien dengan perfusi perifer tidak efektif memiliki tanda dan gejala
mayor maupun minor sebagai berikut (PPNI, 2016):
1. Tanda dan gejala mayor :
a. Secara subjektif : -
b. Secara objektif :
o pengisian kapiler >3 detik
o nadi perifer menurun atau tidak teraba
o akral teraba dingin
o warna kulit pucat
o turgor kulit menurun
C. FOKUS PENGKAJIAN
Kaji riwayat penyakit yang diderita swbwlum menderita CKD
seperti diabetes militus, glomerulonefritis, hipertensi, rematik,
hiperparatiroidisme, obstruksi saluran kemih dan traktus urinarius bagian
bawah, hal lain yang perlu dikaji antara lain:
a. Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, apakah klien tau
tentang penyakitnya
3
Pathways
Anemia berat
Ke jaringan menurun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGKAJIAN
No : FRM – SKP/037
Tanggal : 19 oktober 2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Revisi : 00
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Halaman : 1 dari 1
PENGKAJIAN AWAL
KEPERAWATAN
PASIEN
GCS : E 4.... M .6... V 5.... Pupil : kanan .... mm*/kiri .... mm Reaksi cahaya : kanan
.... / kiri ..... .....
Suhu ...36,5.. oC Nadi ..90..x/mnt, teratur Pernafasan 20 x/mnt, teratur
Tekanan darah ....160.. / ..90.. mmHg BB 60 kg kg TB 165 cm
Ekstremitas √ Kekuatan otot Atas : kanan .3.../ kiri ..3..Bawah : kanan .3./kiri 3..........................
⃞ Kejang ⃞ Tremor ⃞ Piegi di ..................
⃞ Parase di ........................... ⃞ Tidak ada kelainan ⃞ Kelainan
kongenital ⃞ Inkoordinasi
⃞ Edema ⃞Rasa baal ⃞.....................
⃞ Lemah ⃞ Paralysis ⃞ Deformitas ⃞ Terkilir
⃞ Kemampuan menggenggam ⃞ Ya ⃞ Tidak
⃞ Kontraktur
lemah, kulit pucat, CRT >3 detik, akral dingin, konjungtiva anemis, sesak bila beraktivitas, pasien hanya tiduran di tempat tidur,
aktivitas dibantu oleh keluarga
......................................................................................................................................................
Riwayat Transfusi Darah : √⃞ Tidak ⃞ Pernah Reaksi Alergi? ⃞ Tidak ⃞ Ya, Jika ya, jelaskan reaksi
yang timbul ...................
Riwayat minum – minuman keras : apakah anda minum alkohol? √⃞Tidak ⃞ Ya Jenis .........................
Jumlah/hari .......................
Apakah alkohol/obat-obatan menyebabkan masalah dalam hidup anda? √ ⃞ Tidak ⃞ Ya (Refer untuk konselling)
Riwayat penggunaan obat penenang (diluar yang diresepkan dokter) : □√ Tidak□ Ya Jelaskan
........................................................................
Riwayat pekerjaan ..wiraswasta.......................................................................................................
□ ................................................
BAGIAN III : REVIEW PERSISTEM
A. KENYAMANAN
13
Intensitas Pada
Lokasi Lama Nyeri Faktor Pencetus Kualitas Nyeri Hal-hal yang menyebabkan nyeri hilang
( 0 – 10 ) Serangan
- - - - - - -
Nyeri mempengaruhi : □Tidur □ Aktifitas fisik □ Emosi □ Nafsu makan □ Konsentrasi □ .........................................................
B. AKTIFITAS
Status mental : □ Orientasi □ Agitasi □ Menyerang □ Tidak ada respon □ Letargi □√Kooperatif
□ Disorientasi : □ Orang □ Tempat □ Waktu□ Kejang – tipe dan frekuensi : .....................................................................
Pengkajian Restrain :
□√ Tidak ada masalah yang teridentifikasi
Pernah menggunakan restrain sebelumnya □√ Tidak □ Ya, dimana _______________ tipe _________________________________
□ Kondisi saat ini yang merupakan resiko tinggi
______________________________________________________________________
□ Strategi pelepasan restrain terdahulu ______________________________________________________________________
□ Diskusi dengan keluraga dan pasien mengenai kebuujakan penggunaan restrain
Jika terdapat alasan penggunaan restrain lihat di dalam form pengkajian khusus restrain.
Pengkajian resiko jatuh :
No Klasifikasi Skor Pencegahan pasien resiko jatuh sesuai pedoman :
□ Resiko Rendah (Skor 0 – 5)
1. Usia 0 □ Resiko Sedang (Skor 6 – 13)
□ Resiko Tinggi (Skor 14)
2. Riwayat jatuh 0
3. Aktifitas 1
14
: Kacamata Lensa kotak Glukoma Diploma Mata Palsu √Tidak ada masalah
Keterangan:
BAK : √ Normal Inkontinesia urine Hematuria Frekuensi Urostomy Disuris Urin menetas
Nokturia/Sering BAK di malam hari Kater Tipe
Ukuran Kateter
F. SEKSUAL/REPRODUKSI
Bahasa sehari – hari : Indonesia, aktif / pasif √ Daerah, sebutkan : Jawa _______ aktif / pasif
– lain, sebutkan : __________ aktif / pasif
Cara Belajar yang di sukai : Menulis Audio, Visul / gambar Disukai √Demontrasi
…………..
√SMP – lainnya :
Potensial kebutuhan pembelajaran √ Pengobatan / Tindakan
– lain, jelaskan :
□ Takut terhadapa terapi / pembedahan / lingkungan RS □ Marah / Tegang □ √Sedih □ Menangis □ Senang
□ Tidak mampu menahan Diri □√ Cemas □ Rendah Diri □ Gelisah □ Tenang □ Mudah tersinggung
I. RESPON KOGNITIF
Pasien / keluarga menginginkan informasi tentang : Penyakit yang diderita □ Tindakan pemeriksaan lanjut
□√Tindakan / pengobatan dan perawatan yang diberikan □ Perubahan aktifitas sehari-hari
□ Perencanaan diet dan menu □ Perawatan setelah di rumah
J. SISTEM SOSIAL
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium tanggal 07-12-2020
NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Kesimpulan
2. Program Therapy
ORAL
1. Amlodipin 1 x 10 mg 06.00
C. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEP
19
Ds/Do P+E+S/P+E
1 DS : - Perfusi Penurunan Perfusi perifer tidak
perifer konsentrasi efektif b.d
DO: Hb : 4,6 g/dl tidak efekt hemoglobin penurunan
CRT > 3 detik konsentrasi
Konjungtiva Hemoglobin
anemis, akral
dingin
Mukosa bibir
pucat
TD : 160/90
mmHg, N: 90
x/menit
RR : 20 x/menit, S
: 36,5ºC
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak afektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hemoglobin (D.0009)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keidakseimbangan antar suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056)
E. INTERVENSI
NO Diagnosa Kode Kode
Keperawatan SLKI SLKI SIKI SIKI
1 Perfusi perifer L.02011 setelah dilakukan tindakan keperawatan I.02079 Perawatan sirkulasi
tidak selama 2 x 24 jam maka diharapkan perfusi Observasi
afektif b.d perifer tidak efektif teratasi dengan kriteria 1. Periksa sirkulasi perifer
penurunan hasil: (nadi perifer,
konsentrasi Perfusi Perifer: edema, pengisian kapiler,
Hemoglobin Kriteria Hasil Skala warna, suhu)
Awal Tuju 2. Identifikasi faktor risiko
an gangguan
Akral 2 5 sirkulasi (diabetes,
Turgor kulit 2 5 perokok, orang tua,
2 5 hipertensi, kadar
kolesterol tinggi
21
Keterangan : Terapeutik :
1 : meningkat 1.Hindari pemasangan infus
2 : cukup meningkat dan
3 : sedang pengambilan darah diarea
4 : cukup menurun keterbatasan
5 : menurun perfusi.
2. Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi.
3. Lakukan hidrasi
Edukasi :
1.Anjurkan program diet
untuk
memperbaiki sirkulasi.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
cairan infus
kristaloid.
22
2. Kolaborasi
pemberian transfusi darah
2 Intoleransi aktifitas L.05047 Setelah dilakukan tindakan keperawatan I.05178 Manajemen Energi
b.d selama 2 x 24 jam maka diharapkan intoleransi Observasi :
Ketidk seimbangan aktifitas teratasi dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi gangguan
antara suplai dan Toleransi aktifitas: fungsi tubuh yang
kebutuhan oksigen Kriteria Hasil Skala mengakibatkan kelelahan
Awal Tuju 2. Monitor kelelahan fisik
an 3. Monitor pola dan jam
Keluhan lelah 2 5 tidur
Dipsneu saat aktivitas 2 5 Terapeutik :
Dipsneu setelah 2 5 1. Sediakan lingkungan
aktivitas nyaman dan rendah
stimulus (cahaya, suara,
Keterangan : unjungan)
1 : meningkat 2. Lakukan latihan rentang
2 : cukup meningkat gerak pasif dan/atau aktif
3 : sedang
4 : cukup menurun Edukasi :
23
F. IMPLEMENTASI
NO Dx kep Jam Implementasi Respon Paraf
1 1,2 28-12-2020 Melakukan verbeden, dan pengkajian Linen diganti dan pasien terlihat lebih
09.00 nyaman. Pasien mengatakan lemes, sesek
nafas saat berjalan, pasien terlihat lemah,
kulit pucat, konjungtiva anemis, akral
dingin, CRT>3 detik
1,2 09.30 Mengukur TTV TD : 160/90 mmHg, N: 90 x/menit
RR : 20 x/menit, S : 36,5º
Ratna
1 09.40 Melakukan Identifikasi faktor risiko Pasien mengatakan orang tua punya riwayat
gangguan sirkulasi
hipertensi
1,2 09.42 Mengganti cairan infus Infus Nacl 0,9% masuk, tetesan lancar
1,2 10.00 Memberikan tranfusi PRC 1 kolf Darah masuk, lancar tidak ada tanda alergi
1,2 10.30 Mengevaluasi darah masuk 30 menit Darah masuk lancar tidak ada tanda alergi
pertama TD : 150/100 mmHg, N: 90 x/menit
RR : 20 x/menit, S : 36,5º
1,2 11.00 Mengevakuasi darah masuk 1 jam Darah masuk lancar tidak ada tanda alergi
pertama
TD : 150/100 mmHg, N: 90 x/menit
RR : 20 x/menit, S : 36,5º
25
2 11.30 Mengidentifikasi kelelahan fisik Pasien mengatakan lelah dan sesak saat
berjalan
29-12- 07,30 Mengkaji keluhan pasien Pasien mengatakan lebih enak kondisi Ratna
2020 tubuhnya stelah tranfusi 1kolf, selanjutnya
1,2 tranfusi 2 kolf nanti saat HD
07.40 Membagi snack dari rumah sakit Pasien menghabiskan snack yang diberikan
rumah sakit
1,2 07,50 Mengantar pasien keruang HD Pasien siap dilakukan HD
11.30 Mengambil sample darah untuk Sample darah berhasil diambil dan diantar
pemeriksaan Hb post tranfusi 2kolf di ke laborat
ruang HD
1,2 Mengukut TTV TD : 150/90 mmHg, N : 80 x/menit, S :
36,5ºC, RR : 20 x/menit
1,2 11.35 Memotivasi keluarga agar menciptakan Pasien dan keluarga mengerti
lingkungan yang nyaman bagi pasien
(membatasi pengunjung, mengurangi
pencahayaan saat tidur)
26
11.45 Melatih rentang gerakaktif dengan Pasien mampu berpindah ke kursi dengan
berpindah dari tempat tidur ke kursi sedikit bantuan
12.15 Memotivasi pasien agar melakukan Pasien mengerti
aktivitas secara bertahap
12.25 Mengganti cairan infus Infus Nacl 0,9% 8TPM masuk ratna
G. EVALUASI
NO Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
1 29-12- S: Pasien mengatakan lemas sudah berkurang
O : Transfusi darah masuk 3 kolf, cek Hb post transfusi 7,8 g/dl, TD : 150/90 mmHg, N :
2020
80x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,5ºC, kulit masih terlihat pucat, akral mulai teraba
14.00 hangat sebagian, CRT>3detik
A : Masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Akhir
Akral 2 5 4
Turgor kulit 2 5 4 Ratna
P: lanjutkan intervensi
Monitor TTV
ratna
28
P : Lanjutkan intervensi
monitor kelelehan fisik
Sediakan lingkungan yang nyaman
Anjurkan latihan aktivitas secara bertahap
29
BAB III
PEMBAHASAN
Pada penderita CKD masalah yang sering muncul yaitu anemia berat yang
menimbulkan gangguan perfusi perifer tidak efektif dan gangguan saat melakukan
aktivitas sehingga muncul masalah intoleransi aktivitas. Anemia berat terjadi
karena prodoksieritropoetin yang menurun sehingga produksi seldarah merah juga
menurun sehingga suplay darah dan oksigen ke jaringan tubuh juga berkurang.
Menurut Ismatullah Ahmad dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul, TERAPI
ANEMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK dipaparkan bahwa, anemia
sering dijumpai pada sebagian besar pasien gagal ginjal. Hanya 3% penderita yang
menjalani hemodialisa mempunyai hemoglobin normal dan 25% memerlukan
tranfusi berulang. Anemia pada CKD paling sering terjadi karena defisiensi
eritropoietin. Penatalaksanaan anemia secara adequat pada pasien CKd akan
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dalam kasus ini pasien rutin dilakukan hemodialisa 2x seminggu, dan
pasien juga mendapatkan tranfusi PRC 3 kolf sehingga kadar Hb meningkat dari
4,6gr/dl menjadi 7,9 gr/dl. Namun pasien masih merasa agak sesek setelah
beraktivitas, pasien diberikan edukasi agar bertahap dalam melakukan aktivitas
agar mengurangi sesak nafas setelah beraktivitas..
30
DAFTAR PUSTAKA