Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA


PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN ANEMIA ET CAUSA
HEMATEMESIS VARISES ESOFAGUS DI RUANG AR. FAKHRUDIN
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Kep. Anak Profesi Ners

Disusun oleh:
PURWANING RAHMAWATI
2022030143

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN UTAMA PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF
PADA PASIEN ANEMIA ET CAUSA HEMATEMESIS VARISES
ESOFAGUS DI RUANG AR. FAKHRUDIN RS PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun oleh:
PURWANING RAHMAWATI
NIM: 2022030143

Telah disetujui pada tanggal Desember 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Wuri Utami, M.Kep) (Ida Sri Setiyani, S.Kep.Ns)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Pengertian ............................................................................................ 1
B. Etiologi ................................................................................................ 1
C. Batasan Karakteristik .......................................................................... 1
D. Fokus Pengkajian ................................................................................ 2
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan ............................................. 3
F. Masalah Keperawatan yang Muncul ................................................... 4
G. Intervensi Keperawatan ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN KASUS .......................................................................... 7
A. Format Pengkajian Keperawatan Anak .............................................. 7
B. Analisa Data ....................................................................................... 25
C. Prioritas Diagnosa .............................................................................. 26
D. Intervensi ............................................................................................ 26
E. Implementasi ...................................................................................... 28
F. Evaluasi .............................................................................................. 30
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33

iii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer merupakan penurunan sirkulasi
darah ke perifer yang dapat menganggu kesehatan (Herdman & Kamitsuru,
2015). Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada level
kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. (DPP PPNI, 2016).
B. Etiologi
Penyebab:
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis, merokok, gaya
hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis, diabetes melitus,
hiperlipidemia)

C. Batasan Karakteristik
Pasien dengan perfusi perifer tidak efektif memiliki tanda dan gejala mayor
maupun minor sebagai berikut (PPNI, 2016):
1. Tanda dan gejala mayor :
a. Secara subjektif : -
b. Secara objektif :
 pengisian kapiler >3 detik
 nadi perifer menurun atau tidak teraba
 akral teraba dingin
 warna kulit pucat

1
 turgor kulit menurun
2. Tanda dan gejala minor :
a. Secara subjektif :
 Parastesia
 Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
b. Secara objektif :
 Edema
 Penyembuhan luka lambat
 Indeks ankle-brachial <0,90
 Bruit femoral

D. Fokus Pengkajian

Menurut Betz & Sowden (2009:11) pengkajian pada pasien dengan


anemia akan mendapatkan hasil adanya petekie, ekimosis, epistaksis,
ulserasi oral, infeksi bakteri, demam, pucat, letih dan takikardi. Aplasia
sistem retikulositopenia yang disertai dengan merendahnya kadar
hemoglobin hematokrit dan hitung eritrosit. Anak akan terlihat pucat
disertai dngan berbagai gejala anemia seperti anoreksia, lemah, palpitasi,
sesak napas karena gagal jantung. Pada 41 pasien ditemukan adanya ikterus
pembesaran limpa dan juga hepar. Pada pemeriksaan darah tepi
menunjukkan pansitopenia dan limfositosis relatif. Pasien dengan
anemia aplastik juga memiliki riwayat terapi radiasi (anak/orang tua),
penggunaan obat-obatan seperti kloramfenikol, metisilin, sulfonamida, tiazid
dan agen kemoterapeutik, adanya infeksi seperti hepatitis dan sepsis,
keadaan alergi atau autoimun (Muscari M. 2005: 283)

E. Patofisiologi

Anemia defisiensi Fe adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan


kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah

2
dibandingkan normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit
kurang dari 41% pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demian pula
pada wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan
eritrosit kurang dari 37%, maka wanita tersebut dikatakan anemia. Anemia
bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu
penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi
apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke
jaringan (Hofbrand, Pettit dan Moss, 2005).
Berbagai sebab penyakit anemia defisiensi Fe antara lain adalah faktor
kekurangan nutrisi, kegagalan sumsum tulang, perdarahan hemolisis dan
kehilangan sel darah merah. Apabila pajanan dilanjutkan setelah tanda gejala
muncul, maka depresi sumsum tulang akan berkembang sampai titik dimana
terjadi kegagalan sempurna dan irreversibel. Oleh karena itu perawat sangat
penting dalam melakukan pada pasien anemia defisiensi Fe, serta diharapkan
tidak hanya terhadap keadaan fisiknya saja tetapi juga psikologis penderita
(Kiswari, 2014).
Menurunnya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Penurunan
sel darah merah (anemia) ditandai dengan menurunnya tingkat hemoglobin dan
hematokrit. Penurunan sel darah merah (hemoglobin) menyebabkan penurunan
jumlah oksigen yang dikirimkan ke jaringan, biasanya ditandai dengan
kelemahan, kelelahan, dispneu, takikardia, ekstremitas dingin dan pucat.
Menurunnya sel darah putih (leukosit) kurang dari 4500-10000/mm3,
penurunan sel darah putih ini akan menyebabkan agranulositosis dan akhirnya
menekan respon inflamasi. Respon inflamasi yang tertekan akan menyebabkan
infeksi dan penurunan sistem imunitas fisik mekanik dimana dapat menyerang
pada selaput lendir, kulit, silia, dan saluran nafas sehingga bila selaput
lendirnya yang terkena maka akan mengakibatkan ulserasi dan nyeri pada
mulut serta faring, sehingga mengalami kesulitan dalam menelan dan
menyebabkan penurunan masukan diet dalam tubuh (Kimberly, 2011).

3
F. PATHWAY

Perdarahan Masif

ANEMIA

Kurang informasi Berkurangnya HB anoreksia


dalam darah

Ansietas Intake nutrisi


inadekuat
Hipoksia, Pucat,
Lemah

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Perfusi Perifer kebutuhan
Tidak Efektif

G. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL


1. Perfusi perifer tidak afektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
Hemoglobin (D.0009)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)

4
H. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI


1. Perfusi perifer tidak afektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, Perawatan Sirkulasi (I.02079)
berhubungan dengan penurunan masalah perfusi perifer tidak efektif teratasi dengan Tindakan
konsentrasi Hemoglobin (D0009) kriteria hasil : Observasi :
Gejala dan tanda mayor. Subyektif : Perfusi perifer (L.02011)  Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer,
Obyektif : dengan kriteria hasil: edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
 pengisian kapiler >3 detik nadi perifer Kriteria Hasil Skala anklebrachial idex)
menurun atau tidak teraba 1 2 3 4 5  Identifikasi factor resiko gangguan
 Gelisah Pengisian kapiler 1 2 3 4 5 sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang
 akral teraba dingin warna kulit pucat Akral 1 2 3 4 5 tua, hipertensi dan kadar kolestrol tinggi)
turgor kulit menurun Turgor kulit 1 2 3 4 5  Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Gejala dan tanda minor. Keterangan : bengkak pada ekstremitas.
Subyektif: 1. Memburuk Terapeutik :
 Parastesia 2. Cukup memburuk  Hindari pemasangan infus atau
 Nyeri ekstremitas Obyektif: 3. Sedang pengambilan darah di area keterbatasan
 edema 4. Cukup membaik perfusi
 penyembuhan luka lambat indeks ankle- 5. Membaik  Hindari pengukuran tekanan darah pada
brachial<0,90 ekstremitas dengan keterbatasan perfusi.
 Bruit femoral  Hindari penekanan dan pemasangan
tourniquet pada area yang cedera lakukan
pencegahan infeksi
 Lakukan perawatan kaki dan kuku
 Lakukan hidrasi
Edukasi :
 Anjukan menggunakan obat penurun
tekanan darah, anti koagulan, dan penurun
kolestrol, jika perlu.
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat (mis. Melembabkan kulit kering pada
kaki)

5
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang
hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa).
 Jelaskan prosedur, risiko, efeksamping
pemberian terapi penambahan produk
darah
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian penambahan produk
darah, jika perlu
2 Ansietas berhubungan dengan kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x Reduksi Ansietas (I.09314)
terpapar informasi(D. 0080). 24 jam maka Tingkat Ansietas Menurun dengan Observasi :
Gejala dan tanda mayor. kriteria hasil:  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Subjektif: Tingkat Ansietas (L.09093)  Identifikasi kemampuan mengambil
 Merasa bingung Kriteria Hasil Skala keputusan
 Merasa khawatir dengan akibat dari 1 2 3 4 5  Monitor tanda-tanda ansietas
kondisi yang dihadapi Verbalisasi khawatir 1 2 3 4 5 Terapeutik :
 Sulit berkonsentrasi akibat kondisi yang  Ciptakan suasana terapeutik untuk
Objektif: dihadapi menumbuhkan kepercayaa
 Tampak gelisah Verbalisasi 1 2 3 4 5  Temani pasien untuk mengurangi
 Tampak tegang kebingungan kecemasan, jika memungkinkan
 Sulit tidur Perilaku gelisah 1 2 3 4 5  Pahami situasi yang membuat ansietas
Gejala dan tanda mayor. Keterangan :  Dengarkan dengan penuh perhatian
Subjektif: 1 : Meningkat  Gunakan pendekatan yang tenang dan
 Mengeluh pulih 2 : Cukup meningkat meyakinkan
 Anoreksia 3 : Sedang  Tempatkan barang pribadi yang
 Palpitasi 4 : Cukup menurun memberikan kenyamanan
 Merasa tidak berdaya 5 : Menurun  Motivasi mengidentifikasi situasi yang
Obyektif : memicu kecemasan
 Frekuensi napas meningkat

6
 Frekuensi nadi meningkat  Diskusikan perencanaan realistis tentang
 Tekanan darah meningkat peristiwa yang akan datang
 Diaforesis Edukasi :
 Tremor  Jelaskan prosedur, termasuk sensai yang
 Muka tampak pucat mungkin dialami
 Suara bergetar  Informasikan secara faktual mengenai
 Kontak mata buruk diagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Sering berkemih  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
 Berorientasi pada masa lalu pasien, jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu

7
BAB II
TINJAUAN KASUS

Tanggal MRS : 11 Desember 2022 Jam: 20.30 WIB


Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2022 Jam: 13.00 WIB
No RM : 00077xxx
Nama Pasien : An. A
Tanggal Lahir : 06 September 2010 (12 Tahun 3 Bulan 6 Hari)
Ruangan : AR. F

A. Pengkajian Keperawatan
1. Keluhan
a. Keluhan Utama
Muntah darah
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD diantar keluarganya tanggal 11 Desember 2022
dengan keluhan muntah darah sudah 3x sejak malam kemarin, lemas, di
IGD mendapatkan terapi Infus NaCL 15 tpm, dan injeksi ondancentron
2mg. Klien tiba dibangsal AR.F tanggal 11 Desember 2022 pukul 22.00
WIB. Saat dikaji pada tgl 12 Desember 2022 pukul 13.00 WIB klien
masih muntah darah 3x, lemas, N: 109 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36˚C,
BB: 36 Kg. TB: 140 cm CRT 4 detik, akral dingin, kulit pucat, dan
turgor kulit kurang elastis
c. Alergi/Reaksi
Klien tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun makanan.
2. Riwayat Kelahiran
Klien dilahirkan oleh Ibunya secara Spontan dengan BB lahir 3100
Gram, panjang 48 cm, langsung menangis.

8
3. Riwayat Imunisasi Dasar
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah mendapatkan imunisasi
dasar lengkap
4. Riwayat Keluarga
Ayah An. A bernama Tn. R umur 35 tahun suku bangsa jawa tidak
memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, stroke dll. Ibu An. A
bernama Ny.S umur 32 tahun suku bangsa jawa tidak memiliki penyakit
keturunan. Kedua orang tua An.A sudah bercerai, An.A tinggal bersama
ibunya
5. Riwayat Kesehatan
An. A mempunyai riwayat penyakit varises esofagus dan sudah berobat
rutin ke rumah sakit rujukan
6. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan
BB sebelum sakit : 36 kg
BB saat sakit : 36 kg
TB : 140 cm
Lingkar Kepala (LK) : 43 cm
b. Perkembangan

1) Tes Daya Dengar


NO UMUR 0-6 Bulan YA TIDAK
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat kepala
bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda
bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkeut atau
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, suara anjing,
piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau terlompat?
Umur 6-9 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat kepala
bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda
bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkeut atau

9
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak anjing,
piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau terlompat?
4 Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut namanya
atau bunyikan sesuatu, apakah bayi memalingkan kepala
mencari sumber suara?
Umur 9-12 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2 Pada waktu bayi terlentang dan anda duduk didekat kepala bayi
pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian anda
bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkeut atau
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, suara anjing,
piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau terlompat?
4 Anda berada disamping atau belakang bayi dan tidak terlihat
oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi
langsung memalingkan kepala ke arah sumber suara tersebut
disamping atau belakangnya?
Umur 12-24 bulan
1 Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari
tidurnya?
2 Pada waktu anak tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian
anda bertepuk tangan dengan keras, apakah bayi terkeut atau
mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh sambil
mengangkat kaki tangannya ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak anjing,
piring jatuh kelantai dll), apakah anak terkeut atau terlompat?
4 Tanpa terlihat oleh anak, buat suara yang menarik perhatian
anak, apakah anak langsung mengetahui posisi anda sebagai
sumber suara yang berpindah-pindah
5 Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah anak
menirukan anda?

UMUR 2-3 TAHUN YA TIDAK


1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas tanpa melihat gerakan
bibir anda, tanyakan pada anak; “peganng matamu”, “Pegang
kakimu”. Apakah anak memegang mata dan kakinya dengan
benar?
2. Pilih gambar dari majalah/buku begambar. Tutup mulut anda
dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir anda, tanyakan
pada anak : Tunjukkan gambar kucing, (atau anjing, kuda,
mobil, rumah, bunga dan sebagainya)?”, Dapatkah anak
menunjukkan gabar yang dimaksud dengan benar
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan
bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan sesuatu,
seperti: “Berikan boneka itu kepada saya”, “Taruh kubus –
kubus ini diatas meja/kursi”, dan sebagainya. Apakah anak
dapat mengerjakan perintah tersebut dengan benar.
Umur lebih dari 3 tahun

10
1 Perlihatkan benda-benda yang ada disekeliling anak seperti Y
sendok, cangkir, bola, bunga dsb. Suruh anak menyebutkan
nama-nama benda tersebut. Apakah anak dapat menyebutkan
nama benda tersebut dengan benar?
2 Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di depan Y
anak. suruh anak mengulangi angka-angka yang telah anda
ucapkan “empat”, “Satu”, “delapan” atau menirukan dengan
menggunakan ari tangannya. Kemudian tutup mulut anda
dengan buku/kertas, ucapkan 4 angka yang berlainan. Apakah
anak dapat mengulangi atau menirukan ucapan anda dengan
jari tangannya? (Anda dapat mengulanginya dengan suara yang
lebih keras)

2) Tes Daya Lihat (36-72 bulan)


Cara:
a) Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
b) Gantungkan poster “E” setinggi mata anak
c) Letakkan kursi sejauh 3 meter
d) Letakkan kursi untuk pemeriksa
e) Tunjukkan huruf “E” yang ada di poster, perintahkan anak untuk
mengarahkan kartu “E” yang dipegangnya sesuai dengan kartu
“E” yang ada pada poster.
f) Tutup mata bergantian
g) Beri pujian
h) Tulis baris “E” terkecil yang bisa dilihat
HASIL:
a) Mata Kanan : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
b) Mata Kiri : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
3) Masalah Mental Emosional ( MME )
NO Pertanyaan YA TIDAK
1. Apakah anak anda sering terlihat marah tanpa sebab yang 
jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman 
atau anggota keluarganya?

11
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa sedih
sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa
sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan 
menentang terhadap lingkungan disekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, sering kali
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi darinya, atau
menyiksa binatang atau anak-anak lainnya)
Dan tampak tidak perdulli dengan nasehat-nasehat yang sudah
diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan √
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain
seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya 
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya,
sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau
persentasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan 
sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola √
tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari,
sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi
buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan? √
(sepeti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak
mau makan sama sekali).
9. Apakah anak anda sering kali mengeluh sakit kepala, sakit 
perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau √
berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran 
perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, mengisap jempol, atau tidak mau
berpisah dengan orang tua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang- 
ulang tanpa alasan yang jelas?
Interpretasi Hasil :
Tidak ada jawaban “ya”, anak diinterpretasikan tidak mengalami masalah
emosi
Interpretasi Hasil: Anak dalam batas normal
4) Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDA
1 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas Gerak halus K
tanpa bantuan/petunjuk?

12
2 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu Gerak halus
di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
3 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara Bicara &
seperti “minta minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” bahasa
dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan? bahasa
5 Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau Gerak kasar
dada anda dari jarak 1,5 meter?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi Bicara &
isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan bahasa
perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di lantai”.
“Letakkan kertas ini di kursi”.
“Berikan kertas ini kepada ibu”.
Dapatkah anak melaksanakan
ketiga perintah tadi?
7 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- Gerak halus
kurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain
di samping garis tsb.
8 Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Gerak kasar
Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
9 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
10 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?

c. Alasan Pengkajian
No Jenis Pengkajian Alasan
1. Pertumbuhan :
a. Berat Badan dan Tinggi Tujuan Pengukuran BB dan TB ini adalah
Badan untuk menentukan status gizi anak, apakah
anak normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.
b. Lingkar Kepala Mengetahui apakah lingkar kepala anak
dalam batas normal ataukah diluar batas
normal sesuai dengan usia
perkembangannya.
2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining Mengetahui perkembangan seorang anak
Perkembangan (KPSP) apakah sesuai dengan usianya ataukah
untuk anak usia bulan ditemukan kecurigaan penyimpangan,
terutama pada aspek gerakan kasar,

13
No Jenis Pengkajian Alasan
sosialisasi dan kemandirian, bicara dan
bahasa, dan gerak halus.
b. TDD (Tes Daya Dengar) Menemukan gangguan pendengaran sejak
dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk
tingkatkan kemampuan daya dengar dan
bicara anak
c. TDL (Tes Daya Lihat) Deteksi dini kelainan daya lihat agar dapat
segera ditanggulangi sehingga kesempatan
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi
lebih.
d. Kuesioner MME - Bentuk skreening emosi yang harus
dilakukan pada anak umur 36 – 72 bulan
- Tujuan : Deteksi dini penyimpangan
masalah mental emosional pada anak pra
sekolah
e. CHAT (Checklist for Autism - Anak (klien) yang diambil berusia
in Toddlers) kronologis 35 bulan 26 hari (dibulatkan
menjadi 36 bulan)
- Instrumen ini digunakan untuk deteksi
dini autis pada anak umur 18 – 36 bulan
f. Abbreviated Conners Ratting - Anak (klien) yang diambil berusia
Scala ( Conners ) kronologis 35 bulan 26 hari (dibulatkan
menjadi 36 bulan)
- Sebagai Deteksi Dini adanya gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
pada anak

g. Denver Development - Anak (klien) usia 0-6 tahun


Screening Test (DDST) - Apabila prematur lebih dari 2 minggu dan
berumur kurang dari 2 tahun, maka
dikoreksi terlebih dahulu.

Intervensi
No Hasil Pengkajian Intervensi
1. Pertumbuhan :
a. Berat Badan dan Tinggi Badan (Status Dari hasil pengkajian pertumbuhan
Gizi) : didapatkan hasil : tersebut dapat dijelaskan bahwa
BB : 36 kg hasil status gizi an M Baik
TB : 140 cm
IMT : Median
Status Gizi Baik
b. Lingkar Kepala : -
Hasil : 43 cm
2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan -
(KPSP) untuk anak usia 36 bulan :
Interpretasi hasil
...................................
...................................

14
No Hasil Pengkajian Intervensi
b. Denver Developmental Screening Test -
(DDST)
Interpretasi hasil :
...................................
c. TDD (Tes Daya Dengar): Hasil: -
................................
d. TDL (Tes Daya Lihat): Hasil:
...........................

e. Kuesioner MME - .
f. CHAT (Checklist for Autism in
Toddlers)
g. Abbreviated Conners Ratting Scala (
Conners )

Evaluasi
h. Riwayat Psikososial
Status Psikologi:
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan
bunuh diri lain lain,
Sebutkan: -
Status Sosial:
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah Apartemen Panti Lainnya : -

i. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Tekanan Darah : - mmHg Nadi : 109 x/mnt RR : 20 x / menit
Suhu : 36°C SPO2: 98 %
Neurologi
Kesadaran: kompos mentis apatis somnolen sopor
coma
Gangguan neurologis: □ Tidak ada □ Ada, sebutkan : -
Pernafasan

15
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan
Suara nafas : Normal Tidak normal,
Nafas Cuping Hidung: Tidak ada Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB
Ventilator, setting :-
Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada Ada
Edema : □ Tidak ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada Ada
Akral : □ Hangat □ Dingin
Intensitas nadi : □ Kuat □ Lemah □Bounding
CRT : □< 3detik > 3 detik
Irama nadi : □ Reguler □ Irreguler
Clubbing finger : □ Tidak ada □ Ada

Gastrointestinal
Labio / Palatoschizis □ Perdarahan gusi □ Lain-lain : tidak ada
kelainan
Muntah : □ Ya □ Tidak
Nyeri uluhati : □ Tidak ada □ Ada
Mual : □ Ya □ Tidak ada
Asites : □ Ada □ Tidak Ascites
Peristaltik Usus : 18 x/menit
Lingkar perut : 60 cm
Eliminasi
Defekasi :
Pengeluaran : Anus stoma, sebutkan : -

16
Frekuensi : 1 x/sehari Konsistensi : lembek
Karakteristik feses : Normal cair hijau dempul
terdapat darah lain-lain : -
Urin :
Pengeluaran : spontan kateter urine cytostomy
Kelainan : tidak ada ada, sebutkan : -
Diuresis : 20 ml/jam
Integumen
Warna kulit : normal pucat kuning kemerahan
Kelainan : tidak ada ada
Resiko dekubitus : tidak ada ada
Luka : tidak ada ada
Muskuloskeletal
Kelainan Tulang : □ Tidak Ada □ Ada, sebutkan: -
Gerakan anak : □ Bebas □ Terbatas
Genetalia : □ Normal Kelainan, sebutkan: -

j. Skrining Nyeri
a. Adakah rasa nyeri : Tidak Ya
Lokasi: perut Frekuensi: - Durasi: -
b. Skor nyeri :

c. Tipe nyeri : terus-menerus hilang timbul


d. Karakteristik nyeri : terbakar tertusuk tumpul
tertekan berat tajam kram
e. Nyeri mempengaruhi : tidur aktivitas fisik konsentrasi

17
emosi nafsu makan

k. Skrining Gizi
Tinggi Badan: 140 cm Berat Badan: 36 kg Lingkar Kepala: 43 cm
Skrining Gizi Anak Usia 1 Bulan – 18 Tahun (Modifikasi Strong – Kids)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pasien memiliki status nutrisi kurang atau Tidak (0) Ya (1)
buruk secara klinis? 
(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung, wajah
tampak “tua”, edema, rambut tipis dan jarang, otot
lengan dan paha tipis, iga gambang, perut kempes,
bokong tipis dan kisut)

2 Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 Tidak (0) Ya (1)


bulan terakhir? 
Atau
untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik selama 3
bulan terakhir?
Jika pasien menjawab tidak tahu, dianggap jawaban
“Ya”
3 Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi Tidak (0) Ya (1)
berikut? 
1) Diare profuse (≥5x/hari) dan atau muntah
(>3x/hari)
2) Asupan makan berkurang selama 1 minggu
terakhir
4 Apakah terdapat penyakit dasar atau keadaan yang Tidak (0) Ya (2)
mengakibatkan pasien berisiko mengalami 
malnutrisi (lihat tabel di bawah)?

TOTAL 0

Daftar Penyakit Atau Keadaan Yang Berisiko Mengakibatkan Malnutrisi


a. Diare persisten (≥2 minggu)
b. Prematuritas n. Wajah Dismorfik (aneh)
c. Penyakit Jantung Bawaan f. Infeksi HIV o. Penyakit metabolic
p. Retardasi metabolic
d. Kelainan bawaan 1 atau g. Kanker
q. Keterlambatan
lebih h. Penyakit hati kronik
perkembangan
(Celah bibir&langit-labit, i. Penyakit ginjal kronik
r. Luka bakar
atresia ani, dll) Penyakit paru kronik s. Rencana operasi mayor
e. Penyakit Akut Berat j. Terdapat stoma usus t. Obesitas
Paru : Pneumonia, Asma, dll halus
Hati : Hepatitis, dll k. Trauma
Ginjal : GGA, GNA, dll l. Konstipasi berulang

18
m. Gagal Tumbuh
(Ukuran endek &
Mungil)

Skor 0 (resiko malnutrisi kecil) lapor DPJP


Skor 1-3 (resiko malnutrisi sedang) lapor DPJP dan disarankan
Jika skor 4 – 5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan
untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi

l. Status Fungsional
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Dibawah 3 tahun 4
Umur 3-7 tahun 3
2
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi 3
(masalah saluran nafas, dehidrasi,
Diagnosis anemia, anorexia, sinkop, Sakit kepala 2
dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2

Diagnosis lain 1

Tidak sadar terhadap keterbatasan 3


Lupa keterbatasan 2 1
Gangguan kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi/
anak 4
Pasien menggunakan alat bantu atau 3
Faktor lingkungan box/ mebel 2

Pasien berada di tempat tidur 2

Pasien diluar ruang rawat 1

Dalam 24 jam 3
Respon terhadap
2
operasi/’ obat Dalam 48 jam 1
penenang/efek
anastesi
>48 jam 1
Penggunaan obat: sedative (kecuali
Penggunaan obat pasien ICU, yang menggunakan sedasi 1
dan paralisis) hipnotik, barbiturat, 3

19
fenotialin, antidepresan, laksatif/
diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
11

TOTAL (resiko jatuh


rendah)
Skor: 7 – 11 (resiko jatuh rendah); ≥ 12 (resiko jatuh tinggi)
m. Kebutuhan Edukasi
Hambatan Pembelajaran : tidak ada
Edukasi yang diperlukan : cara menangani anemia
n. Catatan –

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil laboratorium tanggal 11 Desember 2022


Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Haemoglobin 6.7 g/dL 13,2– 17,3
Leukosit 8.770/ mm3 3.800 – 10.600
Haematokrit 22% 40 – 52
Trombosit 280.000 150.000- 440.000
GDS 97 mg/dL 70-120
Ureum 43.3 mg/dl 8-24 mg/dl
Kreatinin 0.76 mg/dl 0,7-1,3 mg/dl

Terapi yang diberikan


No. Nama Obat Dosis Obat Rute Jam Indikasi
Pemberian
1. IVFD NaCL 15 tpm IV Sebagai sumber elektrolit
Makro dan air
2. Ondancentron inj 2 mg IV 06 18 Sebagai antiemetik untuk
mengobati mual/muntah
3. Kalnek inj 3x250 mg IV 06 14 22 Sebagai anti perdarahan
Curcuma Syr 2x1 cth Oral 06 18 Vitamin

20
B. ANALISA DATA

Tanggal / Jam : 12 Desember 2022 Jam 13.20 WIB


No Data Fokus Pathway Problem Etiologi

1 DS: Pasien mengatakan muntah darah 3x dalam sehari sejak Perdarahan Masif Perfusi perifer tidak Penurunan konsentrasi
kemarin efektif (D.0009) Hemoglobin
DO: Anemia
 HB: 6,7 g/dl
 Tampak lemes Penurunan kadar HB
 Nadi 109 x/menit
 RR 20 x/mnt Hipoksia, Pucat
 SpO2 98%
 CRT 4 detik, akral dingin, turgor kulit kurang elastis Perfusi perifer tidak efektif

2 DS : pasien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini, kenapa Perdarahan Masif Ansietas (D.0080) Kurang terpapar informasi
sakitnya tidak sembuh-sembuh
DO : Anemia
 Pasien tampak tidak ceria
 Pasien tampak gelisah Kurang informasi
 Pasien sering bertanya tentang kondisinya
Ansietas

C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin(D.0009)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)

21
D. INTERVENSI
Tanggal/Jam: 12 Desember 2022 Jam: 13.15 WIB
NO Diagnosa Keperawatan Luaran Perencanaan Keperawatan
SLKI SIKI
1 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, masalah Perawatan Sirkulasi (I.02079)
berhubungan dengan perfusi perifer tidak efektif teratasi dengan kriteria hasil : Tindakan
penurunan konsentrasi Perfusi perifer (L.02011) Observasi :
hemoglobin(D.0009) dengan kriteria hasil:  Periksa sirkulasi perifer
Kriteria Hasil Skala  Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi
1 2 3 4 5 Terapeutik :
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah
Akral 1 2 3 4 5 di area keterbatasan perfusi
Turgor kulit 1 2 3 4 5  Hindari pengukuran tekanan darah pada
Keterangan : ekstremitas dengan keterbatasan perfusi.
1. Memburuk  Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet
2. Cukup memburuk pada area yang cedera lakukan pencegahan infeksi
3. Sedang  Lakukan hidrasi
4. Cukup membaik Edukasi :
5. Membaik  Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa sakit yang hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa).
 Jelaskan prosedur, risiko, efeksamping pemberian
terapi penambahan produk darah
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian penambahan produk darah,
jika perlu
2 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam Reduksi Ansietas (I.09314)
kurang terpapar informasi maka Tingkat Ansietas Menurun dengan kriteria hasil: Observasi :
(D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093)  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Kriteria Hasil Skala  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
1 2 3 4 5  Monitor tanda-tanda ansietas

22
Verbalisasi khawatir 1 2 3 4 5 Terapeutik :
akibat kondisi yang  Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
dihadapi kepercayaa
Verbalisasi 1 2 3 4 5  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
kebingungan memungkinkan
Perilaku gelisah 1 2 3 4 5  Pahami situasi yang membuat ansietas
Keterangan :  Dengarkan dengan penuh perhatian
1 : Meningkat  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2 : Cukup meningkat  Tempatkan barang pribadi yang memberikan
3 : Sedang kenyamanan
4 : Cukup menurun  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
5 : Menurun kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi :
 Jelaskan prosedur, termasuk sensai yang mungkin
dialami
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang
tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

23
E. IMPLEMENTASI

No.Dx Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf


kep
1 12 Desember 2022  Memeriksa sirkulasi perifer  Klien tampak pucat, CRT 4 detik, akral Pupung
13.30 dingin dan turgor kulit kurang elastis
13.32  Mengidentifikasi factor resiko gangguan sirkulasi  Klien mengalami gangguan sirkulasi
perifer karena penurunan HB
13.35  Menghindari pemasangan infus atau pengambilan  Infus terpasang di tangan kiri klien
darah di area keterbatasan perfusi
13.38  Melakukan hidrasi dengan infus sesuai advis  Infus NaCl masuk 15 tpm lancar

 Mengajarkan program diet untuk memperbaiki  Klien menghabiskan diit rumah sakit
13.40 sirkulasi hanya ¼ porsi saja
13.42  Memberikan informasi tanda dan gejala darurat yang  Klien memperhatikan penjelasan perawat
harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa).
13.45  Klien dan keluarga mendengarkan
 Menjelaskan prosedur, risiko, efeksamping pemberian
terapi penambahan produk darah penjelasan perawat

15.00  Tranfusi masuk 1 kolf tidak ada tanda


 Memberikan transfusi darah sesuai terapi dokter
alergi
15.00 – 16.00
 Memonitor tranfusi darah sesuai SPO pemberian  5 menit: tidak ada keluhan
transfusi 15 menit: tidak ada keluhan
30 menit: tidak ada keluhan
1 jam: tidak ada keluhan

24
2 12 Desember 2022  Mengidentifikasi tingkat ansietas  Klien mengatakan cemas akan Pupung
kondisinya saat ini
15.00  Memoonitor tanda-tanda ansietas  Klien merasa bingung karena
15.02
penyakitnya sudah lama dan masih
sering kontrol
15.05  Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan  Klien tampak menjawab singkat
kepercayaa pertanyaan perawat
15.07  Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika  Klien bermain bersama ibunya
memungkinkan

15.09  Klien bercerita tentang perasaanya yang


 Mendengarkan dengan penuh perhatian
cemas akan kondisinya
 Menempatkan barang pribadi yang memberikan  Klien tampak bermain game di Hpnya
15.10 kenyamanan
 Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu  Klien mendengarkan penjelasan perawat
15.13
kecemasan
15.15
 Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang  Klien mendengarkan penjelasan perawat
mungkin dialami
15.18
 Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis,  Klien mendengarkan penjelasan perawat
15.20 pengobatan, dan prognosis
 Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,  Ibu klien dan nenek tampak
jika perlu
mendampingi

 Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi  Klien bercerita tentang game


15.30
ketegangan kesukaannya
1 13 Desember 2022  Memeriksa sirkulasi perifer  Klien mengatakan hari ini hanya muntah Pupung
13.00 darah 1x, tampak pucat sudah berkurang,
CRT 3 detik, akral hangat dan turgor kulit
membaik

25
13.05  Mengidentifikasi factor resiko gangguan sirkulasi  Klien mengalami gangguan sirkulasi
perifer karena penurunan HB
 Infus terpasang di tangan kiri klien
13.08  Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah di area keterbatasan perfusi
13.10  Melakukan hidrasi dengan infus sesuai advis  Infus NaCl masuk 15 tpm lancar

13.12  Mengajarkan program diet untuk memperbaiki  Klien menghabiskan diit rumah sakit 1/2
sirkulasi porsi saja

13.14  Memberikan informasi tanda dan gejala darurat yang  Klien memperhatikan penjelasan perawat
harus dilaporkan
13.15  Memberikan transfusi darah sesuai terapi dokter  Tranfusi masuk 1 kolf tidak ada tanda
alergi
 Memonitor tranfusi darah sesuai SPO pemberian
13.20 – 14.20  5 menit: tidak ada keluhan
transfusi
15 menit: tidak ada keluhan
30 menit: tidak ada keluhan
1 jam: tidak ada keluhan

13 Desember 2022  Mengidentifikasi tingkat ansietas  Klien mengatakan masih cemas akan Pupung
14.00 kondisinya saat ini
2
14.04  Memoonitor tanda-tanda ansietas  Klien sudah mulai menerima keadaannya

14.15  Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan  Klien tampak menjawab singkat
kepercayaa pertanyaan perawat
14.17  Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika  Klien bermain bersama ibunya
memungkinkan
14.20  Mendengarkan dengan penuh perhatian  Klien bercerita tentang perasaanya yang
cemas akan kondisinya

26
14.30  Menempatkan barang pribadi yang memberikan  Klien tampak bermain game di Hpnya
kenyamanan  Klien mendengarkan penjelasan perawat
14.45  Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan  Klien mendengarkan penjelasan perawat
14.50  Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
 Klien mendengarkan penjelasan perawat
14.59  Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
15.00  Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,  Ibu klien dan nenek tampak
jika perlu mendampingi

F. EVALUASI
NO Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP) Paraf

1 13 Desember 2022 S: Klien mengatakan muntah darah sudah berkurang, hari ini hanya 1x Pupung
17.00 O: Klien tampak lebih rileks, CRT 3 detik, pucat berkurang, akral hangat, turgor membaik
Nadi: 94 x/menit, RR 20 x/menit, S: 37°C
A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Akhir
Pengisian Kapiler 2 5 3
Akral 2 5 3
Turgor kulit 2 5 3
P : Lanjutkan intervensi Perawatan Sirkulasi (I.02079)

27
2 13 Desember 2022 S: Klien mengatakan masih cemas dengan kondisinya saat ini, tetapi sudah mulai menerima keadaannya . Pupung
17.00 O: Klien tampak lebih rileks, klien tampak bermain, klien masih menanyakan kondisinya.
A: Masalah belum teratasi.
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Akhir
Verbalisasi khawatir akibat 2 5 4
kondisi yang dihadapi
Verbalisasi kebingungan 2 5 4
Perilaku gelisah
P: Lanjutkan Intervensi Reduksi Ansietas (I.09314)

28
BAB III
PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan pada An. A dengan diagnosa medis Anemia et Causa


Varises Esofagus, masalah keperawatan yang muncul adalah Perfusi perifer tidak
efektif dan Ansietas. Untuk diagnosa keperawatan Perfusi perifer tidak efektif
diatasi dengan tindakan inovasi suplementasi makanan dan penambahan tranfusi
darah. Pada hari ke 3 pasien sudah mulai terlihat lebih rileks dan pucat sudah
berkurang.
Pada masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif, tindakan yang
dilakukan adalah pemberian suplemen dan transfusi darah. Tindakan keperwatan
mandiri dan kolaborasi tersebut sesuai dengan jurnal yang diungkapkan oleh
Irwandi dalam jurnal kedokteran dan kesehatan mahasiswa malikkussaleh vol.4
Novemver 2022. Jurnal tersebut dengan judul “Anemia et Causa Perdarahan
Saluran Cerna”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahawa penatalaksanaan
pasien dengan anemia et causa perdarahan saluran cerna adalah dengan
suplementasi dan penambahan transfusi darah.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ani, LS. 2016. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC

Fida, & Maya. (2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta: D-Medika.

Halimsyah. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba


Medika.

Ridha, H, N. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi I Cetakan Iii (Revisi). Jakarta
Selatan: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Poksa SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi I Cetakan Ii. Jakarta Selatan:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi I Cetakan II. Jakarta Selatan:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

NANDA. (2015).buku diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi 2015-2017.


Jakarta: EGC

Sutjahjo, A., 2015. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Pusat Penerbitan
dan Percetakan Unair (AUP).

Wong D. L.,Whaly (2004). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Alih bahasa


Sunarno,Agus dkk.Edisi 6 Volume 1.Jakarta :EGC.

30

Anda mungkin juga menyukai