D KEHAMILAN
DENGAN ANEMIA DI POLI KEBIDANAN RSUD ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
Utia Khaira
P1337420923036 (Aceh)
Judul Kasus : Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. D Kehamilan dengan Anemia di
Poli Kebidanan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Disusun Oleh : Utia Khaira
NIM : P1337420923036
Program Studi : Profesi Ners
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah dibaca dan disetujui oleh Clinical
Instruktut (CI) dan Dosen Pembimbing
A. KONSEP ANEMIA
1. Definisi
Anemia adalah keadaan dimana terjadi penurunan jumlah masa eritrosit yang
ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit.
Sintesis hemoglobin memerlukan ketersediaan besi dan protein yang cukup dalam
tubuh. Protein berperan dalam pengangkutan besi ke sumsum tulang untuk
membentuk molekul hemoglobin yang baru ( Nasruddin dkk, 2021).
Anemia adalah suatu kondisi turunnya kadar hemoglobin (Hb) hematokrit dan
eritrosit dengan jumlah di bawah nilai normal. Menurut Rahyani, dkk (2020) kategori
anemia dibedakan dalam tiga kategori, antara lain:
1) Anemia ringan dengan kadar Hb di bawah 10 g/DL
2) Anemia sedang dengan kadar Hb 7-8 g/DL
3) Anemia berat dengan kadar Hb di bawah 6 g/DL
2. Etiologi
Etiologi anemia didasari oleh penyebab anemia, ada dua faktor penyebab
gejala anemia yakni kurangnya pasokan oksigen ke jaringan diseluruh tubuh dan
terjadi hipovolemia pada seseorang yang mengalami perdarahan akut (Oehadian,
2012). Selain yang disebutkan di atas masalah gizi juga sangat berpengaruh pada
kesehatan, gizi kurang pada ibu hamil salah satunya menyebabkan anemia, hal ini
dapat meningkatkan terjadinya komplikasi pada ibu dan menghambat pertumbuhan
janin yang dikandung. Penelitian ini menunjukan bahwa status gizi mempengaruhi
besarnya angka anemia sehingga dapat menyebabkan BBLR (Lestari, 2021).
3. Jenis-jenis Anemia
Anemia memiliki jenis yang dapat dibedakan berdasarkan penyebab, berikut
klasifikasi anemia berdasarkan penyebab : (Pratami, 2019)
1) Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia pada umumnya yang sering
terjadi, anemia ini memiliki kondisi sel darah merah yang normositik dan
hipokromik. Pemberian asupan zat besi yang adekuat merupakan tindakan dalam
menangani anemia defisiensi besi. Penanganan ini dapat dilakukan dengan
memberikan preparat zat besi baik oral maupun parenteral, yang umum diberikan
adalah sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg.
Pemberian secara parenteral dilakukan jika ibu mengalami masalah saluran cerna
yang menyebabkan secara oral tidak dapat ditoleransi dan ini merupakan paling
cepat.
2) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik termasuk anemia dengan karakteristik sel darah
makrositik, yang terjadi dikarenakan defisiensi asam folat, malnutrisi, infeksi
kronis, atau kekurangan vitamin B12 yang menyebabkan anemia pernisiosa dan
akhirnya menjadi anemia megaloblastik. Hal ini ditangani dengan pemberian
asam folat 15-30 mg per hari, vitamin B12 3x1 tablet per hari atau sulfat ferosus
3x1 tablet per hari dan pada kasus yang berat lebih baik dilakukan tranfusi darah.
3) Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik terjadi karena ketidakmampuan sumsung tulang
belakang menjalankan fungsinya dalam membentuk sel darah merah. Belum
diketahui penyebab pasti anemia jenis hipoplastik baik primer atau idiopatik serta
sulit untuk ditangani. Anemia hipoplastik sekunder diakibatkan oleh infeksi berat,
pajanan racun kimiawi, rontgen atau radiasi.
4) Anemia hemolitik (anemia sel sabit)
Anemia hemolitik disebabkan oleh sel darah merah yang hancur sebelum
terjadi pembentukan sel darah baru hal ini disebabkan oleh faktor
intrakorpuskular atau faktor instrinsik dan faktor ekstrakorpuskular atau faktor
ekstrinsik. Gejala utama pada anemia ini adalah rasa lelah, lemah atau anemia
dengan gambaran darah abnormal
4. Manifestasi klinis
Kondisi dengan anemia akan mengalami tanda gejala yang dirasakan dan
didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik secara objektif maupun subyektif. Tanda
gejala umum antara lain saat beraktivitas dan istirahat dirasakan sesak nafas, fatigue,
terjadi hiperdinamik (denyut nadi kuat, detak jantung kuat dan roaring in the ears)
(Oehadian, 2012). Selain yang telah disebutkan sebelumnnya, jika anemia telah
terjadi lama dengan kadar Hb sangat rendah akan menimbulkan gejala asimtomatik
antara lain letargi, nafas pendek atau sesak saat beraktivitas, terasa ringan pada
kepala dan palpitasi (Sudargo, dkk, 2018).
Saat dilakukan pemeriksaan gejala yang dapat diperhatikan dengan mudah
seperti tampak pucat pada telapak tangan, kuku dan membran mukosa pada mulut
dan konjungtiva. Sirkulasi hiperdinamik yakni takikardi, pulse yang tidak dapat
dirasakan dan aliran murmur sistolik, gagal jantung hingga perdarahan pada retina
(Sudargo, dkk, 2018).
5. Patofisiologi
Anemia sering ditemui pada masa kehamilan, diakibatkan oleh selama masa
kehamilan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil semakin meningkat. Kurangnya
pengetahuan ibu menjadi salah satu penyebab anemia akibat kurang terpapar
pengetahuan mengenai nutrisi yang di butuhkan selama kehamilan. Selain itu, anemia
pada kehamilan juga dapat diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya : kekurangan
zat besi, banyak kehilangan darah, proses penghancuran eritrosit sebelum waktunya
dalam tubuh, dan peningkatan zat besi pada ibu hamil.
Peningkatan plasma terjadi dalam proses kehamilan yang dapat menyebabkan
peningkatan volume darah dan sel darah merah. Peningkatan plasma lebih besar
dibandingkan dengan peningkatan sel darah merah sehingga menyebabkan penurunan
konsentrasi hemoglobin yang mengakibatkan terjadinya pengenceran darah sehingga
dapat ditetapkan masalah keperawatan yaitu perfusi perifer tidak efektif. Akibatnya
transport oksigen dan nutrisi pada sel akan terganggu serta dapat mengakibatkan ibu
sering merasa lemah, letih, lesuh dan sering merasa ngantuk (Irianti dkk, 2013).
Defisiensi zat besi, Depresi sumsum
Eritrosit B12, Fe kengenital atau akibat
obat-obatan
Kekurangan bahan
Umur eritrosit pendek baku pembuat sel Pembuatan
akibat penghancuran sel darah merah hematopoitik
darah merah berhenti atau
berkurang
Anemia
Hb menurun (<10g/dL)
Pengiriman oksigen
Intoleransi
dan nutrien ke sel
aktivitas
berkurang
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas pengkajian riwayat kehamilan secara
menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin,
2011).
1. Riwayat kehamilan secara menyeluruh pengkajian riwayat klien meliputi (Reeder,
Martin, Griffin, 2011):
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di rumah,
Berat badan, tinggi badan)
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit yang
dapat diturunkan secara genetik).
c. Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir (HPHT).
d. Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan, persalinan,
neonatal, dan post partum/nifas
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan)
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein (minum kopi
dan teh)
g. Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif)
h. Rencana persalinan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai
perawat dianjurkan untuk mengukur tanda - tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah,
nadi, respirasi, dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi
pemeriksaan (Reeder, Martin, Griffin, 2011):
a. Kepala dan leher lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu
palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
b. Dada dan jantung lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah
jantung dan paru–paru
c. Payudara inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area
payudara dan axilla di seluruh kuadran
d. Kulit Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum
e. Ekstremitas lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex
hammer
f. Abdomen lakukan pengukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU), lakukan palpasi
abdomen, auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang diauskultasi
dengan USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara kehamilan sekitar
10 dan 12 minggu. Denyut jantung janin normal berada antara 120 x/menit sampai
160 x/menit
g. Vagina vulva lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada
mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/keputihan
h. Panggul komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksaan
untuk meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan Taksiran Persalinan (TP)
berdasar HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT tertentu. Hal ini penting
untuk menentukan TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan karena banyak
keputusan intervensi yang berkaitan dengan waktu dan pengelolaan kehamilan
didasarkan pada usia kehamilan yang ditentukan oleh TP tersebut. Pelvimetri klinis
(pengukuran dimensi dari tulang panggul melalui palpasi selama pemeriksaan
panggul internal) dapat dilakukan selama pemeriksaan awal panggul. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi setiap variasi dalam struktur panggul yang mungkin
menghambat atau menghalangi janin melewati panggul tulang selama kelahiran
vagina.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan
data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko
yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang
sering dilakukan antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG),
pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria), pemeriksaan
hemoglobin, pemeriksaan hematocrit, pemeriksaan eritrosit, dan pemeriksaan
trombosit.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif
2. Defisit pengetahuan
3. Intoleransi aktivitas
C. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
Perfusi perifer Perfusi perifer Perawatan sirkulasi (1.02079)
tidak efektif (L.02011) Observasi
(D.0009) Setelah dilakukan 1. Periksa sirkulasi perifer (mis.
asuhan keperawatan Nadi perifer, edema,
1x24 jam diharapkan pengisian kapiler, warna,
masalah perfusi perifer suhu, ankle-brachial index)
tidak efekrif dapat 2. Identifikasi factor risiko
teratasi dengan kriteria gangguan sirkulasi (mis.
hasil: Diabetes, perokok, orang tua,
1. Warna kulit pucat hipertensi dan kadar
menurun kolesterol tinggi)
2. Edema perifer 3. Monitor panas, kemerahan,
menurun nyeri, atau bengkak pada
3. Nyeri ekstremitas ekstremitas
menurun Terapeutik
4. Pengisian kapiler 1. Hindari pemasangan infus atau
membaik pengambilan darah di area
5. Turgor kulit keterbatasan perfusi
membaik 2. Hindari pengukuran tekanan
darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
3. Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet pada
area cedera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan perawatan kaki dan
kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan berhenti merokok
2. Anjurkan berolahraga rutin
3. Anjurkan mengecek air mandi
untuk menghindari kulit
terbakar
4. Anjurkan menggunakan obat
penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
5. Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
6. Anjurkan menghindari
penggunaan obat penyekat
beta
7. Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat
(mis. melembabkan kulit
kering pada kaki)
8. Anjurkan program rehabilitasi
vaskular
9. Ajarkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis.
Rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
10. Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
(mis. Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilang rasanya)
Defisit Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
pengetahuan (L.12111) Observasi
(D.0111) Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi kesiapan dan
keperawatan 1x24 jam kemampuan menerima informasi
diharapkan tingkat 2. Identifikasi factor – factor yang
pengetahuan meningkat dapat meningkatkan dan
dengan kriteria hasil: menurunkan motivasi perilaku
1. Perilaku sesuai anjuran hidup bersih dan sehat
meningkat Terapeutik
2. Verbalisasi minat dalam 1. Sediakan materi dan media
belajar meningkat pendidikan kesehatan
3. Kemampuan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
menjelaskan sesuai kesepakatan
pengetahuan tentang 3. Berikan kesempatan untuk
suatu topic meningkat bertanya
4. Perilaku sesuai dengan Edukasi
pengetahuan 1. Jelaskan factor resiko yang dapat
5. Pertanyaan tentang memperngaruhi kesehatan
masalah yang dihadapi 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
menurun
3. Ajarkan strategi yang dapat
6. Persepsi yang keliru
digunakan untuk meningkatkan
terhadap masalah
perilaku hidup bersih dan sehat
menurun
7. Perilaku membaik
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. D
2. Umur : 26 thn 5 bln 20 hr
3. Alamat : Indrapuri, Aceh Besar
4. Agama : Islam
5. Suku bangsa : Aceh
6. Status perkawinan : Kawin
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Pendidikan : S1
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
No Tahun Jenis Jenis Penolong BB Keadaan Masalah
kelamin persalinan lahir kehamilan
- - - - - - -
C. RIWAYAT GINEKOLOGI
1. Masalah ginekologi: Tidak ada masalah
2. Riwayat KB: Tidak ada
D. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
1. HPHT : 30 Juli 2023
2. Taksiran partus: 07 April 2024
3. Berat badan sebelum hamil : 48 kg
Tgl TD TB/BB TFU Presentasi DJJ Usia Keluhan Data
Janin Gestasi Lain
25/10/ 109/82 152 cm/51 kg 13,8 Kepala 145 12 Mual dan -
2023 mmHg cm x/menit minggu pusing
2 hari
G. KESIMPULAN
Ny. D dengan anemia pada kehamilan saat dikaji mengeluh mudah pusing, lemah dan
letih sehingga Ny.D takut terjadi sesuatu dengan kehamilannya
DAFTAR MASALAH (RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN)
No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
DO:
- Keadaan umum
baik
- Konjungtiva
tampak anemis
- CRT < 3 detik
- Hb: 9,4 g/dL
- TD: 110/70 mmHg
- N: 85 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,7 °C
2 25 Oktober DS: Ketidakseimbangan Intoleransi
2023, 11.00 - Pasien mengatakan antara suplai dan Aktivitas
WIB lemah dan mudah kebutuhan oksigen
lelah saat
beraktivitas
DO:
- Tampak berjalan
dibantu suaminya
- Tampak lesu
- Hb: 9,4 g/dL
- TD: 110/70 mmHg
- N: 85 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu : 36,7 °C
PRIORITAS MASALAH
1. Perfusi perifer tidak efektif b/d Menurunnya kadar hemoglobin dalam darah
2. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
INTERVENSI
No Tanggal Diagnosa Tujuan/Kriteria hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
1. 25/10/2023 Perfusi Perfusi perifer (L.02011) Perawatan sirkulasi
perifer Setelah dilakukan asuhan (1.02079)
tidak keperawatan 1x24 jam Observasi
efektif diharapkan masalah 1. Periksa sirkulasi
(D.0009) perfusi perifer tidak efekrif perifer (mis. Nadi
dapat teratasi dengan perifer, edema,
kriteria hasil: pengisian kapiler,
1. Warna kulit pucat warna, suhu, ankle-
menurun brachial index)
2. Edema perifer menurun 2. Identifikasi factor
3. Nyeri ekstremitas risiko gangguan
menurun sirkulasi (mis.
4. Pengisian kapiler Diabetes, perokok,
membaik orang tua,
5. Turgor kulit membaik hipertensi dan
kadar kolesterol
tinggi)
3. Monitor panas,
kemerahan, nyeri,
atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
1. Hindari pemasangan
infus atau pengambilan
darah di area
keterbatasan perfusi
2. Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
3. Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet
pada area cedera
4. Lakukan pencegahan
infeksi
Edukasi
1. Anjurkan
berolahraga rutin
2. menggunakan obat
penurun tekanan
darah,
antikoagulan, dan
penurun kolesterol,
jika perlu
3. Anjurkan
mengonsumsi tablet
Fe
4. Anjurkan diet
tinggi zat besi
5. Informasikan tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan (mis.
Rasa sakit yang
tidak hilang saat
istirahat, luka tidak
sembuh, hilang
rasanya)
2. 25/10/2023 Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
aktivitas (L.05047) (I.05178) Observasi
(D.0056) Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi
keperawatan selama 1x24 jam gangguan fungsi
diharapkan toleransi aktivitas tubuh yang
meningkat mengakibatkan
Kriteria hasil : kelelahan
1. Frekuensi nadi meningkat 2. Monitor kelelahan
2. Kemudahan dalam fisik dan emosional
melakukan aktivitas sehari- 3. Monitor pola dan
hari meningkat jam tidur
3. Kekuatan tubuh bagian atas 4. Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamanan
4. Kekuatan tubuh bagian selama melakukan
bawah meningkat aktivitas
5. Keluhan lelah menurun Terapeutik
1. Lakukan latihan
rentang garak pasif
dan/ atau aktif
2. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
3. Fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
2. Anjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan
mengubungi
perawat jika tanda
dan gejala
kelelahan
tidak berkurang
4. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
IMPLEMENTASI
Tgl Kode Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi
(Utia Khaira)
Menyetujui,
1. Preceptor : (Ratna Fitri, SST)
NIM : P1337420923036
Jam Paraf
Ruang Hari/Tanggal
Datang Pulang Mahasiswa Karu/CI
Senin/
Poli Kebidanan 08.00 17.00
23-10-2023
Selasa/
Poli Kebidanan 08.00 17.00
24-10-2023
Rabu/
Poli Kebidanan 08.00 17.00
25-10-2023
Kamis/
Poli Kebidanan 08.00 17.00
26-10-2023
Jumat/
Poli Kebidanan 08.00 17.00
27-10-2023
FORM LAPORAN AKTIFITAS HARIAN (LOGBOOK)
Nama : Utia Khaira
NIM : P1337420923036
1 23/10/2023
08.15 - Melakukan pendaftaran pada pasien
08.30 - Mengukur berat badan dan tinggi badan
2 24/10/2023
08.10 - Melakukan pendaftaran pada pasien
08.20 - Mengukur berat badan dan tinggi badan
NIM : P1337420923036
2 23/10/2023 Pemeriksaan
CTG
10.0 WIB
3 24/10/2023 Membantu
melakukan
11.00 WIB
papsmear
4 24/10/2023 Mengukur tinggi
fundus uteri
13.00 WIB
5 25/10/2023 Menghitung DJJ
dengan doppler
12.00 WIB
KETERANGAN :
1. Target kompetensi ketrampilan klinik diisi sesuai dengan list target yang terdapat dalam buku panduan
ners.
2. Kolom Keterangan pencapaian diisi dengan:
Menguasai teori: (1)
Melihat atau mendemontrasikan: (2)
Melakukan atau menerapkan dengan bimbingan atau supervisi : (3)
Menguasai teori dan melakukan tindakan dengan mandiri tanpa supervisi: (4)