Anda di halaman 1dari 3

No :FRM-SKP/047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Tanggal :10 Juni 2021

MUHAMMADIYAH GOMBONG Revisi : 00

Halaman : 1 dari 1

Nomor
Nama /Kode Mata Kuliah Keperawatan Anak II
Bobot SKS 2 SKS
Tgl/ Semester 10 Juni 2021
Dosen /Tutor/Fasilitator/CI Ning Iswati,M.Kep

FORM PENILAIAN SEMINAR

TOPIK : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Kejang Demam Di Rs Pku
Sruweng
KELOMPOK/NAMA: Kelompok 3
KELAS : Kebumen
Petunjuk :
Berikan Nilai yang sesuai dengan penampilan presentasi individu/kelompok pada kolom!

Dengan kriteria :
4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = kurang 0 = sangat kurang

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 0


I Makalah
1. Sistimatika sesuai dengan petunjuk ……. ……. ……. ……. …….
2. Kelengkapan isi …… ……. ……. ……. …….
3. Kejelasan keseluruhan materi …… ……. ……. ……. …….
4. Sumber yang digunakan ……. ……. ……. ……. …….
II Presentasi
1. Ketetapan waktu (15 menit) ……. ……. ……. ……. …….
2. Kejelasan penyajian (intisari materi) ……. ……. ……. ……. …….
3. Efektivitas alat bantu ……. ……. ……. ……. …….
III Tanya jawab/diskusi/masukan (35 menit)
1. Ketepatan menjawab ……. ……. ……. ……. …….
2. Kemampuan berargumentasi ……. ……. ……. ……. …….
3. Kemampuan mengkoordinasi ……. ……. ……. ……. …….
4. Penampilan profesional dan meyakinkan ……. ……. ……. ……. …….
dalam tanya jawab
Jumlah

Nilai akhir : (Jumlah Total x 25) /11 = Score (………… x 25) /11 = …………

Form Penilaian Seminar Prodi S1 Keperawatan 2021 1


Rekap Nilai
NO NAMA MAHASISWA JUMLAH NILAI SCORE AKHIR
1 Agus Istikmal ( A22020162)
2 Agustina Handayani ( A22020163)
3 Kasiyanto (A22020183)
4 Marleni (A22020187)
5 Muhammad Noer (A22020191)
6 Nur Ngaisah (A22020196)
7 Purwaning Rahmawati (A22020205)
8 Rindy Eki P (A22020208)
9 Robertus Eka W ( A22020212)
10 Sigit Bahariawan (A22020216)
11 Sri Lestari ( A22020219)
12 Yuyun Ika Setiati (A22020233)

PENAMPILAN DISKUSI

NO Petugas Ke NAMA MAHASISWA NILAI


1 Presenter Rindy Eki P (A22020208) 6
2 Moderator Purwaning Rahmawati (A22020205) 4
3 Sekretaris Agustina Handayani ( A22020163) 2

Penanya dan pertanyaan :


NO NAMA PERTANYAAN NILAI
1 Heri Budiyanto Apakah riwayat kejang demam pada anak bisa mengakibatkan penurunan 1
kecerdasan ?
2 Nnur Fitria Mengapa kejang demam simpleks lebih sering terjadi dari pada kejang 1
Hasanah demam kompleks ?Serta apa penyebabnya?
3 Danang Jatmiko Penanganan apa yang kita lakukan misalkan terjadi kejang saat kita lagi di 1
perjalanan ?
4 Diah Asri Bagaimana edukasi ke orangtua untuk perawatan anak kejang demam jika 1
Rahayu terjadi kejang ulang di rumah ?
5 Mike Nurul Resiko cedera apakah di lakukan pengkajian resiko jatuh untuk penanganan 1
kejang agar lidah tidak tergigit bagiamana ? Apakah boleh dengan
memasukkan tongsepatel ?
6 Ari Sunyoto Mohon penjelasan tentang penannganan kejang dengan pengobatan rumat ? 1

7 Muh Khoerul Apakah perbedaan kejang demam dengan epilepsi ? 1


Anawar

Jawaban Penyaji/Anggota Kelompok Lain:


NO NAMA URAIAN JAWABAN NILAI
1 Nur ngaisah Kejang demam umumnya tidak memiliki dampak kesehatan yang serius. 2
Kejang dampak kesehatan yang serius. Kejang demem sederhana tidak
menimbulakan kerusakan otak penurunan kecerdasan maupun ganguan
belajar.
2 Kasiyanto Kejang demam sederhana kejang demam yang berlangsun singkat ( kuranf 2
dari 15 menit ) bentuk kejang umum( ronik dan atau klonik), serta tidak
berulang dalam waktu 24 jam.
Kejang demam kompleks kejang lama ( > 15 menit ), kejang fokal atau
parsial satu sisi atau kejang umum di dahului kejang parsial, berulang atau
lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam
3. Eka wardoyo 1.Berhenti mengendarai kendaraan 2
2.Tetap tenang dan tidak panik
3. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
4. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah,
bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
5.Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil)
lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
6. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
7. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
Form Penilaian Seminar Prodi S1 Keperawatan 2021 2
4. Muhammad 1. Meyakinkan orangtua bahwa keajng demam umumnya mempunyai 2
Noer prognosis baik
2. Memberitahukan cara penanganan keajang
3.Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kmbali
4.Pemberian obat profilaks untuk me ncegah berulangnya kejang memng
efektif, tetapi harus diingatkaan adanya efek samping obat
5. Purwaning R 1. Tetap tenang dan tidak panik 2
2. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah,
bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
4. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil)
lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5
menit. Jangan berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal
hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua.
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau
lebih, suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti
dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar,
atau terdapat kelumpuhan

6 Sigit Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak berbahaya dan 2
Bahariawan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan,
maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam
jangka pendek (level of evidence 3, derajat rekomendasi D).
Indikasi pengobatan rumat:
1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya palsi serebral, hidrosefalus, hemipares
Jenis antikonvulsan untuk pengobatan rumat
Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam
menurunkan risiko berulangnya kejang (level of evidence 1, derajat
rekomendasi B).
Lama pengobatan rumat
Pengobatan diberikan selama 1 tahun, penghentian pengobatan rumat
untuk kejang demam tidak membutuhkan tapering off, namun dilakukan
pada saat anak tidak sedang demam
7 Agus Istikmal Kejang demam dan epilepsi disebabkan oleh hal yang berbeda. Kejanb 2
demam tidak disebabkan oleh gangguan otak, melainkan dipicu oleh suu
tubuh yang meningkat lebih darii 38oC. Peningkatan suhu tubuh ini dapat
disebabkan oleh reaksi setelah imunisasi, infeksi bakteri atau infeksi virus
seperti influenza atau campak. Namun infeksi yang menyebabkan demam
pada kasus kejang demam bukanlah infeksi di area otak seperti meningitis.
Sedangkan epilepsi terdapat gangguan di otak. Sel- sel saraf otak dan di
seluruh tubuh berkomunikasi satu sama lain menggunakan impusls listrik.
Ketika proses komunikasi ini terganggu dapat terjadi gerakan yang tidak
terkontrol berupa kejang. Berbeda dengan kejang demam memiliki penyebab
jelas yaitu demam, kejang pada epilepsi umumnya tidak dapat dipastikan dan
dapat terjadi kapan saja
Kesimpulan:
Demam merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap masalah yang terjadi dalam
tubuh. Demam pada umumnya tidak berbahaya, tetapi bila demam tinggi dapat menyebabkan masalah
serius pada anak. Masalah yang sering terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38ºC yaitu kejang
demam.
Untuk asuhan keperawatannya, ada beberapa diagnosa keperawatan yang tidak muncul di tinjauan
kasus karena tidak semua keluhan yang ada di tinjauan teori ada pada klien yang diambil kasusnya
dalam makalah ini, namun untuk proses keperawatan dari Pengkajian, Analisa data, Diagnosa
keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi sudah sesuai dengan tinjauan teori yang ada

Form Penilaian Seminar Prodi S1 Keperawatan 2021 3

Anda mungkin juga menyukai