No.
Poin
1 Nama produks - jenis produk Alteplase - tissue plasminogen aktivator - protein terapeutik
2 Protein target
3 Indikasi produk terapi
4 Mekanisme kerja
5 Sistem produksi
6 Perbandingan obat
Keterangan
Plasminogen
Pengobatan utama pada stroke iskemik akut (menurunkan resiko kecacatan
pada stroke iskemik tahap awal)
Myocardial infarction atau angina
Embolisme pada paru-paru
Gangguan trombolitik atau trombo-embolik
Membuka sumbatan dengan memecah bekuan darah penyebab
penyumbatan dengan cara mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin yang
kemudian plasmin dapat menyebabkan fibrinolysis atau pemecahan fibrin.
Alteplase bekerja sebagai trombolitik dengan hidrolisis ikatan peptida
arginine-valin, yang mengaktifkan enzim plasmin.
PROSES HULU :
Gen target : diperoleh dari sel melanoma pada jaringan uterus manusia.
DNA → mRNA → splising intron → cDNA dengan enzim reverse
transkriptase.
Sel inang : CHO dan sel murine C127.
Vektor : CHO menggunakan pMON1087 dan C127 menggunakan
pMON1110.
Konstruksi vektor : menggunakan enzim BamH1 untuk memotong vektor
dan penempelan dengan enzim ligase.
Transformasi : menggunakan CaCl2.
Seleksi klon : keberhasilan transformasi vektor → medium antibiotik G418.
Keberhasilan sisipan cDNA → ELISA terhadap protein hasil produksi.
PROSES HILIR :
Pemisahan sel dan isolasi protein : alteplase merupakan protein
ekstraselular, sehingga pemisahan sel hanya dilakukan dengan sentrifugasi
untuk mengambil supernatan yang mengandung protein.
Pemekatan protein : -
Pemurnian : dilakukan secara bertahap yaitu Zinc chelate-agarose →
Concanavalin A-agarosa → Sephadex G-150
Karakterisasi : SDS-PAGE, binding to fibrin clot, ELISA, oligosakarida
analysis, direct amidolytic assay. Serta memnuhi persyaratan Farmakope
untuk tidak kurang dari 90.0 % dan tidak lebih dari 115.0 % dengan 580.000
unit alteplase per mg protein serta tidak lebih dari 1 unit endotoksin per mg
protein.
Formulasi : -
Rekombinan :
- Altelplase : trombolitik dengan hidrolisis ikatan peptida arginin valin
- Streptokinase : mengikat plasminogen bebas, mengubah konformasi
plasminogen menjadi aktif. Kelemahan : imunogenitas tinggi karena
dari bakteri streptococcus
- Urokinase : mengubah plasmin menjadi plasminogen
Non rekombinan:
 A. AMI
- Aspirin : inhibisi platelet
- Clopidogrel : inhibisi platelet
- Heparin : inhibisi trombin dan aaantikoagulan
B. Stroke iskemik
- Aspirin : antiplatelet dengan menghambat COX
- Dabigatran : antikoagulan sebagai trombin inhibitor
- Warfarin : antikoagulan

7 Saran pasien 1. Tidak boleh menyuntikan alteplase sendiri, hanya oleh tenaga medis.
2. Memberi tahu dokter bila pernah ada pendarahan internal dan hipertensi
yang tak terkontrol.
3. Memberi tahu dokter bila ada efek samping sangat mengganggu
(pendarahan otak&saluran cerna, dll).

8 Saran dokter Perhatian : Hindari penggunaan trombolisis, agen antiplatelet, dan

antikoagulan 24 jam pasca penggunaan alteplase. Rekonstitusi hanya kepada
water for injection tanpa pengawet. Jangan digunakan dengan ACE inhibitor.
Jangan mencampur alteplase dengan obat lain.
Efek samping : Hemoragik intrakranial , pendarahan GI, genitourinari, mual,
muntah, kerusakan pembuluh darah, reaksi anafilaksis
Kontradiksi:
Kontradiksi dengan kondisi pendarahan intrakranial, perdarahan
subarachnoid, sejarah operasi intrakranial dan intraspinal dalam 3 bulan
terakhir, sejarah stroke, sejarah trauma kepala dalam 3 bulan terakhir, kondisi
intrakranial yang beresiko pendarahan (aarteriovenous malformations atau
aneurysms), pendarahan diatesis, dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Reaksi Merugikan Berdasarkan Uji Klinik:
Dosis Activase yang lebih besar dari 0,9 mg/kg memiliki asosiasi dengan
meningkatnya insidensi pendarahan intrakranial. Dosis 150mg atau lebih tidak
boleh digunakan untuk mengobati AMI. Terdapat laporan terjadinya reaksi
alergi, reaksi anafilaktoid, edema laring, angioedema orolingual, ruam, dan
urtikaria.
Interaksi Obat:
Obat - obat antikoagulan dan antiplatelet meningkatkan resiko pendarahan bila
diadministrasikan menjelang, saat, atau setelah terapi menggunakan
Alteplase.

9 Saran perawat - Hanya digunakan untuk administrasi iv

- Bila terjadi bengkak (extravasation), hentikan infus iv pada lokasi
tersebut dan lakukan terapi lokal
- Periksa dengan teliti dosis yang digunakan karena dapat
membahayakan pasien apabila dosis tidak tepat
-