Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep Teori
HFD
( High Fructose Diet)

Free fatty acid

Gangguan
signaling reseptor
insulin

Tikus Model DMT-2

Injeksi STZ
(Streptozotosin)

Resistensi Insulin

Perubahan DNA
sel - pankreas

Hiperinsulinemia

Kerusakan
sel -pankreas

Sekresi Insulin
Hiperglikemi

Sorbitol

Protein Kinase C

AGEs

Hexoamine Flux

ROS
( Reactive Oxygen Spesies)

NF-k

Kerusakan Sel Ginjal


(Sel Endotel, Sel Mesengial, Sel
Tubulus, Sel Podosit)

Aktivasi Sitokin oleh sel


di ginjal

Infiltrasi Ginjal dengan Sel Inflamasi


(Monosit dan Lomfosit)

TNF- Ginjal

Kerusakan Ginjal
Perubahan Diameter
Glomerulus >>

Diabetik Nefropati

3.2 Kerangka Konsep Penelitian


HFD
( High Fructose Diet)

U. lobata:
( sensitifitas insulin)
- Saponin
- Flavonoid (quecertin)

Tikus Model DMT-2

Injeksi STZ
(Streptozotosin)

Resistensi Insulin

Perubahan DNA
sel - pankreas

Hiperinsulinemia

Kerusakan
sel -pankreas

Sekresi Insulin

Hiperglikemi

Sorbitol

Protein Kinase C

AGEs

ROS
(Reactive Oxygen Spesies)

NF-k

Hexoamine Flux

U. lobata:
( Antioksidan )
- Saponin
- Flavonoid (quecertin)
-Tanin

Kerusakan Sel Ginjal


(Sel Endotel, Sel Mesengial, Sel
Tubulus, Sel Podosit)

Aktivasi Sitokin oleh sel


di ginjal

Infiltrasi Ginjal dengan Sel Inflamasi


(Monosit dan Lomfosit)

TNF- Ginjal
Keterangan :
: menyebabkan
: menghambat
: biomarker

Kerusakan Ginjal
Perubahan diameter
glomerus <<

Diabetik Nefropati

Keterangan
HFD melalui lipogenesis de novo diubah menjadi trigliserida dan dipecah
menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas dapat mengganggu insulin
signaling dan pada keadaan menurunnya kadar insulin atau resistensi insulin.
Streptozotocin (STZ) dapat merusak sel- pankreas dan berdampak langsung
pada menurunnya sekresi insulin. Sekresi insulin yang menurun langsung
berdampak adanya hiperglikemia.
Hiperglikemia melalui 4 empat jalur (Hexoxamine, polyol, DAG/PKC, AGEs)
menyababkan diproduksinya ROS (Reactive Oxygen Species). Jalur Poliol yang
mana glukosa banyak diubah menjadi sorbitol dengan bantuan enzim aldose
reduktase. Adanya peningkatan sorbitol dalam sel ginjal akan menyebakan
terganggunya osmoregulasi sel yang menyebabkan sel tersebut menjadi rusak .
Jalur AGEs yang mana akan menyebabkan precursor AGEs keluar dan merubah
matriks ekstraseluler yang mengakibatkan disfungsi sel. Selain itu adanya ikatan
dengan reseptor AGE (RAGE) akan menyebabkan pengeluaran sitokin dan
faktor pertumbuhan. Jalur PKC yaitu keadaan hiperglikemia dapat meningkatkan
sintesis molekul diasil gliserol yang berperan sebagai kofaktor dalam aktivasi
PKC . Aktivasi PKC dapat menimbulkan berbagai efek ekpresi gen.
Peningkatan ROS yang diakibatkan keadaan hiperglikemia akan menstimulasi
aktivasi dari faktor transkripsi Nuclear Factor- (NF- ) yang berperan dalam
pengeluaran meditor inflamasi seperti TNF- dan IL-1. TNF- merupakan salah
satu sitokin pleotropik proinflamasi yang dihasilkan sel intrinsik ginjal seperti sel
mesangial, sel glomerular, sel endotel, sel dendritik, sel tubulus ginjal. Pada
ginjal,

TNF-

berperan

sebagai

sitokin

proinflamasi

terkuat

dalam

perkembangan dan progesivitas kerusakan ginjal Nefropati diabetik ditandai


dengan adanya perubahan diameter glomerulus ginjal.

3.3 Hipotesis

1. H0: Pemberian dekok daun pulutan (Urena lobata) tidak menurunkan


kadar Tumor Necrosis Factor (TNF- ) dan memperbaiki jaringan
pada ginjal tikus diabetes mellitus tipe 2.
Ha: Pemberian dekok daun pulutan (Urena lobata) menurunkan kadar
Tumor Necrosis Factor (TNF- ) dan memperbaiki jaringan pada
ginjal tikus diabetes mellitus tipe 2.
2. H0: Pemberian dekok daun pulutan (Urena lobata) tidak menurunkan
kadar Tumor Necrosis Factor (TNF- ) dan menghambat peningkatan
diameter glomerulus pada ginjal tikus diabetes mellitus tipe 2.
Ha: Pemberian dekok daun pulutan (Urena lobata) menurunkan kadar
Tumor Necrosis Factor (TNF- ) dan menghambat peningkatan
diameter glomerulus pada ginjal tikus diabetes mellitus tipe 2.
3.4

Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas:
1. Dekok daun Pulutan (Urena lobata) dalam beberapa dosis 250mg,
500mg, dan 1000mg.
2. Tikus model DMT-2
3.4.2 Variabel Terikat :
1. Kadar TNF- ginjal
2. Diameter Glomerulus
3.4.3 Variabel Terkendali
1. Jenis kelamin tikus
2. Usia tikus
3. Berat badan tikus

3.5 Definisi Operasional


1. Dekok daun pulutan (Urena lobata) adalah hasil penyarian herbal dengan
dipanaskan pada suhu 90o C dengan pelarut air selama 30 menit dan
dipreparasi hingga didapat dosis 250mg, 500mg, dan 1000mg.
2. Tikus model DMT-2 adalah hewan coba yang diinduksi dengan
Streptozotocine (STZ) dengan dosis 20 mg/ kgBB single dose secara
intraperitoneal dan High Fructose Diet (HFD) dengan komposisi fruktosa
65% dalam pakan yang telah dihaluskan sebelumnya. Tikus dinyatakan
mengalami DMT-2 bila kadar gula puasa 126 mg/dl.

3. Kadar Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-) jaringan ialah pengukuran


pada kadar TNF- jaringan ( jantung, hepar, dan ginjal) yang diperiksa
menggunakan elisa reader dengan panjang gelombang 450nm dengan
satuan pg/g pada tikus kelompok kontrol normal, kontrol perlakuan dan
perlakuan.
4. Diameter glomerulus merupakan pengukuran diameter glomerulus pada
tikus kelompok kontrol normal, kontrol perlakuan dan perlakuan.
Pengamatan dilakukan untuk mecari diameter maksimum pada preparat
dengan pengecatan Hematoxylin Eosin (HE) dan dilihat dengan
mikroskop trinokuler dengan perbesaran 200x pada 4 lapang pandang
pada setiap sampel dengan satuan m.

Anda mungkin juga menyukai