Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang
ada di masyarakat. Sesuai dengan salah satu fungsi Puskesmas yaitu pusat pemberdayaan
masyarakat, puskesmas bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan yaitu dengan adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Contoh nyata dari UKBM antara lain Pos Kesehatan Pesantrean (Poskestren), Posyandu,
Poskesdes, Usaha Kesehatan Sekolah. 1
Pondok pesantren adalah salah satu bentuk kegiatan masyarakat di jalur agama
yang berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Poskestren adalah
bentuk pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren yang merupakan upaya fasilitasi,
bertujuan agar warga pondok pesantren mengetahui dan mengerti masalah kesehatan yang
dihadapi, dan diharapkan dapat merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi yang sesuai situasi, kondisi, dan kebutuhan pondok
pesantren tersebut.2
Jumlah pondok pesantren di Indonesia adalah 14.798, dengan jumlah santri
sebanyak 3.464.334 orang. 3 Di Kecamatan Tumpang, terdapat tujuh Pondok Pesantren,
dengan jumlah Pondok Pesantren di Desa Jeru sebanyak tiga Pondok Pesantren. Pondok
Pesantren Islam PPPI adalah salah satu dari tiga pondok pesantren yang ada di Desa Jeru
Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Pondok pesantren ini mempunyai visi seperti
halnya pondok pesantren lain yaitu sebagai lembaga pencetak kader-kader pemimpin
umat, menjadi tempat ibadah, serta menjadi sumber ilmu pengetahuan Islam, dan bahasa
Al-Quran. Namun bila dilihat dari sisi kesehatan, kondisi kesehatan di lingkungan pondok
pesantren pada umumnya masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik
dalam aspek perilaku sehat, aspek kesehatan lingkungan maupun aspek akses pelayanan
kesehatannya.2

Pada tahun 2015 Pondok Pesantren Islam PPPI telah membentuk Poskestren
dengan bantuan dari Puskesmas Tumpang. Namun, saat ini Poskestren tersebut sudah
tidak aktif lagi karena para kader sudah tidak aktif lagi menjadi warga pesantren. Padahal
hasil studi pendahuluan berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pengelola
Pondok Pesantren Islam PPPI didapatkan bahwa kesehatan lingkungan Pondok Pesantren
masih kurang yaitu kamar tidur ada beberapa yang lembab, kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan serta perilaku kesehatan yang masih belum sehat yaitu sebagian besar
warga pondok pesantren adalah perokok, dan masih banyak warga pesantren yang
membuang sampah sembarangan. Serta berdasarkan wawancara dengan santri, terdapat
lebih dari satu orang yang menderita sakit kulit dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan
masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa peran Poskestren sangatlah penting,
yaitu guna meningkatkan kepedulian warga pesantren akan permasalahan yang ada di
sekitar pondok pesantren dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut sesuai
dengan kondisi Pondok Pesantren. Oleh karena itu, Poskestren di Pondok Pesantren Islam
PPPI Desa Jeru Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang perlu dibentuk kembali untuk
meningkatkan kesehatan warga pondok pesantren dan lingkungan pondok pesantren.

1.2 Rumusan Masalah


1. Poskestren di Pondok Pesantren Islam PPPI di desa Jeru tidak berfungsi maksimal.
2. Kader Poskestren sudah tidak ada.
3. Kurangnya pola hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Islam PPPI di desa Jeru.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tumpang melalui peningkatan
program Poskestren di Kecematan Tumpang.
b. Melatih kader Poskestren di Pondok Pesantren Islam PPPI Desa Jeru, Kecamatan
Tumpang, Kabupaten Malang.
2. Tujuan Khusus
a. Terperolehnya data santri di Pondok Pesantren Islam PPPI Desa Jeru, Kecamatan
Tumpang, Kabupaten Malang
b. Terbentuknya struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Islam PPPI
Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang
c. Tercapainya pengetahuan santri pondok pesantren mengenai Poskestren, PHBS,
pencegahan penyakit menular dan tidak menular, bahaya merokok dan NAPZA,
kesehatan reproduksi remaja beserta gangguannya dan P3K yang dinilai dengan
hasil pretest dan postest.
1.4 Manfaat
1. Bagi Pondok Pesantren
a. Tersedianya layanan dan akses kesehatan dasar.
b. Penyebaran informasi kesehatan.
c. Terpeliharanya sarana sanitasi lingkungan.
2. Bagi Warga Pondok Pesantren dan Masyarakat sekitarnya
a. Memudahkan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan pelayanan
kesehatan dasar.
b. Mendapat informasi awal tentang keshatan.
3. Bagi Kader Poskestren
a. Mendapat informasi lebih awal tentang kesehatan.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pondok pesantren
dan masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di
lingkungannya.
4. Bagi Puskesmas
a. Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyrakat, pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
b. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

Anda mungkin juga menyukai