Eritromisin

Keterangan Informasi

Nama eritromisin

Indikasi - Jerawat vulgaris

- Alergi terhadap penisilin - Demam rematik; Profilaksis
- Endokarditis bakteri; Profilaksis
- Infeksi bakteri pada mata
- Infeksi klamidia
- Difteri, tambahan untuk antitoksin; Tambahan
- Erythrasma
- Penyakit radang panggul wanita gonokokal
- Konjungtivitis gonokokal neonatorum; Profilaksis
- Impetigo
- Infeksi karena Entamoeba histolytica - Penyakit infeksi usus
- Infeksi kulit DAN / ATAU jaringan subkutan (Ringan hingga Sedang) -
Infeksi jaringan lunak
- Penyakit legiuner
- Listeriosis
- Konjungtivitis klamidia neonatal
- Konjungtivitis klamidia neonatal; Profilaksis
- Pneumonia klamidia neonatal
- Uretritis nongonokokus
- Pertusis
- Infeksi saluran pernapasan
- Sipilis
Kontraindikasi - Terapi bersamaan dengan astemizol, cisapride, dihydroergotamine,
ergotamine, pimozide, atau terfenadine
- Penggunaan bersamaan dengan inhibitor HMG CoA reduktase (statin)
yang dimetabolisme secara luas oleh CYP3A4 (lovastatin atau
simvastatin)
- Hipersensitif terhadap eritromisin atau komponen produk apa puun
Dosis - dosis umumnya :
250 mg tiap 6 jam (delayed-release capsules) atau 333 mg oral tiap 8
hours (oral tablets); 500 mg orally every 12 hours dimungkinkan untuk
digunakan; boleh titrasi sampek 4 g/hari sesuai dengan kekerasan
infection; dosis dua kali sehari tidak dianjurkan dengan dosis lebih besar
dari 1 g per hari

- jerawat :
(gel) berlaku untuk area yang terkena topik sekali dua kali sehari; atau
(salep, larutan dan pembalut) dua kali sehari setelah kulit dibersihkan dan
ditepuk hingga kering

- alergi penisilin untuk demam rematik;profilaksis : 250 mg (2x1)

- infeksi bakteri dimata : 1 cm salep ophthalmic dioleskan hingga 6 kali

sehari (tergantung keparahan infeksi)
- bartonellosis-hiv infeksi :
(bacillary angiomatosis, hepatitis peliosis, bakteremia, dan osteomielitis)
500 mg per oral setiap 6 jam selama minimal 3 bulan (dosis pedoman)
(infeksi berat) 500 mg per oral setiap 6 jam, dengan rifampin 300 mg per
oral setiap 12 jam selama minimal 3 bulan (dosis pedoman)

- cancroid : 500 mg orally 3 times a day for 7 days (guideline dosage)

- infeksi kalamidial : 500 mg orally 4 times daily or 666 mg orally every 8

hours for at least 7 days

- difteri : 250 mg orally every 6 hr or 500 mg orally every 12 hr or 333 mg

every 8 hr; max 4 g/day, tergantung keparahan infeksi

- erytherasma : 250 mg orally every 6 hr or 500 mg orally every 12 hr; max

4 g/day or 250 mg orally every 6 hr or 333 mg orally every 8 hr or 500
mg orally every 12 hr; max 4 g/day, tergantung keparahan infeksi

- penyakit radang panggul wanita gonokokal :

erythromycin lactobionate 500 mg iv setiap 6 jam selama 3 hari diikuti
dengan erythromycin oral 250 mg setiap 6 jam atau 333 mg orally setiap
8 jam atau 500 mg orally setiap 12 jam selama 7 hari

- granuloma inguinale:
500 mg per oral 4 kali sehari selama minimal 3 minggu dan sampai
semua lesi sembuh sepenuhnya

- impetigo:
(spesies staphylococcus dan streptococcus) 250 mg orally 4 kali sehari
selama 7 hari, tergantung pada respon klinis (dosis pedoman)
Anak-anak:

- Informasi Dosis Umum : dosis biasa 30 hingga 50 mg / kg / hari secara

oral dalam dosis terbagi rata; untuk infeksi yang lebih parah, dosis bisa
dua kali lipat; jangan melebihi 4 g per hari

- Alergi terhadap penisilin - Demam rematik; Profilaksis : 250 mg

ORALLY dua kali sehari

- Infeksi bakteri pada mata : 1 cm salep OPHTHALMIC dioleskan hingga

6 kali sehari (tergantung keparahan infeksi)

- Bartonellosis - infeksi HIV : (angiomatosis basiler kulit) 30 hingga 50

mg / kg / hari (MAX 2 g / hari) secara oral dibagi menjadi 2 hingga 4
dosis / hari selama 3 bulan

- Infeksi klamidia : (Kurang dari 45 kg) 50 mg / kg / hari secara oral

dibagi menjadi 4 dosis setiap hari selama 14 hari

- Difteri, tambahan untuk antitoksin; Tambahan : 30 hingga 50 mg / kg /

hari secara oral dalam dosis terbagi; dosis dapat digandakan untuk
infeksi yang lebih parah tetapi tidak boleh melebihi 4 g / hari,
tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi

- Erythrasma : 30 hingga 50 mg / kg / hari ORALLY dibagi setiap 6

hingga 8 jam; MAX 4 g / hari sebagai alas, tergantung pada jenis dan
tingkat keparahan infeksi

- Konjungtivitis gonokokal neonatorum; Profilaksis : Pita 1 cm dari salep

mata ophthalmic 0,5% diterapkan pada setiap kantong konjungtiva yang
lebih rendah sesegera mungkin setelah melahirkan

- Impetigo : (Spesies Staphylococcus dan Streptococcus) 40 mg / kg / hari

secara oral dalam 3 atau 4 dosis terbagi selama 7 hari, tergantung pada
respon klinis (dosis pedoman)

- Infeksi karena Entamoeba histolytica - Penyakit infeksi usus : 30 hingga

50 mg / kg / hari secara oral dalam dosis terbagi selama 10 hingga 14
hari

- Infeksi kulit DAN / ATAU jaringan subkutan (Ringan hingga Sedang) -

Infeksi jaringan lunak : 30 hingga 50 mg / kg / hari ORALLY dibagi
setiap 6 hingga 8 jam; MAX 4 g / hari sebagai alas, tergantung pada
jenis dan tingkat keparahan infeksi

- Penyakit legiuner: 1 hingga 4 g SECARA LUAR BIASA dalam dosis

Interaksi obat Kontraindikasi :
- Amisulpride (theoretical)
- Astemizole (probable)
- Bepridil (theoretical)
- Cisapride (probable)
- Colchicine (probable)
- Dihydroergotamine (probable)
- Dronedarone (theoretical)
- Eliglustat (theoretical)
- Ergoloid Mesylates (probable)
- Ergonovine (probable)
- Ergotamine (probable)
- Flibanserin (theoretical)
- Fluconazole (theoretical)
- Grepafloxacin (probable)
Major :
- Levomethadyl (probable)
- Lomitapide (theoretical)
- Lovastatin (probable)
- Mesoridazine (established)
- Methylergonovine
(probable)
- Methysergide (probable)
- Pimozide (theoretical)
- Piperaquine (theoretical)
- Posaconazole (theoretical)
- Saquinavir (theoretical)
- Simvastatin (established)
- Sparfloxacin (theoretical)
- Terfenadine (theoretical)
- Thioridazine (theoretical)
- Ziprasidone (theoretical)
- Acalabrutinib (theoretical)
- Acecainide (theoretical)
- Afatinib (theoretical)
- Ajmaline (probable)
- Alfentanil (theoretical)
- Amiodarone (theoretical)
- Amitriptyline (theoretical)
- Amoxapine (theoretical)
- Anagrelide (theoretical)
- Apomorphine (theoretical)
- Aprepitant (probable)
- Aprindine (theoretical)
- Aripiprazole (theoretical)
- Aripiprazole Lauroxil
(theoretical)
- Arsenic Trioxide (theoretical)
- Ascorbic Acid (theoretical)
- Asenapine (theoretical)
- Atorvastatin (probable)
- Azimilide (theoretical)
- Azithromycin (theoretical)
- Bedaquiline (theoretical)
- Benzhydrocodone (theoretical)
- Betrixaban (theoretical)
- Bosutinib (theoretical)
- Bretylium (theoretical)
- Brexpiprazole (theoretical)
- Brigatinib (theoretical)
- Buprenorphine (theoretical)
- Buserelin (theoretical)
- Carbamazepine (established)
- Ceritinib (theoretical)
- Cerivastatin (probable)
- Chloral Hydrate (theoretical)
- Chloroquine (theoretical)
- Chlorpromazine (theoretical)
- Cholera Vaccine, Live
(theoretical)
- Cilostazol (theoretical)
- Ivabradine (theoretical)
- Ivacaftor (theoretical)
- Ivosidenib (theoretical)
- Ketoconazole (probable)
- Lapatinib (theoretical)
- Lenvatinib (theoretical)
- Leuprolide (theoretical)
- Levofloxacin (theoretical)
- Lidoflazine (theoretical)
- Lofexidine (probable)
- Lopinavir (theoretical)
- Lorcainide (theoretical)
- Lumacaftor (theoretical)
- Lumefantrine (theoretical)
- Lurasidone (probable)
- Macimorelin (theoretical)
- Mefloquine (theoretical)
- Meperidine (theoretical)
- Methadone (theoretical)
- Metronidazole (theoretical)
- Mifepristone (theoretical)
- Morphine (theoretical)
- Morphine Sulfate Liposome
(theoretical)
- Moxifloxacin (theoretical)
- Nafarelin (theoretical)
- Naloxegol (theoretical)
- Neratinib (theoretical)
- Netupitant (theoretical)
- Nilotinib (theoretical)
- Norfloxacin (theoretical)
- Nortriptyline (theoretical)
- Octreotide (theoretical)
- Ofloxacin (theoretical)
- Olaparib (theoretical)
- Ondansetron (theoretical)
- Osimertinib (theoretical)
- Oxycodone (theoretical)
- Paliperidone (theoretical)
 Moderate

- Alprazolam (probable) - Phenprocoumon (probable)

- Anisindione (probable) - Roflumilast (established)
- Avanafil (probable) - Sildenafil (probable)
- Bexarotene (probable) - Sirolimus (probable)
- Budesonide (probable) - Suvorexant (probable)
- Buspirone (probable) - Tolterodine (probable)
- Cyclosporine (probable) - Triazolam (probable)
- Diazepam (probable) - Trimetrexate (probable)
- Dicumarol (probable) - Valproic Acid (probable)
- Methylprednisolone (probable) - Zafirlukast (probable)
- Midazolam (established)
Efek samping Umum :

- Gastrointestinal: Diare, Kehilangan nafsu makan, Mual, Kram perut,

Muntah

Serius :

- Kardiovaskular: Interval QT yang berkepanjangan, Torsades de pointes,

Aritmia ventrikel
- Dermatologis: Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik
akibat obat
- Gastrointestinal: Clostridium difficile colitis, Pankreatitis
- Hati: Hepatitis kolestatik, Hepatitis
- Imunologis: Anafilaksis
- Neurologis: Kejang
- Otic: Ototoxicity
- Ginjal: Nefritis interstitial
Sediaan di eritromisin 250 mg/ kapsul, 500 mg/ kaplet, 250 mg/ 5 ml syrup; eritromisin
pasaran etilsuksinat setara eritromisin 200 mg/tablet (dulcet), 100 mg/2.5 ml syrup tetes

eritromisin gel : 2%
Ophtalmic ointment : 5mg/1 gm
Topical solution : 2%

Sumber : Micromedex drug reference

interaksi obat
deksametason menghambat kerja enzim dalam metabolisme erythrocin (Erythromycin )
sehingga meningkatkan levelnya dalam plasma darah. Obat-obatan seperti simvastatin,
lovastatin, atau atorvastatin jika diberikan bersamaan dengan erythrocin (Erythromycin ), level
substratnya meningkat dalam plasma darah, sehingga meningkatkan efek samping. Hal yang
sama juga terjadi pada obat-obat seperti ergotamine dan dihydroergotamine. erythrocin
(Erythromycin ) tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang menggunakan obat yang
memperpanjang metabolisme erythrocin (Erythromycin ) seperti verapamil atau diltiazem, atau
obat-obatan yang juga memperpanjang interval QT. Contoh lain termasuk terfenadine,
astemizol, cisapride dan pimozide. Theophylline yang digunakan terutama untuk obat asma, juga
kontraindikasi jika diberikan bersamaan erythrocin (Erythromycin ).

Sumber : halodoc