Anda di halaman 1dari 5

1.

Golongan makrolida
a. Nama Generik : Azitromisin 500 mg; 250 mg; 200 mg; 200 mg/5 ml.
Nama Paten : Aztrin, Azyter, Binozyt, Ethrimax, Infimycin, Maxmor,
Mezatrin, Trozin, Zarom, Zibramax, Zifin, Zistic, Zithrax,
Zithromax.
Indikasi : Infeksi saluran pernafasan bawah dan atas, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi penyakit menular.
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein RNA-tergantung pada tingkat
50S ribosom
Dosis : Dewasa: terapi penyakit menular seksual: 1 g sebagai dosis
tunggal, untuk indikasi lainnya 500 mg/hari selama 3 hari
atau 500 mg pada hari pertama, kemudian 250 mg pada hari
ke 2-5. Anak-anak: 10 mg/kg/hari atau 10 mg/kg/hari
pertama selanjutnya 5 mg/kg pada ke 2-5
Efek samping : Moniliasis, viginitis, trombositopenia, anavilaksis termasuk
syok anavilaktik, reaksi agresif, gelisah, gangguan urat saraf,
pusing/vertigo, konfulsi, sakit kepala, somnelon, hiperaktif,
paresthsia, rasa tidak enak, gangguan pendengaran termasuk
tuli atau tinitus, palpitasi, aritmia (termasuk takikardia
ventrikular), mual, diare, rasa tidak enak di perut
(sakit/keram), muntah, kembung, gangguan pencernaan,
penurunan nafsu makan, konstipasi, psedommembranous
coloitis, lidah kotor, intrahepatic, cholestatis, hepatitis, raum,
pruritis, agioedoma, urtikaria, fotosensitif, erythema
multiforme, sindrom Stevens-Jhonson, nekrolitik epiderma
toksik, artralgia, interstitial nefritis, gagal ginjal akut,
asthenia.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap Asitromisin, Eritromisin atau antibioti
golongan makrolida.
b. Nama Generik : Eritromisin 500 mg; 250 mg; 200 mg; 200 mg/5 ml
Nama Paten : Dothrocyn, Eryra, Erysanbe, Erythromycin, Erytromicin,
Erymed dan erymed plus, Kemothrocin, Opithrocin,
Phylocin, Rythron, Tamaret, Trovilon, Trovilon sirup
kering, Vaksin Campak.
Indikasi : Infeksi saluran nafas atas dan bawah ringan hingga sedang,
infeksi kulit dan jaringan lunak. Intestinal amoebiasis.
Pengobatan sifilis pada pasien yang alergi terhadap penisilin.
Uretritis gonokokal. Infeksi terhadap chlamydia trachomatis.
Listeriosis, pertussis.
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein RNA-tergantung pada tingkat
50S ribosom
Dosis : Dewasa : 250 mg tiap 6 jam atau 50 mg tiap 12 jam
Anak-anak : sehari 30-50 mg/KgBB dalam 3-4 dosis terbagi
Efek samping : Mual, diare, sakit perut. Kolitis pseudomembran, aritmia
ventrikel, nefritis, ikterus kolestatik, angioedema.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap eritromisin atau antibiotik
makrolida apa pun; penyakit hati yang sudah ada sebelumnya
(dengan garam estolat); keratitis herpes simpleks epitel;
penyakit jamur mata; vaccinia atau varicella (penggunaan
oftalmik).
c. Nama Generik : Klaritromisin 500 mg; 250 mg
Nama Paten : Abbotic/Abbotic XL, Bicrolid, Clapharma, Clarolid, Comtro,
Hecobac, Orixal.
Indikasi : Pengobatan infeksi saluran pernapasan, kulit dan struktur
kulit; pengobatan infeksi mikobakteri atipikal yang
menyebar disebabkan oleh strain mikroorganisme tertentu
yang rentan. Pencegahan penyakit kompleks Mycobacterium
avium disebarluaskan pada pasien dengan infeksi HIV lanjut.
Klaritromisin dalam kombinasi dengan omeprazole
diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan ulkus
duodenum aktif yang terkait dengan infeksi Helicobacter
pylori. ANAK-ANAK: Otitis media akut.
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein RNA-tergantung pada tingkat
50S ribosom.
Dosis : Faringitis/tonsilitis : 250 mg tiap 12 jam selama 10 hari,
Sinusitis maksilaris akut : 500 mg tiap 12 jam selama 14
hari, Infeksi saluran pernafasan bawah : 250- 500 mg tiap 12
jam selama 7-14 hari. Eksaserbasi akut bronkitis kronis,
pneumonia, infeksi kulit dan struktur jaringan lunak tanpa
komplikasi : 250 mg tiap 12 jam selama 7-14 hari.
Efek samping : Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, sakit kepala, ruam
kulit, rasa tidak nyaman, pusing, pengecapan abnormal,
insomnia, halusinasi, bingung.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap Klaritromisin serta antibiotik
makrolida lainnya.
d. Nama Generik : Roksitromisin 150 mg;
Nama Paten : Anbiolid, Ixor, Simacron, Uplores, Xorin.
Indikasi : Infeksi teling, hidung, tenggorokan, infeksi
bronchopulmonary, kelamin (tidak termasuk infeksi
gonococal) dan infeksi kulit.
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein RNA-tergantung pada tingkat
50S ribosom.
Dosis : Dewasa: sehari 2 x 150 mg.
Anak-anak >4 tahun: sehari 5-8 mg/kgBB dalam 2 dosis
terbagi. Digunakan sebalum makan.
Efek samping : Gangguan saluran pencernaan ringan seperti mual, muntah,
diare dan reaksi alergi pada kulit.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas, kombinasi dengan turunan ergot.
e. Nama Generik : Spiramisin 500 mg; 250 mg; 125mg/5 ml;
Nama Paten : Inamycin, Ismacrol, Kalbiotic, Provamed, Rovadin, Rovam-
ycine, Spiradan, Spiramycin, Spirasin, Varoc.
Indikasi Infeksi saluran nafas bagiab atas (laringitis dan sinusitis),
bronkitis atau bronkitis asmatik, pneumonia dan infeksi pada
kulit, telinga tengah dan konjungtiva.
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis protein RNA-tergantung pada tingkat
50S ribosom.
Dosis : Dewasa : sehari 4-6 tab (2-3 g) dibagi dalam 2-3 dosis
Sirup: Anak-anak : 50-100 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis
terbagi.
Efek samping : Kadang timbul rasa mual, nyeri epigastrum, diare, muntah
dan reaksi hipersensitif pada kulit.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas
2. Golongan sefalosporin
3. Golongan tetrasiklin
4. Golongan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai