INDIKASI :
Hipotensi primer atau sekunder,gangguan sirkulasi ortostatik.
DOSIS :
1 - 2 x sehari 1 2 tablet (pagi dan siang)
Anak-anak : 1 tablet sehari sekali
KEMASAN :
Dus 10 strip @ 10 tablet ,Dos 100 tablet
BELI
ABDIMOX
GENERIK
Amoksissilin trihidrat 500 mg/kaplet; Amoksisilin 1 g/vial injeksi.
INDIKASI
infeksi yang disebabkan bakteri gram positif dan negatif yang peka.
KEMASAN:
Dos 10x10 kaplet; 10 vial injeksi.
BELI
ACLAM
INDIKASI
Infeksi saluran nafas atas & bawah, saluran kemih, gonore dimana penyebabnya
adalah bakteri yang memproduksi penisilinase.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap Penisilin.
PERHATIAN
#
Hamil, menyusui.
Superinfeksi.
Interaksi obat :
Disulfiram.
EFEK SAMPING
Diare, mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, sakit kepala, kemerahan kulit,
urtikaria, vaginitis, kembung, kandidiasis, hepatitis sementara, kolestatik
jaundice.
KEMASAN
Kaplet 15 biji
DOSIS
Dewasa & anak berusia > 12 tahun : 3 x sehari 250 mg.
Infeksi berat : 3 x sehari 500 mg.
BELI
INDIKASI :
Infeksi saluran kemih, uretritis, servisitis, saluran nafas bawah, kulit dan jaringan
lunak, kandungan, enteritis bakterial.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif terhadap ofloxacin & quinolone
EFEK SAMPING :
Efek GI & SSP, reaksi hipersensitif
PERHATIAN :
Penurunan fungsi ginjal
DOSIS :
Infeksi saluran kemih: 100-400 mg 2xsehari selama 1 -10 hari, infeksi berat
terkomplikasi: 600 mg sehari selama 20 hari; infeksi saluran nafas: 200-400 mg
2xsehari; uretritis gonokokal dan servisitis tidak terkomplikasi: 200-600 mg
sebagai dosis tunggal, uretritis non gonokokal: 400 mg sehari dosis tunggal atau
dosis terbagi selama 9 hari; infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi kandungan,
serta enteritis bakterial: 400 mg sehari selama 7 hari.
KEMASAN:
Tab salut selaput 200 mg x 3 x 10. 400 mg x 5 x 6
PABRIK :
PT SANBE FARMA
BELI
ACTOS 30
INDIKASI
Kombinasi oral dengan sulfonilurea atau metformin pada penatalaksaan Diabetes
Mellitus
tipe 2 pada pasien insufisi kontrol glikemik dengan monoterapi sulfonilurea atau
metformin.
PERHATIAN
#
Disfungsi hepatoselular.
Interaksi Obat:
Tidak ada interaksi obat dengan digoksin, warfarin, pnenprocoumon, metformin,
dan sulfonilurea.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, anemia, berat badan meningkat, artralgia, pusing.
KEMASAN
Tablet 30 mg x 2 x 7
DOSIS
Awal: 1x sehari 15-30 mg. Actos yamg dikombinasikan dengan sulfonilurea atau
metformin 1x sehari 15 mg atau 30 mg.
BELI
ACTRAPID HM 40 IU/ML
KANDUNGAN :
Larutan netral insulin manusia monokomponen.
Rekombinan DNA asli.
INDIKASI :
Diabetes melitus yang memerlukan insulin.
KONTRA INDIKASI :
Hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah), insulinoma (tumor jinak yang
terdiri atas sel-sel pulau Langerhans kelenjar ludah perut).
Penggunaan bersama dengan pompa insulin.
PERHATIAN :
* Stres psikis, infeksi/penyakit lain yang dapat meningkatkan kebutuhan insulin.
* Kehamilan.
INTERAKSI OBAT :
- obat-obat MAO inhibitor (penghambat mono amin oksidase), alkohol dan bloker bi;sa mempertinggi efek hipoglikemik.
- hormon kortikosteroid, tiroid, obat-obat kontrasepsi per oral (yang diminum),
dan diuretika bisa meningkatkan kebutuhan insulin.
EFEK SAMPING :
Alergi dan lipoatropi yang jarang terjadi.
KEMASAN :
Vial 40 iu /mL x 10 mL
DOSIS :
Jika digunakan secara tunggal, dosis lazimnya adalah 3 kali sehari atau lebih.
Digunakan dengan disuntikkan sub kutan, intramuskular atau intravena.
Harus digunakan dengan jarum suntik NovoPen 3 dan NovoFine 30G x 8 mm.
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada pompa insulin.
Rentang aksi setelah penyuntikan secara subkutan : onset jam, waktu
maksimal yang dibutuhkan untuk mencapai kadar maksimal dari suatu dosis
dalam tubuh 1-3 jam pertama, dosis dalam tubuh habis setelah kira-kira 8 jam.
PABRIK :
Novo Nordisk
BELI
ACNOL LOTION
JENIS: Fls
PRODUSEN:
Jhon Francis Lab Indonesia
BELI
BENZOLAC 5% CREAM
0.20%
0.50%
8%
2%
0.10%
BELI
Bezalip 10Tab
INDIKASI:
Hiperlipidemia primer tipe IIa, IIb, III, IV, dan V (klasifikasi Frederickson),
jika pengobatan kolesterol dengan diet saja terbukti tidak adekuat.
Hiperlipidemia sekunder, yang menetap meskipun penyakit penyebabnya
diobati.
KONTRA INDIKASI:
Penyakit hati (kecuali hati yang berlemak), penyakit kandung empedu dengan
INTERAKSI OBAT:
- penurunan absorpsi oleh Kolestiramin.
- potensiasi aksi Kumarin, Sulfonilurea, dan Insulin.
EFEK SAMPING:
Gangguan saluran pencernaan (sementara).
reaksi alergi pada kulit.
Gangguan potensi.
Jarang : rambut rontok, rabdomiolisis.
KEMASAN:
Tablet 200 mg x 100 biji.
DOSIS:
3 kali sehari 1 tablet.
BELI
500 mg
Klorfeniramma Maleat
2 mg
Fenilpropanolamina
Hidroklorida
12,5 mg
125 mg
Klorfeniramina Maleat
0,5 mg
Fenilpropanolamina
Hidroklorida
3,125 mg
TANPA ALKOHOL
INDIKASI :
Untuk meringankan gejala flu seperti , demam, saku kepala, hidung tersumbat
dan bersin-bersin.
KONTRAINDIKASI:
DOSIS:
Kaplet :
Dewasa . 1 kaplet 3 kali sehari.
Anak-anak6-12tahun : 1/2 kaplet 3 kali sehari.
Sirup :
Dewasa : 4 sendok takar 3 kali sehari.
Anak-anak 6-12 tahun : 2 sendok takar 3 kali sehari.
ASPIRIN
Indikasi:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta
menurunkan demam.
Kontra Indikasi:
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma, dan alergi.
Penderita yang pernahatau sering mengalami pendarahan bawah kulit, penderita yang sedang
terapi dengan antikoagulan, penderita hemofolia dan trombositopenia
Deskripsi:
Aspirin menghambat pengaruh dan biosintesa dari pada zat-zat yang menimbulkan rasa nyeri dan
demam (prostaglandin). Daya kerja antipiretik dan analgetik dari pada Aspirin diperkuat oleh
pengaruh langsung terhadap susunan saraf pusat.
Jenis: Tablet
Produsen: PT Bayer Indonesia
Harga: Rp. 6.500,00
NEURALGIN
z
Indikasi:
Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala pada migrain, nyeri otot, sakit gigi dan
nyeri haid.
Dumoxin
Indikasi:
-Infeksi saluran pernafasan
-Pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumonia
-Pengobatan bronchitis dan sinusitis kronis
-Infeksi saluran kemih
-Infeksi kulit : acne vulgaris
-Penyakit karena hubungan seksual :
-Sebagai alternatif untuk pengobatan gonore dan sifilis.
-Infeksi mata yang disebabkan oleh Gonococci, Staphylococci dan H.Influenza seperti trachoma dan
konjunctivitis.
-Infeksi Ricketsia
1. Ranitidine Indikasi :
Tukak lambung dan usus 12 jari.
Hipersekresi
patologik sehubungan dengan sindrom zollinger-ellison Kontra indikasi :
Penderita gangguan fungsi ginjal
wanita hamil dan menyusui
Efek samping :
Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot,
pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea.
Konstipasi.
Penurunan
jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ).
Sedikit
peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita).
2. Metoklopiramide Indikasi :
Untuk meringankan (mengurangi simptom
diabetik gastroparesis akut dan yang kambuh kembali).
Juga digunakan
untuk menanggulangi mual, muntah metabolik karena obat sesudah operasi.
Pertumbuhan terhambat.
Pancreatitis akut. Copy and WIN :
hhttp://bit.ly/copynwin
Vitamin C Indikasi : Sariawan, Dietary and replacement requirements, Tes
saturasi status nutrisi, Degenerasi makular, Bahan pengasam urin (efektivitas
masih dipertanyakan), Mengkoreksi tyrosinemia pada bayi prematur dengan diet
tinggi protein, Terapi idopathic methemoglobinemia, Mencegah dan mengobati
flu, Untuk meningkatkan ekskresi besi selama pemberian deferoxamine (bukti
terbatas). Beberapa indikasi lain namun belum terbukti dengan studi klinis yang
terkontrol baik : hematuria, perdarahan retina, status perdarahan, dental caries,
pyorrhea, infeksi gusi, anemia, jerawat, infertilitas, atherosclerosis, depresi
mental, peptic ulcer, TBC, disentri, kelainan kolagen, kanker, fraktur, ulcer kaki,
toksisitas levodopa, toksisitas succinylcholine, toksisitas arsenik, bahan
mukolitik. Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
.
Duradryl Indikasi :
Pilek / hidung tersumbat.
Gatal mata.
MAR
28
NAMA GENERIC
INDIKASI
Propifenazon
Zevit-C (P1)
Vit. C
Xepavit (P1)
Vit. E
Zevibex (P1)
Vit. B1
Upixon (P1)
Piperasilin
Untuk
infeksi
cacing
(ascarislumbricoides)
sesudah makan malam.
Konvermex
(P1)
Pirantel
pamuat
Untuk antelmintik
Ttanflex (P2)
Bensidamin
hidroklorida
Alphadine (P3)
Povidon iodida
Isodine
mundipharma
(P3)
Povidon iodida
Biosepton (P3)
Povidon iodida
Untuk
disinvektan
sebelum
dan
seseudah operasi, mencegah infeksi
pada luka, infeksi kulit, irigasi pada
pleuritis dan osteomielitis , kompres
luka bernanah.
Untuk kompres luka terbuka dari
ringan sampai berat, mencegah
infeksi, dan menyembuhkan luka
khitan, cairan pencuci pada inveksi
trichomonasiasi dan infeksi lain pada
gelang
diminum
vagina
Biosepton (P3)
Povidon iodida
Molexdine
(P2)
Povidon iodide
Neoidoine (P4)
Povidon iodida
Molexdine (P4)
Povidon iodida
Ambeven (P6)
Graphtophyllu
m pictum
Bravoderm
(P5)
Flusinolon
asetonida
Bufacetin (P5)
kloranfenicol
Bufacort (P5)
Laxarec (P6)
AZA (P5)
Asam asetat
Untuk
pengobatan
aknevulgaris
ringan sampai dengan sedang
Obat Generic
Miniaspi
Asetosal
Osopan 200
Asamnex
Osopan 800
Astika
Asetosal
Mengurangi
resiko
serangan
infarkmiokart pada pasien dengan riwayat
infark atau angina pectoris yang tidak
stabil. Mengurangi resiko serangan ulang
TIA atau stroke pada pasien dengan
iscemik
Troxiensis
Ondansetron
Alista
Silostasol
Dorner
Beraprost
Obat Bebas
Puyer agansa
Asetosal
Pyridol
Parasetamol
Remasal
Asetosal
Ramagesik
Parasetamol
Pyrexin
Parasetamol
9.OBAT SESAK
-obat sesak napas banyak jenisnya dan sesuai dengan indikasi penggunaannya , di sini
kami paparkan sebagian kecil saja yang sering dipakai di masyarakat (puskesmas)
jenis obat sesak sering dikombinasikan dengan yang lain karena mekanismenya
berbeda-beda sehingga saling menguatkan
A.Salbutamol
-dosis 3-4 x sehari
-terkadang efek sampiing yang sering adalah berdebar-debar
B.Theophylin
-dosis 3-4 x sehari
Catatan: sering dikombinasi dengan obat pencahar dahak (mukolitik), karena sesak
napas diperparah dengan berkumpulnya dahak
B.Nipedipin
-dosis 2 x sehari
-cukup aman bagi ibu hamil
C.Amlodipin
-dosis 1 x sehari
-lebih stabil mengontrol hipertensi, salah satunya karena dosis sekali sehari sehingga
stabil di darah
-lebih mahal
PENGGUNAAN OBAT
Obat parasetamol digunakan paling banyak (18%), diikuti asam askorbat (15%), gliseril
guaikolat (13%), Amoxycillin (12%), thiamin (8%), antasida (8%), Kotrimoksazol (6%), CTM
(4%), Ciprofloxacin (3%), Tetrasiklin (3%), ekstrabeladon (2%), captopril (2%), pyroxicam,
ibuprofen, kalsium glukonas, diazepam, antalgin, asam mefenamat, griseofulvin, ranitidin masingmasing 1%.
Golongan obat analgetika yang sering dipakai antaralain : parasetamol, pyroxicam,
ibuprofen, antalgin, dan asam mefenamat. Jenis antibiotika yang banyak digunakan antaralain:
amoxicillin, kotrimoksazol, ciprofloxacin dan tetrasiklin.
Penicilin tidak boleh diberikan secara intratekal karena cara ini dapat menimbulkan
ensefalopati yang mungkin fatal.
Pada pasien gagal ginjal pemberian penicillin scara injeksi dapat menyebabkan
akumulasi elektrolit.
Amoxicillin
Amoxicillin merupakan antibiotik paling banyak digunakan saat ini. Masyarakat awam
banyak membeli obat ini di toko obat atau apotek tanpa resep dokter.
Amoxicillin adalah senyawa penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum
luas dan bersifat bakterisid (membunuh bakteri), efektif terhadap sebagian besar bakteri
gram positip dan beberapa gram negatip yang patogen. Seperti golongan beta laktam
lainya, obat ini bekerja dengan cara mencegah bakteri membentuk dinding sel.
Indikasi
Infeksi saluran pernafasan : faringitis, langritis, bronkitis, pneumoni.
Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi sluran cerna: disentri basiler.
Infeksi lain: otitis, septikemia, endokarditis.
Obat ini tidak digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang/sendi
karena amoxicillin oral tidak menembus ke dalam cairan cerebrospinal atau sinovial.
Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap Penicillin dan turunannya.
Bayi baru lahir dimana ibunya hipersensitif terhadap Penicillin atau turunannya. Hati hati pemberian pada wanita menyusui karena diduga dapat menyebabkan sensitifitas
pada bayi
Pemakaian pada wanita hamil belum diketahui keamanannya dengan pasti.
Pengobatan dengan Amoxicillin dan jangka waktu yang lama harus disertai dengan
pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah.
Efek samping
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urticaria, ruam kulit,
angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan
stomatitis. Kemungkinan reaksi anafilaksi.
Penggunaan dosis tinggi dalam jangka lama dapat menimbulkan super infeksi (biasanya
disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida) terutama pada saluran
gastrointestinal.
Tetrasiklin
Tetrasiklin merupakan kelompok antibiotik dengan spektrum luas, bersifat bakteriostatik
(menekan pertumbuhan bakteri) dan bekerja dengan cara menghambat sintesis protein
pada bakteri.
Indikasi
Tetrasiklin banyak digunakan untuk mengobati jerawat (acne vulgaris) dan penyakit kulit
lain (rosacea). Infeksi saluran nafas, sinus, telinga tengah, saluran kemih, dan saluran
cerna (kolera).
Infeksi-infeksi oleh klamidia (limfogranuloma venereum, inclusion conjunctivitis, tracoma,
psitakosis).
Kontra indikasi
Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi oleh karena deposisi pada tulang
dan gigi yang sedang tumbuh. Oleh karena itu tetrasiklin sebaiknya tidak diberikan pada
anak di bawah umur 12 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tetrasiklin juga dapat memicu gagal ginjal, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan
pada pasien dengan penyakit ginjal.
Efek samping
Gangguan saluran cerna merupakan yang paling sering terjadi, diantaranya seperti
mual, muntah, diare, nyeri telan dan iritasi kerongkongan.
Efek samping yang jarang terjadi termasuk kerusakan hati, pankreatitis, gangguan
darah, fotosensitif, dan reaksi hipersensitif (ruam, urtikaria, angioedem, anafilaksis,
sindrom steven-johnson).
Peningkatan tekanan intrakranial ditandai dengan nyeri kepala dan gangguan
penglihatan, hentikan pengobatan bila hal ini ditemukan.
Metronidazole
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroimidazol yang
mempunyai aktifitas bakterisid, ameobisid dan trikomonosid. Metronidazole memiliki
aktivitas yang tinggi terhadap bakteri anaerob dan protozoa. Obat ini bekerja dengan
cara menghambat sintesa asam nukleat.
Indikasi
Metronidazole efektif untuk pengobatan trikomoniasis, seperti vaginitis dan uretritis yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
Ameobiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E.
histolytica.
Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.
Infeksi bakteri anaerob, termasuk radang gusi.
Kontra indikasi
Diketahui sensitif terhadap metronidazole atau turunan nitroimidazole.
Penggunaan bersama dengan ethyl alcohol.
Penderita dengan sejarah penyakit neurologi serius, kegagalan ginjal yang berat,
kehamilan trimester pertama.
Tidak disarankan penggunaan doss tinggi pada wanita hamil dan menyusui
Efek samping
Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, lidah berselaput, dan rasa tidak enak
seperti metal.
Pusing, nyeri kepala, seperti mengantuk, mialgia, arthralgia, hepatitis, dan gangguan
fungsi hati.
lainnya.
Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi meningual),
rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang
menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang lainnya.
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau
infeksi ringan lainya bila masih ada antimikroba lain yang lebih aman dan efektif..
Efek samping
Gangguan hematologik, depresi sumsum tulang bisa sampai anemia aplastik dengan
pansitopenia.
Reaksi alergi meliputi kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan anafilaksis.
Reaksi saluran cerna bermanifestasi dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare dan
enterokolitis.
Sindrom gray terjadi pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yang mendapat dosis
tinggi (200 mg/kg BB). Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat
dan tidak teratur, perutkembung, sianosis dan diare dengan tinja berwarna hijau dan
bayi tampak sakit berat. Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna
keabu-abuan; terjadi pula hipotermia (kedinginan).
Reaksi neurologik dapat terlihat dalam bentuk depresi, bingung, delirium dan sakit
kepala.
CotrimoxazoleCotrimoxazole adalah bakterisid yang merupakan kombinasi
sulfametoksazol dan trimetoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut
mempunyai aktivitas bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap
biosintesa asam nukleat dan protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme.
Cotrimoxazole mempunyai spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri grampositif dan gram-negatif.
Indikasi
Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp,
Enterobacter sp, Morganella.
Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
Diare yang disebabkan oleh E. coli