Anda di halaman 1dari 6

TEORI FARMASI RUMAH SAKIT

PERTEMUAN 12

Disusun oleh :
Nur Adliaty 191040400114

04FARE003

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2021
TUGAS TEORI FARMASI RUMAH SAKIT PERTEMUAN 12

1. Diagnosa pasien?
JAWAB
Toxoplasma Ensevalitis, Pneumonia, Episkleritis ODS, Pioderma, HIV
2. Sebutkan obat-obatnya, indikasi dan aturan pakainya?
JAWAB
 Paracetamol 500mg
Indikasi : meredakan gejala demam dan nyeri pada berbagai penyakit seperti
demam dengue, tifoid, dan infeksi saluran kemih.
Aturan pakai : 325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8
jam. Paracetamol biasanya tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan
500 mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk
meredakan demam.
 Clindamycin
Indikasi : sebagai antibiotik yang banyak digunakan untuk menangani infeksi
bakteri anaerob, sebagian besar bakteri aerob gram positif, dan beberapa
protozoa.
Aturan pakai : adalah 150-300 mg tiap 6 jam. Dosis maksimum per
kali minum 450 mg dan dosis maksimum perhari 1,8 g.
 Pirimetamin .
Indikasi : obat dari golongan antiinfeksi yang digunakan dalam tata laksana
malaria dan toxoplasmosis.
Aturan pakai : Dewasa: 75 mg per hari sebagai dosis tunggal, dikombinasikan
dengan 1,5 g sulfadoksin.
 Ceftazidim
Indikasi : untuk mengobati infeksi bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang
bisa ditangani dengan obat ini adalah pneumonia, meningitis, infeksi tulang
dan sendi, peritonitis, serta infeksi saluran kemih.
Aturan pakai : Dewasa: 1–2 gram, tiap 8–12 jam. Dewasa: 1–2 gram, tiap 8–
12 jam.
 Gentasolon cream
Indikasi : untuk membantu mengobati infeksi ringan kulit seperti kulit yang
melepuh dan bernanah atau infeksi ringan yang berhubungan dengan beberapa
kondisi kulit seperti gatal, ruam kemerahan atau luka bakar ringan.
Aturan pakai : oleskan krim 2-3x sehari tipis tipis
 Metronidazole
Indikasi :  Uretritis dan vaginitis karena Trichomonas vaginalis, amoebiasis
intestinal dan hepar, pencegahan infeksi anaerob pasca operasi, giardiasis
karena Giardia lambliasis.
Aturan pakai : Dewasa: 1–2 gram, tiap 8–12 jam.
 Isoniazid 300mg
Indikasi :  untuk mengatasi tuberkulosis (TBC)
Aturan pakai : Dewasa: 5 mg/kgBB hingga 300 mg per hari, sekali sehari.
Bisa juga diberikan 15 mg/kgBB hingga 900 mg per hari, 2–3 kali seminggu.
 Ethambutol 1000mg
Indikasi :  dalam terapi tuberkulosis paru dan ekstra paru maupun infeksi non
tuberculous lainnya.
Aturan pakai : Dewasa: 5 mg/kgBB hingga 300 mg per hari, sekali sehari.
Bisa juga diberikan 15 mg/kgBB hingga 900 mg per hari, 2–3 kali seminggu.
 Curcuma tablet
Indikasi : Untuk membantu memelihara kesehatan fungsi hati, serta membantu
memperbaiki nafsu makan. 
Aturan pakai : 3x dalam sehari
 Tonar
Indikasi :  berfungsi untuk terapi gagal ginjal dan dikombinasi dengan diet
rendah protein.
Aturan pakai : Dewasa dengan berat badan 70 kg: 3 x sehari 4-8 kaplet
 Metioson tab
Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan vitamin, asam amino dan kolin.
Vitamin B Kompleks berguna untuk membantu metabolisme karbohidrat dan
protein.
Aturan pakai : sehari 1 tablet sesudah makan
 Cendo protagenta
Indikasi : untuk menjaga stabilitas cairan mata, serta mencegah dan mengatasi
mata kering.
Aturan pakai
 Cendo tobroson
Indikasi : untuk mengobati infeksi akibat bakteri.
Aturan pakai :  teteskan 1-2 tetes pada mata yang sakit, sesering yang
diperlukan.
 Cendo vitrolenta
Indikasi :  untuk mengatasi kekeruhan dan pendarahan pada vitreous body
karena faktor usia, hypertonia serta gejala awal katarak sinilis yang ditandai
dengan kekeruhan pada lensa mata.
Aturan pakai : 1-3 x sehari 1 tetes
 Fenitoin
Indikasi : untuk mencegah dan meredakan kejang pada penderita
epilepsi. Obat ini juga terkadang bisa digunakan untuk mengatasi neuralgia
trigeminal, yaitu rasa nyeri di wajah akibat adanya gangguan pada saraf
kelima.
Aturan pakai : Dewasa: 10–15 mg/kgBB diberikan melalui suntikan pembuluh
darah (intravena/IV) lambat. Dosis pemeliharaan adalah 100 mg 3–4 kali
sehari.
 New diatab
Indikasi : untuk pengobatan simtomatik pada diare non-spesifik, yaitu diare
yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.
Aturan pakai : Dewasa dan anak berusia >12 tahun: 2 tablet setiap selesai
buang air besar. Dosis maksimal 12 tablet dalam sehari.
 Ranitidine
Indikasi : untuk eradikasi infeksi H. pylori, tukak lambung dan duodenal,
dispepsia, GERD, esofagitis erosif, kondisi hipersekresi, stress ulcer, serta
profilaksis aspirasi asam lambung sebelum anestesi umum.
Aturan pakai : Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari,
dikonsumsi selama 8 minggu. Pada kasus GERD berat, dapat
diberikan dosis 150 mg 4 kali sehari selama 12 minggu.
 Ondansentron
Indikasi : untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah yang bisa
disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Aturan pakai : pasien dewasa adalah 8 mg, 2 kali sehari, selama 5 hari. Untuk
sediaan suppositoria, dosis untuk pasien dewasa adalah 16 mg, sekali sehari,
selama 5 hari sesudah terapi.
 Dextrometorphan
Indikasi : untuk meredakan batuk kering yang muncul akibat infeksi tertentu. 
Aturan pakai : Dewasa: 30 mg, tiap 6-8 jam. Anak-anak 6-12 tahun: 7 mg tiap
4 jam, atau 15 mg tiap 6-8 jam.
 Ambroxol tab
Indikasi : untuk mengatasi batuk berdahak, maupun gangguan pernapasan lain
akibat produksi dahak yang berlebihan, seperti pada penyakit bronkiektasis.
Aturan pakai : dewasa: 30-120 mg, 2-3 kali per hari. 
3. Bagaimana PIO nya?
JAWAB
 Paracetamol 500mg diminum 4 x sehari 1 tablet sesudah makan
 Clindamycin diminum 4 x sehari 1 capsul sesudah makan dihabiskan
 Pirimetamin diminum 3 x sehari 1 capsul sesudah makan dihabiskan
 Ceftazidim digunakan 3 x sehari 1 ampul melalui intra vena
 Gentasolon cream digunakan 2 x sehari oleskan tipis-tipis dibagian yang sakit
 Metronidazole digunakan 3 x sehari 1 ampule melalui intra vena
 Isoniazid 300mg diminum 1x sehari 1 tablet sebelum makan pagi hari
 Ethambutol 1000mg diminum 1x sehari 1 tablet sebelum makan pagi hari
 Curcuma tablet diminum 2 x sehari 1 tablet
 Tonar 4 x sehari 1 tab sesudah makan
 Metioson tab diminum 1x sehari 1 tab sesudah makan
 Cendo protagenta di teteskan 6x sehari 1 tetes pada mata yang sakit
 Cendo tobroson diteteskan 6 x sehari 1 tetes pada mata yang sakit
 Cendo vitrolenta diteteskan 6 x sehari 1 tetes pada mata yang sakit
 Fenitoin digunakan 3 x sehari 1 ampul melalui intra vena
 New diatab diminum 4 x sehari 2 tab sesudah diare
 Ranitidine digunakan 2x sehari 1 ampule melalui intra vena
 Ondansentron digunakan 1 x sehari 1 ampule melalui intra vena
 Dextrometorphan diminum 3x sehari 1 tablet sesudah makan
 Ambroxol tab diminum 3 x sehari 1 tab sesudah makan
4. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat masalah penggunaan obatnya minimal 3
masalah?
JAWAB
 Pasien diberikan obat TBC berupa isoniazid, dan ethambutol. Sedangkan
pasien tidak memiliki riwayat penyakit TBC.
 Pasien mengalami keluhan pioderma.
Pioderma adalah kelainan kulit akibat infeksi yang umum dijumpai. Pioderma
disebabkan oleh infeksi Staphylococcus dan/atau Streptococcus. Pengobatan
yang diberikan adalah gentasolon cream yang digunakan untuk infeksi ringan.
Ada baiknya diberikan Antibiotik topikal adalah salep/krim mupirocin 2%,
asam fusidat 2%, neomisin, dan basitrasin.
 Pasien diberikan obat dextrometorphan yang memiliki indikasi untuk menekan
dorongan untuk batuk yang berasal dari otak. Sedangkan pasien tidak
mengalami keluhan tersebut.
 pasien diberikan obat clindamycin dengan dosis 600mg diminum 4 x sehari 1
capsul dengan total 1 hari 2,5gr. Sedangkan dosis untuk dewasa adalah 150-
300 mg tiap 6 jam. Dosis maksimum per kali minum 450 mg dan dosis
maksimum perhari 1,8 g.

Anda mungkin juga menyukai