Anda di halaman 1dari 53

AMBROXOL HCL (OBAT KERAS)

Nama Obat : Ambroxol 30mg

Kegunaan :

1. Pengencer dahak
2. Eksaserbi ronchitis kronis dan bronkistik asmatik dan asma
bronkial
3. Emfisema akut, radang paru kronis, bronkiestaksis.
4. Radang rinofaringeal

Dosis :

o Dewasa = 1 tablet 2-3 Kali/hari


o Anak – anak 6-12 tahun = 0,5 tablet 2-3 Kali/hari

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif terhadap ambroxol


2. Disfungsi ginjal
3. Laktasi kategori kehamilan : C

Interaksi obat :

1. Penggunaan bersamaan dengan antibiotic seperti Cefuroxime,


doxycycline dan erythromycin dapat meningkatkan konsentrasi
ambroxol resiko efek samping
2. Penggunaan bersama obat batuk kering dapat menyebabkan
dahak tersumbat
AMOXICILLIN (OBAT KERAS)

Nama Obat : Amoxicillin 500 mg

Kegunaan :

1. Mengobati infeksi pada saluran pernafasan amandel, sinusitis,


radang tenggorokan, faringitis, otitis media, bronchitis dan
pneumonia.
2. ISK : Pielonefritis, sistis, urethritis, gonore
3. Luka, selulitis, furunkulosis, pioderma
4. Mencegah endocarditis saat perawatan gigi, mencegah infeksi
streptococcus pneumonia

Dosis :

 Dewasa dan anak – anak > 20 Kg = 250 mg – 500 mg setiap 8


jam
 Dosis anak dengan berat badan <20 kg = 20 – 40 mg/kg berat
bada/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam
 Penderita ginjal perlu pengurangan dosis, pada penderita dialisa
peritoneal, dosis max 500 mg/hari
 Gonnococus uretris : Amoxicillin 3g sebagai dosis tunggal

Kontra Indikasi:

1. Pasien hipersensitif pada amoxicillin dan antibiotic betalaktam


golongan penicillin dan cephalosporin (Harus tes intracutan)
2. Bayi baru lahir dan ibu yang memiliki riwayat hipersensitif
amoxicillin

Interaksi Obat :
1. Meningkatnya resiko perdarahan, jika di gunakan dengan obat
pengencer dahak
2. Meningkatnya resiko alergi, jika digunakan dengan
allopuripunol
3. Meningkatnnya efek samping, jika di gunakan bersama
probenecid
AMOXILIN (OBAT KERAS)

Nama Obat : AMOXILIN dengan kandungan Amoxicillin


500mg/kapsul golongan antibiotic penicilin

Kegunaan :

1. Mengobati infeksi pada saluran pernafasan ,flu, pilek amandel,


sinusitis, radang tenggorokan, faringitis, otitis media, bronchitis
dan pneumonia.
2. ISK : Pielonefritis, sistis, urethritis, gonore
3. Luka, selulitis, furunkulosis, pioderma
4. Mencegah endocarditis saat perawatan gigi, mencegah infeksi
streptococcus pneumonia

Dosis :

 Infeksi telinga, hidung dan tenggorokan


o Anak usia < 3 bulan = <30mg/kg BB, dibagi 2 kali
sehari
o Anak usia > 3 bulan BB <40 kg = 20 – 45mg/kg BB,
dibagi menjadi 2-3 kali sehari.
o Anak usia > 3 bulan BB >40 kg = 250 – 875 mg, 2-3 kali
sehari.
o Dewasa : 250 – 875 mg, 2-3 kali sehari
 Infeksi paru – paru
o Anak usia < 3 bulan = <30mg/kg BB, dibagi 2 kali
sehari
o Anak usia > 3 bulan BB <40 kg = 40 – 45mg/kg BB,
dibagi menjadi 2-3 kali sehari.
o Anak usia > 3 bulan BB >40 kg = 500 – 875 mg, 2-3 kali
sehari.
o Dewasa : 500 – 875 mg, 2-3 kali sehari
 Infeksi kulit, saluran kemih
o Dewasa : 250 – 875 mg, 2-3 kali sehari
 Infeksi bakteri H. pylori
o Dewasa : 1 gram, 2 kali sehari

Kontra Indikasi:

1. Pasien hipersensitif pada amoxicillin dan antibiotic betalaktam


golongan penicillin dan cephalosporin (Harus tes intracutan)
2. Bayi baru lahir dan ibu yang memiliki riwayat hipersensitif
amoxicillin

PERINGATAN :

1. Jangan menjalani imunisasi bila mengkonsumsi Amoxilin


2. Sebelum menggunakan amoxilin beri tahu bila punya riwayat
biduran, ginjal rhinitis
3. Menyebabkan perubahan warna gigi
4. Jika muncul ruam, sesak nafas, sulit menelan pembekakan pada
wajah mulut tenggorokan dan tangan hubungi dokter

INTERAKSI AMOXILIN :

o Meningkatnya resiko pendarahan, bila digunakan bersama obat


pengencer darah
o Meningkatnya resiko alergi obat bila dikombinasikan dengan
allopurinol
o Meningkatnya efek samping bila di kombinasikan dengan
probenecid
o Menurunkan efektivitas amoxilin bila di gunakan bersama
tetracycline, sulfonamide, makroloid, chloramphenicol
ANALSIK (OBAT KERAS)

Nama Obat : Analsik mengandung 2 kombinasi zat aktif yaitu


diazepam 2mg dan methampyrone (metamizole) 500mg

Kegunaan :

1. Mengahasilkan efek tenang


2. Pereda nyeri
3. Mengurangi nyeri sedang hingga berat dengan menghambat
respons nyeri pada otak

Dosis :

o Dewasa = 1 kaplet setiap 6-8 jam sekali. Max. 4 kaplet sehari


o Anak-anak = sesuai resep dokter

Kontra Indikasi:

1. Ibu hamil dan menyusui


2. Pasien dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg
3. Riwayat pernafasan, gangguan paru akut, glaucoma sudut
sempit
4. Psikosis (gangguan mental, halusinasi)

Interaksi obat :

1. Obat-obatan NSAID lain (aspirin atau ibuprofen)


2. Obat pengencer dahak, Warfarin
3. Obat penyakit auto immune (ciclosporin atau methotrexate)
4. Obat diuretic, parasetamol
5. Obat anti depresan (Lithium, citalopram fluoxetine)
ANTALGIN (OBAT BEBAS TERBATAS)

Nama Obat : Metamyzole/Methampyron 500mg

Kegunaan :

 Pereda Sakit kepala, skiatika, mialgia, sakit gigi, neuralgia,


berbagai jenis nyeri

Dosis :

 Khusus Dewasa 3-4 kali sehari

Kontra Indikasi:

 Anak – anak usia 1-10 tahun


 Hipersensitif, hamil dan laktasi, gangguan pendarahan

Interaksi Obat :

1. Peningkatan terjadinya trombositopenia, jika digunakan bersama


obat pengencer dahak
2. Peningkatan terjadinya hipotermia berat, jika di gunakan
bersmaa chloropromazine dan phenothiazine
3. Efek keracunan, jika di gunakan bersama trikloroasetat, pil kb,
allopuripunol, dan methotrexate
4. Penurunan efektifitas jika di gunakan bersama barbiturate
5. Peningkatan Efek samping obat jika di gunakan bersama obat
diabetes, antibiotic sulfonamide, phenytoin
6. Penurunan efektifitas ciclosporin
ANTASIDA DOEN (OBAT KERAS)

Nama Obat : ANTASIDA

Kegunaan :

1. Mengurangi gejala kelebihan asam lambung, gastritis, tukak


lambung, tukak usus dua belas jari, mual, nyeri lambung, nyeri
ulu hati

Dosis :

o Dewasa = 1-2 tablet 3-4 kali sehari


o Anak – anak = ½ tablet 3-4 kali sehari

Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan


menjelang tidur, tablet di kunyah terlebih dahulu

Kontra Indikasi:

o Gangguan ginjal berat yang menimbulkan hipermagnesia (kadar


magnesium dalam darah meningkat)

EFEK SAMPING:

Mual muntah, pusingg, sembelit

INTERAKSI OBAT :

o Cimetidin atau tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat


tersebut
ANTIMO (OBAT BEBAS TERBATAS)

Nama Obat : Dimenthidriant 50mg

Kegunaan :

1. Antivertigo
2. Anti-mabuk perjalanan, pening dan mual

Dosis :

 Pengobatan 2 tablet [RESEP DOKTER]


 Anti mabuk = ½ jam sebelum perjalanan dapat diulang tiap 4
jam
 Dewasa dan anak – anak di atas 14 tahun = 1 tablet
 Anak – anak 8-12 tahun = ½ tablet
 Anak – anak 5-8 tahun = ¼ tablet

Kontra Indikasi:

1. Porfira akut
2. Asma akut
3. Bayi premature
4. Glaucoma sudut sempit

Interaksi Obat :

-
ASAM MEFENAMAT (OBAT KERAS)

Nama Obat : Mefenamat Acid 500mg

Kegunaan : Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan


dengan sakit kepala, sakit gigi, disminore primer, nyeri trauma, nyeri
otot dan nyeri sesudah operasi

Dosis :

o Dewasa dan anak – anak > 14 tahun


o Dosis awal = 500mg, kemudian 250mg tiap 6 jam sesuai
kebutuhan

Kontra Indikasi:

1. Pasien yang hipersensitif terhadap mefenamat acid


2. Penderita tukak lambung dan usus
3. Penderita yang dengan aspirin mengalami bronkospasme, alergi
rhinitis, urtikaria
4. Gangguan ginjal berat

PERINGATAN :

 Menimbulkan efek hipertensi, retensi cairan edema bila


berkepanjangan, perdarahan pada ultikulus dan perforasi

Interaksi Obat :

 Di gunakan bersama antikoagulan oral yang dapat


memperpanjang prothombin
BODREX (OBAT BEBAS)

Nama Obat : Bodrex [Paracetamol & Caffeine]

Kegunaan :

 Mengurangi sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam

Dosis :

 Dewasa dan anak di atas 12 tahun = 1 tablet 3-4kali sehari


 Anak anak 6-12 tahun = ½ - 1 tablet 3-4 kali
sehari

Kontra Indikasi:

 Penderita fungsi hati berat


 Penderita yang hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic


2. Carbamazepine, fenobarbital, fenitoin potensi kerusakan hati
3. Kolestiramin dan lixisenatide mengurangi efek farmakologis
parasetamol
4. Antikoagulan warfarin meningkatkan efek koagulasi,
emngingkatnya efek perdarahan
BUFACARYL (OBAT KERAS)

Nama Obat : Dexchlorpheniramine Maleate 2mg Dexamethason 0,5


mg

Kegunaan :

1. Hay fever berat


2. Asma bronchial khronik
3. Rhinitis alergi, dermatis atopic dan kontac
4. Reaksi terhadap obat, serum sickness, konjungtivas alergi,
keratitis gangguan peradangan okular

Dosis :

 HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS


 Dewasa = 1 tablet [jika darurat] 4 kali sehari
 Anak – anak ½ tablet 3 kali sehari

Kontra Indikasi:

1. Tukak lambung, TBC, Infeksi berat


2. hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Dexchlopheniramine Maleate memiliki aditif dengan alcohol


dan depresan system syaraf pusat lainnya (barbiruate, opioid,
analgesics, hipnotik, sedative, transquilizers)
2. MAO inhibitors memperpanjang efek antikolinergik
(pengeringan) antihistamin
3. Aminoglutethimide mengurangi kadar deksametazone, memaluli
induksi enzim microsomal sehingga mengurangi efek
farmakologis dexamethasone
4. Agen kalium-depleting jika diberikan bersama dengan obat –
obatan kalium-depleting agen (misalnya amfoterisin B, Diuretik)
pengamatan ketat harus dilakuakn terhadap kemungkinan
terjadinya hypokalemia
5. Antibiotika makrolida yang dapat menurunkan klirens obat
kortikolesteroid ini sehingga meningkatkan kdar/efek
farmakologis
6. Antidiabetik yang dapat meningkatkan konsentrasi glukosa
darah diperlukan dalam penyesuaian dosis obat anti diabetes
7. Isoniazid akan menurun jika di gunakan bersama
dexamethasone
8. Cholestyramine dan efedrin meningkatkan klirens kortikosteroid
sehingga menurukan kadar/efek farmakologisnya
9. Vaksin hidup dapat menurunkan system kekebalan tubuh
10. Anti jamur azole (ketoconazole merk ycoral) dapat menguarangi
metabolism kortokosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar
dan efek farmakologisnya
11. NSAID (asam mefenamat, ibuprofen ketoptofen dll.)
meningkatkan resiko efeksamping pada saluran pencernaan
Caviplex (OBAT BEBAS)

Nama Obat : Caviplex, Vitamin A,B,D,B12, DAN C

Kegunaan :

1. Suplemen makan, vitamin dan mineral


2. Perumbuhan tulang dan gigi
3. Menambah nafsu makan
4. Mencegah defisiensi vitamin

Dosis :

 Dewasa & anak – anak di atas 12 tahun 1 kali sehari 1 tablet

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Tidak ada
Cefadroxil Monohydrate (OBAT KERAS)

Nama Obat : Antibiotik golongan Sefalosofin

Kegunaan :

1. Mengatasi infeksi saluran tenggorokan, saluran kencing, kulit


atau jantung.
2. Endocarditis
3. Faringitis

Dosis :

1. Dewasa 1- 2 gr per hari di bagi 2 kali sehari


2. Anak – anak lebih dari 6 tahun 30 – 50 mg/kgBB perhari
Dosis maximum 100mg/kgBB per hari.

Kontra Indikasi:

1. Ibu hamil

Interaksi Obat :

1. Penurunan efektifitas vaksin BCG dan vaksin tifoid


2. Penurunan efektivitas masing – masing obat jika digunakan
dengan antibiotic yang lain dan cholestyramine
3. Melemahkan efek pil kb
4. Beresiko menimbulkan efek samping dari cefadroxil, bila di
konsumsi dengan probenecid
Ceterizine HCL (OBAT KERAS)

Nama Obat : CETIRIZINE 10 MG/ML DROPS

Kegunaan :

1. Meredakan gejala alergi seperti mata dan hidung berair, gatal


pada mata dan hidung, bersin-bersin, dan gatal pada kulit

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Golongan obat antidepresan seperti trazodone, mirtazapine,


venlafaxine dapat menimbulkan efek sedasi obat golongan anti
depresan tersebut
2. Cetirizine dengan alcohol, obat oenenang seperti diazepam
dapat menyebabkan sedasi system syaraf pusat
CHLORPHENAMINE MALEATE [CTM] (OBAT KERAS)

Nama Obat : CTM 4 MG 12 TABLET

Kegunaan :

1. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti alergi,


urtikaria, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung,
tenggorokan atau kulit.

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER
 Dewasa 3-4 kali/hari ½ -1 tablet
 Anak 3-4 kali/hari ¼ - ½ tablet

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Golongan barbiturate seperti fenobarbital atau sodium thiopental


2. Golongan antipsikotil, ansiolitik, misalna alprazolam diazepam
atau haloperidol
3. Alcohol
4. Amitriphydramine, thrihexyphenidyl
CIPROFLOXACIN (OBAT KERAS)

Nama Obat : CIPROFLOXACIN 500 MG

Kegunaan :

1. Digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh


bakteri Gram positif dan Gram negatif yang sensitif terhadap
ciprofloxacin seperti infeksi pada saluran kemih, saluran cerna,
termasuk demam tifoid.

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan atas : - Dewasa : 500-
750 mg, 2 kali per hari selama 7-14 hari.
 Otitis eksternal ganas: 750 mg selama 28 hari hingga 3 bulan.
 Perawatan dan anthrax - Dewasa : 500 mg, 2 kali per hari
selama 60 hari - Anak-anak : 10-15 mg/kgBB, 2 kali per hari
selama 60 hari (Maksimal 500 mg/dosis)
 Prostatitis - Dewasa: 500-750 mg untuk 2-4 minggu(akut) atau
4-6 minggu (kronis)
 Tifoid - Dewasa : 500 mg selama 7 hari Radang panggul -
Dewasa : 500-750 mg, dibagi untuk dua kali konsumsi per hari
selama 14 hari
 Infeksi oleh bakteri usus - Dewasa : 500-750 mg, dibagi untuk
dua kali konsumsi per hari selama 5-14 hari
 Cervicitis, uretritis gonococcal - Dewasa : 500 mg sebagai dosis
tunggal
 Infeksi saluran kemih - Dewasa : tidak terkomplikasi : 250-500
mg selama 3 hari
 Wanita pra-menopause: 500 mg sebagai dosis tunggal.
Terkomplikasi: 500 mg selama 7 hari.

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif terhadap Ciprofloxacin dan Fluoroquinolon lain.


2. Ibu hamil dan menyusui.

Interaksi Obat :

1. Meningkatnya resiko epilepsy dan serangan jantung jika di


gunakan dengan teofilin
2. Meningkatnya efek kejang, jika di gunakan bersama onat anti
inflamasi nonsteroid
3. Meningkatnya resiko hipotensi, jika diberikan dengan obat
penenang
4. Meningkatnya resiko gangguan jantung jika digunakan bersama
obat antiaritmia anti makroloid, cisapride, dan obat antipsikotik
5. Meningkatnya efek samping jika digunakan dengan probenecid
dan ciclosporin
6. Meningkatnya efek samping methothrexate clozapine dan
ropinirole phenytoin warfarin dan vitamin K
DEMACOLIN (OBAT KERAS)

Nama Obat : DEMACOLIN [Paracetamol, Pseudoephedrine HCL


Chlorpheniramine]

Kegunaan :

1. Mengurangi gejala batuk pilek dan flu

Dosis :

 Dewasa : 1 tablet 3 kali per hari.


 Anak 6-12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari.

Kontra Indikasi:

1. Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap salah satu


komposisi dari Demacolin.
2. Pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi hati.
3. Pasien gangguan glaucoma
4. Hipertrofi prostat, jantung, diabetes mellitus

Interaksi Obat :

1. Paracetamol diketahui berinteraksi dengan alkohol, penyakit hati


dan phenilketonuria.
2. Chloromphenilamin maleat berinteraksi dengan penyakit
kardiovaskular, PKU, penyakit hati dan ginjal.
3. Pseudoefedrin HCL berinteraksi dengan penyakit kardivaskular,
PKU, glaukoma dan diabetes.
DEXAMETHASONE (OBAT KERAS)

Nama Obat : Dexamethasone Glukokortikoid Sintesis

Kegunaan :

1. Nyeri sendi
2. Alergi makanan
3. Anti imflamasi
4. Anti shock
5. Menangani penyakit authoimune
6. Pendukung kemoterapi kanker
7. Pembantu proses pembentukan paru-paru bayi premature
8. Pencegah reaksi pencocokan organ cangkok

Dosis :

 Dewasa = 1 Kali Sehari (jika darurat)


 HARUS RESEP DOKTER

Kontra Indikasi:

1. Pasien hipersensitif
2. Paien tukak lambung, osteoporosis, diabetes mellitus, infeksi
jamur sistematik, glaucoma, psikosis, psikoneurosis berat, TBC
aktif, Herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, sindroma
caushing, gangguan fungsi ginjal

Interaksi Obat :

1. Menurunkan efektivitas dexamethason jika digunakan bersama


phenytoin, rifampicin, barbiturat, carbamazepine, atau ephedrine
2. Menurunkan kadar praziquantel di dalam darah
3. Meningkatkan risiko terjadinya efek samping dexamethasone
jika digunakan bersama erythromycin, ketoconazole, atau
ritonavir
4. Meningkatkan risiko terjadinya penurunan kadar kalium
(hipokalemia) jika digunakan bersama obat golongan diuretik
5. Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan
bersama warfarin
6. Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika
digunakan bersama aspirin
7. Meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan menurunkan
efektifitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG
DEXTRAL (OBAT KERAS)

Nama Obat : DEXTRAL 10 KAPLET

Kegunaan :

1. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala flu seperti demam,


sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai
batuk.

Dosis :

 Dewasa : 3 x sehari 1 kaplet, Anak 6-12 tahun : 3 x sehari 0.5


kaplet

Kontra Indikasi:

1. Penderita dengan gangguan jantung dan diabetes melitus,


Penderita hipersensitif terhadap komponen obat ini

Interaksi Obat :

1. amiodarone
2. amitriptyline
3. antipsikotik
4. atenolol
5. obat batuk dan pilek lainnya
6. ergotamin
7. guanethidine
8. haloperidol
9. imipramine
DIAPET (OBAT KERAS)

Nama Obat : DIAPET 4 KAPSU

Kegunaan :

1. Membantu mengurangi frekuensi buang air besar

Dosis :

 Dewasa dan Anak : 2 kapsul 2 kali per hari.


 Untuk Diare akut : 2 kapsul 2 kali per hari dengan interval 1 jam

Kontra Indikasi:

 Hipersensitif

Interaksi Obat :

1. chlorpromazine
2. fluphenazine
3. perphenazine
4. prochlorperazine
5. promazine
6. promethazine
7. thioridazine
8. trifluoperazine
ENTROSTOP (OBAT KERAS)

Nama Obat : NEO ENTROSTOP 24 TABLET

Kegunaan :

1. Untuk mengatasi diare yang tidak diketahui penyebabnya


dengan jelas, menyerap racun, dan memadatkan tinja.

Dosis :

 Dewasa dan Anak > 12 tahun : 2 tablet setiap kali setelah diare,
maximum 12 tablet per hari.
 Anak 6-12 tahun : 1 tablet setiap kali setelah diare, maximum 6
tablet per hari.

Kontra Indikasi:

 Penderita konstipasi.

Interaksi Obat :

1. Mengurangi penyerapan obat trihexyphenidyl, benztropine,


loxapine, dicyclomine, eltrombopag, deferiprone, baloxavir,
digoxin, dan lovastatin oleh tubuh
2. Memperberat efek konstipasi dari obat pereda nyeri golongan
opioid, seperti oxycodone, hydrocodone, propoxyphene, morfin,
dan obat batuk yang mengandung codeine
3. Mengurangi efektivitas antibiotik tetracycline, serta obat
deferasirox, penisilamin, serta obat chloroquine, dan
hydroxychloroquine
GANTRUSIF (OBAT KERAS)

Nama Obat : GRANTUSIF 10 KAPLET

Kegunaan :

1. Mengobati batuk pilek


2. Gatal-gatal pada tenggorokan dan hidung yang di sebabkan oleh
alergi

Dosis :

 Dewasa dan Anak > 12 th : 3 kali sehari 1 - 2 kaplet.


 Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari ½ - 1 kaplet
 Anak 3-6 tahun : 3 kali sehari ¼ - ½ kaplet.

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif
2. Batuk kronis, batuk pertussis

Interaksi Obat :

1. Obat jenis penekan susunan saraf pusat, dapat meningkatkan


efek obat penekan SSP. MAOI dan SSRI meningkatkan risiko
efek sindrom serotonin dengan gejala berupa hiperpireksia,
halusinasi, kejang dan koma.
2. Obat antikolinergik (seperti atropine), meningkatkan efek
farmakologis dari obat antikolinergik.
IBUPROFEN (OBAT KERAS)

Nama Obat : IBUPROFEN 400 MG

Kegunaan :

1. Digunakan sebagai analgesik yaitu untuk meringankan nyeri


ringan sampai sedang antara lain nyeri pada sakit kepala, nyeri
haid, nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, dan nyeri
setelah operasi

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Dosis dewasa, untuk analgesik: 3 - 4 kali sehari 200-400 mg.
 Untuk rematik tulang, sendi dan non sendi, trauma oto dan
tulang/sendi: 3 - 4 kali sehari 400 mg.
 Pada permulaan pemakaian sebaiknya menggunakan dosis
minimum yang efektif, yaitu 400 mg 3 kali sehari.

Kontra Indikasi:

1. Penderita dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan


duodenum) yang berat dan aktif.
2. Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap Ibuprofen dan
obat anti inflamasi non steroid lain.
3. Penderita sindroma polip hidung, angioedema dan penderita
dimana bila menggunakan aspirin atau obat anti inflamasi non
steroid akan timbul gejala asma, rinitis atau urtikaria.
4. Kehamilan tiga bulan terakhir.

Interaksi Obat :
1. Obat antiinflamasi nonsteroid, pengencer darah, dan
kortikosteroid, dapat meningkatkan efek samping perdarahan
saluran cerna.
2. Ciclosporin dan tacrolimus, dapat meningkatkan efek samping
hiperkalemia dan gangguan fungsi ginjal.
3. ACE inhibitor dan ARB, dapat menurunkan efek antihipertensi
dari kedua obat tersebut.
4. Lithium dan methotrexate, dapat menaikkan risiko keracunan
ibuprofen.
IMODIUM (OBAT KERAS)

Nama Obat : IMODIUM 2 MG

Kegunaan :

1. Digunakan untuk mengobati diare akut non spesifik dan diare


kronik

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Dewasa : awal 2 tablet kemudian 1 tablet setiap habis
diare/mencret. Maksimal : 8 tablet/hari.
 Anak >8 tahun : Awal : 1 tablet kemudian sesuai kebutuhan.
Maksimal : 4-6 tablet/hari.

Kontra Indikasi:

1. Menghambat peristaltik, gangguan fungsi hati.


2. Anak < 12 tahun

Interaksi Obat :

1. Quinidine.
2. Ritoneiver.
3. Saquinavir.
LOPERAMIDE HCL (OBAT KERAS)

Nama Obat : LOPERAMIDE

Kegunaan :

1. Digunakan untuk mengobati diare akut non spesifik & diare


kronik

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Dewasa : awal 2 tablet kemudian 1 tablet setiap habis
diare/mencret. Maksimal : 8 tablet/hari.
 Anak >8 tahun : Awal : 1 tablet kemudian sesuai kebutuhan.
Maksimal : 4-6 tablet/hari.

Kontra Indikasi:

 Menghambat peristaltik, gangguan fungsi hati.


 Anak < 12 tahun

Interaksi Obat :

1. Meningkatkan kadar obat dalam darah bila di konsumsi dengan


ritovanir
2. Terganggunya penyerapan loperamide oleh tubuh jika
dikonsumsi dengan cholestyramine. Beri jeda 2 jam di antara
kedua obat ini
3. Berisiko megurangi efek loperamide jika di konsumsi bersama
dengan cisapride metoclopramide atau erythromycin
METAMIZOLE SODIUM (OBAT KERAS)

Nama Obat : Metamizole sodium

Kegunaan :

1. Meredakan nyeri dan demam

Dosis :

 Dewasa 0,5 – 4 gr perhari di bagi menjadi beberapa kali


konsumsi
 TIDAK DI TUUJUKAN PADA ANAK - ANAK

Kontra Indikasi:

1. Pasien dengan riwayat porifera, kelainan darah dan defiensi


G6PD
2. Tekanan darah rendah
3. Hipersensitif

Interaksi Obat :

1. Ciclosporin – meningkatkan kadar ciclosporin dalam darah.


2. Obat antikoagulan dan antidepresan golongan SSRI
meningkatkan risiko perdarahan.
3. Chlorpromazine – meningkatkan risiko hipotermia.
4. Obat diabetes jenis sulfonylurea (misalnya glibenklamid)
meningkatkan risiko hipoglikemia.
5. Levofloxacin – meningkatkan risiko kejang.
6. Methotrexate – meningkatkan kadar methotrexate dalam darah.
METHYLPREDNISOLONE (OBAT KERAS)

Nama Obat : METHYLPREDNISOLONE 16 MG

Kegunaan :

1. Membantu menghilangkan kondisi Inflamasi, alergi, radang,


reumatik yang responsif terhadap terapi kortikosteroid, dan
penyakit-penyakit saluran nafas

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Dewasa : 1 tablet, 1-2 kali sehari. Dosis per hari: 4 - 48 mg per
hari, tergantung dari jenis dan beratnya penyakit dan respon
pasien.

Kontra Indikasi:

 Infeksi jamur sistemik, imunisasi, laktasi.

Interaksi Obat :

2. Meningkatnya risiko kejang, jika digunakan dengan ciclosporin.


3. Meningkatnya risiko hipokalemia, jika digunakan dengan
amphotericin B atau diuretik.
4. Meningkatnya risiko aritmia, jika digunakan dengan digoxin.
5. Meningkatnya risiko gangguan pencernaan, jika digunakan
dengan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid.
6. Meningkatnya efek samping methylprednisolone, jika
digunakan dengan antibiotik makrolid, ketoconazole,
erythromycin, rifampicin, dan barbiturat.
7. Menurunnya efektivitas methylprednisolone, jika digunakan
dengan cholestyramine dan hormon estrogen.
8. Menurunnya efektivitas isoniazid dan obat antidiabetes.
9. Meningkatnya efek samping warfarin.
MYLANTA (OBAT KERAS)

Nama Obat : MYLANTA SIRUP 150 ML

Kegunaan :

1. Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala-gejala yang


berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak
lambung, tukak usus 12 jari, dengan gejala-gejala seperti mual,
nyeri lambung, nyeri ulu hati.

Dosis :

 Dewasa : 1-2 sendok takar (5-10 mL) 3-4 kali sehari.


 Anak-anak (6-12 tahun) :1/2-1 sendok takar (2.5-5 mL),
sebanyak 3-4 kali sehari.
 Dikonsumsi sebelum makan

Kontra Indikasi:

 Jangan di berikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang


berat, karena dapat menimbulkan hipermagnesia (kadar
magnesium dalam darah meningkat).
 Tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif terhadap
aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, simetikon atau
komponen lain dalam formulasi obat ini.

Interaksi Obat :

1. Antasida yang terkandung dalam Mylanta dapat menimbulkan


interaksi jika digunakan bersamaan dengan obat tertentu, antara
lain:
 Mengganggu penyerapan obat amfetamin,
 Meningkatkan penyerapan vitamin C.
 Mengurangi keefektivitasan obat pazapanib dan raltegravir.
 Meningkatkan risiko pendarahan, jika dikonsumsi bersama
obat pengencer darah, seperti
OMEPRAZOLE (OBAT KERAS)

Nama Obat : OMEPRAZOLE 20mg

Kegunaan :

1. Pengobatan jangka pendek penderita tukak duodenal dan tidak


responsife terhadap obat – obat antagonis reseptor H2
2. Pengobatan jangka pendek tukak lambung
3. Pengobatan reflus, esophagus erosive, yang telah didiagnosa
melalui endoskopi
4. Pengobatan jangka llama pada sindroma zollinger ellison

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Dewasa : 1 kali sehari 1 tablet (20 - 40 mg per hari selama 2-4
minggu).
 Penyakit asam lambung (GERD)
Dosis: 20-40 mg per hari.
 Tukak lambung
Dosis: 20-40 mg per hari, selama 4 sampai 8 minggu.
 Sindrom Zollinger-Ellison
Dosis: 60-360 mg per hari, dibagi menjadi 3 kali pemberian
(setiap 8 jam).
 Ulkus duodenum
Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.
 Infeksi Helicobacter pylori
Dosis: 20 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari.
 Esofagitis erosif
Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.

Kontra Indikasi:

1. Hipersensitif terhadap OMEPRAZOLE

Interaksi Obat :

1. Menurunkan efektivitas obat clopidogrel dalam membantu


mencegah serangan jantung atau stroke.
2. Menurunkan efektivitas obat erlotinib untuk mengobati kanker.
3. Meningkatkan efek dan kadar atorvastatin dalam darah,
sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami kerusakan
liver.
4. Meningkatkan kadar dan efek alprazolam, sehingga
penggunanya berisiko mengalami gangguan pernapasan dan
sangat mengantuk.
PARACETAMOL (OBAT KERAS)

Nama Obat : PARACETAMOL 500 MG

Kegunaan :

1. Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit


gigi, nyeri otot, serta menurunkan demam.

Dosis :

 Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum 8


kaplet per hari.
 Anak 7-12 tahun : 0.5 - 1 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan
maximum 4 kaplet per hari.

Kontra Indikasi:

1. Parasetamol jangan diberikan kepada penderita


hipersensitif/alergi terhadap Paracetamol. Penderita gangguan
fungsi hati berat.

Interaksi Obat :

1. Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan bersamaan


dengan warfarin.
2. Menurunkan efek paracetamol, jika digunakan dengan
carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, cholestyramine, dan
imatinib.
3. Meningkatkan efek samping obat busulfan.
4. Meningkatkan kemungkinan munculnya efek samping
paracetamol, jika digunakan dengan metoclopramide,
domperidone, atau probenecid
PRIMPERAN (OBAT KERAS)

Nama Obat : Primperan

Kegunaan :

1. Tukak lambung, maag yang tak kunjung sembuh


2. Rasa panas dalam perut akibat asam berlebih dan kebanyakan
makan makanan yang pedas

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER
 Dewasa : 10 mg, 3 kali per hari
 Anak 5-15 tahun : 0.5 mg/kg berat badan/hari dalam dosis
terbagi.
 ½ jam sebelum makan

Kontra Indikasi:

1. Merangsang motilitas GI seperti obstruksi intestinal, epilepsi,


feokromositoma
2. Penyakit Parkinson.
3. Pendarahan Gastrointestinal.
4. Penggunaan bersama dengan levodopa atau agonis
dopaminergik.
5. Epilepsi (kejang).

Interaksi Obat :

1. Penghambat Monoamine Oksidase (MAO).


2. Analgesik narkotik dan antikolinergik
3. Alkohol, sedatif, hipnotik, narkotik/trankuilizer.
4. Parasetamol, tetrasiklin, levodopa, etanol, siklosporin, dan
digoksin.
PROMAG (OBAT KERAS)

Nama Obat : Promag

Kegunaan :

1. Meringankan gejala-gejala yang berhubungan dengan: kelebihan


asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus 12 jari.
Gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan
perasaan penuh pada lambung.
2. Dianjurkan untuk meminum obat ini segera pada saat timbul
gejala dan dilanjutkan 1-2 jam sebelum makan atau sesudah
makan dan sebelum tidur

Dosis :

 Dewasa : 3-4 x sehari 1-2 tablet.


 Anak-anak 6 - 12 tahun : 3 - 4 x per hari 0.5 - 1 tablet.

Kontra Indikasi:

1. riwayat alergi
2. Gangguan fungsi ginjal, tidak dianjurkan untuk anak dibawah 6
tahun. Tidak dianjurkan untuk digunakan terus menerus selama
2 minggu, kecuali atas petunjuk dokter

Interaksi Obat :

1. Penurunan penyerapan obat tertentu, seperti obat, seperti


bifosfonat, digoxin, estramustine, zat besi, pazopanib, strontium,
obat golongan tetrasiklin, obat golongan quinolone, atau obat
tiroid, seperti levothyroxine
2. Peningkatan kemungkinan terjadinya efek samping jika
digunakan dengan ceftriaxone atau warfarin
SALBUTANOL SULFURE (OBAT KERAS)

Nama Obat : SALBUTANOL SULFURE

Kegunaan :

1. Mengatasi sesak nafas akibat penyempitan saluran pernafasan


2. Serangan asma

Dosis :

 INHALER (Aerosol)
 Sesak nafas akibat bronkospasme (penyempitan saaluran
napas bronkus) 1-2 kali hirup, 4 kali sehari
 Serangan asma berat : Dosis awal 4 kali hirup setiap,
kemudian dilanjutkan 2 kali hirup setiap 2 menit. Dosis
maksimal 10 kali hirup
 Pencegahana sesak nafas yang dipicu olahraga 1 – 2 kali
hirup, 10-15 menit sebelum olahraga.
 ORAL (Tablet atau sirup)
 Untuk dewasa dosis adalah 2-4 mg, 3-4 kali sehari.
Dosisi bisa ditingkatkan sampai 8 mg, 3-4 kali sehari
 Untuk anak – anak, dosisnya adalah 1-2 mg sebanyak 3-
4 kali sehari
 IM/SC
 Untuk dosisi dewasa 500mcg (8mcg/kg) di ulang per 4
jam

Kontra Indikasi:

1. Penderita hipertiroidisme, hipertensi, diabetes, gangguan


jantung
2. Hypokalemia
3. Jangan gunakan bersama Terbutanol

Interaksi Obat :

1. Penurunan penyerapan obat tertentu, seperti obat, seperti


bifosfonat, digoxin, estramustine, zat besi, pazopanib,
strontium, obat golongan tetrasiklin, obat golongan
quinolone, atau obat tiroid, seperti levothyroxine
2. Peningkatan kemungkinan terjadinya efek samping jika
digunakan dengan ceftriaxone atau warfarin
SANMOL (OBAT KERAS)

Nama Obat : SANMOL

Kegunaan :

1. Meringankan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam

Dosis :

 Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 1 tablet, diberikan 3-


4 kali sehari.

Kontra Indikasi:

1. Penderita gangguan fungsi hati yang berat


2. hipersensitivitas terhadap Paracetamol

Interaksi Obat :

1. Menurunnya efektivitas Sanmol, bila digunakan bersama


rifampicin atau obat antikejang, seperti phenobarbital,
carbamazepine, dan phenytoin.
2. Berisiko menimbulkan perdarahan, bila digunakan bersama obat
warfarin.
3. Peningkatan risiko munculnya efek samping, bila dikonsumsi
bersama metoclopramide, domperidone, dan probenecid.
4. Berisiko menimbulkan efek samping obat chloramphenicol.
SANPRIMA (OBAT KERAS)

Nama Obat : SANPRIMA SIRUP 60 ML

Kegunaan :

1. Digunakan untuk meredakan Infeksi saluran nafas, Gl,saluran


kemih kelamin,kulit dan septikemia

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Anak usia 6 - 12 tahun : 2 kali per hari, 10 ml.
 Anak usia 6 bulan - 5 tahun : 2 kali per hari, 5 ml.
 Anak usia 6 minggu - 5 bulan : 2 kali per hari, 2,5 ml.

Kontra Indikasi:

 Gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat, hipersensitif


terhadap sulfonamid.
 Diskrasia darah.
 Hamil dan laktasi, bayi < 2 bulan.
 Profiria

Interaksi obat :

1. ACE inhibitor seperti captopril, enalapril, lisinopril, dan ace


inhibitor: berpotensi terjadi hiperkalemia.
2. Obat-obat antiaritmia: meningkatkan resiko aritmia ventrikel
pada pasien yang menggunakan amiodarone. Sedangkan
pemberian bersamaan dengan obat dofetilide terjadi peningkatan
resiko perpanjangan Interval QT.
3. Kalium aminobenzoate: menghambat efek obat-obat golongan
sulfonamide (seperti sulfamethoxazole).
4. Obat-obat golongan sulfonilurea: meningkatkan efek
farmakologi Sanprima tablet.
5. Sanprima tablet menghambat metabolisme phenytoin sehingga
meningkatkan waktu paruhnya.
6. Obat-obat diuretik terutama golongan tiazide: meningkatkan
potensi terjadinya penurunan kadar trombosit, terutama untuk
pasien usia lanjut.
7. Antikoagulan: Sanprima tablet menghambat klirens obat-obat
antikoagulan dan meningkatkan protrombin time (PT) sehingga
meningkatkan efek obat-obat ini.
8. Siklosporin: meningkatkan resiko kerusakan ginjal pada pasien
penerima transplantasi ginjal
9. Sanprima tablet meningkatkan kadar digoxin dalam plasma
terutama pada pasien usia lanjut.
10. Obat-obat antivirus seperti lamivudine dan zalcitabine:
meningkatkan konsentrasi plasma obat antivirus
11. Indomethacin: meningkatkan konsentrasi sulfamethoxazole
dalam plasma.
12. Anti dibetes oral, seperti glibenclamide: meningkatkan efek
samping berupa hipoglikemia pada pemakaian obat antidiabetes
13. Pyrimethamine: meningkatkan risiko efek samping anemia
megaloblastik
14. Rifampisin: meningkatkan kadar rifampisin dalam plasma
sekaligus menurunkan kadar trimethoprim.
15. Sanprima tablet menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma
procainamide dan amantadine sehingga meningkatkan
toksisitasnya.
16. Clozapine dan antipsikotik lainnya: risiko efek samping
hematologis meningkat.
SPASMINAL (OBAT KERAS)

Nama Obat : SPASMINAL 10 TABLET

Kegunaan :

1. Kolik Abdomen (sakit kram perut yang kadang disebabkan


bakteri, radang pada usus, radang pankreas, dan usus buntu)
2. Metampiron bekerja sebagai obat analgetik yang berfungsi
untuk menghilangkan nyeri
3. Papaverin dan Ekstrak Belladona bekerja sebagai obat
spasmolitik yang secara langsung merelaksasikan otot polos..

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 3 kali sehari satu tablet. Maksimal 4 tablet.

Kontra Indikasi:

 Penderita kolik diketahui yang mempunyai riwayat hipersensitif


atau mengalami reaksi alergi terhadap komposisi obat.
 Pasein yang memiliki gangguan fungsi hati.
 Penderita kolik yang sedang dalam keadaan hamil atapun
menyusui.
 Penderita yang memiliki tekanan darah rendah atau tekanan
sistolik kurang dari 100 mmHg.
Interaksi Obat :

1. Antasida
2. Guanetiddin
3. Reserpine
4. Antikoagularik
5. Histamine
VITAMIN C (OBAT KERAS)

Nama Obat : vitamin C 100 Mg

Kegunaan :

1. Membantu memenuhi kebutuhan Vit C

Dosis :

 Vitamin C tablet
o Dewasa: 250 mg per hari, dalam 4 dosis terbagi.
o Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis terbagi.
Dilanjutkan 100 mg per hari sampai gejala reda (1-3
bulan)
 Vitamin C suntik
o Dewasa: 200 mg per hari.
o Anak usia 5 bulan – 1 tahun: 50 mg per hari.
o Anak usia 1 tahun – 11 tahun: 100 mg per hari.
o Anak usia lebih dari 11 tahun: 200 mg per hari.

Kontra Indikasi:

1. Pasien dengan overdosis Vitamin C


2. Dosis normal 1000 cc tiap hari

Interaksi Obat :
1. Menurunkan efek obat kemoterapi, obat golongan statin, niacin
(vitamin B3), serta warfarin.
2. Menurunkan efektivitas pil KB dan fluphenazine.
3. Menurunkan efektivitas vitamin C jika dikonsumsi dengan
aspirin.
4. Meningkatkan risiko keracunan zat besi terhadap jantung, jika
dikonsumsi dengan obat deferoxamine.
VOLTADEX (OBAT KERAS)

Nama Obat : Voltadex 25mg

Kegunaan :

1. Menghilangkan rasa sakit


2. inflamasi reumatoid artritis dan jenis reumatik lain.

Dosis :

 PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN


PETUNJUK DOKTER.
 Voltadex Tablet
o Rasa sakit/nyeri akibat Bursitis, Nyeri dan peradangan
berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal dan
sendi, Rheumatoid arthritis, keseleo, Strain, Tendinitis,
asam urat akut, Dismenorea Diminum 75-100 mg perhari
dalam dosis terbagi. Maksimal 150 mg perhari
o Migrain
Dosis awal diminum 50 mg, diminum saat serangan
migrain pertama. Dosis 50 mg dapat diminum kembali
setelah 2 hari bila migrain masih tetap terasa. Bila
dibutuhkan dapat diminum 50 mg tiap 4-6 jam.
Maksimal 200 mg perhari.
 Voltadex Gel
o Oleskan Voltadex Gel 3-4 kali sehari pada bagian yang
sakit.

Kontra Indikasi:

 Pasien hipersensitif (reaksi alergi berlebihan) terhadap Natrium


diklofenak
 Pasien dengan penyakit asma, urtikaria, atau reaksi sensitif lain
nya yang diendapkan oleh Aspirin dan NSAID lainnya
 Pasien dengan riwayat penyakit saluran cerna seperti ulkus
peptikum, ulseratif pada anus/rektum.colon
 Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung,
perokok, tekanan darah tinggi, gangguan pada hati, gangguan
pada ginjal, anemia, gangguan pembekuan darah.

Interaksi Obat:

1. Dapat meningkatkan kadar methotrexate serum


2. Penggunaan bersamaan dengan NSAID atau antikoagulan
lainnya (misalnya warfarin) dikaitkan dengan risiko perdarahan
saluran cerna yang lebih tinggi.
3. Peningkatan risiko nephrotoxicity dengan ciclosporin atau
triamterene
4. Dapat meningkatkan risiko komplikasi kornea pada pasien
dengan peradangan kornea yang signifikan sebelum digunakan
bersamaan dengan persiapan yang mengandung kortikosteroid
5. Colestyramine dan colestipol mengurangi bioavailabilitas
diklofenak
6. Berkurangnya konsentrasi plasma saat diberikan setelah
sucralfate
7. Aplikasi tiroid diklofenak dapat mengurangi khasiat asetilkolin
kekar dan carbachol
8. Dapat meningkatkan kadar serum lithium dan digoxin.

Anda mungkin juga menyukai