Anda di halaman 1dari 7

ACYCLOVIR NAMA DAGANG Acifar, clinofir, clopres, herax, danovir, herpiclof, licovir, molavir, palovir, quavir, scanovir, temiral,

viralis, vircovir, vireth, virules, zoter, zovirax, zyrolax) Acyclovir aktif melawan virus herpes tapi tidak dapat memberantasnya. Aciclovir digunakan pada infeksi cacar air (varicella zoster) atau infeksi herpes simpleks pada kulit dan selaput lendir. Dapat dioleskan di mulut pada sariawan akibat virus herpes, dan dioleskan di mata pada infeksi mata akibat herpes simpleks, dan dikombinasikan dengan terapi sistemik pada herpes optalmika (infeksi oleh herpes zoster)

Kemasan & No Reg Acyclovir 200 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810A1. Acyclovir 400 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810B1. Farmakologi Acyclovir adalah zat antivirus yang sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simpleks (HSV) tipe I dan II, serta virus varisela zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Acyclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Acyclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal.

.Indikasi Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.

Kontra Indikasi Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir.


Hati-hati penggunaan pada gangguan ginjal, lanjut usia. Tidak diketahui bahayanya pada ibu hamil. Dalam jumlah yang cukup signifikan dikeluarkan melalui ASI, namun cukup aman untuk digunakan.

.Dosis Dewasa

Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya) Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari.

Anak-anak

Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks.

Efek Samping

Gatal-gatal / ruam kulit Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri

abdominal. Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue.

Peringatan dan Perhatian


Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan.

Interaksi Obat Probenecid meningkatkan t obat dan AUC plasma.


Siklosporin : meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Sitotoksik : mycophenolate meningkatkan kadar aciclovir dalam darah. Probenesid : menurunkan ekskresi aciclovir sehingga meningkatkan kadar aciclovir dalam darah. Tacrolimus : meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Penyimpanan Simpan di tempat kering pada suhu 15o 30o C, terlindung dari cahaya.

Salbutamol

nama dagang - Azmacon - Fartolin - Lasal - Buventol Easyhaler - Fartolin Expectorant - Lasal Expectorant - Combivent - Glisend - Librentin - Salbuven Expectorant - Ventolin - Cybutol - Hivent - Proventol Expectorant - Suprasma - Ventolin Expectorant

- Salbron/Salbron - Salbuven Expectorant - Teosal - Volmax (5,6) - Ventide - Asmacare

dosis Oral (Lebih dipilih dengan inhalasi) : Dewasa : dosis 4mg (orang lanjut usia dan penderita yang peka awali dengan dosis awal 2 mg) 3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal ( tetapi jarang memberikan keuntungan ekstra atau dapat ditoleransi dengan baik). Anak-anak dibawah 2 tahun : 100 mcg/kg 4 kali sehari (unlicensed); 2-6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari; 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari. Injeksi s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam bila perlu.

Injeksi IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu. IV infus, dosis awal 5mcg/menit, disesuaikan dengan respon dan nadi, biasanya dalam interval 3-20 mcg/menit, atau lebih bila perlu. Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1 mcg/kg/menit (unlicensed). Inhalasi : Dewasa : 100-200 mcg (1-2 semprot); untuk gejala yang menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari; Anak-anak : 100mcg (1 semprot), dapat ditingkatkan sampai 200 mcg (2 semprot) bila perlu; untuk gejala menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari. Profilaksis pada exercise-induced bronchospasm, Dewasa 200mcg (2 semprot); anak-anak 100mcg (1 semprot), ditingkatkan sampai 200mcg (2 semprot) bila perlu. Serbuk inhalasi : Dewasa 200-400 mcg; untuk gejala yang menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari; anak-anak 200mcg. Profilaksis untuk exerciseinduced bronchospasm Dewasa 400mcg; anak-anak 200 mcg. Inhalasi dengan larutan nebulizer, bronkospasme kronik yang tidak respon terhadap terapi konvensional dan pada terapi asma akut berat. Dewasa dan anak lebih dari 18 bulan 2.5 mg, diulang sampai 4 kali, dapat ditingkatkan menjadi 5 mg bila perlu, tetapi perlu mempertimbangkan penilaian medis karena kemungkinan terapi alternatif dapat diindikasikan. Anak dibawah 18 tahun (unlicensed) (hipoksemia transient dapat terjadipertimbangkan penggunaan suplemen oksigen), 1.25-2.5 mg sampai 4 kali sehari tetapi administrasi yang lebih sering kemungkinan diperlukan pada kasus-kasus parah.

indikasi Pengobatan dan pencegahan asma serta pencegahan timbulnya asma akibat olah tubuh.

kontraindikasi Reaksi hipersensitivitas terhadap salbutamol/albuterol, adrenergic amines.

efek samping Efek samping yang sering terjadi antara lain :


Kardiovaskular : Palpitasi, Takiaritmia Endocrine metabolic : Hipokalemia Neurologic : Tremor Psychiatric : Nervousness

Sedangkan efek samping yang cukup parah meliputi :

Dermatologic : Erythema multiforme, Stevens-Johnson syndrome.

interaksi - Dengan Obat Lain : Peningkatan efek / toksisitas :Peningkatan durasi efek bronkodilasi mungkin terjadi jika salbutamol digunakan bersama Ipratropium inhalasi. Peningkatan efek pada kardiovaskular dengan penggunaan MAO Inhibitor, Antidepresan Trisiklik, serta obat-obat sympathomimetic (misalnya: Amfetamin, Dopamin, Dobutamin) secara bersamaan. Peningkatkan risiko terjadinya malignant arrhythmia jika salbutamol digunakan bersamaan dengan inhaled anesthetic (contohnya: enflurane, halothane). Penurunan efek: Penggunaan bersama dengan BetaAdrenergic Blocker (contohnya: Propranolol) dapat menurunkan efek Salbutamol. Level/efek Salbutamol dapat turun bersama dengan penggunaan: Aminoglutethimide, Carbamazepine, Nafcillin, Nevirapine, Phenobarbital, Phenytoin, Rifamycins dan obat lain yang dapat menginduksi CYP3A4.4 - Dengan Makanan : Batasi penggunaan Caffein (dapat menyebabkan stimulasi CNS).

mekanisme kerja Salbutamol merupakan sympathomimetic amine termasuk golongan betaadrenergic agonist yang memiliki efek secara khusus terhadap reseptor beta(2)adrenergic yang terdapat didalam adenyl cyclase. Adenyl cyclase merupakan katalis dalam proses perubahan adenosine triphosphate (ATP) menjadi cyclic-3', 5'-adenosine monophosphate (cyclic AMP). Mekanisme ini meningkatkan jumlah cyclic AMP yang berdampak pada relaksasi otot polos bronkial serta menghambat pelepasan mediator penyebab reaksi hipersensitivitas dari mast cells.

bentuk sediaan Sirup 2 mg/5ml, 1 mg/5ml, Easyhaler 200 mcg/dosis, 200 dosis MDI 10 ml, 0.1 mg/tiap Semprot Aerosol Inhalasi, 0.5 mg/ml Injeksi, Inhaler Dosis 200 dan Dosis 400, 2.5 mg/2.5 ml NaCl Digunakan Dengan Nebulizer. (5,6). Tablet 2 mg, 4 mg, dan 8 mg, Serbuk Inhalasi, Kapsul 2 mg, Kaplet 4 mg

parameter monitoring Tes fungsi paru (misalnya FEV1, peak flow), tekanan darah, detak jantung, stimulasi CNS, kadar gula darah, kadar potasium dalam darah, gejala asma, arterial atau capillary blood gases (apabila keadaan pasien mengkhawatirkan).

stabilitas penyimpanan HFA aerosol: simpan pada suhu 15C sampai 25C. Larutan inhalasi simpan pada suhu 2C sampai 25C, jangan digunakan apabila cairan berubah warna atau menjadi keruh. Gunakan dalam waktu 1 minggu setelah dibuka Nebulization 0.5% solution: simpan pada suhu 2C sampai 30C. Sediaan dalam bentuk sirup: simpan pada suhu 2C sampai 30C. (4) Sediaan dalam bentuk tablet: simpan pada suhu 2C-25C

informasi pasien Penggunaan inhalasi : Informasikan kepada pasien tentang cara penggunaan, pembersihan/perawatan dan penyimpanan inhaler dan spacer (bila pasien menggunakan spacer). (2) Kocok inhaler setiap kali sebelum dipakai. Hindari semprotan ke dalam mata. Lakukan test semprotan ke udara pertama kali sebelum digunakan. Bila inhaler tidak digunakan dalam waktu >2 minggu, lakukan 4 kali semprotan dulu ke udara sebelum digunakan. (4) Kumur mulut dengan air setelah inhalasi. Diberitahukan kepada pasien untuk segera menghubungi dokter bila dijumpai efek-efek samping atau kondisi yang bertambah parah. Penggunaan Oral : diminum dengan air satu jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Anda mungkin juga menyukai