Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM PENYAKIT MULUT

LAPORAN KASUS

HERPES LABIALIS

Oleh:
Rika Pertiwi Hasibuan, S.KG
2015-16-161

Pembimbing:
Dr. Ananta Rurri, drg., Sp.PM

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2016
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
“HERPES LABIALIS”
Rika Pertiwi Hasibuan, S.KG
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

PENDAHULUAN
A. Definisi
Herpes labialis merupakan infeksi sekunder virus herpes simpleks
(HSV) tipe 1 pada mukosa mulut yang berkeratin di daerah vermilion border
bibir. Setelah infeksi primer herpes simpleks, virus laten dapat aktif kembali
sekitar 20-30% pasien. Faktor pemicu demam, paparan sinar matahari yang
kuat, menstruasi atau kadang-kadang, gangguan emosional atau iritasi lokal,
seperti perawatan gigi. Secara klinis, dimulai dengan gejala prodromal seperti
sensasi terbakar, lalu menjadi eritema pada tempat yang akan muncul lesi.
Vesikel terbentuk setelah satu atau dua jam, biasanya dalam kelompok
sepanjang persimpangan mucocutaneous bibir, tetapi dapat memperpanjang ke
kulit yang berdekatan.1

B. Etiologi
Re-aktivasi HSV-1 laten pada ganglion trigeminal setelah infeksi
primer.2 Faktor predisposisi yang dapat memicu reaktivasi dari HSV-1 laten
adalah stress, trauma, paparan sinar matahari dan menstruasi.3

C. Patogenesis
Dimulai dengan adanya gejala prodromal seperti rasa terbakar, gatal
atau kesemutan, dan sakit ringan pada daerah lesi. setelah itu diikuti dengan
munculnya papula, kemudian berubah menjadi vesikula, ulser, krusta lalu
penyembuhan luka. Rasa sakit timbul pada 2 hari pertama.4
D. Gambaran klinis
Herpes labialis biasa terjadi terutama pada orang dewasa muda dengan
insidensi sebanyak 20-40%6. Lesi bibir biasanya terjadi pada daerah vermilion
border dan kulit perioral.5 Lesi diawali dengan gejala prodromal seperti rasa
terbakar, gatal atau kesemutan, dan sakit ringan pada daerah lesi.6 Lesi timbul
kemerahan (eritema) sebagai papula, vesikula, ulser, krusta, kemudian
sembuh/hilang tanpa meninggalkan bekas. Rasa sakit biasanya dialami hanya
pada 2 hari pertama kemunculan lesi vesikula. Ukuran lesi vesikula
berdiameter 1-5mm, dengan jumlah hanya 1 atau dapat juga lebih dari 1 dan
timbul banyak berdekatan.4 Selama 48 jam vesikel pecah dan meninggalkan
erosi dan menjadi krusta dan sembuh dalam 7-10 hari. Lesi ini bersifat rekuren
dan sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.6

E. Diagnosis
Diagnosis herpes labialis ditegakkan berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang. pemeriksaan penunjang yang
dilakukan antara lain isolasi virus pada kultur jaringan, pemeriksaan sitologi
dan tes serologi.3

F. Perawatan
1. Mengontrol faktor predisposisi, seperti: menggunakan sunscreen untuk
mengurangi frekuensi rekurensi akibat sinar matahari, istirahat yang cukup
dan makan makanan yang bergizi juga dapat membantu mengurangi
frekuensi rekuren.2
2. Perawatan topikal5
a. Penggunaan krim acyclovir 5% atau salep pencyclovir 1% pada saat
awal gejala prodromal atau gejala akan timbul lesi
b. Penggunaan krim tetrakasin 1,8% sebanyak 6 kali sehari
3. Perawatan sistemik ( untuk pasien immunokompromais)
a. pemberian obat (acyclovir tablet 200mg, 5kali sehari selama 7 hari)
b. pemberian obat antipretik/analgesik (paracetamol elixir) dan
antiseptik lokal ( 0,2% obat kumur aqueous chlorhexidine)

G. Diagnosa Banding2,5

Perbedaan Herpes Labialis Herpes Zoster

Infeksi sekunder berupa


lesi yang terjadi pada bibir, infeksi sekunder berupa lesi
mulut, atau gusi karena ulserasi yang terutama terjadi pada
Definisi
adanya re-aktivasi dari wajah dan tubuh karena adanya
virus Herpes Simpleks tipe virus varisela zoster
1

1. lesi didahului dengan gejala prodromal (gatal, rasa terbakar, sakit


ringan) pada daerah lesi.
2. bentuk lesi : lesi timbul kemerahan (eritema) sebagai papula,
Persamaan
vesikula, ulser, krusta, kemudian sembuh.
3. perawatan dengan acyclovir, valacyclovir
4. penyakit bersifat rekurent
• etiologi : Virus Herpes
• etiologi : re-aktivasi virus
Varicella Zoster
Herpes simpleks tipe 1
• terjadi terutama pada orang
• terjadi terutama pada orang
tua
dewasa muda
• bersifat unilateral, yaitu
Perbedaan • dapat mengenai bagian
hanya mengenai 1 sisi
tubuh mana saja terutama
tubuh. terutama wajah dan
bibir, gusi atau mulut
badan
• sembuh dalam 7-10 hari
• sembuh dalam 2-3 minggu
• tidak meninggalkan bekas
• biasanya meninggalkan
bekas

Gambar

LAPORAN KASUS
No. Status : S0747/II/2016
Diagnosis : Herpes Labialis
Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke RSGM UPDM(B) pada
tanggal 4 agustus 2016, dengan keluhan terdapat luka disudut mulut. Riwayat
penyakit, luka disudut mulut muncul sekitar 3 hari yang lalu. 5 hari sebelum
terjadinya luka bibirnya sangat kering. Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan,
sayur dan juga minum air putih. 2 hari sebelumnya pasien dilakukan pemasangan
mahkota sementara pada giginya sehingga pasien tersebut membuka mulut lebar
yang lama sehingga luka tersebut menjadi berdarah. Ada sariawan di mukosa bibi
bawah kiri sejak 2 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan klinis, terdapat lesi multipel berupa ulser, yang ditutupi
krusta dengan tepi kemerahan, diameter 7mm dan palpasinya sakit pada daerah
sudut mulut. Lalu pada bibir bawah terdapat ulser yang ditutupi krusta dengan tepi
kemerahan, diameter 5mm, palpasi tidak sakit. dan pada mukosa labial bawah kiri
terdapat ulser dangkal berbentuk bulat dengan diameter 1mm dengan tepi
kemerahan dan palpasi tidak sakit.
Pasien diberikan terapi edukasi dimana pasien diinstruksika untuk istirahat
yang cukup dan juga pasien diinstruksikan untuk makan makanan yang bergizi dan
teratur dan juga minum air putih yang banyak (8 gelas). dan diberikan obat berupa
multivitamin B kompleks IPI yang diminum sehari sekali.

Gambar 1
Foto lesi pada sudut mulut dan bibir bawah

Gambar 2
Foto ulser pada mukosa labial bawah kiri regio 32
KONTROL 1
Pada tanggal 9 agustus 2016, pasien datang kembali untuk kontrol ke
RSGM FKG UPDM(B) dengan keadaan pasien sudah tidak ada keluhan sakit. Lesi
pada sudut mulut sudah mengecil yang sebelumnya berdiameter 7mm sekarang
5mm dan masih ada krusta. Lesi ulcer yang ditutupi krusta pada bibir bawah kiri
sudah hilang. Ulser pada mukosa labial bawah kiri juga sudah hilang. pasien rutin
meminum vitamin dan mengoleskan vaseline, minum air putih yang cukup, makan
sayur dan buah dan juga istirahat yang cukup. obat dilanjutkan sampai lesi
menghilang.

Gambar 3
Foto lesi pada sudut mulut

Gambar 4
Foto pada mukosa labial bawah kiri regio 32
KONTROL 2
Pada tanggal 12 agustus, pasien datang kembali untuk kontrol dengan krusta
sudah tidak ada, meninggalkan daerah kemerahan dan tidak sakit. pasien
diinstruksikan tetap menjaga kesehatan dengan minum air putih yang cukup, makan
makanan yang bernutrisi, istirahat yang cukup dan melanjutkan obat sampai luka

hilang.
Gambar 5
Foto pada sudut mulut

PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis yang telah dilakukan,
diagnosa untuk keluhan pasien tersebut adalah herpes labialis. Herpes labialis
merupakan infeksi sekunder virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 pada mukosa mulut
yang berkeratin di daerah vermilion border bibir.1 Pada pasien ini, pasien mengeluh
ada luka di sudut bibirnya, bibir bawahnya dan juga ada sariawan pada mukosa
labial bawah kiri. Sebelum munculnya lesi biasanya pasien mengalami gejala
prodromal yaitu rasa terbakar, gatal, kesemutan pada daerah yang akan munculnya
lesi.4 sedangkan pada pasien ini tidak mengalami demam dikarenakan penyakit ini
berulang dari penyakit sebelumnya dimana virus penyebabnya sudah ada didalam
tubuh sehingga pasien sudah tidak mengalami demam dan juga pasien tidak
menyadari adanya gejala prodromal seperti rasa terbakar dan gatal pada daerah
yang akan muncul lesi. Faktor pemicu reaktivasi dari virus ini adalah paparan sinar
matahari, stress, trauma, menurunnya sistem kekebalan tubuh.3 Terlihat pasien
dalam keadaan lesu, pasien jarang minum air putih, makan buah dan sayur dan juga
pasien memiliki pekerjaan yang dapat terkena paparan sinar matahari terus menerus
yang mungkin penyebab reaktivasi dari HSV-1. Pada pemeriksaan klinis
didapatkan terdapat ulser yang ditutupi krusta dan vesikel yang belum pecah pada
sudut bibir tersebut. selain itu ada sariawan pada mukosa labial bawah kirinya
dengan diameter 1mm. sesuai dengan gambaran klinis dari herpes labialis yaitu
berupa vesikel yang pecak menjadi ulser dan ditutupi dengan krusta.4
Pasien diberikan vitamin B kompleks untuk vitamin yang diminum sekali
sehari karena pasien kekurangan nutrisi yang di dapat dari sayur dan buah. dan juga
antivirus yaitu acyclovir 5% yang dioleskan pada lesi setiap 5 kali sehari. selain itu
pasien diinstruksikan untuk istirahat yang cukup, minum air putih yang cukup,
makan buah dan sayur yang cukup untuk menjaga tubuh tetap sehat sehingga
mengurangi rekurensi dari penyakit ini.4
Diagnosa banding dari herpes labialis adalah herpes zoster, hand-foot-and-
mouth-disease, erithema multiforme.4 Kasus ini tidak di diagnosa demikian karena
lesi pada pasien tidak unilateral seperti herpes zoster, lalu tidak memiliki lesi lain
selain di kulitnya seperti pada hand foot and mouth disease dan erithema
multiforme.
KESIMPULAN
Herpes labialis merupakan infeksi sekunder virus herpes simpleks (HSV)
tipe 1 pada mukosa mulut yang berkeratin di daerah vermilion border bibir. Pasien
dengan herpes labialis dapat sembuh dengan pemberian vitamin dan antivirus
topikal yaitu acyclovir 5% serta instruksi. Pada saat kontrol, lesi pada pasien sudah
lebih baik dan dianjurkan untuk meneruskan penggunaan acyclovir sampai lesi
sembuh dan juga edukasi dan instruksi untuk mengurangi rekurensi dari herpes
labialis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cawson R, dkk. 2008. Oral Pathology and Oral Medicine 8th edition. London:
Elsevier.
2. Scully Crispian. 2013. Oral and Maxillofacial Medicine. London : Elsevier.
3. Lewis MAO, Jordan RCK. 2004. A Colour Handbook of Oral Medicine.
London : Manson Publishing.
4. Laskaris George. 2005. Treatment of Oral Diseases. Germany: Georg Thieme
Verlag.
5. Warnakulasuriya, Saman. 2014. Oral Medicine and Pathology. New Delhi :
Jaypee.
6. Glick M, dkk. 2015. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 12th
Edition. Hamilton. BC Decker Inc.

Anda mungkin juga menyukai