Anda di halaman 1dari 35

REKAM MEDIK

NAMA : Jessica Lisa Nugroho


NIM : 135070401111019
DATA PASIEN

 Nama : Bivary Ghana Permady Akbar


 Usia : 21 tahun
 Alamat : Jl.Candi Kalasan IV no 7 Malang
 Nama orangtua : Deswita Razaly
 Suku : Indonesia
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tanggal lahir : Jakarta,12 Mei 1995
 No telpon : 081334074127
 Pekerjaan orangtua : PNS
WAKTU PERAWATAN

 Cetak Model I :
14 November 2016
ANALISIS UMUM
Anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan merasa giginya kembali berantakan. Pasien


pernah dirawat ortodonti sebelumnya menggunakan peranti cekat dan telah
dilepas 3 tahun yang lalu.

Keadaan Umum:

Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 163 cm
Alergi : G6PD
kelainan saluran pernapasan : Asma
Kelainan endokrin: tak
Penyakit anak-anak: tak
Tindakan operasi: tak
ANALISA LOKAL

 Pemeriksaan EkstraOral

Tipe kepala : Mesosefalik


Tipe muka : Ovoid
Tipe profil : Lurus
Bentuk muka/kepala : Simetris
Tonus bibir atas : Kompeten
Tonus bibir bawah : Kompeten
 Pemeriksaan IntraOral

Kebersihan Mulut : Baik


Jaringan Mukosa Mulut : Normal
Frenulum Labii Superior : Tinggi
Frenulum Labii Inferior : Rendah
Lidah : Normal
Palatum : Normal
Fonetik : Normal
Garis tengah geligi atas : Ke kiri 0,5 mm
Garis tengah geligi bawah : Ke kiri 1 mm
Keadaan gigi geligi

V IV III II I I II III IV V
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
V IV III II I I II III IV V
I I
ANALISA FUNGSIONAL

 Freeway Space : 2 mm
 Path of Closure : tidak normal
 Sendi Temporomandibular : tidak normal
 Pola Atrisi : normal
Relasi Gigi Anterior

Jarak gigit (overjet) : 3,1 mm


Gigi 11: 1,2 mm (jarak gigit berkurang)

Tumpang gigit (overbite) : 2,2 mm


Gigi 21: 2,1 mm (normal)
FOTO MODEL FOTO KLINIS
Relasi Sagital

RELASI CANINUS
1. Caninus kanan : Gigitan tonjol
2. Caninus kiri. : Neutroklusi

Neutroklusi
Cusp C permanen rahang atas terletak diantara C
permanen dan P1 rahang bawah

Gigitan tonjol
Cusp C permanen atas beroklusi dengan cusp C permanen
bawah
RELASI MOLAR
1. Molar Kanan: Gigitan tonjol
2. Molar Kiri : Neutroklusi

Gigitan tonjol
Cusp mesiobukal M1 permanen atas beroklusi
dengan cusp mesiobukal M1 permanen bawah

Neutroklusi
Cusp mesiobukal molar pertama permanen atas terletak
pada bucal groove molar pertama permanen bawah
FOTO MODEL

KANAN KIRI
FOTO KLINIS

KANAN KIRI
Relasi Transversal

Gigitan fisura luar RA:

pada regio posterior rahang atas kanan( gigi


16) dan rahang atas kiri (gigi 26)
Relasi Vertikal

Normal :

pada regio anterior rahang atas (gigi 11 dan


21)
FOTO KLINIS
FOTO MODEL
Bentuk lengkung gigi

1. RA : Oval / parabola
2. RB : Oval/ parabola

Oval/ parabola
Kaki lengkung berbentuk garis lurus devergen
(melebar) ke posterior dengan posisi gigi M2
merupakan terusan kaki lengkung, sedangkan
puncak lengkung berbentuk garis lengkung
(curved)
FOTO MODEL

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH


FOTO KLINIS

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH


Pergeseran Gigi Sagital dan Transversal

 Rahang Atas

gigi 11 lebih labial daripada gigi 21


gigi 22 lebih labial daripada gigi 12
gigi 23 lebih mesial daripada gigi 13
gigi 24 lebih mesial daripada gigi 14
gigi 26 lebih mesial daripada gigi 16
gigi 27 lebih mesial daripada gigi 17
 Rahang Bawah

gigi 31 lebih labial daripada gigi 41


gigi 32 lebih lingual daripada gigi 42
gigi 43 lebih mesial daripada gigi 33
gigi 44 lebih mesial daripada gigi 34
gigi 46 lebih mesial daripada gigi 36
gigi 47 lebih mesial daripada gigi 37
Gambar Pergeseran Gigi Sagital

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH


Posisi Gigi Pada Lengkungnya
 Rahang Atas
gigi 11 disto-labio rotasi eksentris, labioversi
gigi 14 palatoversi
gigi 23 palatoversi
gigi 27 bucoversi

 Rahang Bawah
gigi 32 mesio-linguo rotasi eksentris, linguoversi
gigi 43 mesio-linguo rotasi eksentris
gigi 44 mesio-linguo rotasi eksentris
Gambar Posisi Gigi Pada Lengkungnya

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH


Kelainan Kelompok Gigi
 Letak Berdesakan :
Anterior RA (gigi 11,14,23) Posterior RA (gigi 27)
Anterior RB (gigi 32)
Posterior RB (gigi 43, 44)

 Diastema :-
 Supraposisi :-
 Infraposisi :-
 Protrusi :-
 Retrusi :-
 Curva Spee : Datar (1,5 mm)
Diskrepansi

RA RB
Tempat yang tersedia / available space 61 54,3 mm

Tempat yang dibutuhkan / required space 62 53,1 mm

Jumlah kelebihan / kekurangan tempat -1 -1,2 Mm


Kemungkinan etiologi maloklusi

 Lain-lain :
 Kontak premature gigi 13,43,23,33
 Trauma oklusi pasca perawatan ortodonti cekat
 Diagnosa maloklusi :

Menurut klasifikasi maloklusi Angle


maloklusi kelas I Angle tipe 1 Dewey disertai
pergeseran garis median RA sebesar 0,5 mm
ke kiri RB 1 mm ke kiri, gigi berdesakan regio
anterior dan posterior RA &RB
 Macam perawatan : tidak ada pencabutan

 Rencana perawatan:
 Koreksi gigi berdesakan
 Koreksi pergeseran garis median RA RB
 Fase Evaluasi
 Fase Retensi

 Prognosa : menguntungkan
 Peranti yang digunakan : cekat RA RB
Ringkasan
 Pasien laki-laki usia 21 tahun dengan Maloklusi kelas I angle
tipe 1 Dewey datang dengan keluhan gigi-giginya kembali
relaps pasca perawatan ortodonti cekat 3 tahun yang lalu.
Pasien ingin merapikan giginya kembali. FWS noermal
(2mm), Path of Closure tidak normal, clicking sendi TMJ. OJ
=3,1 mm OB=2,2 mm. Relasi kaninus kanan tonjol-tonjol,
molar kanan tonjol-tonjol, sedangkan regio kiri semua
neutroklusi (normal). Relasi transversal gigitan fisura luar RA
(normal), relasi vertikal normal, Curve of Spee datar (1,5
mm).Diskrepansi RA -1 mm dan RB -1,2mm dengan
kemungkinan etiologi kontak premature gigi 13,43,23,33 dan
trauma oklusi pasca perawatan ortodonti cekat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai