Oleh:
Aprilia Hanum
04031181320033
Dosen Pembimbing:
drg. Shanty Chairani, M.Si
PENDAHULUAN
Chronic Hyperplastic Candidiasis (CHC) atau yang sering dibeut juga dengan
Candidal leukoplakia merupakan salah satu dari candidiasis oral yang juga merupakan lesi
awal keganasan yang terlihat seperti plak putih pada bagian komisura mukosa bukal atau tepi
lateral lidah yang tidak bisa hilang bila dihapus. 1Yang membedakan kandidiasis ini dengan
leukoplakia pada umumnya adalah dengan metode biopsi.
CHC ini sering terjadi pada perokok. Beberapa penelitian menyatakan bahwa rokok
tembakau, baik rokok itu sendiri atau digabungkan dengan factor sistemik atau lokal,
dihubungkan dengan peningkatan kolonisasi candida oral atau dengan perkembangan dari
candidiasis oral. Karena pada umumnya perokok memiliki keadaan rongga mulut yang buruk
dan terjadi penurunan pH sehingga kondisi didalam rongga mulut menjadi asam.4
Erythematous
Kronik
Hyperplastic
Nodular
Seperti Plak
Erythematous
Pseudomembranous
Lesi yang berhubungan dengan Candida
Denture stomatitis
Angular Cheiltis
Median Rhomboid Glossitis
Lesi primer keratinisasi dengan infeksi Candida
Leukoplakia
Lichen Planus
Lupus Erythematous
CHRONIC HYPERPLASTIC CANDIDIASIS (Candidal Leukoplakia)
a. DEFINISI dan HISTOPATOLOGI
Chronic Hyperplastic Candidiasis (CHC) atau yang sering dibeut juga dengan
Candidal leukoplakia merupakan salah satu dari candidiasis oral yang juga merupakan lesi
awal keganasan yang terlihat seperti plak putih pada bagian komisura mukosa bukal atau tepi
lateral lidah yang tidak bisa hilang bila dihapus.1
CHC meliputi berbagai macam kondisi dimana terjadi invasi miselia dari lapisan yang
lebih dalam pada mukosa dan kulit. Dan respon inang ditandai dengan parakeratosis,
akantosis, pseudoepiteliomatus hyperplasia, pembentukan mikroabses dan suatu infiltrasi sel
radang kronik yang banyak dalam koriumnya.5
Secara histopatologi sel candida, ragi, dan hifa terlihat pada permukaan jaringan
paling atas, dan ketika menginvasi sel epithelium sangat jarang berpenetrasi melebihi lapisans
pinosum. Padalesi CHC terlihata danya epitel hiperparakeratotik atau hiperorthokeratotik
dengan pemisahan tidak teratur dan hyperplasia epitel. Pada lesi ini terjadi aktivitas mitotic
yang tinggi tetapi terbatas pada lapisan basal dan suprabasal epitel.
b. ETIOLOGI
Penyebab utamanya adalah Infeksi jamur Candida pada rongga mulut. Namun factor
predisposisi juga berperan dalam terjadinya CHC. Berikut merupakan factor pada host yang
menyebabkan Candidal Leukoplakia5
1. Faktor Lokal
2. Merokok dan mengunyah tembakau
3. Faktor Sistemik (Diabetes, Defek Imunologi, Faktor Nutrisi)
c. GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis dari chronic hyperplastic candidiasis (CHC) berupa plak putih yang
tidak dapat dihilangkan dengan diusap dan secara klinis terlihat seperti leukoplakia. Plak
putih itu biasa terlihat pada bagian komisura mukosa bukal atau tepi lateral lidah yang tidak
bisa hilang bila dihapus seperti halnya thrush. Lesini bisa homogen atau nodular dan bertahan
untuk beberapa tahun.5 Diagnosis infeksi hiperplastik tidak dapat dibedakan dengan
leukoplakia sehingga dibutuhkan incisional biopsy untuk mendiagnosisnya.
PEMBAHASAN
Chronic Hyperplastic Candidiasis merupakan lesi putih pada mukosa oral dengan
ukuran 5 mm atau lebih, tidak dapat dikeruk. Literature menyatakan bahwa peran dari
candida dalam menyebabkan perubahan neoplastic pada mukosa oral. Cawson (1973)
menyatakan kemampuan C.albicans untuk invasi permukaan epitelium hiperplastik.
Meskipun hal ini muncul bahwa hubungan relasi antara oral candidiasis secara
keseluruhan dengan merokok tidak bisa dipisah, bisa disimpulkan beberapa studi
berhubungan langsung dengan leukoplakia atau mengarah ke CHC. 5 Para peneliti
menganalisis bahwa peningkatan candida pada perokok didasari oleh, a. induksi dari
peningkatan epitel keratinisasi (Zimmermann, 1965) b. Penurunan immunoglobulin A saliva
(Bennet and Reade,1982) dan c. penurunan fungsi leukosit polimorfonuklear (Kenney et al.,
1977).
Predisposisi dari perokok juga berperan pada infeksi bakteri oral dan pernafasan.
Rokok dapat berperan pada infeksi jamur. Tembakau dapat membentuk karsinogen, seperti
TSNAs- Tobacco Specific Nitrosamines dan radikal bebas seperti glutathione reductase,
superoxide dismutase dan katalase.7 Pada orang-orang yang merokok juga terjadi perubahan
suasana di rongga mulut, sehingga tidak hanya bahan karsinogennya yang berperan pada lesi
keganasan tetapi juga perubahan kondisi dalam rongga mulut yang disebabkan oleh konsumsi
rokok.
Penelitian pertama menggunakan 53 pasien yang memiliki kebiasaan merokok dan
memiliki Candidal Leukoplakia, sedangkan jumlah yang sama individu sehat digunakan
sebagai kontrol. Sampel dikumpulkan menggunakan swab pada daerah perkembangan
leukoplakia. Swab tersebut dikultur pada media agar. Koloni diidentifikasi dengan Pewarnaan
Gram Smear. 3
Tabel 1 Perkembangan candida dihubungkan dengan kebiasaan merokok pada kedua grup
Pada tabel 1 menunjukan kebiasaan pasien merokok pada grup dengan pathogen
candida (ve+), sebagian besar (66%) menderita leukoplakia berat sedangkan pada pasien
dengan candida noramal (Ve-). Sedangkan pada grup kontol terdapat lebih banyak candida
yang normal dan hanya sedikit yang terdapat candida pathogen.2
Pada penelitian lain dilakukan pemaparan Cigarette smoke condensation (CSC) pada
Candida albicans untuk melihat perkembangannya dan respon stress terhadapa perubahan
lingkungan dan untuk mengetahui interaksi CSC mempengaruhi C.albicans pada fibroblas
normal gingiva.2
Gambar 3 CSC menyebaban ressistensi terhadapa oksidatif dan meningkatkan resistensi pada
osmotic dan panas
Pada
gambar
terhadap tekanan oksidatif dan meningkatkan ketahanan pada osmotic dan telkanan panas.
Seperti yang ditunjukan pada gambar 3 selama satu jam berkontak dengan 5 atau 10 mm
hydrogen peroksida, C. albicans menunjukan penurunan resistensi. Sedangkan untuk melihat
ketahanan osmotik dilakukan paparan NaCl, yang menunjukan peningkatan ketahanan. Dan
tekanan suhu panas dilihat dari perubahan suhu awal 37 o dinaikan menjadi 45o menunjukan
peningkatan ketahanan.
Tabel 2 Perbandingan prevalensi Candidal Leukoplakia pada perokok dan bukan perokok
menyebabkan terjadinya perubahan displastik dari epithelium oral. Perubahan displastik dari
epithelium oral tersebut akan menyebabkan epithel dysplasia yang mengacu kepada lesi
CHC.5
Tidak hanya mampu menyebabkan terjadinya lesi CHC, C.albicans juga memiliki
peranan dalam progresifitas sel kanker. Acetaldehyde yang dihasilkan oleh C.albicans juga
dapat menyebabkan terjadinya kerusakkan mitokondria yang akan menyebabkan apoptosis
dari sel. Akan tetapi, acetaldehyde juga mampu menghasilkan NF- yang akan menghambat
proses apoptosis sehingga sel-sel yang seharusnya mengalami atropi akan tetap persisten
dalam jaringan. C.albicans juga mampu mengaktivasi produksi sitokin dan molekul adhesi,
menyebabkan sel memiliki kermampuan adhesi ke sel endothelium sehingga terjadilah
progresifitas sel kanker. Selain itu, C.albicans juga mampu untuk menginduksi Th-17, yang
nantinya akan menghasilkan IL-23 yang memiliki kemampuan untuk mendorong terjadinya
angiogenesis dan pertumbuhan sel kanker. IL-23 juga memiliki sifat yang antagonis terhadap
IL-12 dan IFN- yang memiliki peranan penting dalam respon imun antitumor.14
KESIMPULAN
Chronic Hyperplasia Candidiasis merupakan lesi yang bisa menjadi keganasan. Lesi
ini akan berkembang salah satunya karena adanya faktor predisposisi. Rokok merupakan
salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan jumalan Candida, sehingga memicu
terjadinya CHC.
Adanya zat karsinogenik pada rokok, yang juga memicu menjadi keganasan. , seperti
TSNAs- Tobacco Specific Nitrosamines dan radikal bebas seperti glutathione reductase,
superoxide dismutase dan katalase. Pada orang-orang yang merokok juga terjadi perubahan
suasana di rongga mulut, sehingga tidak hanya bahan karsinogennya yang berperan pada lesi
keganasan tetapi juga perubahan kondisi dalam rongga mulut yang disebabkan oleh konsumsi
rokok.
FAKTOR PREDISPOSISI
(ROKOK)
Perubahan
bentuk
menjadi
Hifa kinase (MAP)pada dinding sel candida untuk pertumbuhan hifa
Mitogen
activated
protein
Epitel displasia
DAFTAR PUSTAKA