[Definisi]
Berbagai klasifikasi RAS telah diajukan, tetapi secara klinis kondisi ini
dapat dibagi menjadi 3 subtipe; minor, mayor, dan hipetiformis. Semua tipe
ulserasi dihubungkan dengan rasa sakit dan presentasi klinis dari lesinya.
Ulser minor memiliki diameter yang besarnya kurang dari 1 cm dan
sembuh tanpa disertai pembentukan jaringan paut. Ulser mayor memiliki
diameter lebih besar dari 1 cm dan akan membentuk jaringan parut pada
penyembuhannya. Ulser herpetiformis dianggap sebagi suatu gangguan
klinis yang berbeda, yang bermanifestasi dengan kumpulan ulser kecil
yang rekuren pada mukosa mulut (Lynch et al., 1994; Lewis & Lamey ,
1998).
Etiologi dan patogenesis RAS belum diketahui pasti. Ulser pada RAS
bukan oleh karena satu faktor saja (multifaktorial) tetapi dalam lingkungan
yang memungkinkannya berkembang menjadi ulser. Faktor-faktor ini terdiri
dari trauma, stres, hormonal, genetik, merokok, alergi, dan infeksi
mikroorganisme atau faktor imunologi (Scully et al., 2003: Kilic, 2004).
[Gambaran Klinis]
Gambar 1. Gambaran klinis minor RAS pada mukosa labial (Scully & Felix, 2005)
Stomatitis aptosa mayor yang rekuren (MaRAS), yang diderita oleh kira-
kira 10% dari penderita RAS, lebih hebat daripada MiRAS. Secara klasik,
ulser ini berdiameter kira-kira 1-3 cm, berlangsung selama 4 minggu atau
lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut,
termasuk daerah-daerah berkeratin (Gambar 2 dan 3). Tanda pernah
adanya MaRAS berupa jaringan parut terjadi karena keseriusan dan
lamanya lesi (Lewis & Lamey , 1998). Lynch et al. (1994) mengatakan
bahwa pasien dengan ulser mayor mengalami lesi yang dalam dengan
diameter 1-5 cm.
Gambar 2. Gambaran klinis mayor RAS pada mukosa palatal lunak (Scully & Felix, 2005)
Menurut Langlai & Miller (2000), ulser seringkali multiple, terjadi pada
palatum lunak, tsucea tonsil, mukosa bibir, mukosa pipi, lidah dan meluas
ke gusi cekat. Biasany lesi asimetri dan unilateral. Gambaran ulsernya
yaitu ukuran besar, bagian tengah nekrotik dan cekung, tepinya merah
meradang.
Ulserasi Herpetiformis
Gambaran mencolok dari penyakit ini adalah erosi-erosi kelabu putih yang
jumlahnya banyak, berukuran sekepala jarum yang membesar, bergabung
dan menjadi tidak jelas batasnya (Gambar 4). Ukurannya berkisar 1-2 mm
sehingga dapat dibedakan dengan aptosa namun tidak adanya vesikel dan
gingivitis bersama sifat kambuhan membedakannya dari herpes primer
(Gambar 5) dan infeksi virus lainnya (Langlais & Miller, 2000; Porter &
Leao, 2005 ).
Gambar 4. Gambaran klinis RAS herpetiformis pada dasar lidah (Scully & Felix, 2005)
Gambar 5. Gambaran klinis infeksi herpes simplex pada permukaan ventral lidah (Porter & Leao, 2005)
[Diagnosis]