Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

KURETASE PADA GIGI 31

PEMBIMBING : drg. Khusnul Munika, Sp. Perio

OPERATOR : Jessica Lisa Nugroho 170160100311005


ASS.STERIL : Yesicha Herdinatya 170160100311040
ASS.NON STERIL : Vivin Novitasari 170160100311044

PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LAPORAN KASUS KURETASE

Pengertian: Kuretase dalam bidang periodonsia berarti mengerok dinding dalam


gingiva dari poket untuk menghilangkan penyakit dan jaringan nekrotik
pada jaringan lunak.
Tujuan:
1. Mengurangi kedalaman poket dengan terjadinya pengkerutan gingiva/
perlekatan jaringan ikat baru..
2. Mengurangi pengeluaran enzim dan fagosit.
3. Menghilangkan penetrasi bakteri
Indikasi:
 Poket infrabony yang bisa diakses tanpa dilakukan bedah flap
 Menghilangkan inflamasi bila teknik bedah agresif merupakan kontraindikasi
pada pasien dengan pertimbangan faktor usia, kondisi sistemik, psikologis, dan
faktor lainnya
 Bila terjadi keradangan terus-menerus dan untuk poket yang dalam terutama
apabila tindakan bedah untuk mengurangi poket sudah pernah dilakukan

DATA DEMOGRAFIS PASIEN


Nama Pasien : LN
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 27 April 1997 / 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa

RIWAYAT MEDIS
Konsul dari : Pribadi
Keluhan Utama : Pasien datang ingin membersihakan karang giginya.
Anamnesis : Pasien mengeluhkan banyak karang gigi dan gigi kiri bawah
goyang. Pasien mengeluhkan gigi tersebut sakit jika dibuat
makan karena goyang sejak ± 2 tahun lalu. Pasien ingin agar
giginya dirawat.
Penyakit sistemik : t.a.k
Kebiasaan buruk : t.a.k
Alergi : t.a.k

1
STATUS PASIEN
Keadaan umum : compos mentis
Ekstra Oral : t.a.k
Intra Oral : terdapat pembesaran gingiva pada seluruh regio
Oral Hygiene : DI  0,5 CI 1,1
OHI-S 1,6 Kriteria : sedang

PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL


Wajah : Simetri
Bibir : Sehat

KEADAAN UMUM INTRA ORAL


Debris : Ada, regio anterior dan posterior RA-RB
Plak : Ada, regio anterior dan posterior RA-RB
Kalkulus : Ada, regio anterior dan posterior RA-RB
Gingiva : Oedem pada semua regio anterior RA RB
Mukosa : Sehat
Palatum : Sehat/normal
Lidah : Sehat/normal
Dasar mulut : Sehat
Hubungan rahang : Orthognati

TEMUAN MASALAH
1. Debris dan kalkulus pada semua regio
2. Karies pada gigi 36

PRIORITAS PERAWATAN
1. Pro Periodonsia
2. Pro Konservasi Gigi

2
STATUS LOKALIS

3
Diagnosis primer : Periodontitis kronis gigi 31
Diagnosis sekunder :-
Etiologi : Plak dan bakteri
Faktor risiko dan predisposisi : Faktor predisposisi: trauma oklusi
Prognosis : Fair : sisa tulang kurang adekuat, pasien kooperatif,
ada kegoyangan gigi (31)

Rencana Perawatan :

4
LAPORAN TAHAPAN KURETASE GIGI 31

Dosen Pembimbing : drg. Khusnul Munika, Sp. Perio


Operator : Jessica Lisa Nugroho
Asisten steril : Yesicha Herdinatya
Asisten non steril : Vivin Novitasari

Kondisi awal sebelum kuretase

Tahapan
1. Persiapan alat dan bahan

2. Mempersiapkan pasien, memberi salam, mempersilakan duduk, melakukan


anamnesis, pengisian informed consent.
3. Mengecek vital sign dan pemeriksaan intra oral:
 Tensi : 110/80 mmHg
 Nadi : 63x/menit
 RR : 21x/menit
4. Pengaturan posisi kerja, operator berada di belakang pasien, pasien supine.
5. Pemakaian masker dan handscoen.
6. Pemeriksaan IO (pemeriksaan poket dan BOP dengan periodontal probe, oedem,
hiperemi, debris, kalkulus).
5
Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual
31 Poket/Sulkus 3,5 1 3,5 1
Oedem + + + -
Hiperemi + + + -
BOP +
Debris +
Kalkulus -

7. Tentukan elemen gigi yang akan dilakukan kuretase (gigi 31).


8. Anestesi infiltrasi pada mucobuccal fold dengan citoject (jarum no. 16), larutan
anestesi pehacain

9. Aplikasi antiseptik ekstraoral dengan alcohol, intraoral dengan povidone iodine

10. Pemasangan duk pasien

11. Scaling dan root planing

6
12. Buang jaringan nekrotik pada jaringan lunak menggunakan kuret gracey dengan
tumpuan jari, jari kiri digunakan untuk menahan jaringan lunak dari luar. Gerakan
yang digunakan adalah gerakan pull stroke.

13. Prosedur kuretase dilakukan hingga terlihat darah segar yang keluar setelah irigasi
dengan NS dan menekan gingiva dengan tampon 1-2 menit, jaringan granulasi
hilang, dinding jaringan lunak halus, tidak ada sisa kalkulus.

14. Irigasi dengan povidone iodine yang diencerkan

15. Melakukan kontrol pendarahan dengan cara ditekan dengan tampon

7
16. Pemberian resep sebagai berikut:
R/ Asam mefenamat 500 mg tab no. XV
ʃ uc
R/ Chlorhexidine gluconat 0,2 %. garg. fl. No 1
ʃ uc
dan diberikan post operasi
17. Instruksi pasien :
 Jangan makan dan minum 1 jam post operasi
 Jangan berkumur terlalu keras
 Tidak boleh makan dan/atau minum panas selama 24 jam
 Menghindari menghisap dan memainkan regio daerah yang dikuret dengan
jari ataupun lidah
 Hindari minum dengan sedotan atau gerakan menyedot
 Menggosok gigi pelan-pelan pada daerah yang dikuret
 Konsumsi obat sesuai anjuran
 Pro kontrol H+1, H+7, H+30

8
LAPORAN KONTROL POST KURETASE

Kontrol H+1 kuretase (25 Oktober 2018)


S : Pasien datang untuk melakukan kontrol H+1 setelah prosedur kuretase. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan apapun.
O : Ekstraoral : TAK
Intraoral :

Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual


31 Oedem + + + -
Hiperemi + + + -
Debris +
Kalkulus -

A : Healing H+1 post kuretase 31


P : Irigasi H2O2 dan aquades
Pro kontrol H+7 hari

Kontrol H+7 kuretase (31 Oktober 2018)


S : Pasien datang untuk melakukan kontrol H+7 setelah prosedur kuretase. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan apapun.
O : Ekstraoral : TAK
Intraoral :

Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual


31 Oedem - + - -
Hiperemi - + - -
Debris +
Kalkulus -

9
A : Healing H+7 post kuretase gigi 31
P : Irigasi H2O2 dan aquades
Pro kontrol H+30 hari

Kontrol H+30 kuretase (23 November 2018)


S : Pasien datang untuk melakukan kontrol H+30 setelah prosedur kuretase. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan apapun.
O : Ekstraoral : TAK
Intraoral :

Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual


31 Poket 1 2 2 1
Oedem - + - -
Hiperemi - + - -
BOP -
Debris +
Kalkulus -

A : Healing H+30 post kuretase gigi gigi 31


P : Irigasi H2O2 dan aquades
DHE dan KIE

10
PEMBAHASAN

Pasien datang mengeluhkan banyak terdapat karang gigi dan gigi kiri
bawahnya terasa goyang sejak 2 tahun lalu. Pasien mengeluhkan gigi tersebut sakit
jika dibuat makan , dan menyikat gigi 2x sehari saat mandi.
Pada pasien ini terdapat poket pada gigi 31, dilakukan kuretase karena jaringan
nekrotik pada dinding dalam gingiva masih ada meskipun dental deposit pada gigi
sudah dihilangkan, sehingga jaringan tersebut akan direspon oleh tubuh sebagai
benda asing dan tubuh akan memberikan respon inflamasi (keradangan).
Mekanisme terjadinya keradangan gingiva dapat terjadi seperti pada skema di bawah
ini:
Mikroorganisme (kolagenase, haluronidase, protease, dll) kerusakan pada
sel epitel dan jaringan ikat bertambah lebarnya jarak antar sel-sel pada
junctional epitelium agen bakteri / bakteri itu sendiri masuk dan merusak
jaringan ikat  PGE2, IFN, TNF, dan IL-1 peningkatan permeabilitas
vaskuler, vasodilatasi, bocornya cairan ke dalam jaringan dan ke sulcus gingiva
 peningkatan cairan ekstraseluler  masa jaringan semakin membesar 
hipertrofi  oedem  keradangan gingiva.

Setelah kontrol 1 bulan dari kuretase terakhir, warna dan kondisi gingiva tampak
membaik.

1. Proses penyembuhan pasca kuretase:


 Initial response: terbentuk blood clot, terjadi perdarahan dan dilatasi
pembuluh darah kapiler dan munculnya sel PMN pada permukaan
lukadiikuti dengan proliferasi jaringan granulasi serta penurunan jumlah
pembuluh darah seiring dengan mature-nya jaringan.
 2-7 hari: terjadi perbaikan dan epitelialisasi pada sulkus gingiva
 5 hari: terlihat perbaikan junctional epithelium
 21 hari: telah terbentuk serat kolagen immature
 Hasil penyembuhan setelah 30 hari: long thin junctional epithelium
tanpa perlekatan jaringan ikat baru.
2. Perawatan yang dapat disarankan terhadap pasien adalah kontrol SRP setiap 6
bulan sekali, menggunakan metode menyikat gigi yang tepat serta cara
penggunaan dental floss untuk menghindari adanya debris pada daerah
interdental.

11
KESIMPULAN
1. Perawatan kuretase dapat dilakukan pada kondisi gingiva yang mengalami
keradangan yang berulang setelah dilakukan perawatan SRP.
2. Pada pasien terjadi perbaikan kondisi gingiva setelah dilakukan kuretase. Pada
pemeriksaan sebelum kuretase didapatkan:

Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual


31 Poket/Sulkus 3,5 1 3,5 1
Oedem + + + -
Hiperemi + + + -
BOP +
Debris +
Kalkulus -

Sedangkan setelah dilakukan perawatan kuretase, didapatkan hasil


pemeriksaan sebagai berikut :

Gigi Keterangan Mesial Labial Distal Lingual


31 Poket 1 2 2 1
Oedem - + - -
Hiperemi - + - -
BOP -
Debris +
Kalkulus -

12
Saat ini perawatan kuretase pada pasien ini dapat dikatakan berhasil karena
kedalaman poket berkurang dan BOP menjadi (-) dibandingkan kondisi awal
sebelum kuretase, tetapi masih ada kemungkinan terjadinya relaps jika pasien
tidak dapat menjaga kebersihan rongga mulutnya dan tidak dilakukan evaluasi
berkala tentang kondisi jaringan periodontalnya. Sehingga pasien disarankan
untuk melakukan skelling dan penghalusan akar secara rutin yaitu setiap 6
bulan sekali dan rutin menggunakan dental floss.

13

Anda mungkin juga menyukai