orofaring dengan bercak putih yang dapat dikeruk (Gambar2). Pada saat membersihkan
dengan hati-hati daerah bercak putih ini, terlihat mukosa eritematus di bawahnya yang
cenderung berdarah. Terdapat pula bercak yang berdarah. Daerah eritematus memiliki
tampilan diffus. Lesi yang dipertimbangkan sebagai diagnosa banding yaitu eritroplakia,
erosive lichen planus dan stomatitis alergik.
Smear dibuat mengerok lesi dan dikirim untuk evaluasi sitologi. Laporan tersebut
meyakinkan diagnosis candidiasis. Pasien dianjurkan untuk menghentikan penggunaan
inhaler steroid dan disarankan untuk melanjutkan dengan inhaler bronkodilatator setelah
berkonsultasi dengan dokter pasien. Pasien juga disarankan untuk mengaplikasi secara
topikal clotrimazole tiga kali sehari selama 2 minggu. Pasien dievaluasi setelah tiga minggu
dan terdapat pengurangan seluruh lesi.
Diskusi
Infeksi jamur berada di peringkat ketiga di antara infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme setelah infeksi virus dan bakteri. Tidak seperti bakteri dan virus, sel jamur
lebih besar dan dinding mereka mengandung ergosterol dan beta-linked polisakarida.
Candida albicans merupakan jamur yang tumbuh sebagai bentuk ragi dan sel filamentous
serta merupakan agen penyebab utama infeksi oportunistik oral dan genital pada manusia.
Candida albicans tampak pada sekitar 80% dari populasi manusia di dalam rongga mulut, dan
saluran pencernaan tanpa menyebabkan efek merugikan dan sebagai mikroorganisme
komensal normal. Pertumbuhan berlebih jamur ini mengakibatkan candidiasis. Candidiasis
biasanya mulai terjadi saat imunitas host menurun akibat beragam penyebab.
Faktor utama yang bertanggung jawab terhadap keadaan imunosupresif yaitu pemberian
steroid jangka panjang, penggunaan terus-menerus antibiotik, terapi imunosupresif setelah
transplantasi organ, infeksi HIV, dan pada pasien lanjut usia. Sebagian besar infeksi candida
dapat dirawat dan menghasilkan komplikasi minimal seperti kemerahan, rasa gatal, dan
ketidaknyamanan atau rasa sakit, walaupun komplikasi ini dapat menjadi parah dan fatal jika
tidak dirawat pada populasi tertentu dan pada pasien yang imunitasnya sangat terganggu.
Pada manusia normal, spesies candida terdapat dalam jumlah lebih sedikit (kurang dari 200
sel per ml saliva). Pertumbuhan berlebih jamur tersebut mengakibatkan candidiasis, istilah
tersebut diberikan untuk infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Jumlah organisme
Candida yang lebih banyak dibutuhkan untuk terjadinya infeksi. Pada sebagian besar kasus,
infeksi candida dimulai saat imunitas host menurun karena beberapa faktor seperti
penggunaan terus-menerus antibiotik atau terapi imunosupresif, kemoterapi atau radioterapi
kanker, diabetes melitus pada bayi atau pasien lanjut usia, pengguna gigi tiruan lepasan,
pasien dengan lesi mukosa oral sebagai infeksi sekunder, leukemia, dll.
Asma bronkial yang merupakan gangguan pernafasan yang berhubungan dengan angka
insidensi, prevalensi, dan kematian yang tinggi pada populasi umum semakin meningkat saat
ini. Penyakit ini memiliki ciri-ciri sesak nafas, nafas pendek, batuk dan mengi akibat
menyempitnya jalan nafas bronkial oleh spasme otot, pembengkakan mukosa atau sekret
pada hidung dan bronkus. Reaksi alergi imun yang kompleks dianggap sebagai faktor
penyebab. Hambatan aliran udara lebih berat pada saat ekspirasi. Ini merupakan masalah
kesehatan yang sangat serius bagi anak-anak, dewasa muda, dan dewasa. Hambatan aliran
udara pada asma bronkial sebagian besar merupakan akibat dari penyakit inflamasi kronik
pada jalan napas dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara. Hambatan aliran udara
biasanya reversibel, tapi secara keseluruhan tidak semua kasus dapat kembali seperti semula.
Itu dapat berupa serangan akut yang mengancam nyawa atau kronik dengan gejala ringan
sampai sedang. Penanganan asma bronkial meliputi menghindari alergen, hiposensitisasi
Mengerok
pseudomembran
membuka
daerah
kemerahan
dengan
kecenderungan berdarah.
Pada kasus yang dilaporkan ini, inhaler steroid diganti setelah berkonsultasi dengan dokter
pasien dan pasien diberitahukan untuk aplikasi topikal cotrimoxazole. Satu hal yang harus
ditanamkan saat merawat pasien dengan candidiasis orofaring yaitu memberitahukan pasien
untuk menggunakan pengobatan anti-jamur setidaknya untuk dua minggu untuk
menghilangkan infeksi secara menyeluruh. Saat pasien dievaluasi dalam follow-up, gejala
sudah hilang secara menyeluruh.
Kesimpulan
Candida albicans merupakan mikroorganisme komensal umum dalam rongga mulut dan
pertumbuhan
berlebihannya
dapat
mengakibatkan
candidiasis.
Candidiasis
sering
digambarkan sebagai penyakit orang yang sakit yaitu infeksi oportunistik yang umumnya
tampak pada host yang sistem imunnya terganggu. Infeksi candida lokal dapat pula
berhubungan dengan penggunaan gigi tiruan, khususnya pada pasien yang tidak
membersihkan gigi tiruan dan tetap menggunakannya pada saat tidur. Walaupun tidak sering,
kontak berulang mukosa dengan inhaler steroid yang digunakan dalam perawatan asma
bronkial dapat menyebabkan perkembangan candidiasis akut pseudomembranous (oral
thrush) karena pertumbuhan berlebih jamur pada daerah yang mengalami penurunan imun
lokal. Pada pasien ini, candidiasis berkembang pada daerah lidah, orofaring, dan palatal. Ini
merupakan daerah dimana inhaler steroid berkontak. Walaupun tidak sering, ketika pasien
yang menggunakan inhaler steroid melaporkan adanya lesi mukosa oral khususnya pada
daerah yang ditunjukkan tadi, maka harus dicurigai adanya candidiasis oral yang dipicu
steroid. Pada pasien seperti ini, pemberian pengobatan anti-jamur yang tepat akan sangat
membantu dalam mengurangi gejala dan mengontrol infeksi.