Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

FUNGSI SALIVA
Berperan pada proses awal pencernaan makanan.
Membantu menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi
geligi.
Anti bakteri
Melindungi permukaan mukosa yang lunak
Membantu proses bicara
Infeksi Pada Kelenjar ludah
Gangguan pada organ penghasil saliva

Mempengaruhi produksi
saliva
Anatomi Kelenjar Ludah
Definisi Infeksi
Infeksi → masuknya MO ke dalam jaringan yang
mengakibatkan respon inflamasi tubuh.(Soeparwadi).
Infeksi RM → Parotis → saliva purulen
Infeksi kelenjar ludah → Pembengkakan + Rasa sakit
Klasifikasi Umum
Klasifikasi Infeksi Kelenjar Ludah –
Topazian & Goldberg
Infeksi Bakteri
Sialadenitis submandibular suppuratif akut
Parotitis bacterial akut
Sialadenitis submandibular rekuren kronis
Parotitis rekuren kronis
Parotitis juvenile rekuren kronis
Sialadenitis alergis akut (parotitis radiologis)
Actinomycosis
Penyakit Cat-scratch
Infeksi Virus
Parotitis epidemic (mumps)
Lesi lymphoepitel benigna (penyakit HIV)
Cytomegalovirus
Infeksi Jamur
 Infeksi mycobakteri
 Tuberkulosis
 Mycobakteria atypical
 Infeksi parasit
 Infeksi yang dihubungkan dengan kekebalan tubuh
 Sialadenitis kolagen (SLE)
 Sjogren sindrom
 Sialometaplasia nekrotik
 Sarcoidosis
Faktor Resiko Yang dihubungkan
dengan Infeksi Kelenjar Ludah
Usia
Kesehatan umum dan status imun
Keadaan cairan tubuh
Penggunaan antisialogogic drugs
Trauma
Abnormalitas duktus
dll
Parotitis Epidemik
Mumps → penyakit pada kelenjar ludah yang
disebabkan virus dan bersifat akut.
Virus penyebab → paramyxovirus
Pembengkakan pada kelenjar parotis
70% → bersifat bilateral.
Komplikasi yang timbul → pancreatitis, orchitis &
meningoncephalitis mumps
Pembengkakan Pada Anak -anak
Sialadenitis
Sialadenitis → Radang pada kelenjar ludah
Sifatnya → akut
→ kronis
Salah satu penyebab → Infeksi RM
Parotitis Bakterial Akut
Berhubungan dengan terjadinya perubahan
keseimbangan cairan tubuh.
↓ Aktivitas bakteriostatik pada kelenjar parotis
dibandingkan kelenjar lain.
Gejala pertama → rasa sakit pada daerah TMJ →
Pembengkakan yang meluas
Dapat dilakukan kultur bakteri
Parotitis Supuratif Pada Anak-anak
Parotitis Bakterial Kronik
Parotitis bakterial kronis /parotitis rekuren yang
terjadi pada orang dewasa → merupakan keadaan
sekunder dari episode akut yang pernah terjadi, dapat
bersifat idiopatik, atau berkaitan dengan sindroma
Sjogren.
Akut → Kronis
Salah satu prediposisi →rendahnya kecepatan sekresi
saliva
Sialadenitis Pada Anak-anak
1. Parotitis Supuratif Akut
 Jarang terjadi
 Biasanya disebabkan Staphylococcus
 Dengan gejala demam, malaise, pembengkakan dan
terasa sakit.
 Eksudat purulen (+) → orifce duktus stensen
2. Parotitis Rekuren pada Anak-anak
 Lebih jarang terjadi dibandingkan anak-anak.
 Etiologi → abnormalitas kongenital
 Lebih sewring timbul pada anak laki-laki
 Sembuh secara spontan
Sialadenitis Tuberkulosis
Kelenjar ludah dapat terinfeksi oleh M. Tuberkulosis
Bentuknya → nodul/difuse
Jenisnya → Akut/Kronis
Kelenjar parotis lebih sering terinfeksi
Klinis → pembengkakan kecil, dan dapat bergerak
Menyerupai tumor
Kadang=kadang (+) fstele
Sialodenitis Aktinomikosis
Jarang terjadi
10% dari seluruh kasus aktinomikosis orofasial
Ciri khas : pembengkakan kronis dengan tingkat rasa
sakit yang bervariasi, kuliy berwarna merah tua atau
keunguan.
Sialadenitis Sarkoidosis
Sarkoidosis → penyakit granulomatosis yang tidak
diketahui penyebabnya.
Gambaran klinis tergantung lokasi kejadian.
Macam Perawatan dan Komplikasi
Pembedahan
Perawatan kelenjar ludah secara garis besar
diklasifkasikan menjadi 2 kategori, yaitu; penggunaan
obat-obatan/ non bedah dan bedah.
Terapi Antibakterial
Indikasi penggunaan antibiotik;
Infeksi akut
Pembengkakan difus
Daya tahan tubuh yang rendah
Keterlibatan spasia fasial
Terapi pembedahan
Indikasi dilakukan pembedahan;
Infeksi yang berkembang cepat
Demam
Leukositosis
Rasa sakit yang tidak hilang
Muncunya kembali tanda-tanda infeksi
Pada kasus parotitis bakterialis, jika secara klinis
terlihat adanya abses maka dilakukan tindakan
drainase
Adapun langkah-langkahnya:
Insisi melalui kulit dan jaringan subkutan, dilakukan
searah dengan lipatan kulit normal
Pembukaan rongga abses
Pada kasus parotitis bakterialis kronis dapat dilakukan
parotidektomi
Pada kasus tuberkulosisi tindakan bedah eksisi
kelenjar mungkin diperlukan untuk menghilangkan
infeksi secara total, walaupun cara ini jarang
dilakukan.
Pada kasus sialolitiasis dilakukan tranoral
sialolitotomi, yaitu tindakan insisi pada kelenjar ludah
atau duktusnya untuk mengeluarkan batu ludah
melalui rongga mulut
Teknik transoral sialolitotomi pada kelenjar
submandibular terdiri atas:

Pembukaan dan fksasi batu ludah


Eksisi batu ludah
Perawatan post operatif
Komplikasi Pasca Pembedahan
Terjadinya penyempitan duktus, diatasi dengan
pemberian sialogogue, jika menutup orifce diatasi
dengan papilektomi, jika terjadi disepanjang duktus
diatasi surgical repositioning, jika sampai menutup
kelenjar maka dilakukan pengangkatan kelenjar
Terjadinya fstula salivary, yaitu terbentuknya jalan
saliva abnormal ke arah kulit dan permukaan mukosa
Trauma pada nervus mandibularis dan nervus fasial
Deviasi lidah, jarang terjadi
Komplikasi pada pembedahan
kelenjar parotis
Paresis nervus fasialis
Frey’s syndrom/ gustatory sweating
Mati rasa pada telinga
Hematoma
Fistula salivary

Anda mungkin juga menyukai