narkose.
Tujuan dari inhalasi sedasi yang mengurangi rasa takut dengan memproduksi
anxiolysis, untuk mengurangi rasa sakit dengan menginduksi analgesia, dan untuk
farmakologis sendiri tapi ini tidak dapat diprediksi dan harus dilengkapi dan
Indikasi
pengelolaan refleks muntah, dan pasien dengan medis terganggu. Teknik sedasi
inhalasi ini lebih sering dilakukan pada anak dibandingkan pada orang dewasa.
Kontra indikasi
Pada pasien yang memiliki infeksi pada saluran pernapasan, pada pasien
dengan tonsil besar, pada penyakit pernapasan serius lebih baik tidak dilakukan
teknik sedasi inhalasi. Pasien yang bernapas melalui mulut, anak-anak yang telalu
muda, dan wanita hamil juga merupakan kontraindikasi dari teknik sedasi
inhalasi.
Sangat sedikit indikasi dan kontraindikasi untuk inhalasi sedasi yang mutlak.
sedasi pasien terhadap risiko anestesi umum, yang sering menjadi satu-satunya
Teknik Sedasi Inhalasi pada pasien secara umum dibagi menjadi 3 fase, yaitu
Fase perkenalan
belakang pasien, jauh dari pandangan pasien. Mulai aliran O2 pada 6liter/menit,
tempatkan penutup hidung pada hidung pasien, dan ingatkan pasien untuk
Selanjutnya, dokter menentukan flow rate yang sesuai untuk pasien. Disini
pasien harus mampu untuk bernapas secara nyaman sebelum aliran N2O
diberikan. Pada awal prosedur diberikan 6L/menit aliran O2 100%, bila kurang
administrasi dari N2O dapat dimulai. Terdapat 2 metode untuk administrasi N2O
pada pasien. Cara pertama adalah total aliran gas (N2O dan O2) per menit tetap
konstan selama prosedur (constant liter flow technique). Cara kedua, volume
oksigen tetap konstan, sedangkan volume N2O ditingkatkan (the constant O2 flow
Pada fase ini, operator mengobservasi pasien. Operator harus melihat tanda
dan symptom dari sedasi. Operator menanyakan keadaan dari pasien dengan
pertanyaan terbuka. Hal ini dilanjutkan dengan melanjutkan titrasi dari N2O. Bila
konsesntrasi inisial dari N2O terbukti tidak adekuat, maka level dari N2O
Observasi dilanjutkan dengan melihat gejala dan tanda dari keadaan pasien.
N2O 30% biasanya memberikan respon lebih positif. Symptomnya dapat berupa
kepala terasa ringan, parastesia pada lengan, kaki, atau kavitas oral, merasa hangat
dan melayang.
Pada fase ini prosedur dental dimulai. Pasien terlihat mulai relax pasa saat
ini. Prosedur dental seperti administrasi anastesi lokal dapat dilakukan. Operator
juga tetap mengobservasi pasien dan unit sedasi inhalasi selama prosedur dental
Fase penyembuhan
prosedur sedasi N2O-O2 maka semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk
membalik efek sedasi. Selanjutnya alat pada pasien dilepaskan dan data yang