Ina
Nadira 160110120075
Ishlahil Akmalia 160110120076
Intan Deviani 160110120077
Natasha Carolina 160110120078
Pelangi Yumita Sari 160110120079
Tinjauan Kasus
• Riwayat Keluhan
- Gigi seri kedua kanan atas patah setengah
mahkota mahkota jaket porselen pfm
- Gigi seri pertama kiri dan kanan mengalami patah
tepi insisalnya tambalan sewarna gigi (lepas)
• Riwayat Medis
- Pasien dalam kondisi kesehatan yang baik
Pemeriksaan Ekstra Oral
• Status gigi
• Terlihat atrisi tepi insisal struktur email gigi
atas dan bawah region 1.3-2.3, 3.3-4.3
• Ginggiva
• Probing digunakan untuk Mengukur kedalaman sulkus gusi normal
dan poket periodontal. Klasifikasi :
1 mm Gingivitis ringan
2-3 mm Gingivitis sedang
>3 mm Kelainan Periodontal
>5mm Periodontal berat
• Dalam kasus II ini, saat diprobing gigi 1.1, 2.1 pada permukaan labial
3mm Pada saat tersenyum gusi terlihat lebih banyak sehingga gigi
terlihat lebih pendek.
• Oklusi
• Maloklusi Klasifikasi Angle Kelas II divisi 2
(Deep Bite) : terlihat dari analisis model
Treatment Plan
Atrisi 1.3-
OH sedang & Gummy 2.3, 3.3-
Maloklusi Smile 4.3
Probing >3mm
Surgical pack
Gingivektomi/Gingivoplasty
Dengan Laser
• Gingivektomi dapat dilakukan dengan
menggunakan laser yaitu :
Laser Nd : YAG
laser CO2 (karbon
(neodymium: yttrium-
dioksida) dengan
alumunium-garnet)
panjang gelombang
dengan panjang
10.600 nm
gelombang 1064 nm.
MALOKLUSI
Kelas I (Netroklusi)
Kelas II (Distoklusi)
tipe 1 :
gigi anterior crowding (berjejal)
kaninus terletak lebih ke labial (ectopic)
tipe 5 : gigi posterior migrasi (pergeseran) kearah mesial atau mesial drifting
Menurut Dawey, kelas I dibagi menjadi lima
tipe
divisi 1
• Hubungan molar
pertama tetap atas
dan molar pertama
tetap bawah distoklusi
• gigi anterior protrusif
Menurut Dewey, kelas II dibagi menjadi dua
divisi
divisi 2
• Hubungan molar
pertama tetap atas
dan molar pertama
tetap bawah distoklusi
• gigi anterior terlihat
normal tetapi terjadi
step bite (deep bite)
Maloklusi Angle tipe III (Mesioklusi)
tipe 1
• edge to edge
tipe 2
• Hubungan gigi insisif rahang bawah lebih condong ke lingual
dibandingkan tipe 1 disertai gigi-gigi insisif dan kaninus rahang
bawah yang berjejal
tipe 3
• Hubungan gigi anterior seluruhnya bersilang atau croos bite
anterior
Rencana Perawatan Orthodonti
Kelainan II :
Maloklusi
Klasifikasi Angle
Kelas II divisi 2
Perawatan :
Kawat
orthodontic
lepasan
Design Orthodonti Lepasan Rahang Atas:
• Plat dasar akrilik
• z-pring gigi 1.1,
1.2, 2.1 dan 2.2:
menggerakan
Insisif yang steep
bite
• Cangkolan adam:
retensi
• Labial bowl
Perawatan Restoratif Komposit
• Apabila teknik gingivektomi tidak cukup untuk
memperbaiki estetik maka dilakukan restorasi
komposit pada gigi 1.1- 2.1, 1.3-2.3, 3.3-4.3
(anterior rahang atas dan rahang bawah)
Indikasi
• Restorasi yang kecil dan moderate ( lebih baik dengan
enamel margin)
• Restorasi Gigi Anterior
• Restorasi Premolar dan Molar 1, terutama jika estetik
dipertimbangkan
• Beberapa restorasi yang dapat digunakan sebagai
fondasi mahkota
• Restorasi yang dapat diisolasi dengan mudah
• Restorasi yang tidak memiliki kontak oklusi yang besar
Kontraindikasi
• Area yang sulit diisolasi
• Restorasi besar dengan tekanan ke oklusal
besar
• Restorasi dengan kontak oklusalnya hanya
pada komposit
• Margin gingiva yang dalam sulit untuk di light
activation
Keuntungan Komposit
• Estetik
• Konservatif penghilangan struktur gigi
• Mudah, preparasi gigi kurang kompleks
• Ekonomis
• Menggunakan bonding sehingga kebocoran
mikro sedikit
• Penurunan karies rekuren
• Peningkatan retensi
KERUGIAN KOMPOSIT
• Terdapat efek penyusutan
• Perlu lebih banyak waktu untuk menempatkan
Prosedur Klinis
1. Preparasi gigi tersebut, dibuat agar bentuknya
mudah direstorasi.
2. Menyesuaikan warna gigi dengan shade guide
komposit
3. Membersihkan gigi dan dikeringkan, dentin yang
terbuka diberi lapisan pelindung varnish atau
semen base
4. Aplikasikan etsa, kemudian biarkan selama 15-30
detik, semprotkan dengan air, kemudian keringkan.
5. Aplikasikan bonding agent, biarkan selama 15
detik, semprot dengan udara, kemudian sinari
dengan light curing selama 20 detik.
6. Komposit diaplikasikan selapis demi selapis,
kemudian lakukan pengukiran bentuk mahkota
gigi, setelah bentuk sempurna, sinari dengan
halogen selama 20-40 detik lapis demi lapis.