0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan12 halaman
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Penyebabnya berasal dari faktor lokal seperti kebersihan mulut yang kurang dan makanan panas atau pedas, serta faktor sistemik seperti reaksi alergi, kekurangan vitamin, dan gangguan pencernaan.
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Penyebabnya berasal dari faktor lokal seperti kebersihan mulut yang kurang dan makanan panas atau pedas, serta faktor sistemik seperti reaksi alergi, kekurangan vitamin, dan gangguan pencernaan.
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Penyebabnya berasal dari faktor lokal seperti kebersihan mulut yang kurang dan makanan panas atau pedas, serta faktor sistemik seperti reaksi alergi, kekurangan vitamin, dan gangguan pencernaan.
DELLA AMELIA IRFAN NUR PRATAMA YULIANI SUHESTI Stomatitis merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis Aftosa Rekuren. Kebersihan mulut yang kurang Letak susunan gigi/ kawat gigi Makanan /minuman yang panas dan pedas Rokok Pasta gigi yang tidak cocok Lipstik Infeksi jamur Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan) Luka pada bibir akibat tergigit/benturan. Reaksi alergi : seriawan timbul setelah makan jenis makanan tertentu Jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita Hormonal imbalance Stres mental Kekurangan vitamin B12 dan mineral Gangguan pencernaan Radiasi 1. Stomatitis Primer
yang secara umum terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun sistemik Identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi, memungkinkan dokter gigi untuk memulai evaluasi pra-perawatan dan melakukan tindakan profilaktis yang terukur untuk meminimalkan insidens dan morbiditas yang berkaitan dengan toksisitas rongga mulut. Faktor resiko paling utama pada perkembangan komplikasi oral selama dan terhadap perawatan adalah pra-kehadiran penyakit mulut dan gigi, perhatian yang kurang terhadap rongga mulut selama terapi dan faktor lainnya berpengaruh pada ketahanan dari rongga mulut. Faktor resiko lainnya adalah : tipe dari kanker (melibatkan lokasi dan histology), Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam: Hipersensitive dan perasaan seperti terbakar Stadium Pre Ulcerasi Adanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari Stadium Ulcerasi timbul rasa sakit terjadi nekrosis udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari. WBC menurun pada stomatitis sekunder Pemeriksaan kultur virus :cairan vesikel dari herpes simplek stomatitis Pemeriksaan cultur bakteri :eksudat untuk membentuk vincent’s stomatitis Hindari makanan yang semakin memperburuk kondisi seperti cabai. Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya. Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama makanan yang mengandung vitamin 12 dan zat besi. Hindari stress Pemberian Atibiotik KOMPLIKASI PROGNOSIS Pola nutrisi Prognosis stomatitis didasarkan pada masalah yang Pola aktivitas menyebabkan adanya gangguan ini. Infeki pada Pola Hygiene stomatitis biasanya dapat disebabkan karena pengobatan Terganggunya atau bila masalahnya rasa nyaman disebabkan oleh obat-obatan maka yang harus dilakukan adalah dengan mengganti obat. Stomatitis yang disebabkan oleh iritasi lokal dapat diatasi dengan oral hygene yang bagus, memeriksakan gigi secara teratur, diet yang bermutu, dan pengobatan. Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti kebersihan mulut yang kurang, makanan /minuman yang panas dan pedas, dsb. Bagian dari penyakit sistemik antara lain : Reaksi alergi, kekurangan vitamin B12 dan mineral, gangguan pencernaan, dsb. TERIMAKASIH