Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 9

ANNISA NUR SYIFAA


DELLA AMELIA
IRFAN NUR PRATAMA
YULIANI SUHESTI
Stomatitis merupakan bahasa
awam untuk berbagai macam
lesi/benjolan yang timbul di
rongga mulut. Namun
biasanya jenis sariawan yang
sering timbul sehari-hari pada
rongga mulut kita disebut
(dalam istilah kedokteran
gigi) adalah Stomatitis Aftosa
Rekuren.
 Kebersihan mulut yang kurang
 Letak susunan gigi/ kawat gigi
 Makanan /minuman yang panas dan
pedas
 Rokok
 Pasta gigi yang tidak cocok
 Lipstik
 Infeksi jamur
 Overhang tambalan atau karies, protesa
(gigi tiruan)
 Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
 Reaksi alergi : seriawan timbul setelah
makan jenis makanan tertentu
 Jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap
penderita
 Hormonal imbalance
 Stres mental
 Kekurangan vitamin B12 dan mineral
 Gangguan pencernaan
 Radiasi
1. Stomatitis Primer

Recurrent
Herpes
Aphtouch Vincent’s Traumatik
Simplek
Stomatitis Stomatitis Ulcer
Stomatitis
(RAS)

2. Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis


yang secara umum terjadi akibat infeksi oleh
virus atau bakteri ketika host (inang) resisten
baik lokal maupun sistemik
Identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi,
memungkinkan dokter gigi untuk memulai
evaluasi pra-perawatan dan melakukan
tindakan profilaktis yang terukur untuk
meminimalkan insidens dan morbiditas yang
berkaitan dengan toksisitas rongga mulut.
Faktor resiko paling utama pada
perkembangan komplikasi oral selama dan
terhadap perawatan adalah pra-kehadiran
penyakit mulut dan gigi, perhatian yang
kurang terhadap rongga mulut selama terapi
dan faktor lainnya berpengaruh pada
ketahanan dari rongga mulut. Faktor resiko
lainnya adalah : tipe dari kanker (melibatkan
lokasi dan histology),
 Masa prodromal atau penyakit 1 –
24 jam: Hipersensitive dan
perasaan seperti terbakar
 Stadium Pre Ulcerasi Adanya
udema / pembengkangkan
setempat dengan terbentuknya
makula pavula serta terjadi
peninggian 1- 3 hari
 Stadium Ulcerasi timbul rasa sakit
terjadi nekrosis udema tonsilasi ini
bertahan lama 1 – 16 hari.
 WBC menurun pada stomatitis
sekunder
 Pemeriksaan kultur virus :cairan
vesikel dari herpes simplek
stomatitis
 Pemeriksaan cultur bakteri
:eksudat untuk membentuk
vincent’s stomatitis
 Hindari makanan yang semakin
memperburuk kondisi seperti cabai.
 Sembuhkan penyakit atau keadaan yang
mendasarinya.
 Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta
mengkonsumsi nutrisi yang cukup,
terutama makanan yang mengandung
vitamin 12 dan zat besi.
 Hindari stress
 Pemberian Atibiotik
KOMPLIKASI PROGNOSIS
 Pola nutrisi Prognosis stomatitis
didasarkan pada masalah yang
 Pola aktivitas menyebabkan adanya
gangguan ini. Infeki pada
 Pola Hygiene stomatitis biasanya dapat
disebabkan karena pengobatan
 Terganggunya atau bila masalahnya
rasa nyaman disebabkan oleh obat-obatan
maka yang harus dilakukan
adalah dengan mengganti obat.
Stomatitis yang disebabkan
oleh iritasi lokal dapat diatasi
dengan oral hygene yang
bagus, memeriksakan gigi
secara teratur, diet yang
bermutu, dan pengobatan.
Stomatitis adalah radang yang
terjadi pada mukosa mulut, biasanya
berupa bercak putih kekuningan.
Penyebab yang berasal dari
keadaan dalam mulut seperti
kebersihan mulut yang kurang,
makanan /minuman yang panas dan
pedas, dsb. Bagian dari penyakit
sistemik antara lain :
Reaksi alergi, kekurangan vitamin B12
dan mineral, gangguan pencernaan,
dsb.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai