Anda di halaman 1dari 2

 Macam perdarahan :

Perdarahan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:


a. Perdarahan primer
Perdarahan primer terjadi akibat cedera pada suatu
jaringan sebagai akibat cedera pada suatu jaringan sebagai
akibat langsung dari rusaknya pembuluh darah.
Alasan utama dari perdarahan primer yang
berkepanjangan adalah adanya inflamasi dari soket gigi
yang diekstraksi atau dari dinding abses yang telah di
insisi. Penyakit periodontal lebih sering mengakibatkan hal
tersebut dibandingkan dengan infeks periapika l akut.
Setelah pencabutan gigi dengan penyakit periodotal
perdarahan yang berlebihan dapat terjadi. Perdarahannya
kdang lambat tetapi tidak berhenti secara spontan.
Gumpalan besar mungkin terbentuk yang sangat mudah
tertanggu oleh lidah, dengan perdarahan yang terputus-
putus. Saat abses diinsisi pada ulkus, pus keluar dengan
cepat secara menerus tanpa tampak kecenderungan
berhenti spontan. Pasien hipertensi renta mengalami
perdarahan hebat dan berkepanjangan dalam prosedur
bedah mulut. Penyebab lain dari p erdarahan primer
berkepanjangan dari soket gigi adalah gangguan koagulasi,
dan gangguan koagulasi yang disebabkan oleh obat
antikoagulan.
b. Perdarahan reakisoner
Perdarahan reaksioner ini terjadi ketika tekanan
darah mengalami peningkatan lokal yang membuka dengan
paksa pembuluh darah yang dilapisi oleh sesuatu yang
natura ataupun artifisial. Peradrahan reaksioner juga dapat
terjadi akibat gesernya benang jahit atau pergeseran
bekuan darah dan mengakibatkan meningkatnya tekanan
darah yang menyebabkan terjadin ya perdarahan
Perdarahan reaksioner biasanya terjadi pada
perdarahan yang di mulai selama periode penyembuhan
awal setelah tindakan bedah di hubungkan dengan
penigkatan tekanan darah pada penyembuhan dari syok .
c. Perdarahan sekunder
Perdarahan sekunder terj adi akibat infeksi yang
mengahncurkan bekuan darah atau mengulserasi dinding
pembuluh darah. Karena perdarahan ini disebabkan oleh
infeksi, maka antibiotik perlu di berikan pada pasien.

 Macam perdarahan berdasarkan lokasinya :


Perdarahan dapat di klasifikasikan menjadi perdarahan arteri, vena, atau
pembuluh kapiler :
a. Perdarahan arteri
Perdarah arteri dapat dikenali dengan warna darah yang keluar
adalah merah cerah dan mengandung banyak oksigen dan
semburan darahnya bersamaan dengan detak jantung. Tekanan
yang menyebabkan darah menyembur juga menyebabkan tipe
perdarahan ini sulit di kontrol. Sebagaimana jumlah darah yang
beredar dalam tubuh turun juga tekanan darah pasien.
b. Perdarahan Vena
Perdarahan vena darahnya berwarna merah gelap, alirannya
kontinyu dan ritmenya sesuai dengan pernafasan, bukan detak
jantung. Karena tidak berada dala tekanan, maka perdarahan
vena tidak menyembur dan lebih mudah di tangani.
c. Perdarahan pembuluh kapiler
Pada kapiler darah merembes dari luka terus namun perlahan-
lahan. Kemugkinan dapat menggumpal secara spontan.

 Macam – macam peradarahan menurut American College of Surgeons Advanced


Trauma Life Support, yaitu :
Tingkat keparahan perdarahan bisa dibagi menjadi empat.
a. Kelas 1
Yang paling rendah karena perdarahan kurang dari 15
persen total volume darah di tubuh. Sebagai perbandingan,
saat seseorang mendonasikan darahnya, sekitar 8-10 persen
darah di tubuhnya diambil. Secara umum tidak ada gejala
kehilangan darah tingkat pertama ini, walau ada sebagian
orang yang merasa agak pusing.
b. Kelas 2
Pada kelas kedua, tubuh kehilangan darah 15-30 persen
volume darah. Pada tahap ini gejala kehilangan darah mulai
terasa. "Pasien merasa lelah, tampak pucat, dan kulitnya dingin,"
katanya.
c. Kelas 3
Tingkat selanjutnya adalah perdarahan kelas ketiga, yakni
kehilangan darah 30-40 persen dari total volume darah.
Jumlahnya sekitar 3-4 liter darah. Pada tahap ini transfusi darah
diperlukan. "Perdarahan tingkat 3 ini menyebabkan jantung
berdetak sangat cepat dan berusaha mendapat oksigen dari
jaringan. Tekanan darah turun. Pembuluh darah kecil mengerut
untuk menjaga sirkulasi inti tubuh tetap berjalan," jelas Alton.
d. Kelas 4
Kelompok perdarahan akhir adalah kelas 4, terjadi saat
seseorang kehilangan lebih dari 40 persen volume darahnya.
Perdarahan berat ini membutuhkan tindakan segera atau pasien
tak akan mungkin bertahan. Dalam kondisi ini akan terjadi
hypovolemic shock.

Bennet, J.D., dan Rosenberg, M.B., 2002, Medical Emergencies in


Dentistry, Saunders,

Anda mungkin juga menyukai