Kelompok:
Zulfa Rusdya Saniyah 165160101111016
Imara Shaldestyana 165160100111019
Elizabeth Esmeralda 165160101111024
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok:
Zulfa Rusdya Saniyah 165160101111016
Imara Shaldestyana 165160100111019
Elizabeth Esmeralda 165160101111024
Hari: jumat
Tanggal:
NIK.2012087507312001
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkah, serta hidayah-Nya
yang selalu diberikan kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan kegiatan Promosi
Kesehatan (daring) Pendidikan Profesi Dokter Gigi dengan judul “ANALISIS UNIT COST
TUMPATAN KOMPOSIT DI PUSKESMAS X”
1. Dr. drg. Nur Permatasari, MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Brawijaya Malang
2. drg. Miftakhul Cahyati, Sp. PM selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang
3. drg. Merlya Balbeid, M.MRS, selaku pembimbing yang memberikan dukungan
dan bimbingan dalam penyelesaian penulisan laporan ini
Tim penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih memiliki kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, sehingga kami selaku tim penulis membuka kritik dan saran yang
membangun semua pihak. Demikian laporan profesi IKGM-P daring ini kami buat,
semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Analisis Situasi .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 13
BAB II ............................................................................................................................... 15
2.1 Pengertian Biaya ............................................................................................... 15
2.2 Jenis Biaya ........................................................................................................ 15
2.3 Perhitungan biaya satuan......................................................................................... 18
2.4 Unit Cost ................................................................................................................. 19
2.5 Rumus Perhitungan Biaya Satuan ........................................................................... 20
BAB III ............................................................................................................................. 21
3.1 Macam Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut ........................................................... 21
3.2 Sumber Daya ........................................................................................................... 23
3.3 Rumus Biaya Satuan ............................................................................................... 25
BAB IV ............................................................................................................................. 30
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 30
4.2 Saran.................................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 31
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang ditentukan berdasarkanperhitungan unit cost memiliki aturan yang mengikatnya.
Barang/jasa layanan yang ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas perhitungan
biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana, serta perhitungan tarif layanan harus
mempertimbangkan aspek seperti kontinuitas dan pengembangan masyarakat, daya beli
masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetisi yang sehat
Perhitungan unit cost oleh Puskesmas sebagai sarana kesehatan primer atau
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sangat diperlukan sehingga dapat
menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi.
(Imam Mulyono, 2017). Perhitungan unit cost diperlukan untuk menghitung kapitasi yang
digunakan sebagai rujukan dan masukan untuk pemerintah dalam melakukan penetapan
tarif kapitasi yang sesuai sehingga pihak penyelengara pelayanan kesehatan gigi ataupun
pihak asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan tidak ada yang dirugikan. Peranan
pemerintah dan masyarakat dalam upaya kegitan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan puskesmas dengan melakukan penghitungan unit cost untuk mengetahui total
cost yang dibutuhkan oleh puskesmas. Dengan adanya analisis unit cost dapat dilakukan
rasionalisasi tarif pelayanan yang nantinya dapat dijadikan smber informasi oleh
pemerintah daerah dalah menentukan tarif pelayanan kesehatan.
Berdasarkan keterangan tersebut, laporan ini dibuat untuk menganalisa unit cost
dari perawatan terbanyak yang dilakukan di Poli Gigi Puskesmas “Kendalsari” Kota
Malang. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi mendalam dengan
menelaah dokumen perawatan terbanyak serta jenis pelayanan di Poli Gigi Puskesmas
“Kendalsari”.
A. Visi
“ Menjadi Puskesmas X yang mampu Mewujudkan Kesehatan Masyarakat yang
Bermartabat “
B. Misi
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Merata;
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui upaya promosi
kesehatan dan prilaku hiduo bersih dan sehat;
3. Meningkatkan SDM kesehatan
2
C. Ikon danMotto
Motto Puskesmas :Kepuasan Masyarakat harapan kami
A. Geografis
Data geografis Puskesmas X adalah sebagai berikut:
a. Nama Puskesmas :X
b. Kelurahan : Tulusrejo
c. Kecamatan : Lowokwaru
d. Kota : Malang
e. Propinsi : Jawa Timur
f. Luas Wilayah : 502.073 Km2, terdiridari :
1. Wilayah dataran rendah : 10%
2. Wilayah dataran tinggi : 90%
3. Wilayah perairan : 0%
g. Batas Wilayah
1. Utara : Kelurahan Mojolangu
2. Timur : Kelurahan Purwantoro
3. Selatan : Kelurahan Samaan
4. Barat : Kelurahan Dinoyo dan Tunggulwulung
h. Jumlah kelurahan : 3 (tiga) Kelurahan, yaitu :
- Kelurahan Lowokwaru
- Kelurahan Tulusrejo
- Kelurahan Jatimulyo
i. Jumlah RT dan RW
Tabel 1.1 Jumlah RT dan RW wilayah Kerja Puskesmas X
No KELURAHAN RT RW
1. Lowokwaru 104 15
2. Tulusrejo 75 16
3. Jatimulyo 75 10
Jumlah 254 41
j. Transportasi
Hubungan dengan 3 Kelurahan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 4
maupun roda 2 baik dimusim hujan maupun musim kemarau, angkutan umum sudah
3
melalui ke tiga kelurahan.
k. Komunikasi
Telepon umum, wartel maupun BTS sudah terjangkau disemua wilayah
kerja UPT Puskesmas X
4
- Budha : 0,55%
- Lain – lain : 0,03%
5
12 Adminitratif 6 1 0 7
Kesehatan
0 1 0 1
13 Masyarakat
15 Sopir Ambulan 1 0 0 1
16 Penjaga kantor 2 0 0 2
JUMLAH 43 9 0 52
6
Tabel 1.6 Daftar Alat Poli Gigi dan Mulut
No Alat Jumlah No Alat Jumlah
2. Krayer mesial (3) dan distal 7 26. Bein besar (5) dan kecil (4) 9
(4)
7
20. Tang molar anak RB 1 44. Handpiece 5
2. N2 14. Masker
8
1.2.3 Waktu Pelayananan
Jam kerja di Puskesmas X pada hari senin hingga Kamis mulai pukul 07.30-15.00, hari Jumat
pukul 07.30-11.00, hari Sabtu pukul 07.30-12.00. Sedangkan pendaftaran pasien dilakukan di
loket pendaftaran. Jadwal loket pada hari Senin hingga Kamis pukul 07.30-12.00, hari Jumat
pukul 07.00-10.00, dan hari Sabtu 07.30-10.30.
Jam Kerja
Senin-Kamis 07.30-15.00
Jum’at 07.30-11.00
Sabtu 07.30-12.00
Jam Buka Loket
Senin-Kamis 07.30-12.00
Jum’at 07.30-10.00
Sabtu 07.30-10.30
Administrasi
Bayar Tidak
(Kasir)
Ruang Farmasi
Pulang
9
1.2.4. Unit Pelayanan Kesehatan
A. KIA / KB
Petugas kesehatan yang melakukan pelayanan di Ruang KIA/KB berjumlah 5
orang. Ruang KIA/KB melayani semua pengunjung yang menggunakan fasilitas unit
pelayanan Ruang KIA/KB di Puskesmas baik pasien umum, JKN atau BPJS
(Jamkesmas, Askes, KIS). Pasien datang melakukan pendaftaran di loket, lalu diarahkan
ke ruang KIA. Pelayanan KIA/KB dimulai dari penerimaan kartu rawat jalan, persiapan
alat pemanggilan pasien, pemeriksaan, rujukan jika diperlukan, tindakan atau terapi,
konseling, pembayaran, dan penyerahan resep serta pencatatan.
Penyelenggaraan yang dilakukan, berupa:
a. Pembinaan kader oleh bidan desa dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekali
b. Penyuluhan Kesehatan untuk Bumil, Bufas, Neo, Bayi dan Balita Resti di
masyarakat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun;
c. Melakukan pelayanan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi, penyuluhan
imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas program terkait sesuai prosedur
dan ketentuan;
d. Melakukan pelayanan IVA (Inspeksi Visual Acetat)
e. Pemantauan wilayah setempat dan supervisi fasilitatif;
f. Pembinaan dukun bayi;
g. Melakukan pelayanan dan pencatatan data kegiatan KIA-KB sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
h. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan pelaksanaan kegiatan
kebidanan secara berkala kepada penanggung jawab.
B. Ruang Umum
Ruang umum melakukan pelayanan sesuai dengan jam kerja, pelayanan yang
diberikan oleh ruang umum adalah pelayanan kesehatan umum dengan batas usia diatas 6
tahun. Jumlah pasien yang datang sekitar 32 pasien/hari dimana penyakit yang sering
ditemui adalah ISPA, Hipertensi, DM, Batuk dan Flu. Terdapat program inovatif pada
ruang umum yaitu program lansia penyakit kronis, ruang metadon, dan VCT. Kendala
yang dhadapi ruang umum kurang lebih sama seperti ruang lainnya yaitu pelayanan
berjalan sedikit lebih lama apabila ada tenaga kerja yang bertugas diluar puskesmas
seperti ke posyandu lansia atau UKS. Pasien datang mendaftar ke loket lalu diarahkan ke
ruang umum, dan dilakukan pemeriksaan di ruang pemeriksaan umum berupa anamnesa,
pemeriksaan sakit dan sehat, diganosa dan terapi. Jika pasien tidak dapat ditangani di
puskesmas maka dilakukan rujukan ke rumah sakit.
10
C. Ruang Gigi
Tenaga kesehatan yang bertugas di Ruang Gigi berjumlah 3 orang dengan rincian
2 (dua) dokter gigi dan 1(satu) perawat gigi. Ruang gigi melayani semua pengunjung
yang menggunakan fasilitas unit pelayanan Ruang Gigi di Puskesmas baik pasien umum,
JKNatau BPJS (Jamkesmas, Askes, KIS). Pelayanan gigi dimulai dari penerimaan kartu
rawat jalan dari loket pendaftaran, melakukan persiapan alat dan bahan, melakukan
pemanggilan pasien, melakukan observasi dan pemeriksaan, apabila perlu dilakukan
rujukan ke rumah sakit, tindakan atau terapi, pembayaran, dan penyerahan resep serta
pencatatan dan pengambilan obat. Tindakan yang dapat dilakukan di ruang gigi
Puskesmas X yaitu pencabutan gigi sulung, pencabutan gigi permanen, pembersihan
karang gigi, tumpatan sementara dan tumpatan tetap (GIC). Perawat gigi melakukan
pencatatan setiap kunjungan perawatan pada hari tersebut di buku register dan rekam
medik pasien. Rekam medik yang sudah selesai diisi diserahkan kembali ke ruang
penyimpanan rekam medik.
D. Ruang Gizi
Waktu pelayanan ruang gizi pada Puskesmas adalah sesuai jam kerja pada loket
mulai pukul 08.00. macam pelayanan pada ruang gizi ada 2 yaitu di posyandu dan di
ruang (Konseling gizi). Terdapat 2 ahli gizi pada ruang gizi. Jumlah pasien yang datang
sekitar 30-40/bulan. Beberapa program kerja pada ruang gizi tersebut antara lain adalah
pemberian konseling mengenai BBLR, pemberian vitamin A diet makanan untuk
penderita diabetes, hipertensi. Selain hal tersebut untuk pemantauan status gizi pada siswa
SD juga rutin dilakukan serta pemberian makanan tambahan (PMT) juga merupakan
progam progam yang dilaksanakan oleh Ruang Gizi. Untuk pemberian ukuran porsi
makanan pada pasien yang rawat inap juga dilakukan oleh petugas dari ruang gizi.
Terdapat kendala pada pembagian jaga ruang jika terdapat kegiatan di luar secara
bersamaan sehingga jam buka ruang gizi menyesuaikan dengan kehadiran petugas karena
jumlah ahli gizi yang hanya 2 orang.
E.Apotek
Apotek memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan pengelolaan obat mulai dari
seleksi, pengadaan, penggunaan dan penyimpanan di Puskesmas X. Setidaknya dalam
sehari apotek melayani 230 pasien dengan jumlah staf sebanyak 2 orang, 1 staf tetap
dengan keterangan 1 apoteker dan 1 orang merupakan staf yang diperbantukan.
11
F. Klinik Sanitasi
Tugas yang dilakukan sanitarian Puskesmas X antara lain :
1. Penyehatan lingkungan pemukiman
2. Penyehatan SANDAS (Sanitasi Dasar) meliputi SAB (termasuk sampling air
bersih, air minum, dan air kolam renang), jamban, SPAL, TPS.
3. Penyehatan TTU (Tempat-Tempat Umum) meliputi sarana ibadah termasuk
ponpes, sarana institusi pendidikan, sarana institusi perkantoran swasta maupun
pemerintah, salon dan pasar.
4. Klinik Sanitasi yang melayani konseling untuk pasien yang dirujuk dari BP, KIA
atau ruang yang lain, tugasnya adalah sebagai konsultan untuk menangani
masalah perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti contohnya pasien dengan
masalah DB, TB dan penyakit menular lainnya dilakukan pembinaan dan
mengunjungi rumah penderita untuk kegiatan tindak lanjut sesuai dengan hasil
konsultasi sebagai upaya preventif penyakit menular.
5. Penyehatan Lingkungan Puskesmas dan Pustu, kegiatannya meliputi Pengolahan
limbah medis dan pengolahan limbah basah /kering.
Terdapat pelayanan inovasi yaitu pemantauan kualitas depo air minum, sampling
air (tiap bulan), dan stasiun radio. Untuk pelayanan klinik sanitasidilakukan
setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu.
G. Laboratorium
Laboratorium pada Puskesmas X melayani beberapa pemeriksaan darah antara
lain pemeriksaan darah lengkap automatic, widal test, golongan darah, Hemoglobin,
Plano test, urine lengkap, kolestrol lengkap, gula darah, ureum, creatin, asam urat, SGOT,
SGPT. Tenaga kerja pada laboratorium terdiri dari 2 orang. Jumlah pasien yang datang
sekitar 15-30/hari dimana yang sering dijumpai adalah kolesterol, demam berdarah dan
HIV. Pasien merupakan pasien rujukan dari ruang-ruang yang ada di puskesmas. Alurnya
adalah pasien datang kemudian daftar di loket kemudian dilakukan pemeriksaan di ruang,
lalu dilakukan pemeriksaan di laboratorium, kemudian membayar dikasir dan hasil
laboratorium dapatt diambil dan dikonsulkan kembali ke ruang pemeriksaan.
12
kelainan tumbuh kembang secara khusus jarang, biasanya didapat dari posyandu dan TK
yang dikunjungi.
Kendala yang dihadapi adalah rendahnya motivasi dan kesadaran masyarakat
khususnya ibu-ibu untuk memantau pertumbuhan anaknya. Program inovatif pada ruang
ini adalah kelas ibu hamil dan IVA. Dilakukan perujukan ke RSSA untuk kasus yang tidak
bisa ditangani di ruang ini.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis perhitungan unit cost beserta tarif dari pelayanan penumpatan
dengan menggunakan komposit di Puskesmas X
13
1. Mengetahui tarif pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas X.
2. Mengetahui perhitungan unit cost dari pelayanan pembersihan karang gigi di
Puskesmas X.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Biaya memiliki berbagai macam arti, dalam arti luas biaya merupakan
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau
mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam artian sempit biaya adalah bagian
dari harga pokok yang dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan
(Mulyadi, 2012).
Menurut Supriyono, 2011 biaya dibedakan dalam dua pengertian yang berbeda
yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya dalam arti cost (harga
pokok) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan
barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang
telah terjadi) maupun pada masa yang akan dating (harga perolehan yang akan terjadi.
Sedangkan biaya dalam arti expense (beban) adalah biaya yang dikorbankan atau
dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode
akuntansi tertentu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan sumber
ekonomi yang dapat diukur dengan moneter yang dikeluarkan untuk memperoleh
penghasilan.
15
(2) opportunity cost
Opportunity cost atau biaya peluang adalah biaya pendapatan yang
hilang oleh karena memilih salah satu alernatif keputusan.
16
mendapatkan dan menggunakan tenaga kerja yang tidak terlibat
langsung dalam pelayanan kesehatan. Misalnya gaji manajer klinik,
gaji kepala cabang laboratorium klinik, biaya perekrutan tenaga
marketing, dan lain-lain.
Biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan namun tidak
dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis biaya di atas yaitu biaya penyusutan
alat, biaya penyusutan gedung, biaya asuransi, biaya pajak bumi dan bangunan,
listrik, dan lain-lain. Biaya ini disebut dengan Biaya lain-lain tidak langsung.
17
2. Variabel Cost (VC)
Biaya tidak tetap adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh besaran
output. Biaya ini berubah sesuai dengan perubahan volume atau jumlah
produksi serta layanan yang dihasilkan atau diberikan. Contohnya adalah
biaya obat, reagen lab, bahan habis pakai, makanan pasien, biaya APD dll
3. Total Cost (TC)
Biaya total merupakan jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Rumus biaya total adalah:
TC=FC+VC
18
4.Menentukan dasar alokasi biaya bersama. Biaya bersama adalah biaya yang digunakan
untuk menghasilkan 2 produk/layanan atau lebih,
5.Menelusuri dan menghitung semua biaya langsung yang terjadi,
6.Mengnalisis unit atau bagian lain yang secara logika biayanya timbul akibat
peningkatan aktivitas di unit kerja,
7.Menelusuri biaya tidak langsung dan menghitung alokasi biaya tidak langsung untuk
unit kerja,
8.Mengitung unit cost per pelayanan dengan cara mengalokasikan total biaya (biaya
langsung maupun biaya tidak langsung) ke setiap jasa pelayanan.
19
bargaining untuk pengajuan kerjasama terhadap pihak ketiga (Lembaga Asuransi
Kesehatan dll).
— Out put hasil analisis unit cost juga dapat dijadikan sebagai dasar negosiasi
mengenai subsidi atas pelayanan rumah sakit kepada pasien tidak mampu/Gakin
(Jamkesmas, PT Askes dll),
— Membantu proses penyusunan pola tarif baru berdasarkan perhitungan biaya per
unit (unit cost).
— Membantu proses inventarisasi aset dan penyusunan strategi keuangan ke depan,
— Laporan unit cost yang ada dapat dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja dan
dasar penyusunan anggaran rumah sakit maupun subsidi pemerintah ke rumah
sakit
— Unit cost akan menjadi dasar bargaining power/alat advocacy dalam negosiasi
dengan stakeholder terkait (pengajuan usulan pembiayaan maupun pengajuan
subsidi anggaran).
20
BAB III
A. Tindakan Sederhana
2. Angkat jahitan
3. Trepanasi
4. Tumpatan sementara
B. Tindakan Kecil
D. Tindakan Sedang
E. Tindakan Besar
Namun pada Puskesmas X tidak melakukan semua layanan kesehatan gigi dan
mulut sesuai dengan edaran Peraturan Daerah Kota Malang No.3 Tahun 2015
21
tentang Retribusi Jasa Umum. Layanan kesehatan gigi dan mulut yang akan kami
analisis adalah penumpatan dengan menggunakan komposit
Pembayaran dan tarif tindakan pasien BPJS dan umum di Puskesmas X adalah tarif
menurut Peraturan Daerah Kota Malang No. 3 Tahun 2015 Tentang Retribusi Jasa
Umum. Berikut tarif pelayanan kesehatan di Puskesmas X :
22
3.2 Sumber Daya
Alat:
8. Tempat sampah medis
1. Plastis filling instrument
9. Tempat sampah non medis
2. Light cure
10. Dental Unit (DU)
3. Sonde Halfmoon
11. Handpiece
4. Sonde Lurus
12. Bur poles
5. Pinset Dental
13. Matrix retainer
6. Kaca mulut
14. Matrix band
7. Autolave
Bahan:
Sarana prasarana yang digunakan dalam tindakan pembersihan karang gigi atau
scalling ini antara lain:
23
3. Dental Unit (DU)
5. Kabinet
6. Kompresor
24
3.3 Rumus Biaya Satuan
Unit cost = total cost : kuantitas, atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
TC =UC
Q
Keterangan:
TC = Total Cost (Biaya Total) = total fixed cost + total variable cost Q = Quantity
(Jumlah Produk/Jasa)
Fixed cost adalah biaya tetap. Berapapun produksinya biaya yang dikeluarkan adalah
tetap. Fixed cost pada penumpatan Komposit ini diantaranya adalah:
25
13. Masker N95
18. Zinc phospat cement
14. Face Shield
19. Cavity cleanser
15. Hazmat
20. Resin Komposit
16. Etsa
21. Matriks band
17. Bonding 22. Varnish
26
3.3.1 Jumlah Pasien Poli Gigi Puskesmas X
27
10 Pinset dental 15 1474 23.000 345.000 234
11 Sonde halfmoon 18 1474 15.000 270.000 183
12 Sonde lurus 2 1474 18.000 36.000 24
13 Kaca mulut 16 1474 15.000 240.000 163
14 Dappen glass 4 1474 12.000 48.000 33
15 Petridish 4 1474 75.000 300.000 204
16 Pemeliharaan autoclave 2 1474 150.000 300.000 204
17 Pemeliharaan handpiece 5 1474 65.000 325.000 221
18 Handpiece 5 1474 750.000 3.750.000 2.545
19 Pinset Gigi Bengkok 3 1474 20.000 60.000 41
20 Matrix Retainer 3 243 105.000 315.000 1.296
21 Wedge 5 243 20.000 100.000 412
22 Autoclave 1 1474 2.500.000 2.500.000 1.696
23 Bur intan kontra angle hand 2 1474 35.000 70.000 47
piece
Total 24.794
Keterangan: Biaya Gedung, Biaya Listrik, Biaya Air diasumsikan menjadi 0 karena
Gedung adalah milik pemerintah dan biaya listrik serta biaya air ditanggung oleh
pemerintah.
28
10 Cotton pellet 2 pack 1474 50.000 100.000 68
11 Masker N95 50 243 10.000 500.000 2.057
12 Face shield 50 243 15.000 750.000 3.086
13 Hazmat 50 243 100.000 5.000.000 20.576
14 Etsa 6 243 60.000 360.000 1.482
15 Bondig 6 243 45.000 270.000 1.111
16 Zinc Phospat Cement 6 243 200.000 1.200.000 4.938
17 Cavity cleanser 3 243 500.000 1.500.000 6.173
18 Resin Komposit 12 243 120.000 1.440.000 5.926
19 Matriks band 6 243 60.000 360.000 1.481
20 Varnish 6 243 55.000 330.000 1.358
Total 53.445
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Heryana, A. (2019). Konsep Biaya : Aplikasi Pada Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Dokumen
Pribadi.
Laksono, Trisnantoro. 2004. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah
Sakit. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Widodo, Sri. 2017. Penerapan Tarif Puskesmas: Unit Cost atau Peraturan Daerah (Perda). Diakses
21 April 2020:
https://pdfs.semanticscholar.org/07eb/2c7a791963fa5682efc84aedf80ba77efc1a.pdf
Rahmi, Amtha. 2020. Panduan Dokter Gigi Dalam Era New Normal. Satuan Tugas COVID -19
Pengurus Besar Persatuan Dokter gigi 2020.
Hani, Tri Muhammad. 2019. Penghitungan Unit Cost dan Penyusunan Tarif Rumah Sakit dengan
Metode Double Distribution.Yogyakarta:Deep publish Publisher
31