Anda di halaman 1dari 48

Oleh :

Yeni prawiningdyah
REGULASI TENTANG MUTU DI
RS
 UU No 44 th 2009 bahwa RS harus melaksanakan
akreditasi untuk meningkatkan mutu pelayanan
 SK Dirjen BUK No HK 02.04/I/2790/11 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit
TUJUAN PENINGKATAN MUTU
RS
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa RS
menitik beratkan sasarannya pada keselamtan pasien
dan mutu pelayanan
 Menyediakan lingkungan kerja yang AMAN dan
EFISIEN sehingga staf merasa puas
 Mendengarkan pasien dan keluarga mereka
,menghormati hak hak mjereka dan melibatkan
mereka sebagai mitra dalam proses pelayanan
 Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden
keselamtan pasien
LANJUT
 Membangun kepemimpinan yang mengutamakan
kerja sama.Kepemimpinan ini menetapkan prioritas
untuk dan demi terciptanya kepemimpinan yang
berkelanjutan untuk meraih kualitas dan keselamtan
pasien pada semua tingkatan
 Melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan terus
menerus
MUTU ???
 Sifat yang dimiliki suatu program
 Tingkat kesempurnaan dari penampilan kerja
 Totalitas dari wujud dan ciri yang suatu produk /jasa
sesuai kebutuhan pelanggan , aman dan ada kepuasan
pelanggan
 Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan
MUTU PELAYANAN RS
 Derajad kesempurnaan pelayanan RS untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang tersedia di RS secara
wajar,efisien dan efektif serta diberikan secara AMAN
dan MEMUASKAN sesuai dengan norma, etika ,
hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat konsumen
MUTU PELAYANAN GIZI
 Suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan
dengan pelayanan gizi sesuai dengan standar dan
memuaskan baik kualitas dari petugas maupun sarana
serta prasarana untuk kepentingan klien/pasien
DIMENSI MUTU
 Efficacy : tingkat pelayanan telah memenuhi harapan
atau outcome yang diinginkan
 Appropriateness : tingkat pelayanan yang diberikan
relevan dari kebutuhan yang diberikan sesuai
pengetahuan saat ini
 Availibility : tingkat pelayanan tepat tersedia sesuai
kebutuhan
 Timeliness: tingkat pelayanan diberikan sesuai waktu
yang diperlukan
LANJUT
 Effectiveness : tingkat pelayanan diberikan sesuai
pengetahuan untuk mencapai outcome yang
diinginkan dan sesuai tujuan yang ditetapkan
 Continuity: tingkat pelayanan dikoordinir antar
disiplin ilmu, antar organisasi sepanjang waktu
 Safety : tingkat pelayanan dimana risiko intervensi dan
risiko di lingkungan direduksi untuk pasien termasuk
petugas kesehatan
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
DENGAN MUTU
 Konsumen
 Provider
 Pembayar/pihak III/asuransi
 Manajemen RS
 Karyawan RS
 Masyarakat
 Pemerintah
 Ikatan Profesi
KLB TERKAIT DENGAN
MAKANAN RUMAH SAKIT DI AS
 Penelitian oleh Dowling& Cotner (1994) >> 12,9 %
“Tray eror rates “
 Tiap tahun rata –rata ada 7 kejadian “Hospital
foodborne outbreak “ (Wenzel ,1997 )
 Tahun 1984 di Stanley Royal Hospital Yorkhire “ 355
pasien terkena wabah salmonella >> 19 pasien
meninggal
 Dundee ( 2000) >> 2/3 pasien kehilangan BB waktu
keluar RS
INDIKATOR MUTU PELAYANAN
GIZI RS
 MUTU MAKANAN
 MUTU BIAYA ( Penjaminan atau umum)
 MUTU SDM ( Standar Akreditasi )
 KEPUASAN PASIEN ( Per Men PAN )
 RESPON TIME ( Profesi )
 HYGIENE SANITASI ( Per Men Kes)
HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN (
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1 )
 WHO >>> cuci tangan pada penjamah makanan
dengan baik dapat menurunkan :
1.Penyebaran bakteri salmonela waktu proses
pengolahan makanan
2.Mencegah penyebaran penyakit cacing
3.Flu burung hingga 50 %
4.Penyakit mata dan infeksi kulit
PERILAKU PENJAMAH MAKANAN
 Setiap orang membawa sekitar 2-10 juta bakteri
diantara ujung jari dan siku
 Tangan basah menyebarkan kuman 1000 kali lebih
banyak ndaripada tangan kering
 Jumlah kuman pada ujung jari bertambah 2 kali lipat
setelah dari toilet
 Kuman dapat bertahan hidup di tangan sampai 3 jam
 Jutaan kuman tersembunyi di balik jam tangan ,gelang
atau cincin
STRUKTUR MUTU PELAYANAN
GIZI RUMAH SAKIT
Manusia

Dana Material

Methode Fas -Sar


SISTEM MANAJEMEN MUTU RS
 AKREDITASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL
/JCI
 STANDAR PELAYANAN MINIMAL
 PEDOMAN PELAYANAN GIZI RS
 PATIENT SAFETY >> FOOD SAFETY dan FOOD
SECURITY
 ISO 9001:2008
AKREDITASI RS
 Standar 1 : falsafah dan tujuan
 Standar 2 : Administrasi dan pengelolaan
 Standar 3 : Staf dan pimpinan
 Standar 4 :Fasilitas dan peralatan
 Standar 5: Kebijakan dan prosedur
 Standar 6Pengembangan staf dan program pendidikan
 Standar 7 :EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
( Standar > 90 % )
 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien (
Standar <20 % )
 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet (
Standar = 100 % )
PGRS
 Dilakukan diagnosis gizi pada pasien rawat inap
 Dilakukan pengkajian dietetik dan pola makanan
 Dilakukan penentuan diet
 Pengadaan makanan sesuaia KEPPRES
 Dievaluasi perkembangan pasien
 Diterjemahkan preskripsi diet
 Aplikasi penelitian gizi terapan
 Disusun standar diet
 Penyuluhan dan konsultasi gizi
ISO 9001 :2008
 Sasaran mutu berorientasi pada CUSTOMER SATIS
FACTION
 Balance score card ( BSC ) dinilai dari 4 perspektif :
pelanggan , proses bisnis internal , keuangan ,
pengembangan
MUTU MAKANAN RS
 Makanan yang berkualitas tinggi : disiapkan dan
diolah dengan cara yang tepat , makanan seimbang ,
bervariasi , disajikan dengan fasilitas yang
menyenangkan serta standar sanitasi tinggi
 Kualitas makanan dapat diukur berdasar cita rasa
yang memiliki 2 katagori yaitu penampilan dan rasa
LANJUT MUTU MAKANAN
 PENAMPILAN :
a. WARNA >>> terdiri dari 4 jenis warna
b. KONSISTENSI
c. TEKSTURE
d. BESAR PORSI
e. BENTUK
LANJUT
 RASA :
a.SUHU >>> 40 derajad C sampai di meja pasien
diukur dengan alat pengukur suhu makanan
b.BUMBU >>> sesuai standar bumbu
c.KERENYAHAN >> diproduksi selalu baru
d.KEEMPUKAN >> daging empuk
STEAK DENGAN BUMBU TAJAM
KERENYAHAN DAGING AYAM
KERETA MAKAN PANAS DINGIN
LANJUT
 AROMA /BAU : sesuai sifat khas dari makanan
 TINGKAT MATANG : buah pisang / pepaya matang
tidak mengkal
KEMATANGAN BUAH
MUTU SUMBER DAYA MANUSIA
 Instalasi dipimpin oleh seorang ahli gizi dengan
pendidikan dasar D III Gizi ditambah dengan
pendidikan S1 Gizi /Kes dan S 2 Gizi Kesehatan
 Tenaga profesi kesehatan : D III/IV/S1 /S2 Gizi
 Tenaga Pemasak /Pramusaji : SMKK Boga/Gizi
 Tenaga Administrasi : Diii Komputer
MUTU SDM GIZI
 Jumlah tenaga sesuai kebutuhan dengan dihitung
menggunakan analisa beban Kerja (ABK)
 Tenaga teknis diberikan pelatihan sesuai dengan
tupoksi secara periodik Minimal 20 jam / tahun
MUTU FASILITAS DAN BANGUNAN
 Lokasi bangunan mudah di jangkau
 Konstruksi sesuai standar K3 RS
 Materi bangunan mudah dibersihkan
 Arus kerja searah
 Ukuran Bangunan sesuai jumlah pasien dan pegawai
yang dilayani
 Peralatan yang digunakan aman bagi pekerja dan
makanan yang diolah
 Peralatan mudah dalam MAINTENANCE
MUTU SANITASI MAKANAN DAN
PENJAMAH MAKANAN
 Tersedia makanan yang aman bagi konsumen >>>
Pemeriksaan laboratoris
 Menurunkan kejadian /resiko penularan penyakit
melalui makanan
 Terjaminnya perilaku kerja penjamah makanan yang
sehat RS BEBAS ASAP ROKOK dan benar SELALU
BERPEDOMAN SOP
MUTU ASUHAN GIZI
 Semua pasien terskrining pada saat masuk RS
 Dilakukan asuhan gizi terstandar bagi pasien yang
berisiko
 Dilakukan monitoring terhadap asupan makanan
 Diberikan konseling diit
PENIMBANGAN BB
PENYAJIAN MAKANAN PASIEN
MUTU PEMBIAYAAN MAKANAN
 Realisasi biaya makanan per klas perawatan masih
sesuai index makanan per klas perawatan
 Dilakukan pengendalian biaya makanan secara teratur
setiap bulan
 Pertanggung jawaban anggaran sesuai kaidah
SIMAKBMN atau sistem akuntansi lain yang dianut
oleh RS
 Cara produksi makanan berpedoman pada standar
makanan RS, standar porsi dan standar resep
 Harga makanan tidak terlalu sering berfluktuasi
AYAM GORENG SAMBEL PRINTIL
 Bahan-bahan
 1 ekor ayam yang dipotong-potong sesuai selera
 1 bungkus Royco Bumbu Komplit Ayam Goreng
 3 siung lengkuas yang diparut
 200 gr daging giling
 2 butir kentang yang dipotong dadu kecil lalu goreng hingga kuning
 50 gr kapri muda
 150 ml santan kental
 400 ml santan encer
 1 sdm air asam Jawa
 4 sdm minyak untuk menumis
 3 lbr daun salam
 1 sdm gula merah sisir
 1 batang serai
 1 cm lengkuas yang dimemarkan
 ½ sdt terasi
 Garam & merica secukupnya
 Bumbu yang diiris:
 6 butir bawang merah
 6 buah cabai merah besar yang dibuang bijinya lalu diiris halus
 3 siung bawang putih
 Garam secukupnya
PELAPORAN KEGIATAN MUTU
PELAYANAN GIZI
 Disusun laporan kegiatan bulanan dan dikirim ke
komite /panitia mutu RS
 Disusun laporan tiga bulanan disertai analisis untuk
kegiatan mutu
 Disusun laporan semester yang dilengkapi dengan
saran dan tindak lanjut
 Disusun laporan tahunan yang disertai dengan
rekomendasi unutk program mutu tahun yang akan
datang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai