Anda di halaman 1dari 32

Implementasi

Intervensi Gizi
Nur Intania Sofianita,MKM
Prodi Gizi FIKES UPNVJ
PPG 2014
Latar Belakang (Contoh)
Masalah gizi buruk pada anak balita di Indonesia menjadi prioritas utama
pembangunan kesehatan dan gizi.
Timbulnya masalah gizi buruk disebabkan oleh banyak faktor, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan
gizi secara kuantitas maupun kualitas, sedangkan
Secara tidak langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang baiknya kondisi
sanitasi lingkungan serta rendahnya ketahanan pangan di tingkat rumah
tangga.
Pokok masalah di masyarakat adalah rendahnya pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan serta tingkat pendapatan masyarakat.
Pengelolaan gizi buruk memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua
pihak. Bukan hanya dari dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak
orang tua, keluarga, pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah.
Harus ada data Dasar yang telah dilakukan/telah diketahui kasus gizi buruk,
tingkat pengetahuan tentang gizi yang kurang, pengeluaran pangan yang
tergolong rendah serta masih banyaknya tingkat konsumsi energi dan protein
yang masih kurang.
Tujuan : Untuk menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi.
Sehingga dengan diadakannya kegiatan ini, mahasiswa dapat serta merta
mengetahui cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat.
Tujuan khusus
1. Melakukan kegiatan penyuluhan untuk
meningkatkan pendidikan tentang gizi
kepada para ibu-ibu dan para kader.
2. Melakukan kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan ketrampilan para kader.
3. Melakukan kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan penganekaragaman menu dan
pengenalan teknologi pangan sederhana.
4. Melakukan penyuluhan tentang pengenalan
terapi gizi sederhana.

Apa Saja yg dilakukan ?
Mengetahui sasaran, misalkan kasus gizi buruk pada balita,
maka sasarannya adalah balita gizi buruk/kurang.
Status gizi? Apa faktor-faktor yang mempengaruhi status
gizi nya?
Participatory Rural Appraisal (PRA)
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sebuah metode
pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan
bersama dengan masyarakat untuk mengetahui,
menganalisa dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan
melalui multi-disiplin dan keahlian untuk menyusun informasi
dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. PRA
mempunyai sejumlah teknik untuk mengumpulkan dan
membahas data. Teknik ini berguna untuk menumbuhkan
partisipasi masyarakat.
Teknik-teknik PRA antara lain :

Secondary Data Review (SDR) Review Data Sekunder.
Merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan
maupun yang belum disebarkan.
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada
sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.

Direct Observation observasi langsung
Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek
tertentu, kejadian, proses, hubungan-hubungan masyarakat dan mencatatnya.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan cross-check terhadap jawaban-
jawaban masyarakat.

Semi-Structured Interviewing (SSI) Wawancara Semi Terstruktur
Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan
sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk
berkembang selama interview dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama
individu yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak,
pemuda, petani, pejabat lokal.

Focus Group Discussion Diskusi
Kelompok Terfokus
Teknik ini berupa diskusi antara beberapa
orang untuk membicarakan hal-hal
bersifat khusus secara mendalam.
Tujuannya untuk memperoleh gambaran
terhadap sesuatu masalah tertentu
dengan lebih rinci.
Perference Ranking and Scoring
Teknik untuk menentukan secara tepat
problem-problem utama dan pilihan-
pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk memahami prioritas-
prioritas kehidupan masyarakat sehingga
mudah untuk diperbandingkan.
Direct Matrix Ranking
sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi
daftar kriteria obyek tertentu. Tujuannya
untuk memahami alasan terhadap pilihan-
pilihan masyarakat, misalnya mengapa
mereka lebih suka menanam pohon
rambutan dibanding dengan pohon yang lain.
Kriteria ini mungkin berbeda dari satu orang
dengan orang lain, misalnya menurut wanita
dan pria tentang tanaman sayur.
Peringkat Kesejahteraan
Rangking Kesejahteraan Masyarakat
disuatu tempat tertentu. Tujuannya untuk
memperoleh gambaran profil kondisi
sosio-ekonomis dengan cara menggali
persepsi perbedaan-perbedaan
kesejahteraan antara satu keluarga dan
keluarga yang lainnya dan ketidak
seimbangan di masyarakat, menemukan
indikator-indikator lokal mengenai
kesejahteraan.
Pemetaan Sosial
Teknik ini adalah suatu cara untuk
membuat gambaran kondisi sosial-
ekonomi masyarakat, misalnya gambaran
posisi pemukiman, sumber-sumber mata
pencaharian, peternakan, jalan, dan
sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini
merupakan peta umum sebuah lokasi
yang menggambarkan keadaan
masyarakat maupun lingkungan fisik.
Transek (Penelusuran)
Transek merupakan teknik penggalian informasi dan media
pemahaman daerah melalui penelusuran dengan berjalan
mengikuti garis yang membujur dari suatu sudut ke sudut
lain di wilayah tertentu.

Kalender Musim
Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan-
keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam
kurun waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan
teknik ini untuk memfasilitasi kegiatan penggalian
informasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat,
kegiatan, masalah-masalah, focus masyarakat terhadap
suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu,
sehingga diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat
waktu luang.
Alur Sejarah
Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai
keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat. Tujuan
dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai topik-topik penting dimasyarakat.

Analisa Mata Pencaharian
Masyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan
mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik ini
yaitu memfasilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis
pekerjaan, pembagian kerja pria dan wanita, potensi dan
kesempatan, hambatan.
Diagram Venn
Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional
dengan masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui
pengaruh masing-masing institusi dalam kehidupan
masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa
dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut.

Kecenderungan dan Perubahan
Adalah teknik untuk mengungkapkan kecenderungan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya
dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memahami
perkembangan bidang-bidang tertentu dan perubahan-
perubahan apa yang terjadi di masyarakat dan daerahnya.



MANAJEMEN IMPLEMENTASI
PROGRAM GIZI
A. Plan Of Action (POA)
1. Pendidikan Gizi
Penyuluhan tentang Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)
Tujuan :
1. Untuk memberikan informasi kepada
masyarakat umum akan pentingnya
pengetahuan dan penerapan gizi dalam
peningkatan kualitas gizi keluarga.
1. Pendidikan Gizi
2. Peningkatan kesadaran tentang keluarga sadar gizi

Dasar Kegiatan :
Masih kurangnya pengetahuan para ibu tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Materi :
1) Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Sasaran : Masyarakat terutama ibu yang memiliki anak bayi dan balita
Kerjasama Lintas : Tenaga Kesehatan Setempat
Metode : Ceramah dan Diskusi
Lokasi : Balai Desa
Alat dan Bahan :
Alat :Laptop
Bahan :Poster
Foto copy materi
Sound system
Dana : Rp. 100.000,00
Evaluasi :
1) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada penyuluhan
Evaluasi dilakukan dengan melihat antusias para kader dan ibu-ibu dalam
memperhatikan apa yang disajikan narasumber
2) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test
2. Pelatihan Kader
a. Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Interpretasi Hasil Penilaian Status Gizi
Tujuan :
1) Untuk memberikan pelatihan cara pengukuran antropometri
2) Untuk memberikan pelatihan cara Penilaian Status Gizi
Dasar Kegiatan
Masih terdapat kesalahan dalam pengukuran dan interpretasi hasil penilaian status gizi
Materi :
a) Pengukuran antrpometri (BB dan TB)
b) Penilaian status gizi
Sasaran : Kader posyandu
Kerjasama Lintas : Dosen Gizi dan Tenaga kesehatan
Metode : ceramah dan diskusi
Lokasi : balai desa
Alat dan Bahan
1) Alat :
Timbangan digital
Timbangan dacin
Baby scale
Baby board
Microtoice
Metline
2) Bahan : -
i) Dana : Rp. 200.000,00
j) Evaluasi :
a) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada penyuluhan
Evaluasi dilakukan dengan melihat antusias para kader dalam memperhatikan apa yang
disajikan narasumber
b) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test
3. Penganekaragaman Menu
a. Pemilihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Baik
a) Tujuan :
Untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada kader dan ibu-ibu balita tentang pemilihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
yang baik untuk anak dan balita
b) Dasar Kegiatan
Masih terdapat balita dengan pola makan yang kurang benar
c) Materi :
1) Pemilihan PMT yang baik
2) Tujuan Pemilihan yang baik
3) Cara pembuatan PMT yang baik
4) Cara pemberian PMT yang baik
d) Sasaran : Kader posyandu dan ibu balita
e) Kerjasama Lintas : Dosen Gizi dan Tenaga kesehatan
f) Metode : Penyuluhan dan pelatihan
g) Lokasi : balai desa
h) Alat dan Bahan
1) Alat :
Mixer
Oven
Kompor
2) Bahan :
Terigu
Mentega
Gula
Singkong
Telur ayam
i) Dana : Rp. 200.000,00
j) Evaluasi :
1) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada penyuluhan
Evaluasi dilakukan dengan melihat antusias para kader dan ibu-ibu dalam memperhatikan apa yang disajikan narasumber
2) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test
b. Pelatihan Pembuatan Formula
WHO untuk Anak Kurang Gizi
.
Tujuan :
1) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang makanan untuk anak kurang gizi.
2) Ibu-ibu mampu membuat makanan sehat dan bergizi untuk anak kurang gizi, salah satunya yaitu Formula
WHO.

Dasar Kegiatan Masih terdapat balita dengan pola makan yang kurang benar

Materi : Pembuatan formula WHO
Sasaran : kader posyandu dan ibu ibu yang mempunyai balita
Kerjasama Lintas : kader posyandu, perangkat desa dan petugas kesehatan desa.
Metode : praktek langsung
Lokasi : rumah kader posyandu
Alat dan Bahan :
Alat :
Gelas
Sendok
Takaran air
Termos
Bahan :
Tepung susu
Gula pasir
Larutan elektrolit
Air hangat
Dana : Rp. 100.000,00
Evaluasi :
1) Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana.
2) Sasaran :
Melakukan lomba membuat Formula WHO.

4. Pengenalan Teknologi Pangan
Sederhana

a. Pemanfaatan Pisang Sebagai Bahan Pokok Pembuatan Hot Grill Banana
Tujuan Untuk memberikan pelatihan cara pembuatan Hot Grill Banana
Dasar KegiatanMasih banyak olahan pisang yang belum diketahui oleh masyarakat
Materi :Resep Hot Grill Banana
Sasaran : Masyarakat Dlingo
Kerjasama Lintas : Dosen ITP dan Petani
Metode : Penyuluhan dan pelatihan
Lokasi : balai desa
Alat dan Bahan
a) Alat :
Tungku
Arang
Panggangan
b) Bahan :
Pisang
Gula pasir
Susu coklat
Dana : Rp. 200.000,00

Evaluasi :
a) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana.
b) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test
b. Pembuatan Ubi Bakso.

Tujuan :
1) Meningkatkan harga jual ubi (singkong)
2) Mengembangkan hasil olahan berbahan dasar ubi kayu (singkong)

Dasar Kegiatan Meningkatkan nilai gizi.
Materi :Pembuatan ubi bakso
Sasaran : Ibu ibu Desa Dlingo
Kerjasama Lintas : kader posyandu dan perangkat desa.
Metode : praktek langsung
Lokasi : rumah kader posyandu
Alat dan Bahan :
1) Alat :
Gelas
Sendok
Takaran air
Wajan
2) Bahan :
Singkong
Tepung terigu
Tepung tapioka
Air hangat
Dana : Rp. 200.000,00
Evaluasi :
1) Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana.
2) Sasaran :
Melakukan lomba membuat Formula WHO.

5. Pengenalan Terapi Gizi
Sederhana

a. Penyuluhan Tentang Pola Makan Lanjut Usia (Lansia) dan Balita.
Tujuan :
1) Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang pola makan untuk lansia dan balita.
2) Memberikan masukan kepada masyarakat tentang pola makan yang baik.

Materi :
1) Pola makan seimbang.
2) Manfaat pola makan yang baik.

Sasaran : Masyarakat umum dan Kader Posyandu
Kerjasama Lintas : Tenaga kesehatan setempat
Metode : ceramah dan diskusi
Lokasi : balai desa

Alat dan Bahan
1) Alat :
Laptop
LCD
2) Bahan : -
Dana : Rp. 200.000,00

Evaluasi :
1) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada penyuluhan
Evaluasi dilakukan dengan melihat antusias masyarakat dan kader dalam memperhatikan apa yang disajikan
narasumber.
2) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test.
b. Penyuluhan Tentang Arti Penting
Serat Untuk Terapi Obesitas.

Tujuan :
Menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi serat untuk mengatasi kegemukan.
Materi :
1) Obesitas
2) Pentingnya serat

Sasaran : masyarakat
Kerjasama Lintas : Dosen Gizi dan Tenaga kesehatan
Metode : ceramah dan diskusi
Lokasi : balai desa

Alat dan Bahan
1) Alat :
Food model
Poster
Leaflet
2) Bahan : -
Dana : Rp. 100.000,00

Evaluasi :
1) Proses Pelaksanaan :
80% dari peserta yang diundang, datang pada penyuluhan
Evaluasi dilakukan dengan melihat antusias para kader dalam memperhatikan apa yang disajikan narasumber
2) Output :
Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil post dan pre test
C. Rancangan Hipopoctable
a. Pendidikan Gizi
Proyek kegiatan
Input
Proses
Output
Outcome

Pendidikan Gizi
1. Penyuluhan Tentang Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi dan peralatan.

1) Seleksi dan organisasi calon peserta oleh PKK
2) Pelaksanaan penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan
3) Evaluasi dilakukan oleh bidan desa dan mahasiswa

Hasil 30 orang meningkat pengetahuannya tentang
kadarzi

*Untuk memberikan informasi kepada masyarakat
umum akan pentingnya pengetahuan dan penerapan
gizi dalam peningkatan kualitas gizi keluarga.

b. Pelatihan Kader

2. Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Interpretasi
Hasil Penilaian Status Gizi (PSG)
Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi dan peralatan.

1) Seleksi dan organisasi calon peserta oleh PKK
2) Pelaksanaan penyuluhan oleh Dosen Gizi dan Tenaga
Kesehatan
3) Evaluasi dilakukan oleh bidan desa dan mahasiswa

Hasil 40 orang kader menjadi terlatih

*Untuk memberikan pelatihan cara pengukuran
antropometri dan PSG kepada para kader posyandu
c. Penganekaragaman Menu
3. Pemilihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang baik

Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan dan bahan
untuk pelatihan.

1) Seleksi dan organisasi calon peserta oleh PKK
2) Pelaksanaan penyuluhan oleh Dosen Gizi dan Tenaga
Kesehatan
3) Evaluasi dilakukan oleh bidan desa dan mahasiswa

Hasil 50 orang mengetahui pemilihan PMT yang baik


*Untuk memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada
kader dan ibu-ibu balita tentang pemilihan PMT yang baik
untuk anak dan balita
4. Pelatihan Pembuatan Formula WHO untuk Anak Kurang Gizi.

Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan dan bahan untuk
pelatihan.

a) Pelaksanaan pelatihan oleh mahasiswa.
b) Evaluasi pelaksanaan pelatihan oleh puskesmas dan mahasiswa
c) Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana.

50 orang terlatih dalam pembuatan formula WHO

*1) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang makanan untuk anak
kurang gizi.
2) Ibu-ibu mampu membuat makanan sehat dan bergizi untuk anak
kurang gizi

d. Pengenalan Teknologi Pangan
Sederhana
5. Pemanfaatan Pisang Sebagai Bahan Pokok Pembuatan Hot Grill
Banana

Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan dan bahan untuk
pelatihan.

1) 80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan
pelatihan.
2) Pelaksanaan pelatihan oleh mahasiswa.
3) Monitoring dan evaluasi oleh mahasiswa dan puskesmas.
4) Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana
30 orang terlatih dalam pembuatan Hot Grill Banana

*Untuk memberikan pelatihan cara pembuatan Hot Grill Banana


6. Pembuatan Ubi Bakso.
Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan dan bahan
untuk pelatihan

1) 80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan
pelatihan.
2) Pelaksanaan pelatihan oleh mahasiswa.
3) Monitoring dan evaluasi oleh mahasiswa dan puskesmas.
4) Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana
30 orang terlatih dalam pembuatan Ubi Bakso

*Untuk memberikan pelatihan cara pembuatan ubi bakso

e. Pengenalan Terapi Gizi
Sederhana

7. Penyuluhan Tentang Pola Makan Lansia (Lanjut Usia) dan
Balita.
Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan.

1) 80% dari peserta yang diundang, datang pada kegiatan
pelatihan.
2) Pelaksanaan pelatihan oleh mahasiswa.
3) Monitoring dan evaluasi oleh mahasiswa dan puskesmas.
4) Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan sesuai rencana
20 orang mengetahui tentang pola makan lansia dan balita


*Menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya
tentang pola makan lansia dan balita



8. Penyuluhan Arti Penting Serat Untuk
Obesitas

Waktu, dana, tenaga, fasilitas, lokasi, peralatan.
1) Seleksi dan organisasi calon peserta oleh PKK
2) Pelaksanaan penyuluhan oleh Dosen Gizi dan
Tenaga Kesehatan
3) Evaluasi dilakukan oleh bidan desa dan
mahasiswa.
20 orang mengetahui arti penting serat


Menambah pengetahuan masyarakat akan
pentingnya konsumsi serat untuk mengatasi
kegemukan.

THANKS

Anda mungkin juga menyukai