DI PUSKESMAS Y
Kelompok:
Dwi Ervina Febrianti 200160100111015
Awang shinta Intaniantya 200160100111008
Defa Nissa Nur Ayu Novitasari 200160100111047
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok:
Dwi Ervina Febrianti 200160100111015
Awang shinta Intaniantya 200160100111008
Defa Nissa Nur Ayu Novitasari 200160100111047
Hari: jumat
NIK.2012087507312001
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkah, serta
hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan kegiatan Promosi Kesehatan (daring) Pendidikan Profesi
Dokter Gigi dengan judul “UNIT COST PUSKESMAS ANALISIS UNIT COST
PEMBERSIHAN KARANG GIGI atau SCALLING DI PUSKESMAS Y”.
Tim penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih memiliki kekurangan
dan jauh dari kata sempurna, sehingga kami selaku tim penulis membuka kritik
dan saran yang membangun semua pihak. Demikian laporan profesi IKGM-P
daring ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Malang, 19
November 2020
Tim
Penulis
iii
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Analisis Situasi.........................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................12
BAB II.............................................................................................................................14
2.1 Pengertian Biaya..............................................................................................14
2.2 Jenis Biaya.......................................................................................................14
2.3 Perhitungan biaya satuan........................................................................................17
2.4 Manfaat perhitungan biaya satuan..........................................................................18
2.5 Rumus Perhitungan Biaya Satuan..........................................................................18
2.6 Tindakan Pembersihan Karang Gigi atau Scalling.................................................19
BAB III............................................................................................................................20
3.1 Macam Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut..........................................................20
3.2 Sumber Daya..........................................................................................................21
3.3 Rumus Biaya Satuan..............................................................................................24
BAB IV............................................................................................................................28
4.1 Kesimpulan......................................................................................................28
4.2 Saran................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
iv
DAFTAR TABEL
v
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
layanan yang dikenakan pada masyarakat luas dan batas waktu penetapan tarif
merupakan suatu pertimbangan dalam menyusun tarif layanan. Dalam
merencanakan anggaran pendapatan dan belanja memerlukan besarnya biaya
satuan (unit cost) dari setiap unit pelayanan dalam penentuan besaran tarif yang
ditentukan berdasarkan perhitungan unit cost memiliki aturan yang
mengikatnya. Barang/jasa layanan yang ditetapkan dalam bentuk tarif yang
disusun atas perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana,
serta perhitungan tarif layanan harus mempertimbangkan aspek seperti
kontinuitas dan pengembangan masyarakat, daya beli masyarakat, asas
keadilan dan kepatutan dan kompetisi yang sehat
Perhitungan unit cost oleh Puskesmas sebagai sarana kesehatan primer
atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sangat diperlukan sehingga
dapat menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi. (Imam Mulyono, 2017). Perhitungan unit cost diperlukan untuk
menghitung kapitasi yang digunakan sebagai rujukan dan masukan untuk
pemerintah dalam melakukan penetapan tarif kapitasi yang sesuai sehingga
pihak penyelengara pelayanan kesehatan gigi ataupun pihak asuransi kesehatan
seperti BPJS Kesehatan tidak ada yang dirugikan. Peranan pemerintah dan
masyarakat dalam upaya kegitan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
puskesmas dengan melakukan penghitungan unit cost untuk mengetahui total
cost yang dibutuhkan oleh puskesmas. Dengan adanya analisis unit cost dapat
dilakukan rasionalisasi tarif pelayanan yang nantinya dapat dijadikan smber
informasi oleh pemerintah daerah dalah menentukan tarif pelayanan kesehatan.
Berdasarkan keterangan tersebut, laporan ini dibuat untuk menganalisa
unit cost dari perawatan terbanyak yang dilakukan di Poli Gigi Puskesmas “Y”
Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi
mendalam dengan menelaah dokumen perawatan terbanyak serta jenis
pelayanan di Poli Gigi Puskesmas “Y”.
A. Visi
“Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu Dan Mandiri
Menuju Masyarakat Yang Sehat”
2
B. Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional,
merata dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan
efektif
2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan
hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya meningkatkan
kesehatan secara komprehensif
C. Ikon dan Motto
Motto Puskesmas : Melayani dengan Hati, Kesehatan Anda
Kepuasan Kami
A. Geografis
Data geografis Puskesmas Y adalah sebagai berikut:
a. Nama Puskesmas :Y
b. Kelurahan : Tulusrejo
c. Kecamatan : Lowokwaru
d. Kota : Malang
e. Propinsi : Jawa Timur
f. Luas Wilayah : 2050 m2
g. Batas Wilayah
1. Utara : Kelurahan Mojolangu
2. Timur : Kelurahan Purwantoro
3. Selatan : Kelurahan Samaan
4. Barat : Kelurahan Dinoyo dan Tunggulwulung
h. Jumlah kelurahan : 3 (tiga) Kelurahan, yaitu :
- Kelurahan Lowokwaru
- Kelurahan Tulusrejo
- Kelurahan Jatimulyo
i. Jumlah RT dan RW
3
Jumlah 245 40
j. Transportasi
Hubungan dengan 3 Kelurahan dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan roda 4 maupun roda 2 baik dimusim
hujan maupun musim kemarau, angkutan umum sudah melalui ke
tiga kelurahan.
k. Komunikasi
Telepon umum, wartel maupun BTS sudah terjangkau disemua
wilayah kerja UPT Puskesmas Y
N
URAIAN PNS NON PNS LAINNYA JUMLAH
O
1 Dokter Umum 3 0 0 3
Dokter Spesialis
2 Penyakit Dalam - - - -
3 Dokter Gigi 3 0 0 3
4 Dokter Mahir Jiwa - - - -
5 Perawat
SPK - - - -
D3 Keperawatan 8 2 10
S1 Keperawatan - - - -
4
6 Perawat Gigi 1 0 0 1
7 Bidan
D3 kebidanan 5 2 7
8 Bidan PTT - - - -
9 Bidan Desa 3 0 0 3
10 Apoteker 1 0 0 1
7 Asisten Apoteker 0 1 0 1
Petugas Gizi/ D3
8 Gizi 2 0 0 2
Sanitarian / D3
9 kesling 1 0 0 1
Analis
laboratorium / D3
10 Laboratorium 2 0 0 2
Juru Imunisasi / Juru
11 Malaria 0 0 0 0
12 Tenaga Adminitratif 3 2 0 5
Kesehatan
0 1 0 1
13 Masyarakat
15 Sopir, penjaga 0 1 0 1
16 Lain lain 0 3 0 3
JUMLAH 32 13 0 44
2. N2 14. Masker
5
7. Articulating paper 19. Bayclin
2. Krayer mesial (3) dan distal 7 26 Bein besar (5) dan kecil (4) 9
(4) .
6
11. Bone file 1 35 Tang molar kanan dewasa RA 4
.
7
5. Lemari Gantung Kaca K 11. AC
Jam kerja di Puskesmas Y pada hari senin hingga Kamis mulai pukul 07.30-15.00,
hari Jumat pukul 07.30-11.00, hari Sabtu pukul 07.30-12.00. Sedangkan pendaftaran
pasien dilakukan di loket pendaftaran. Jadwal loket pada hari Senin hingga Kamis
pukul 07.30-12.00, hari Jumat pukul 07.00-10.00, dan hari Sabtu 07.30-10.30.
Jam Kerja
Senin-Kamis 07.30-15.00
Jum’at 07.30-11.00
Sabtu 07.30-12.00
Jam Buka Loket
Senin-Kamis 07.30-12.00
Jum’at 07.30-10.00
Sabtu 07.30-10.30
Administrasi
Bayar Tidak
(Kasir)
8
Ruang Farmasi
Pulang
9
1.2.4. Unit Pelayanan Kesehatan
A. KIA / KB
Petugas kesehatan yang melakukan pelayanan di Ruang KIA/KB
berjumlah 5 orang. Ruang KIA/KB melayani semua pengunjung yang
menggunakan fasilitas unit pelayanan Ruang KIA/KB di Puskesmas baik
pasien umum, JKN atau BPJS (Jamkesmas, Askes, KIS). Pasien datang
melakukan pendaftaran di loket, lalu diarahkan ke ruang KIA. Pelayanan
KIA/KB dimulai dari penerimaan kartu rawat jalan, persiapan alat pemanggilan
pasien, pemeriksaan, rujukan jika diperlukan, tindakan atau terapi, konseling,
pembayaran, dan penyerahan resep serta pencatatan.
Penyelenggaraan yang dilakukan, berupa:
a. Pembinaan kader oleh bidan desa dilakukan minimal 1 (satu) bulan
sekali
b. Penyuluhan Kesehatan untuk Bumil, Bufas, Neo, Bayi dan Balita Resti
di masyarakat dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun;
c. Melakukan pelayanan pemberian imunisasi, sweeping imunisasi,
penyuluhan imunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas
program terkait sesuai prosedur dan ketentuan;
d. Melakukan pelayanan IVA (Inspeksi Visual Acetat)
e. Pemantauan wilayah setempat dan supervisi fasilitatif;
f. Pembinaan dukun bayi;
g. Melakukan pelayanan dan pencatatan data kegiatan KIA-KB sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
h. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala kepada penanggung
jawab.
B. Ruang Umum
Ruang umum melakukan pelayanan sesuai dengan jam kerja,
pelayanan yang diberikan oleh ruang umum adalah pelayanan kesehatan umum
dengan batas usia diatas 6 tahun. Jumlah pasien yang datang sekitar 32
pasien/hari dimana penyakit yang sering ditemui adalah ISPA, Hipertensi, DM,
Batuk dan Flu. Terdapat program inovatif pada ruang umum yaitu program
lansia penyakit kronis, ruang metadon, dan VCT. Kendala yang dhadapi ruang
umum kurang lebih sama seperti ruang lainnya yaitu pelayanan berjalan sedikit
lebih lama apabila ada tenaga kerja yang bertugas diluar puskesmas seperti ke
10
posyandu lansia atau UKS. Pasien datang mendaftar ke loket lalu diarahkan ke
ruang umum, dan dilakukan pemeriksaan di ruang pemeriksaan umum berupa
anamnesa, pemeriksaan sakit dan sehat, diganosa dan terapi. Jika pasien tidak
dapat ditangani di puskesmas maka dilakukan rujukan ke rumah sakit.
C. Ruang Gigi
Tenaga kesehatan yang bertugas di Ruang Gigi berjumlah 3 orang
dengan rincian 2 (dua) dokter gigi dan 1 (satu) perawat gigi. Ruang gigi
melayani semua pengunjung yang menggunakan fasilitas unit pelayanan Ruang
Gigi di Puskesmas baik pasien umum, JKN atau BPJS (Jamkesmas, Askes,
KIS). Pelayanan gigi dimulai dari penerimaan kartu rawat jalan dari loket
pendaftaran, melakukan persiapan alat dan bahan, melakukan pemanggilan
pasien, melakukan observasi dan pemeriksaan, apabila perlu dilakukan rujukan
ke rumah sakit, tindakan atau terapi, pembayaran, dan penyerahan resep serta
pencatatan dan pengambilan obat. Tindakan yang dapat dilakukan di ruang gigi
Puskesmas Y yaitu pencabutan gigi sulung, pencabutan gigi permanen,
pembersihan karang gigi, tumpatan sementara dan tumpatan tetap (GIC).
Perawat gigi melakukan pencatatan setiap kunjungan perawatan pada hari
tersebut di buku register dan rekam medik pasien. Rekam medik yang sudah
selesai diisi diserahkan kembali ke ruang penyimpanan rekam medik.
D. Ruang Gizi
Waktu pelayanan ruang gizi pada Puskesmas Y adalah sesuai jam kerja
pada loket mulai pukul 08.00. macam pelayanan pada ruang gizi ada 2 yaitu di
posyandu dan di ruang (Konseling gizi). Terdapat 2 ahli gizi pada ruang gizi.
Jumlah pasien yang datang sekitar 30-40/bulan. Beberapa program kerja pada
ruang gizi tersebut antara lain adalah pemberian konseling mengenai BBLR,
pemberian vitamin A diet makanan untuk penderita diabetes, hipertensi. Selain
hal tersebut untuk pemantauan status gizi pada siswa SD juga rutin dilakukan
serta pemberian makanan tambahan (PMT) juga merupakan progam progam
yang dilaksanakan oleh Ruang Gizi. Untuk pemberian ukuran porsi makanan
pada pasien yang rawat inap juga dilakukan oleh petugas dari ruang gizi.
Terdapat kendala pada pembagian jaga ruang jika terdapat kegiatan di luar
secara bersamaan sehingga jam buka ruang gizi menyesuaikan dengan
kehadiran petugas karena jumlah ahli gizi yang hanya 2 orang.
11
E. Apotek
Apotek memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan pengelolaan obat
mulai dari seleksi, pengadaan, penggunaan dan penyimpanan di Puskesmas Y.
Setidaknya dalam sehari apotek melayani 230 pasien dengan jumlah staf
sebanyak 2 orang, 1 staf tetap dengan keterangan 1 apoteker dan 1 orang
merupakan staf yang diperbantukan.
F. Klinik Sanitasi
Tugas yang dilakukan sanitarian Puskesmas Y antara lain :
1. Penyehatan lingkungan pemukiman
2. Penyehatan SANDAS (Sanitasi Dasar) meliputi SAB (termasuk
sampling air bersih, air minum, dan air kolam renang), jamban, SPAL,
TPS.
3. Penyehatan TTU (Tempat-Tempat Umum) meliputi sarana ibadah
termasuk ponpes, sarana institusi pendidikan, sarana institusi
perkantoran swasta maupun pemerintah, salon dan pasar.
4. Klinik Sanitasi yang melayani konseling untuk pasien yang dirujuk
dari BP, KIA atau ruang yang lain, tugasnya adalah sebagai konsultan
untuk menangani masalah perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti
contohnya pasien dengan masalah DB, TB dan penyakit menular
lainnya dilakukan pembinaan dan mengunjungi rumah penderita untuk
kegiatan tindak lanjut sesuai dengan hasil konsultasi sebagai upaya
preventif penyakit menular.
5. Penyehatan Lingkungan Puskesmas dan Pustu, kegiatannya meliputi
Pengolahan limbah medis dan pengolahan limbah basah /kering.
Terdapat pelayanan inovasi yaitu pemantauan kualitas depo air minum,
sampling air (tiap bulan), dan stasiun radio. Untuk pelayanan klinik
sanitasi dilakukan setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu.
G. Laboratorium
Laboratorium pada Puskesmas Y melayani beberapa pemeriksaan
darah antara lain pemeriksaan darah lengkap automatic, widal test, golongan
darah, Hemoglobin, Plano test, urine lengkap, kolestrol lengkap, gula darah,
ureum, creatin, asam urat, SGOT, SGPT. Tenaga kerja pada laboratorium
terdiri dari 2 orang. Jumlah pasien yang datang sekitar 15-30/hari dimana yang
sering dijumpai adalah kolesterol, demam berdarah dan HIV. Pasien
12
merupakan pasien rujukan dari ruang-ruang yang ada di puskesmas. Alurnya
adalah pasien datang kemudian daftar di loket kemudian dilakukan
pemeriksaan di ruang, lalu dilakukan pemeriksaan di laboratorium, kemudian
membayar dikasir dan hasil laboratorium dapatt diambil dan dikonsulkan
kembali ke ruang pemeriksaan.
13
pertemuan dengan keluarga pasien. Setiap 6 bulan sekali dilakukan
pemeriksaan urin pada pasien pasien tersebut untuk mengetahui apakah di
dalam tubuh pasien tersebut masih terdapat kandungan opiot. Pengadaan obat
metadon ini, Puskesmas bekerjasama dengan HCPI. Tenaga kerja pada PTRM
berjumlah 5 Orang, terdiri dari 1 apoteker, 1 perawat, 1 keamanan, 1
administrator dan 1 dokter. Untuk perekrutan pasien bisa didapatkan dari
rujukan LSM, Kader posyandu dan lansia ataupun bisa juga pasien yang datang
dengan keinginan sendiri.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis perhitungan unit cost beserta tarif dari pelayanan
pembersihan karang gigi di Puskesmas Y.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tarif pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
Y.
2. Mengetahui perhitungan unit cost dari pelayanan pembersihan
karang gigi di Puskesmas Y.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Biaya memiliki berbagai macam arti, dalam arti luas biaya merupakan
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam artian
sempit biaya adalah bagian dari harga pokok yang dikorbankan dalam usaha
untuk memperoleh penghasilan (Mulyadi, 2012).
Menurut Supriyono, 2011 biaya dibedakan dalam dua pengertian yang
berbeda yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya dalam
arti cost (harga pokok) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang
dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik
pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang
akan dating (harga perolehan yang akan terjadi. Sedangkan biaya dalam arti
expense (beban) adalah biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka
memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan sumber
ekonomi yang dapat diukur dengan moneter yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan.
15
Berdasarkan gambar diatas, biaya yang muncul pada pelayanan kesehatan
bermacam macam dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Biaya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam
proses pelayanan yaitu (1) outlay cost; dan (2) opportunity cost
Dalam kegiatan pelayanan kesehatan, manajemen sering dihadapkan pada
pilihan-pilihan atau alternative kegiatan proses. Misalnya direksi
laboratorium
klinik memilih antara membuka cabang di kota A atau di kota B. Setiap
keputusan
yang diambil pimpinan/manajemen menimbulkan konsekuensi biaya.
Ketika
menerima salah satu keputusan maka timbul yang disebut dengan outlay cost,
dan
ketika menolak salah satu keputusan akan timbul yang disebut dengan
opportunity cost.
Outlay cost adalah sejumlah biaya yang telah, sedang dan akan dikeluarkan
sesuai
dengan akternatif kegaiatan yang diputuskan. Misalnya pada mahasiswa,
maka
yang termasuk outlay cost adalah biaya pendaftaran, biaya buku, biaya kost,
biaya
magang pada semester akhir dan sebagainya. Sementara bentuk nyata
opportunity
cost pada dasarnya bukanlah biaya, namun sebenarnya adalah sejumlah
“pendapatan yang hilang” akibat memilih salah satu alternatif keputusan.
Selama melakukan kegiatan pelayanan kesehatan, manajemen sering
dihadapkan pada pilihan-pilihan atau alternatif kegiatan. Setiap keputusan yang
diambil pimpinan/manajemen menimbulkan konsekuensi biaya. Ketika
menerima salah satu keputusan maka timbul yang disebut dengan outlay cost, dan
ketika menolak salah satu keputusan akan timbul yang disebut dengan
opportunity cost. Outlay cost merupakan biaya yang telah atau sedang dan akan
dikeluarkan yang sesuai dengan alternatif keputusan yang telah ditetapkan.
16
Sementara opportunity cost atau biaya peluang adalah biaya pendapatan yang
hilang oleh karena memilih salah satu alernatif keputusan.
17
terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan. Misalnya gaji
manajer klinik, gaji kepala cabang laboratorium klinik, biaya
perekrutan tenaga marketing, dan lain-lain.
18
Biaya tidak tetap adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh
besaran output. Biaya ini berubah sesuai dengan perubahan volume
atau jumlah produksi serta layanan yang dihasilkan atau diberikan.
Contohnya adalah biaya obat, reagen lab, bahan habis pakai,
makanan pasien, biaya APD dll
Total Cost (TC)
Biaya total merupakan jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tidak tetap (variable cost). Rumus biaya total adalah:
TC=FC+VC
19
6.Mengnalisis unit atau bagian lain yang secara logika biayanya timbul akibat
peningkatan aktivitas di unit kerja,
7.Menelusuri biaya tidak langsung dan menghitung alokasi biaya tidak
langsung untuk unit kerja,
8.Mengitung unit cost per pelayanan dengan cara mengalokasikan total biaya
(biaya langsung maupun biaya tidak langsung) ke setiap jasa pelayanan.
20
Total Cost (TC)
Unit Cost (UC)=
Total Output (¿)
Keterangan:
UC = Biaya Satuan
TC = Biaya Total (fixed cost + variable cost)
TO = Jumlah Produk/Jasa (Jumlah pasien yang dilakukan tindakan
tersebut)
21
BAB III
A. Tindakan Sederhana
2. Angkat jahitan
3. Trepanasi
4. Tumpatan sementara
B. Tindakan Kecil
C. Tindakan Sedang
D. Tindakan Besar
22
3.1.1 Tarif Layanan Kesehatan di Puskesmas
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pencabutan gigi tetap:
8. Tempat sampah medis
Alat:
9. Tempat sampah non medis
1. Scaller 10. Dental Unit (DU)
2. Kuret 11. Handpiece
3. Sonde Halfmoon
4. Sonde Lurus
5. Pinset Dental
6. Kaca mulut
7. Autolave
23
7. Sarung tangan
Bahan:
8. Face shield
1.Cotton Pellet
9. Sepatu Boots
2. Cotton Roll
10. Gelas kumur
3. Povidone iodine
11. Dappen glass
4. Kapas
12. Petridish bersekat
5. Masker N95
13.Hand soap
6. Masker bedah
14.Handsanitizer
5. Kabinet
6. Kompresor
24
Bahan
1. 2 Povidone Iodine 1 liter
2. 5 Sabun cuci tangan 1 liter
3. 20 Masker N95
4. 650 Disposable hair cap
5. 20 Face shield
6. 20 Hazmat
7. 650 Shoe cover
8. 12 Gelas kumur plastik
9. 4 Dappen glass
10. 4 Pertidish
11. 5 Handsanitizer 1 liter
12. 300 Masker bedah
13. 750 Sarung tangan luar
14. 750 Sarung tangan dalam
15. 600 Cotton roll
25
3.3 Rumus Biaya Satuan
Unit cost = total cost : kuantitas, atau dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
TC =UC
Q
Keterangan:
TC = Total Cost (Biaya Total) = total fixed cost + total variable cost Q =
26
3.3.1 Jumlah Pasien Poli Gigi Puskesmas Y
Tabel 3.4 Penghitungan Biaya Fixed Cost Pembersihan Karang Gigi atau scalling
No Barang Jumlah Jumlah Harga Perunit Harga (Rp) Harga per pasien
Unit Pasien (Rp) (Rp)
1. Biaya pemeliharaan Dental Unit 3 1452 800.000 2.400.000 1.652
2. Tempat sampah medis 1 1452 85.000 85.000 58
3. Tempat sampah non medis 1 1452 85.000 85.000 58
4. Pinset dental 15 1452 23.000 345.000 237
5. Sonde halfmoon 18 1452 15.000 270.000 185
6. Sonde lurus 2 1452 18.000 36.000 24
7. Scaller 8 362 1.899.000 15.192.000 41.966
8. Kuret 2 362 210.000 420.000 1.160
9. Kaca mulut 16 1452 15.000 240.000 165
10. Dappen glass 4 1452 12.000 48.000 33
11. Petridish 4 1452 70.000 280.000 192
12. Pemeliharaan autoclave 1 1452 150.000 150.000 103
13. Pemeliharaan handpiece 5 1452 65.000 325.000 223
Total 46.056
27
Keterangan: Biaya Gedung, Biaya Listrik, Biaya Air diasumsikan menjadi 0 karena Gedung adalah milik pemerintah dan biaya
listrik serta biaya air ditanggung oleh pemerintah.
Jumlah Jumlah Harga Per Unit Harga (Rp) Harga per pasien
No Barang Unit Pasien (Rp) (Rp)
1. Masker bedah 300 1452 1.300 390.000 268
2. Sarung tangan luar 750 1452 1.000 750.000 516
3. Povidone Iodine per liter 2 1452 60.000 120.000 82
4. Sabun cuci tangan per liter 5 1452 7.000 35.000 24
5. Gelas Kumur plastik 12 1452 2.000 24.000 16
6. Kapas per 500 gr 1 1452 15.000 15.000 10
7. Handsanitizer per liter 5 1452 26.000 130.000 89
8. Cotton roll 600 1452 70 42.000 28
9. Disposable hair cap 650 1452 600 390.000 268
10. Shoe cover 650 1452 100 65.000 44
11. Sarung tangan dalam 750 1452 1.000 750.000 516
12. Masker N95 20 145 50.000 1.000.000 6.896
13. Face shield 20 145 15.000 300.000 2.068
14. Hazmat 20 145 100.000 2.000.000 13.793
Total 24.564
Ket : Kolom jumlah pasien pada barang Masker N95, Face Shield, Hazmat ditulis 145 yaitu berasal dari jumlah pasien dibagi 10
kali pemakaian sehingga , 1452 : 10 x pemakaian : 145
3.3.4 Penghitungan Biaya Satuan (Unit Cost)
1. Total Unit Cost pembersihan karang gigi atau scalling pada tahun 2019:
a. Hasil Unit Cost = Total Fixed Cost + Variable Cost =
28
Rp.46.056,-+ Rp.24.564 = Rp.70.620,-
b. Berdasarkan asumsi uang gedung, biaya listrik dan air tidak dihitung maka didapatkan hasil perhitungan
unit cost pembersihan karang gigi atau scalling di Puskesmas “Y” yaitu sebesar Rp. 70.620,-
2. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas, unit cost untuk pembersihan karang gigi atau scalling adalah Rp.
70.620,- Biaya tersebut menyesuaikan kondisi pandemi covid-19 yang dimana dokter gigi dan perawat gigi
diwajibkan menggunakan APD tingkat 3.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Widodo, Sri. 2017. Penerapan Tarif Puskesmas: Unit Cost atau Peraturan Daerah (Perda).
Diakses 21 April 2020:
https://pdfs.semanticscholar.org/07eb/2c7a791963fa5682efc84aedf80ba77efc1
a.pdf
31
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Keputusan Menteri
Kesehatan No.
1165/MENKES/SK/X/2007 Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Badan
Layanan Umum.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rahmi, Amtha. 2020. Panduan Dokter Gigi Dalam Era New Normal. Satuan Tugas
COVID -19 Pengurus Besar Persatuan Dokter gigi 2020.
Hani, Tri Muhammad. 2019. Penghitungan Unit Cost dan Penyusunan Tarif Rumah Sakit
dengan Metode Double Distribution.Yogyakarta:Deep publish Publisher
32