(BPM)
BLOK XIV
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-NYA, sehingga
pembuatan Buku Pedoman/Panduan Dosen Fasilitator Blok 14 yang berjudul Rehabilitasi Sistem
Stomatognati II ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Buku ini merupakan pedoman/panduan kerja bagi fasilitator selama proses pemelajaran yang
berlangsung di blok 14, yang dilakukan secara active learning melalui metoda Pemelajaran
Berdasarkan Masalah (PBL)
Dalam blok 14 ini, mahasiswa mempelajari masalah akibat kehilangan gigi dengan atau
tanpa kehilangan jaringan di sekitarnya, dampak yang ditimbulkan dan penanggulangannya
dengan gigi tiruan lepas. Hal ini merupakan pemahaman dan penerapan pengetahuan Ilmu
Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran klinik dan Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (IMKG dan Biologi
Oral) serta Periodonsia untuk menunjang perawatan dengan pembuatan gigi tiruan lepas. Dengan
demikian untuk memulihkan sistem stomatognatik, mahasiswa diharapkan mampu untuk
melakukan pemeriksaan (Klinis dan Radiografik), menegakkan diagnosis, merencanakan
perawatan, memperkirakan prognosis, menentukan alternatif perawatan dan melakukan rujukan
yang diperlukan bila diperlukan sesuai dengan etika perawatan yang profesional dan pendekatan
multidisiplin ilmu.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna peningkatan kualitas isi
buku ini sehingga dapat bermanfaat baik untuk mahasiswa maupun staf pengajar. Terima kasih
dan penghargaan yang setinggi–tinginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penerbitan buku pedoman ini.
JUDUL BUKU.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM BLOK 14........................................................................ 3
1.2. URGENSI BLOK 14 .......................................................................................... 3
1.3 HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA.............................................. 4
1.4. HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA............................................... 4
1.5. TUJUAN BLOK.................................................................................................. 4
1.6. URAIAN BLOK................................................................................................... 4
1.7. AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA……. 4
1.8. TOPIC TREE........................................................................................................ 6
1.9. FORMAT AKTIVITAS BELAJAR...................................................................... 6
MODUL DAN TOPIK
2.1. MODUL PEMBELAJARAN BLOK 14............................................................... 9
SKENARIO DAN LEARNING OBJECTIVE
3.1. SKENARIO 1 GIGI TIRUAN PENUH IMMEDIATE....................................... 13
3.2. SKENARIO 2 GIGI TIRUAN PENUH TUNGGAL.......................................... 15
EVALUASI PENILAIAN
4.1. UJIAN DAN PENILAIAN.................................................................................. 17
4.2. TAHAP EVALUASI …………………….......................................................... 20
4.3. UJIAN PERBAIKAN.......................................................................................... 20
4.4 SUMBER BELAJAR DAN LAPORAN………………………………………... 21
LAMPIRAN................................................................................................................. 22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM BLOK
Masalah kehilangan gigi dengan atau tanpa kehilangan jaringan di sekitarnya, walau pada
awalnya tidak menimbulkan keluhan, tetapi tanpa perawatan dan bertambahnya jumlah kehilangan
gigi, akan menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit pada sistem stomatognatik. Gangguan-
gangguan tersebut dapat meliputi gangguan pada fungsi pengunyahan, bicara, penelanan, sendi,
dan estetika, bahkan juga mempengaruhi faktor psikologis pasien. Berbagai masalah tersebut dapat
ditanggulangi dengan perawatan prostodontik.
Prostodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara penanggulangan
masalah fungsi sistem stomatognatik akibat kerusakan/kelainan, atau kehilangan gigi dan/atau
jaringan di sekitarnya. Dalam blok ini akan dipelajari perawatan dengan gigi tiruan lepas yang
dapat berupa Gigi Tiruan Sebagian atau Gigi Tiruan Penuh. Dalam menanggulangi masalah ini
perlu dilakukan berbagai pemeriksaan, antara lain : anamnesis, tujuan kedatangan pasien, riwayat
gigi tiruan lama, keadaan sosial-ekonomi, keadaan kesehatan umum, pemeriksaan keadaan intra
dan ekstra oral, gambaran radiografis, studi model, dan hasil pemeriksaan laboratorium. Selain
pemeriksaan tersebut, pada pasien geriatri perlu pula diketahui faktor-faktor yang berperan dalam
proses penuaan. Selanjutnya dari kumpulan data utama, ditentukan diferensial diagnosis,
diagnosis, rencana perawatan, inform consent pasien yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan
perawatan prostodontik serta penanggulangan masalah-masalah yang terkait dengan perawatan
tersebut. Diferensial diagnosis dalam prostodontik merupakan berbagai alternatif perawatan
prostodontik pada suatu kasus tertentu.
Diagnosis adalah penetapan macam gigi tiruan yang terbaik bagi suatu kasus tertentu, yang
ditentukan berdasarkan kumpulan data utama hasil pemeriksaan komprehensif pasien.
Rencana perawatan adalah perkiraan perawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah
kasus, dengan memperhatikan faktor pendukung dan faktor yang merugikan, serta merujuk kasus
bila diperlukan untuk memperbaiki keadaan pasien.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa untuk menanggulangi suatu kasus kehilangan gigi,
diperlukan pemahaman dan pengertian yang cukup terhadap keilmuan terkait, langkah-langkah
diagnosis yang tepat, prosedur koreksi atau rehabilitasi, serta hal-hal lain yang diperlukan dalam
penatalaksanaan, sesuai etika profesi dan Standard Operational Proscedures (SOP) yang berlaku.
Ilmu prostodonsia sangat terkait dengan sistem stomatognati dan harus diketahui oleh
peserta didik terutama komponen-komponen dari sistem ini. Kehilangan gigi, baik sebagian
maupun seluruh gigi, dapat menyebabkan terganggunya sistem stomatognati. Peserta didik harus
mampu menegakkan diagnosis, rencana perawatan dan perkiraan prognosis untuk perawatan gigi
tiruan lepas dengan pertimbangan aspek biomekanika dan lainnya sehingga sistem stomatognati
dapat berfungsi normal atau optimal. Peserta didik juga harus dapat menilai apakah pada suatu
kasus perlu melakukan rujukan bila diperlukan sesuai dengan etika perawatan yang profesional
dengan pendekatan multidisiplin ilmu. Pemahaman mengenai rehabilitasi sistem stomatognati ini
diperlukan untuk penerapan ilmu prostodonsia di klinik.
1.3 HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA
Blok 14 ini berhubungan dengan Ilmu Kedokteran Gigi Dasar yang meliputi Dental
Anatomi, Ilmu Material Kedokteran Gigi, Periodonsia dan Radiologi Kedokteran Gigi.
Berhubungan juga dengan gangguan/ kelainan tumbuh kembang dan oklusi yang meliputi tumbuh
kembang dan gerodontologi.
Pada blok 14 ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya
dalam Prostodonsia untuk pemulihan kasus dalam sistem stomatognatik sehingga dapat melakukan
pemeriksaan (klinis, model studi dan radiografis), menegakkan diagnosis, merencanakan
perawatan, memperkirakan prognosis dan melakukan perawatan kasus kehilangan gigi dengan gigi
tiruan lepas, serta merujuknya bila diperlukan.
Blok Rehabilitasi Sistem Stomatognati III terdiri dari 5 modul dan 2 skenario, yang
berlangsung selama 5 minggu ( 05 Oktober 2018 – 15 November 2018 ). Adapun materi pada blok
ini terdiri dari mata ajar sebagai berikut :
1. Pertimbangan dasar dan Diagnostika perawatan prostodonti
2. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan Penuh
3. Biomekanika Gigi Tiruan Penuh
4. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan penuh immediate
5. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan Penuh tunggal
Domain I : Profesionalisme
- Menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling menghargai dengan pasien, pendamping
pasien dan sejawat (C3, P3, A3).
- Mampu bersikap empati terhadap pasien akan keluhan kesehatan gigi dan mulut yang mereka
kemukakan (C3, P3, A3).
- Mampu memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk kepentingan rujukan (C3, P3,
A4).
- Memberikan pelayanan kedokteran gigi yang manusiawi dan komprehensif (C3, P5, A3).
Prostodonti
- Gigi-gigi - Biomekanika
- Jaringan periodontal gigi tiruan - Kehilangan Gigi
- Maksila lepas
- Mandibula
- Otot-otot
- Sendi
Temporomandibula - Diagnosis
- Saraf - Rencana Perawatan
- Prognosis
Aktifitas belajar dirancang dengan metode PBL dibagi dalam beberapa kegiatan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi berupa: kuliah pakar, diskusi tutorial, skills lab,
praktikum/reinforcement dan belajar mandiri.
1. SCAL (Student Centered Active Learning)
2. Diskusi Tutorial PBL (Problem Based Learning)
3. Belajar Mandiri
4. Konsultasi Pakar (Narasumber)
5. Pleno Skenario
6. Pembuatan Makalah.
3 Retensi dan Stabilitas Gigi 1x Drg. Pocut Aya Sofya, Sp. Pros
Tiruan Pemuh
4 Perawatan Prepostetik sebelum 1x drg. Fakhrurrazi, Sp.BM
perawatan gigi tiruan penuh
5 Gigi Tiruan Penuh Tunggal 1x drg. Pocut Aya Sofya, Sp.Pros
MODUL 1
DIAGNOSTIKA GTP
Pendahuluan
Hilangnya seluruh gigi dapat mempengaruhi keseimbangan fungsi sistim stomatognati,
yang meliputi gigi, jaringan periodontal, sendi temporo mandibular, otot dll. Tujuan
penggantian gigi yang hilang adalah untuk memperbaiki kestabilan gaya-gaya pada sistim
stomatognati.
Prosedur diagnosis merupakan prosedur baku yang sangat penting dipahami oleh seorang
dokter gigi. Kerusakan/kelainan/kehilangan gigi yang memerlukan gigi tiruan dapat dikenali
atau diidentifikasi melalui langkah-langkah berdasarkan pada pendekatan terhadap suatu
masalah (problem oriented approach). Diagnosis dalam bidang prostodonsia juga
membutuhkan berbagai informasi tentang kasus yang bersangkutan dan berdasarkan informasi
itulah dilakukan identifikasi terhadap masalah-masalah pokok serta faktor-faktor yang
mungkin menjadi penyebabnya.
Untuk menegakkan suatu diagnosis, diperlukan berbagai pemeriksaan dan kartu rekam
medik. Selanjutnya perlu pula ditetapkan differential diagnosis dan prognosis dengan
mempertimbangkan taktor-faktor yang mempengaruhinya
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment for
Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Krol AJ, Jacobson TE, Removable Raetial Denture Design. Outline Syllabus. ndent. San
Rafael. 4th ed. 1990
3. Heartwell CM., Rahn AO., Syllabus of Complete Dentures. Lea &Febinger, Philadelphia
1984.
4. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th
ed. 2005.
MODUL 2
GIGI TIRUAN PENUH LEPASAN
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi dapat berupa kehilangan satu atau beberapa gigi pada rahang atas
dan atau rahang bawah, atau kehilangan seluruh gigi geligi pada rahang atas atau rahang
bawah. Bila terjadi kehilangan gigi seluruhnya, maka dapat ditanggulangi dengan pembuatan
Gigi Tiruan penuh lepasan. Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan penuh lepasan
berdasarkan sisa jaringan pendukung dan bahan yang digunakan. Macam Gigi Tiruan
ditetapkan berdasarkan kondisi gigi yang ada, jaringan penyangga tulang alveolar, dan mukosa
pendukungnya serta kondisi kesehatan umum pasien. Perlu pula dipertimbangkan yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pembuatan gigi tiruannya.
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment
for Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
3. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial Prosthodontics.
11th ed. 2005.
MODUL 3
BIOMEKANIKA GIGI TIRUAN PENUH
Pendahuluan
GTP di desain untuk mengembalikan fungi pengunyahan pasien yang tidak bergigi.
Dokter gigi harus memahami kemungkinan pergerakkan yang mungkin terjadi pada GTP
sewaktu berfungsi akibat adanya beban fungsional seperti beban pengunyahan dan mampu
membuat desain GTP dengan baik sehingga mampu mengontrol pergerakan yang terjadi, dan
tidak menyebabkan kelainan pada jaringan pendukung.
Kemampuan utnuk memahami berbagai pergerakan yang terjadi dan hubungannya
dengan beban yang diterima oleh gigi, jaringan pendukung dan gigi tiruan , yaitu besar dan
arahnya, serta kaitannya dengan desain GTP inilah yang dipelajari dalam biomekanika GTP.
Biomekanika merupakan penerapan prinsip-prinsip enginnering pada struktur biologis
(dalam hal ini rongga mulut).
Referensi:
1. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
4. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial
Prosthodontics. 11th ed. 2005.
MODUL 4
GIGI TIRUAN PENUH IMMEDIATE
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi seluruhnya dapat berpengaruh pada pengunyahan, penampilan dan
kepercayaan diri pasien. Beberapa pasien ingin segera mengganti gigi yang hilang dengan gigi
tiruan yang baru. Hal ini dapat di tanggualangi dengan pembuatan gig tiruan penuh
immediate.Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan penuh immediate, dalam lingkup
penatalaksanaan Perlu pula dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembuatan gigi tiruannya.
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment for
Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
3. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th
ed. 2005.
MODUL 5
GIGI TIRUAN PENUH TUNGGAL
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi dapat berupa kehilangan satu atau beberapa gigi pada rahang atas
dan atau rahang bawah, dapat juga berupa kehilangan gigi seluruhnya pada rahang atas atau pada
rahang bawah. Kehilangan gigi seluruhnya dapat terjadi pada rahang atas saja atau rahang bawah
saja. Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan Penuh Tunggal dalam lingkup penatalaksanaan
termasuk berdasarkan sisa gigi dan jaringan pendukung yang tersisa serta bahan yang digunakan.
Referensi:
1. Heartwell CM., Rahn AO., Syllabus of Complete Dentures. Lea & Febinger, Philadelphia
1984.
2. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment for
Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
3. Laney MR., Gibilisco JA. Diagnosis and Treatment in Prosthodontics. Philadelphia. Lea &
Febiger. 1983
4. Rahn AD, Heartwell CM. Textbook of Complete Dentures. Philadelphia. Lea & Febiger.
1993
BAB 3
EVALUASI PENILAIAN
Tim Blok:
No. NAMA
1 drg. Ifwandi, Sp. Pros
2 drg. Siti Coryniken
Narasumber:
No. NAMA
1 drg. Liana Rahmayani, Sp.Pros
2 drg. Ifwandi, Sp.Pros
3 drg. Pocut Aya Sofya, Sp. Pros
4 drg. Syahrial, Sp. Pros
5 drg. Fakhrurrazi, Sp.BM
TUTORIAL 3 TUTORIAL 4
No NIM Nama Mahasiswa No NIM Nama Mahasiswa
1 1613101010032 Ulva Hanifah 1 1613101010005 Sasmita Prima Dani
2 1613101010062 Poeja Asdini 2 1613101010003 Arie Amaliyah Ananda Zebua
3 1613101010048 Kd. Katherina Hasan 3 1613101010022 Syarifah Syafira
Dewa Judhistira
4 1613101010034 4 1613101010058 Cornelia Alhusni
Guntara
5 1613101010053 Adam Farizan 5 1613101010047 Farzad Ichsani Fuady
6 1613101010021 Delfara Sofiana 6 1613101010030 Muhammad Alif Satrio
7 1613101010041 Syahidah Faiz Damanik 7 1613101010025 Siti Ramlah
8 1613101010006 Silvi Sulistina 8 1613101010024 Husna Fadliza Elrawy
9 1613101010054 Farah Naufal Riftya 9 1613101010037 Syifa
10 1613101010004 Amalia Hidayana
TUTORIAL 5 TUTORIAL 6
No NIM Nama Mahasiswa No NIM Nama Mahasiswa
Dwi Fadhilla Rahmiyenni
1 1613101010001 1 1613101010013 Nabila Beutari
Ikhwan
2 1613101010008 Syifa Maulina 2 1613101010045 Zuhra Marfirah
3 1613101010035 Geubrina Fitriananda 3 1613101010026 Hariyati
4 1613101010015 Fatin Rizka 4 1613101010049 M Ilham Akbar
5 1613101010042 Fikri Rozan 5 1613101010040 Muhammad Agus Rizki
6 1613101010018 Maya Mulyani 6 1613101010056 Fatma Suci Srikandi
7 1613101010010 Adellya Tasya Sukma 7 1613101010036 Salwa Dwini Kariza
8 1513101010062 Meutia Komala Putri 8 1613101010043 Syarifah Ulima Shabrina
9 1513101010063 Talitha Nabila 9 1613101010046 Khairun Nisa