Anda di halaman 1dari 2

Hestieyonini et al., Prevalensi Pencabutan Gigi Sulung dan Permanen........

Prevalensi Pencabutan Gigi Sulung dan Permanen di RSUD Genteng,


Puskesmas Mayang, dan Puskesmas Pakusari

aikimaloklusi, untukalasan estetik, dan juga

Desilia N.P., Dita N.E., Windy I.K., Hestieyonini H.


Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: DPU@unej.ac.id

Abstrak

Pencabutangigimerupakansuatutindakanmengeluarkangigidarisokettulang alveolar. Faktor yang


seringkali menjadiindikasipencabutangigiialahkaries, danpenyakit
periodontal.Kehilangangigidapatmenjadikerugianbagipasienkarenadapatmengurangiefisiensipengunyahan,
malposisigigi, masalahpadatemporo mandibular joint, danmasalah di
dalamronggamulutlainnya.Sekaranginiangkakasuspencabutangigimasihterbilangtinggi,
sehinggamenjaditugaspentingbagiseluruhlapisanmasyarakatuntukmembangunperilakusadarakankesehatan
gigidanmulut. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui prevalensi pencabutan gigi di RSUD
Genteng, Puskesmas Mayang, dan Puskesmas Pakusari pada periode 06 April-16 Mei 2015. Data yang
diambil merupakan data kunjungan pasien yang dilakukan pencabutan gigi pada periode 06 April-16 Mei
2015. Hasil data kunjungan dari ketiga tempat berdasarkan jenis kelamin, laki-laki berjumlah 247 orang
(37,94%) sedangkan perempuanberjumlah 404 orang (62,06%). Berdasarkan usia menunjukan pada usia
0 4 tahun terdapat 1 pencabutan(0,39 %), usia 514 tahun terdapat 176 pencabutan (69,01%), usia 15-
44 tahun terdapat 52pencabutan (20,39%), usia 45-54 tahun terdapat 14 pencabutan (5,49%), sedangkan
usia 55 tahun ke atas terdapat 12 pencabutan (4,71%). Berdasarkan penyebab pencabutan gigi diketahui
terdapat tiga penyebabpencabutan gigi yaitu persistensi gigi, penyakit
pulpadanperiapikal,danperiodontitis.

Kata Kunci: pencabutan gigi, penyakit pulpa dan periapikal, persistensi gigi.

Pencabutangigimerupakansuatu tindakan kepentingan perawatan orthodontik atau


mengeluarkan gigi dari soket tulang alveolar. prostodontik. Pencabutan gigi terkadang tidak bisa
Pencabutan gigi paling banyak dilakukan karena dilakukan karena berbagai faktor, seperti kelainan
karies, selain karies ada penyakit periodontal, sistemik (diabetes melitus, hipertensi, leukemia
supernumerary teeth, gigi impaksi, gigi yang sudah yang tidak terkontrol, kehamilan, kelainan
tidak dapat lagi dilakukan perawatan endodontik, perdarahan) dan kelainan lokal (perikoronitis akut,
gigi yang terlibat kista dan tumor, gigi yang terlibat oedem berat, abses dentoalveolar akut, dan
fraktur rahang. Tindakan pencabutan gigi dapat sebagainya).1,2
dilakukanjugapadagigisehatdengantujuanmemperb

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2013, I (1): 1-2


Hestieyonini et al., Prevalensi Pencabutan Gigi Sulung dan Permanen........ 2

Tindakanpencabutangigimerupakanpilihanterakhirb berdasarkanusiadanppencabutandapat dilihat


ilamanagigipasiensudahrusakdantidakdapatdirawatl padagambar 1.
agi.Banyakdiantarakalanganmasyarakat yang
sudahmengertiakanpentingnyamempertahankangigi Gambar 1. Distribusi data kunjungan berdasarkan
didalamronggamulut, namuntidaksedikitjuga yang usiadanterapipencabutangigi.
masihbelummengertidancenderunguntukmencabutg
igi yang rusakdaripadamerawatgigi.
Kurangnyaedukasiakankesehatangigidanmulutmeru
pakansalahsatufaktor yang mempengaruhi orang
untukmencabutgigi yang masihbisadipertahankan.
Kehilangangigidapatmenjadikerugianbagipasienkar
enadapatmengurangiefisiensipengunyahan,
migrasidanrotasigigi, masalahpadatemporo [1] Ismah, N., Siregar, E., dan Hoesin, F. Kuat Rekat Tarik dan Geser
Bahan Bonding Pada Perekatan Awal Braket dengan Pengetsaan dan
Perekatan Ulang Tanpa Pengetsaan (Penelitian Laboratorik).
mandibular joint (TMJ) Indonesian Journal of Dentistry, 14(3) (2007):181-185.
[2] Utami, Sri. Memilih Bracket Direct-Bonding yang Paling Baik
,danmasalahdidalamronggamulut lainnya.3 Menggunakan Konsep ARI (Telaah Pustaka). Majalah CERIL XII(3)
(2003):109-112.
[3] Brantley, William A. dan Eliades, Theodore. Orthodontic Materials
Scientific. New York: Thiemme Stuttgart (2001).
[4] Amiatun. Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser
Perlekatan Braket Logam. Tesis. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Metode Pengumpulan Data Sumatera Utara Medan (2009).
[5] Putriyanti, F., Herda, E., dan Soufyan, A. Pengaruh Saliva Buatan
Terhadap Diametral Tensile Strength Microfine Hybrid Resin
Data kunjungan diperoleh dari tiga Composite yang Direndam dalam Minuman Isotonic. Jurnal PDGI
Vol.61(1) (2012):43-47.
tempatpelayanan kesehatan yaitu di RSUD [6] Anusavice, Kenneth J. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran
Gigi. Edisi 10. Jakarta: EGC (2003).
Genteng, Puskesmas Mayang, dan Puskesmas
Pakusari selama kegiatan PKL IKGM IV pada
periode 6 April-16 Mei 2015. Data yang diambil
yaitu data kunjungan pasien yang melakukan
pencabutan gigi di Poli Gigi RSUD Genteng,
Puskesmas Mayang, dan Puskesmas
Pakusari.Variabel data ialah umur, jenis kelamin,
danpenyebab pencabutan gigi sulung. Data
yangdikumpulkan diolah secara manual dan
disajikandalam bentuk grafik.
Hasil
Data yang diperoleh dari ketiga tempatpelayanan
yaitu di RSUD Genteng, Puskesmas Mayang, dan
Puskesmas Pakusari adalahberjumlah 255 kasus
pencabutan gigi. Datakunjungan yang diperoleh

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2013, I (1): 1-2

Anda mungkin juga menyukai