Anda di halaman 1dari 16

Requirement :

1. Scalling kalkulus supra dan subgingiva


2. Root planing
3. Perawatan kasus simple
4. Perawatan kasus kompleks
5. Splinting atau night guard
6. Occlusal adjusment
7. Bedah ( kuretase/gingivektomi/gingivoplast/osteoplast/frenektomy/bedah flap)
8. Asistensi Bedah

Nama Mahasiswa : Wahyu Purnama Opita,S.KG


NIM : 04074881517017

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015

PENGELOLAAN PASIEN

SCALLING KALKULUS SUPRA DAN SUBGINGIVA


Mahasiswa wajib melakukan kontrol plak sebelum melakukan tindakan apapun terhadap
pasien, dengan melakukan motivasi, edukasi dan instruksi mengenai kontrol plak pada pasien
saat kunjungan pertama. Pasien diajarkan cara menyikat gigi yang baik dan benar sesuai metode
yang sudah pernah diajarkan. Setelah itu diwajibkan mengisi skor kalkulus indeks pada tiap
pasien dan ditulis di status kepaniteraan.
Selanjutnya pembimbing akan memeriksa status tersebut untuk kemudian dilanjutkan
tindakan scalling dan root planning (bila perlu) dengan menggunakan jet scaller bilamana sudah
pernah melakukan scalling dengan metode manual. Setelah bersih dilanjutkan dengan
penyelesain dan penyelesaian.
Mahasiswa dapat mengumpulkan jumlah nilai max 30 untuk scalling dan root planning,
dengan mengumpulkan setiap tindakan masing masing pasien tergantung skor kalkulus
indeksnya (nilai 0,5 untuk IK = 0 1,00 , nilai 1 untuk IK = 1,01 2,00 dan nilai 2 untuk IK =
2,01 3,00)

PERAWATAN GINGIVITIS / PERIODONTITIS KOMPLEKS


Semua kegiatan yang dilakukan pada scalling termasuk pada perawatan ini ditambah
pengisian kartu status periodonsi dan tindakan root planning pada kasus yang melibatkan lebih
dari 2 (dua) regio dengan diagnosis yang sama atau lebih dari 2 (dua) diangnosis dalam satu
pasien.
Mahasiswa wajib mengerjakan satu kasus dengan tindakan perawatan
gingivitis/periodontitis kompleks.
Penatalaksanaan serta komponen penilaian pada kasus perawatan gingivitis/periodontitis
kompleks adalah sebagai berikut :

Indikasi kasus

Indikasi kasus untuk perawatan/tindakan dapat dilakukan oleh semua pembimbing klinik,
sejak awal kunjungan pertama pasien atau saat pasien sudah memperoleh perawatan/tindakan dari
mahasiswa yang akan merawat atau mahasiswa lain yang akan melakukan perawatan
gingivitis/periodontitisnya. Namun bila saat diskusi ternyata kasus yang diajukan tidak memenuhi
persyaratan dan kriteria yang ditentukan, mahasiswa wajib mengganti pasien untuk kasus
perawatan gingivitis/periodontitis.

Pengisian Kartu Status

Menetapkan diagnosa dan pengisian status periodonsi. Untuk menetapkan diagnosis,


pasien perlu dilakukan anamnesis pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologis, foto klinis serta
casting model melalui pencetakan rahang untuk model studi pada pengisian status. Lalu pasien
diperiksa kebersihan mulutnya dengan pemeriksaan HYG, tingkat peradanggan gingivanya
dengan PBI dan OHIS nya juga. Bila pasien menderita kelainan sistemik dilakukan rujukan ke
dokter spesialis bila perlu.
Evaluasi

Setelah dilakukan perawatan fase I, seminggu kemudian pasien datang untuk dilakukan
evaluasi. Pasien dinyatakan telah selesai perawatan kasus gingvitis/periodontitisnya bilamana
pasien telah mampu menunjukkan motivasi dengan meningkatnya presentase HYG dan
menurunnya skor PBI. Evaluasi indeks dilakukan minimal sebanyak 3x kunjungan setiap
minggunya. Pasien dianggap masih harus melanjutkan perawatan kasus
gingivitis/periodontitisnya dan atau bahkan melanjutkan perawatannya ke fase berikutnya
bilamana keadaan klinis gingival secara estetik tidak menunjukkan perbaikan yang bermakna
atau kondisi pocket belum tereleminer dengan baik meskipun sudah dilakukan perawatan yang
baik dan benar. Mahasiswa harus meminta persetujuan pembimbing untuk melanjutkan ke fase II,
dengan catatan pasien harus menunjukkan peningkatan presentase HYG dan menurunnya skor
PBI yang bermakna, sebab tindakan bedah yang dilakukan terhadap pasien akan sis-sia dan
berakibat terjadinya rekurensi penyakitnya bilamana syarat tersebut tidak terpenuhi.

Diskusi Kasus

Pasien dengan indikasi tindakan perawatan gingivitis/periodontitis harus didiskusikan


terlebih dahulu dengan pembimbing bagian periodonsi. Mahasiswa harus menyiapkan : kartu
status periodontal yang sudah terisi lengkap, foto klinis pasien, foto rontgen, model studi, alat dan
bahan, prosedur s/d rencana perawatan sampai prosedur kontrol plak kepada pasien. Ketika kasus
yang dikerjakan harus dilanjutkan ke fase selanjutnya, mahasiswa juga harus menjalankan diskusi
keduanya.

PERAWATAN BEDAH

Setiap mahasiswa wajib melakukan perawatan pasien penyakit periodontal secara lengkap
yang memiliki indikasi bedah sebanyak satu kasus. Satu pasien dapat dikerjakan lebih dari satu
mahasiswa bilamana kasus yang terdapat pada pasien tersebut melibatkan lebih dari satu regio.
Pasien yang diperkirakan dapat dijadikan kasus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
pembimbing.

Penatalaksanaan serta komponen penilaian pada kasus bedah periodontal adalah sebagaii
berikut :

Indikasi Kasus
Indikasi kasus untuk perawatan/tindakan dapat dilakukan oleh semua pembimbing klinik,
sejak awal kunjungan pertama pasien atau saat pasien sudah memperoleh perawatan/tindakan dari
mahasiswa yang akan merawat atau mahasiswa lain yang akan melakukan perawatan bedahnya.
Namun bila saat diskusi ternyata kasus yang diajukan tidak memenuhi persyaratan dan kriteria
yang ditentukan, mahasiswa wajib mengganti pasien untuk kasus perawatan bedahnya.

Pengisian Kartu Status

Menetapkan diagnosa dan pengisian status periodonsia. Untuk menetapkan diagnosa,


pasien perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologis, foto klinis serta
casting model melalui pencetakan rahang untuk model studi pada pengisian status. Lalu pasien
diperiksa kebersihan mulutnya dengan pemeriksaan HYG, tingkat peradangan gingivanya dengan
PBI dan OHIS nya juga. Bila pasien menderita kelainan sistemik dilakukan rujukan ke dokter
spesialis bila perlu.

Evaluasi

Setelah dilakukan perawatan fase I, seminggu kemudian pasien datang untuk dilakukan
evaluasi. Pasien dinyatakan telah siap untuk dilakukan bedah bilamana pasien telah mampu
menunjukkan motivasi dengan meningkatnya presentase HYG dan menurunnya skor PBI.
Evaluasi indeks dilakukan sebanyak 3x dengan kunjungan berkala 5-7 hari. Pasien dianggap tidak
layak untuk dilakukan prosedur bilamana pasien tidak menunjukkan peningkatan presentase
HYG dan menurunnya presentase PBI yang bermakna, sebab tindakan bedah yang dilakukan
terhadap pasien akan sis-sia dan berakibat terjadinya rekurensi penyakitnya.

Diskusi Kasus

Pasien dengan indikasi tindakan bedah didiskusikan terlebih dahulu dengan pembimbing
bagian periodonsi. Mahasiswa harus menyiapkan : kartu status periodontal yang sudah terisi
lengkap, foto klinis pasien, foto rontgen, model studi, alat dan bahan, prosedur tindakan, tekhnik
bedah, cara penjahitan, pemasangan pek periodontal sampai instruksi kepada pasien.

Pelaksanaan Bedah

Kasus pasien yang sudah didiskusikan dengan pembimbing, dibuatkan perjanjian untuk
dilakukan tindakan bedah. Tindakan sebaiknya dilakukan di pagi hari. Sebelum tindakan
dilakukan lakukan pengukuran tekanan darah terlebih dahulu. Jangan lupa lakukan pengisian
INFORM CONCENT. Pemberian segalaobat-obatan premedikasi maupun postmedikasi harus
dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing.

Laporan Rekam Medik Kasus

Mahasiswa diwajibkan membuat laporan rekam medik kasus selambat-lambatnya satu


bulan setelah kontrol terakhir pasien. Laporan ini dibuat dengan ketentuan :

a. Pada judul laporan memuat jenis dan bagian regio tindakan bedah.
b. Bab I memuat informasi kasus disertai foto klinis dan radiologisnya.
c. Bab II memuat prosedur tindakan bedah dari awal kontrol plak s/d kontrol akhir dari foto
klinis dan radiologis dari masing-masing tahapan.
d. Bab III memuat kesimpulan dan saran.
e. Lampirkan semua fotokopi status pasien dan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang
lainnya.

Kasus-kasus yang diindikasikan untuk bedah periodonsia :

*dengan ketentuan-ketentuan lain sesuai kebijakan masing-masing pembimbing bedah


periodonsia.

Kuretase poket dengan konsistensi dinding udematus, dimana kedalaman poket < 4 mm
(poket gingival) dan < 6 mm (poket periodontal). Minimal pada satu regio untuk satu
mahasiswa.
Gingivektomi poket dengan konsistensi fibrotik, dengan jenis poket supraboni, dengan atau
tanpa abses periodontal/overgrowth gingival tidak melewati batas attached gingiva. Minimal
pada satu regio untuk satu mahasiswa.
Gingivoplasti overgrowth gingival yang disebabkan faktor etiologi lokal saja, dengan atau
tanpa adanya hyperplasia gingival pada pasien perokok dan atau yang mengalami gangguan
estetik, yang tidak melewati batas attached gingival (minimal 3-5 x perawatan dengan
tingkatan perbaikan 90%). Minimal satu kasus untuk satu mahasiswa.
Osteoplasti poket supraboni dengan atau tanpa kerusakan tulang secara horizontal yang
tidak lebih dari sepertiga apikal, dengan atau tanpa keterlibatan furkasi derajat 2 (dua), dan
atau kondisi resesi gingival sampai klasifikasi kelas III Miller, dan atau dengan kehilangan
tulang pada tidak lebih dari 1 (satu) dinding (bukal saja/palatal, lingual saja). Minimal satu
regio untuk satu mahasiswa.
Frenektomy frenulum labialis yang tinggi, dengan atau tanpa adanya diastema sentral,
dengan atau tanpa adanya indikasi/rujukan untuk perawatan orthodontik. Satu kasus untuk satu
mahasiswa.
Perawatan kasus khusus kasus TMJ disorder, dengan satu atau lebih etiologi, dimana salah
satunya berkaitan dengan kebiasaan bruxism, bruxomania, trauma oklusi atau faulty dentistry.
Satu kasus untuk satu mahasiswa.

KASUS PILIHAN

Mahasiswa dapat memilih salah satu dari kasus pilihan (wajib), baik itu selective grinding
atau splinting interdental dengan menggunakan ligature wire tekhnik Continuous Wire Splint atau
Uncontinuous Wire Splint. Minimal pada satu regio untuk satu mahasiswa.

PEMBOBOTAN NILAI AKHIR BAGIAN PERIODONSIA

Masing-masing pekerjaan memiliki bobot sebagai berikut :

1. Scalling kalkulus supra dan subgingiva


2. Root planing 3 regio
3. Perawatan kasus simple
4. Perawatan kasus kompleks
5. Splinting atau night guard
6. Occlusal adjusment
7. Bedah ( kuretase/gingivektomi/gingivoplast/osteoplast/frenektomy/bedah flap)
8. Asistensi Bedah
PENILAIAN

a. SCALLING SUBGINGIVA + ROOT PLANNING

Nama Pasien Skor kalkulus Nilai Tindakan Nama


/, usia Indeks (0,5-1,0-2,0) Paraf Asisten

Nilai akhir = nilai tindakan =

Tanggal :
Mengetahui,
drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS
b.Perawatan kasus simple non bedah

Nama Pasien Status s.d Tindakan Nama Paraf Asisten


Diskusi
/ , usia R/ terapi Initial Treatment (tanggal kontrol akhir
b. Max = 35
(tanggal mulai) a. Max = 15 c. Max = 50 selesai perawatan)

Nilai akhir =

Tanggal :
Mengetahui,
drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS
c. Perawatan kasus kompleks

Nama Pasien Status s.d Tindakan Nama Paraf Asisten


Diskusi
/ , usia R/ terapi Initial Treatment (tanggal kontrol akhir
d. Max = 35
(tanggal mulai) c. Max = 15 c. Max = 50 selesai perawatan)

Nilai akhir =

Tanggal :
Mengetahui,
drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS
d.Kasus pilihan (wajib)
Night guard/splinting interdental

Nama Pasien Status s.d R/ terapi Diskusi Tindakan Nama Paraf Asisten
/ , usia a. Max = 15 b. Max = 35 c. Max = 50 (tgl Pelaksanaan)

Tanggal :
Mengetahui,

drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS

e. Kasus wajib
Occlusal Adjusment

Nama Pasien Status s.d R/ terapi Diskusi Tindakan Nama Paraf Asisten
/ , usia d. Max = 15 e. Max = 35 f. Max = 50 (tgl Pelaksanaan)
Tanggal :
Mengetahui,

drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS


f. Bedah
(kuretase/gingivektomi/gingivoplasti/osteoplasti/fre nektomi)

Status s.d Tindakan Laporan Presentasi


Nama Pasien Diskusi Nama Paraf
R/ terapi PreOp,Op,PostOp Kasus Kasus
/ , usia b. Max = 20 Asisten
a. Max = 10 c. Max = 30 d. Max = 25 e. Mak = 15

Nilai akhir =

Tanggal :
Mengetahui,

drg. Asti Rosmala Dewi, MM.Sp.Perio,MARS


g. Asisten bedah periodontal (wajib)

Nama Pasien /, Usia :


Kasus Bedah (d/) dan Perawatan (th/) :
Nama Operator dan Tanggal Pelaksanaan :
Sebagai Asisten Bedah I/II/III :

Mengetahui Asisten Bedah


Nilai dan Paraf Asisten (NIP)

( )

Nilai kegiatan kepaniteraan klinik


Bagian periodonsia (skill)

Nilai =

Semua berkas untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan klinik bagian periodonsiatelah


selesai dikerjaan oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Nama Mahasiswa : ..........................................................................


NIM : ..........................................................................
Tanggal Penyelesaian : ..........................................................................

Menyetujui,

Departemen Periodonsia

( drg. )

NIP :

Penilaian pada tahap pelaksanaan kasus bedah

Kuretase
1. Pre Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asistensi Operasi
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Kuretase
e. Penyelesaian
3. Post Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi
Gingivektomi
1. Pre Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent

2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Dasar Poket
e. Tehnik Insisi
f. Tehnik Diseksi
g. Reshaping Jaringan
h. Aplikasi Periodontal Plak
i. Penyelesaian
3. Post Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

Osteoplasti
1. Pre Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal + Derajat Kerusakan Tulang Alveolar
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik RefleksiFlap
e. Tehnik Osteoplasty (Reduksi tulang, reshaping, rekonturing) no. 8
f. Tehnik Penjahitan no. 5,0 / 4,0
g. Penyelesaian
3. Post Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

gingivoplasti
1. Pre Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Batas Deepitelisasi
e. Tehnik Pengasahan Gingiva
f. Aplikasi Periodontal Pek
g. Penyelesaian
3. Post Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

frenotomy
1. Pre Operative
a. Operator
b. Pasien
c. Asisten Operator
d. Premedikasi
e. Fungsi Vital
f. Inform Concent
2. Operative
a. Tehnik Probing
b. Pengukuran Indeks Periodontal
c. Tehnik Anaestesi
d. Tehnik Penentuan Proyeksi Batas Pemotongan Frenulum
e. Tehnik Insisi
f. Tehnik Suturing
g. Aplikasi Periodontal Pek
h. Penyelesaian
3. Post Operative
a. Instruksi Pasien
b. Post Medikasi

Anda mungkin juga menyukai