OLEH:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
drg. SUFIYANI HUSNAH
NIP. 198708072022032005
NDH. 33
Menyetujui:
a.n KEPALA BPSDMD PROVINSI SUMATERA SELATAN
KEPALA BIDANG PK MANAJERIAL
DAFTAR ISI
(RANCANGAN)
ii
Hal
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu dengan Metode AKPK.....23
Tabel 2.2 Penetapan Isu Utama Berdasarkan Metode AKPK........................24
Tabel 2.3 Matrik Rancangan Kegiatan...........................................................27
Tabel 2.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi.........................................51
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan.............................................................................52
Tabel 2.6 Prediksi Kendala dan Antisipasi....................................................53
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 RSKGM Provinsi Sumatera Selatan............................................... 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSKGM Provinsi Sumatera Selatan .............. 8
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail dalam Pasal 3 UU
ASN yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas,
tanggung jawab pada pelayan publik, berkompeten dan profesional dalam bertugas.
Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan
karakter dalam mencetak PNS.
1
dalam upaya mewujudkan pribadi ASN yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) dan dapat mengimplementaskan nilai Kedudukan dan
Peran PNS menuju terwujudnya Smart ASN di tempat tugas masing-masing selama
masa jabatannya di masa yang akan datang.
2
Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat jalan
maupun rawat inap harus memiliki Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP):
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter, sesuai dengan
kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap
(paket) kepada satu pasien dengan satu patologi / penyakit, dari awal sampai dengan
akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap ) .
Pasal 23 Peraturan Menteri Kesehatan No 2052/Menkes/Per/X/2011 Tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran :
1) Dokter atau dokter gigi dapat memberikan pelimpahan suatu tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya
secara tertulis dalam melaksanakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi.
2) Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya dapat dilakukan dalam keadaan di mana terdapat kebutuhan pelayanan yang
melebihi ketersediaan dokter atau dokter gigi di fasilitas pelayanan tersebut.
(3) Pelimpahan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
3
pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien diperlukan komitmen dan
tanggung jawab dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya. Agar komunikasi antara Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan dan dokter jaga dapat selalu berjalan efektif dan efisien maka diperlukan
media khusus yaitu media social whatsapp grup khusus untuk pelaporan diagnosis
dan tindakan dari dokter jaga sehingga walaupun DPJP tidak sedang di tempat masih
bisa tetap dapat memantau tindakan kedokteran yang sedang berjalan.
1, Tujuan
4
2. Manfaat
a. Bagi Peserta
Mendukung visi dan misi UPTD Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
c. Bagi Stakeholder
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Gambar 2.1 Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Provinsi Sumatera Selatan
terletak di jalan Kol. H. Burlian Km. 6 Palembang yang beroperasional mulai
bulan Februari tahun 2013. Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut merupakan Unit
Pelaksana teknis Dinas Provinsi Sumatera Selatan yang melayani kebutuhan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan kapasitas 12 tempat tidur.
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera
Selatan telah terakreditasi dengan lulus tingkat PERDANA yang disahkan pada
tanggal 17 Januari 2018 berlaku sampai dengan 4 Desember 2020. 6
6
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan
keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 435/KPTS/BPKAD/2016 tanggal
18 Juli 2016 telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus yang menerapkan
Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Berikut ini merupakan profil RSK. Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan
Nama Rumah Sakit : RSK Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan.
Kelas :C
Email : rskgm.provsumsel@yahoo.com
7
2. Struktur Organisasi
KEPALA RSK
GIGI DAN MULUT
Pelayanan Gizi
Pelayanan CSSD
8
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
1. Visi dan Misi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumsel
a. Visi
b. Misi
3. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait dan lintas sector maupun pihak
swasta untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam upaya
pencegahan penyakit gigi dan mulut.
5.Menjadikan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Prov. Sumatera Selatan
sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan gigi.
1) Pro Rakyat
9
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kemenkes selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik
untuk rakyat.
2) Inklusif
3) Responsif
4) Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien.
10
5) Bersih
Peserta pelatihan adalah ahli pertama pada UPTD Rumah Sakit Khusus Gigi
dan Mulut. Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional dokter gigi menurut
Kepmenpan Nomor 141 tahun 2003 sebagai berikut :
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat
pertama;
11
12.Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut;
17.Menguji kesehatan;
Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN adalah Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel,Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Hal ini berdasarkan kode etik dan kode perilaku yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Negara dan Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Republik Indonesia
12
Nomor 20 Tahun 2021. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK adalah panduan perilaku
bagi ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
13
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill) dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan
dan perilaku seseorangsesuai tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga
digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai yang
profesional dan kompetitif.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan, yang spesifik berkaitan
dengan bidang teknis jabatan.
b. Kompetensi Manajerial, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan untuk 12 memimpin dan/atau
mnengelola unit organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural, yaitu yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama,
suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai moral,
emosi dan prinsip yang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.
Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang- Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang ASN adalah adanya hak pengembangan pegawai
14
sekurangkurangnya 20 (dua puluh) jam pelajaran bagi PNS dan maksimal 24
(dua puluh empat) jam pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK).
Kompeten memiliki 3 kode etik perilaku ASN, yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dari harmonis
adalah bersangkut paut dengan harmoni; seiya sekata. Menerapkan sikap yang
menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis tidak hanya berlaku untuk sesama ASN
di lingkup kerja, tapi juga berlaku bagi stakeholders. Sikap dan perilaku ini bisa
ditunjukkan dengan toleransi, empati dan keterbukaan terhadap perbedaan, serta
dengan mengacu pada 12 Kode Etik ASN yang tertuang dalam Pasal 5 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014. Dalam mewujudkan suasana harmoni, ASN
harus bersikap netral dan adil, tidak memihak padasatu golongan/kelompok dan
tidak berlaku diskriminatif dan harus objektif. ASN harus bisa mengayomi
kepentingan minoritas dan memiliki sikap toleran atas perbedaan, suka
menolong dan dapat menjadi figure dan teladan di lingkungan masyarakat.
Kode etik perilaku yang terkandung pada sikap Harmonis, yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara. Secara
etimologis,istilah “loyal” diadaptasi dari Bahasa Perancis “Loial” yang artinya
mutu dari sikap setia.Secara harfiah, loyal berarti setia atau suatu kesetiaan.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
15
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara,
disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(World Class Government), pemerintah telah meluncurkan Core Values ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa.
Loyal merupakan salah satu core value penting yang harus dimiliki dan
diimplementasikan oleh setiap ASN. Cara untuk membangun perilaku loyal,
antara lain dengan membangun rasa kecintaan dan memiliki, meningkatkan
kesejahteraan, memenuhi kebutuhan rohani, memberikan kesempatan
peningkatan karir dan melakukan evaluasi kinerja secara berkala. Adapun
panduan kode etik perilaku loyal adalah:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang membuat seorang aparatur
harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.
Siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin 14 tertinggal. Adaptasi
dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreatifitas.
Setiap pegawai harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku
tangan. Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan.
Adapun kode etik perilaku Adaptif antara lain:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.
c. Bertindak proaktif.
16
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak
dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam pembangunan, dapat mempercepat pencapaian suatu
visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama
dapat menghasilkan nilai tambah dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis.
Panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
17
terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya, maka ASN memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta menjunjung tinggi martabat
ASN dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2. Smart ASN
Era digitalisasi mendesak setiap aspek untuk memahami pentingnya peran
dari dunia digital, salah satunya pegawai ASN. Era digitalisasi memberikan
kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari
kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat bidang
komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi semakin
kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun
dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu
18
melalui jejaring sosial. Jejaring sosial membuat manusia terhubung satu sama
lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebar luaskan dengan cepat.
Pada era digitalisasi, ASN dituntut untuk menjadi Smart ASN yang
memahami perkembangan dan pengoperasian digital di dunia kerja. ASN
diharapkan dapat memiliki karakter yang efektif, efisien, inovatif, dan memiliki
kinerja yang bermutu dalam penyelenggaraan program pemerintah, khususnya
program literasi digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi
literasi digital dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja.
Nilai-Nilai Smart ASN adalah sebagai berikut:
a. Berintegritas, yaitu adanya keselarasan antara hati dan tindakan serta
senantiasa mengedepankan kejujuran.
b. Nasionalisme, yaitu bahwa ASN harus mempunyai jiwa cinta tanah air yang
tinggi.
c. Profesional, yaitu mempunyai kemampuan yang tinggi serta bekerja dengan
berdasarkanaturan yang berlaku.
d. Wawasan global, yaitu memiliki pandangan yang luas, serta mengetahui
bagaimana caramenghargai perbedaan seperti perbedaan ras, warna kulit,
ideologi, dan nasionalisme.
e. Menguasai IT, yaitu ASN dituntut untuk tidak gagap teknologi, yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan
efektifitas dan efisiensi.
f. Menguasai bahasa asing, yaitu memiliki kemampuan menguasai bahasa
asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan lain-lain di samping
kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
g. Hospitality, yaitu memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya,
manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap melakukan aktivitas dan
pekerjaan.
19
h. Network, yaitu memiliki jaringan yang luas dan mampu menjaga jaringan
tersebut baik dalam satu instansi maupun dengan instansi lain.
i. Enterpreneur, yaitu jiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya
keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam
menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab.
Berkaitan dengan laporan aktualisasi ini sumber isu yang diangkat berasal dari
Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan
inisiatif penulis dengan persetujuan mentor, dan penugasan dari atasan. Semuanya
akan disimkronkan sesuai dengan keterkaitan materi BerAKHLAK, manajemen
ASN, smart ASN.
20
negatif, untuk semua yang terlibat dalam proses pelayanan
kesehatan.
Deskripsi isu : Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah sektor rumah sakit
yang memberikan pelayanan pertama pada pasien gawat
darurat dengan cepat, tepat dan cermat untuk mencegah
terjadinya kematian atau kecacatan. Oleh karena itu
dibutuhkan response time (waktu tanggap) yang tepat dan
efisien sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan
awal. Response time menjadi indikator keberhasilan
penanganan medik dan dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan gawat darurat di IGD.
Kondisi ideal : Rensponse time yang cepat dan tepat sehingga pasien
segera bisa ditangani dengan cepat.
21
dengan benar tentu akan menyebabkan kegagalan saluran
akar.
Deskripsi isu :pasien usia lanjut seringkali sudah letih ketika dipanggil
untuk melakukan perawatan gigi ataupun pencabutan
gigi.. Sedangkan biasanya pasien lansia ini mempunyai
keluhan sistemik juga seperti hipertensi ataupun diabetes.
Sehingga ketika akan dilakukan perawatan atau
pencabutan kondisi pasien sudah tidak ideal dilakukan
perawatan.
F. ANALISIS ISU
22
AKPK merupakan singkatan dari Aktual, Kekhayalakan, Problematik, dan
Kelayakan.
3. Problematik, yaitu Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
5. Hasil akhir dari tahapan ini adalah pengelompokan isu sesuai dengan grade. Isu
dengan grade tertinggi merupakan isu yang akan diprioritaskan untuk rancangan.
Grade isu didapat dengan memberikan score 1 sampai dengan 5
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2.1 Bobot penetapan kriteria kualitas isu dengan metode AKPK
23
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPK dapat
dilihat pada tabel di bawah
24
UPTD Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan” dan
selanjutnya akan disinkronkan sesuai dengan keterkaitan materi BerAKHLAK,
manajemen ASN, dan Smart ASN.
25
H. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya komunikasi antara Dokter Jaga dan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dalam memberikan asuhan medis.
4. Belum adanya pemberian prioritas jam perawatan di bagian admisi pada pasien
compromised medis
“ Belum optimalnya komunikasi antara Dokter Jaga dan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dalam memberikan asuhan medis”.
2. Melakukan sosialisasi pada Dokter Jaga dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) mengenai akan dibuat whatsapp grup khusus dokter jaga dan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan.
3. Membuat whatsapp grup khusus dokter jaga dan Dokter Penanngung Jawab
Pelayanan (DPJP) dalam memberikan asuhan medis kepada pasien.
4. Melakukan evaluasi efektifitas digitalisasi komunikasi dari dokter jaga dan DPJP.
26
No Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Tahapan Penguatan
Kegiatan Hasil Mata
Tabel 2.3 Matriks PelatihanAktualisasi
Rancangan Visi-Misi Organisasi Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Berkonsultasi = Screenshoot Keterkaitan dengan Kegiatan yang 1) Pro Rakyat
konsultasi dengan mentor wa nilai dasar dilakukan sesuai •Dalam penyelenggaraan
sekaligus mengenai -Foto BerAKHLAK: dengan visi dan misi pembangunan kesehatan,
meminta rancangan -Video Akuntabel UPTD Rumah Sakit Kemenkes selalu
persetujuan aktualisasi, Melaksanakan tugas Khusus Gigi dan mendahulukan
dengan menggunakan dengan Mukut, yaitu: kepentingan rakyat dan
mentor media virtual jujur, bertanggung harus menghasilkan yang
mengenai (whatsApp, jawab, a. Visi terbaik untuk rakyat.
rancangan email), ataupun cermat, “Menjadi Rumah Sakit • Diperolehnya derajat
aktualisasi tatap muka disiplin dan Rujukan Gigi dan kesehatan yang setinggi–
berintegritas tinggi. Mulut terdepan di tingginya bagi setiap
Konsultasi dilakukan Indonesia, sebagai orang adalah salah satu
dengan integritas pusat pendidikan, hak asasi manusia tanpa
yang pelatihan dan membedakan suku,
tinggi,transparan, pelayanan gigi dan golongan, agama, dan
cermat, dan mulut yang status sosial ekonomi.
bertanggung jawab atas professional dan 2) Inklusif
segala perbaikan berstandar •Semua program
yang diberikan. internasional.” pembangunan kesehatan
Tidak harus melibatkan semua
menyalahgunakan pihak, karena
kewenangan jabatan. b. Misi pembangunan kesehatan
Konsisten dalam 1.Memberikan tidak mungkin hanya
menjalankan tugas pelayanan kesehatan dilaksanaka oleh
pokok dan fungsi yang prima, bermutu Kemenkes saja.
27
jabatan. danprofessional kepada •Seluruh komponen
pelanggan dengan masyarakat harus
kondisi pelayanan berpartisipasi aktif,yang
Kompeten kesehatan yang meliputi lintas sektor,
Meningkatkan nyaman, aman dan organisasi profesi,
kompetensi diri untuk ramah lingkungan. organisasi masyarakat,
menjawab tantangan 2. Mempersiapkan pengusaha, masyarakat
yang selalu berubah. tenaga kesehatan yang madani, dan masyarakat
Berusaha menunjukkan handal, professional, akar rumput.
kinerja terbaik dalam kompeten dan 3) Responsif
melaksanakan berdedikasi tinggi. •Program kesehatan
aktualisasi dan terus 3. Menjalin kerja sama harus sesuai dengan
berkonsultasi dengan instansi terkait kebutuhan dan keinginan
Untuk mencapai dan lintas sector rakyat, serta tanggap
keberhasilan dan maupun pihak swasta dalam mengatasi
berjalan sukses. untuk meningkatkan permasalahan di daerah,
Membantu orang lain peran aktif masyarakat situasi kondisi setempat,
belajar.Dalam dalam upaya sosial budaya dan kondisi
melakukan konsultasi, pencegahan penyakit geografis.
terdapat suatu proses gigi dan mulut. •Faktor – faktor tersebut
belajar dan 4.Memfasilitasi menjadi dasar dalam
menerapkan learning tercapainya tujuan mengatasi permasalahan
agility. pendidikan profesi kesehatan yang berbeda –
Melaksanakan tugas kedokteran gigi dan beda, sehingga
dengan kualitas tenaga kesehatan diperlukan penanganan
terbaik. lainnya. yang berbeda pula.
Melakukan setiap 5.Menjadikan Rumah
tahapan Sakit Khusus Gigi dan 4) Efektif
konsultasi dengan Mulut Prov. Sumatera •Program kesehatan
28
kualitas yang maksimal. Selatan sebagai pusat harus mencapai hasil
rujukan pelayanan yang signifikan sesuai
Harmonis kesehatan gigi. target yang telah
Menghargai setiap ditetapkan dan bersifat
orang apapun latar efisien.
belakangnya. 5) Bersih
Meminta saran dan • Penyelenggaraan
arahan dari mentor pembangunan kesehatan
terkait keputusan terbaik harus bebas dari korupsi,
dari isu terpilih kolusi dan nepotisme
meskipun ada (KKN), transparan dan
perbedaan latar belakang akuntabel.
profesi.
Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif.
Dapat meningkatkan
kepedulian dan selaras
dalam hubungan kerja
antara perseptor dan
mentor melalui
konsultasi secara
bertukar fikiran, ide dan
pendapat.
Adaptif
Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan. Bersikap
proaktif dengan
29
mencatat, menanggapi
dan mengikuti arahan
dari mentor.
Bertindak proaktif.
Mengikuti arahan dan
saran dari mentor
sebagai bentuk antusias
terhadap perubahan
demi tujuan yang
disepakati bersama.
Kolaboratif
Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi.
Mendengarkan dan
mencatat setiap masukan
dan koreksi dari mentor
sebagai bentuk sinergi
untuk hasil yang lebih
baik. Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah. Adanya
kesediaan bekerja sama
dengan menerima
masukan dan arahan
yang kemudian
diaplikasikan dalam
30
rancangan aktualisasi.
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama
Melakukan konsultasi
dengan mentor,
menggunakan media
elektronik (wa) sebagai
bagian dari sinergi
untuk hasil yang lebih
baik.
31
Jawab pelaporan bertanggung jawab,
Pelayanan. meliputi diagnosis cermat, disiplin, dan
dan tindakan berintegritas tinggi.
Melakukan sosialisasi
dengan penuh jelas,
jujur dan penuh rasa
tanggung jawab
•Sosialisasi
menggunakan kalimat
yang efektif dan efisien
sehingga mudah
dipahami.
KOMPETEN
Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah .
Membantu orang lain
belajar
Memberikan
penjelasan pada saat
sosialisasi pentingnya
whatsapp grup sejawat
guna menjadi ajang
transfer pengetahuan
dan untuk mendengar
pendapat dari Dokter
Penanggung Jawab
32
Pelayanan (DPJP)
sebagai ahli
dibidangnya mengenai
tata laksana perawatan
yang dilakukan dokter
jaga.
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik.
HARMONIS
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya.
Menghargai setiap
pendapat dan saran
untuk rencana
kegiatan aktualisasi
terbaik.
Suka menolong
orang lain.
Peduli mau membantu
menjelaskan ulang bila
ada bagian atau materi
yang kurang dimengerti
Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
LOYAL
33
Memegang teguh
ideologi Pancasila,
UUD tahun 1945, setia
pada NKRI serta
pemerintahan yang
sah.
Memberikan
penjelasan saat
sosialisasi sesuai dengan
norma dan peraturan
yang berlaku tanpa
melanggar aturan yang
ada.
Menjaga nama baik
sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara.
Melakukan sosialisasi
dengan rasa sopan
santun dan beretika
.Sosialisasi diakukan
atas dasar ingin antara
dokter jaga dan DPJP
ingin mencapai
komitmen bersama
mengenai standar
pelayanan yang sama
pada pasien.
Sosialisasi dilakukan
34
dengan penuh dedikasi
dan sebagai bentuk
pengabdian dokter
untuk terus belajar
memberikan pelayanan
terbaik pada pasien.
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan.
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas.
Melakukan sosialisasi
secara profesionalisme
dengan metode yang
lebih menarik dan
kreatif Bertindak
Proaktif.
KOLABORATIF
Memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi.
Melakukan kerjasama
dan sinergi dengan
pihak bagian Tata Usaha
35
dalam hal
pemanfaataan
sumberdaya yaitu
meminjam ruangan
solusi
3. Membuat Mengundang para -Whatsapp Keterkaitan dengan
whatsapp dokter bergabung grup nilai dasar
grup khusus di whatsapp grup -Screenshoot BerAKHLAK:
dokter jaga laporan dari Berorientasi pelayanan
dan Dokter dokter jaga Untuk dapat
Penanngung memberikan pelayanan
Jawab kesehatan berkualitas
Pelayanan dan berorientasi pada
(DPJP) dalam kepuasan pengguna
memberikan kesehatan, melakukan
asuhan medis perbaikan tanpa henti
kepada dari semua dokter maka
pasien dibuat forum
komunikasi khusus
untuk melaporkan
pekerjaan dokter gigi
dan DPJP. Diharapkan
dengan dengan adanya
media tersebut dokter
jaga semakin cekatan
dan dapat diandalkan
dalam bekerja sekaligus
semakin solutif dalam
memahami dan
36
memenuhi kebutuhan
pasien
Akuntabel
Tiap dokter dalam
melakukan pelayanan
dan komunikasi dengan
DPJP dalam hal
pelaporan kasus yang
ditangani dilkakukan
pemilihan bahasa secara
dengan penuh cermat
sehingga bisa dimengerti
oleh semua pihak .
Pemilihan tindakan
kedokteran yang
diberikan pada pasien
dilakukan. integritas,
jujur dalam
menjelaskan manfaat
dan efek dari perawatan
yang diberikan ,
bertanggung jawab dan
juga dapat dipercaya
pasien Tindakan
kedokteran yang
diberikan pada pasien
yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan
37
kondisi pasien.
Tidak
menyalahgunakan
kewenangan
jabatannya sebagai
dokter untuk melukai
atau sengaja melakukan
kecerobohan pada
pasien. Dengan adanya
forum komunikasi ini
juga setiap pekerjaan
dokter jaga dapat dinilai
secara transparan oleh
Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan
(DPJP).
Diharpkan dengan
adanya forum
komunikasi khusus
dokter jaga dan DPJP ini
akan menghasilkan
pelayanan yang terus
konsisten memberikan
yang terbaik untuk
pasien.
KOMPETEN
Meningkatkan
kompetensi
38
diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah .
Dokter jaga bersedia
dan mampu terus belajar
dari pengalaman dan
atas arahan dari Dokter
Penanggung Jawab
Pelayanan (learning
agility)
Tujuan dari dokter jaga
terus belajar agar ahli
dibidangnya dalam
menangani pasien.
Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)
membantu orang lain
belajar yaitu dokter
jaga.
Melaksanakan tugas
dengan
kinerja terbaik.
Dokter jaga dalam setiap
pekerjaannya selalu
minta bimbingan dari
Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)
agar pada akhirnya
dapat sukses dan
39
berhasil dalam
mengobati pasien.
HARMONIS
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya.
Menghargai setiap
perbedaan pendapat
mengenai manajemen
tatalaksana pasien..
.Peduli terhadap
sejawat lain
Suka menolong
orang lain.
Tetap bekerja selaras.
LOYAL
Memegang teguh
ideologi Pancasila,
UUD tahun 1945 setia
pada NKRI serta
pemerintahan yang
sah.
Memberikan
penjelasan
saat sosialisasi sesuai
dengan norma dan
peraturan yang berlaku
tanpa melanggar aturan
40
yang ada.
Menjaga nama baik
sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara.
Menjaga rahasia
jabatan dan negara.
Forum komunikasi
antar dokter jaga dan
Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan
(DPJP) sebagai bentuk
komitmen, dedikasi,
dan pengabdian para
dokter untuk terus
memberikan yang
terbaik bagi pasien
Para dokter tidak
berhenti belajar dan
meningkatkan ilmu yang
dimiliki sebagai bentuk
rasa cinta tanah air atau
nasionalisme
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan
diri
menghadapi
perubahan.
41
Antusias terhadap
perubahan
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas..
Dokter jaga
bertindak proaktif
KOLABORATIF
Kesediaan antara
dokter jaga dan DPJP
berkerja sama dan
bersinergi berkolaborasi
menghasi
Memberikan
kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
dalam mengemukakan
pendapat mengenai
perawatan yang
diberikan.
Sinergi antara dokter
jaga dan DPJP dalam
media whatsapp grup
menunjukkan para
dokter terbuka bekerja
sama menghasilkan
nilai tambah perawatan
42
pasien semakin baik lagi
ke depannya.
43
Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)
menggunakan melalui
media social whatsapp
grup.
.AKUNTABEL
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan
berintegrasi tinggi.
Melakukan sosialisasi
dengan penuh jelas,
jujur dan penuh rasa
tanggung jawab
Hasil akhir kuisioner
mengenai efektifitas
media whatsapp grup
sebagai wadah
bertransfer ilmu para
datang dapat secara
tramsparan dinilai
hasillnya dan untuk
melihat konsitensi
dokter dalam
memberikan pelayanan
yang terbaik pada
pasien.
44
Hasil akhir dari
kuisioner ini dapat
dipercaya karena
mempunyai bukti fisik
kehadiran.
KOMPETEN
Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah .
\Membantu orang
lain belajar
Memberikan
penjelasan saat
sosialisasi guna menjadi
ajang transfer
pengetahuan.
Melaksanakan tugas
dengan kinerja
terbaik sehingga dapat
memberikan
dengankualitas terbaik.
Melakukan perbaikan
tiada henti.
HARMONIS
Menghargai setiap
45
orang apapun latar
belakangnya.
Menghargai setiap
jawaban dari kuesioner
yang diberikan demi
kemajuan kualitas
pelayanan.
Membangun
lingkungan
kerja yang kondusif.
Melakukan monitoring
dan evaluasi untuk
meningkatkan mutu
pelayanan dengan situasi
yang nyaman dan
kondusif
Perbedaan pendapat
pada hasdl kuisioner
mengenai efektifitas
whatsapp grup
merupakan hal yang
lumrah.
LOYAL
Memegang teguh
ideologi Pancasila,
UUD 1945, setia pada
NKRI serta
Pemerintahan yang
46
sah
Menjaga nama baik
ASN,pimpinan,
instansi, dan negara.
Melakukan monitoring
dan evaluasi agar kinerja
sesama tenaga
Kesehatan dapat
ditingkatkan dan
menjaga nama baik
instansi ataupun
pimpinan serta
menjaga rahasia
jabatan dan Negara.
ADAPTIF
Cepat menyesuaikan
diri terhadap
perubahan
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas.
Bertindak proaktif
Antusias terhadap
perubahan
KOLABORATIF
Memberikan
kesempatan kepada
47
berbagai pihak untuk
berkontribusi.
Menerima setiap
masukan dari jawaban
kuesioner yang
diberikan.
Menggerakkan
pemanfaatan sumber
daya untuk tujuan
bersama
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah.
Sinergi untuk hasil
yang lebih baik
48
I. REKAPITULASI RENCANA AKTUALISASI/HABITUASI
49
2. Melakukan Kepuasan Integritas Ahli di Peduli (1) Pengabdian Inovasi (1) Sedia 20
sosialisasi (2) (2) bidangnya Perbedaan (1) Proaktif bekerja
pada Dokter Kualitas (1) Dapat (1) (1) Komitmen (1) sama
Jaga dan dipercaya Kinerja Selaras (1) Antuasias (1)
Dokter (1) terbaik (1) (1) Perbedaan (1) terhadap Sinergi
Penanggung Learning perubahan untuk
Jawab agility (1) (1) hasil
Pelayanan lebih
(DPJP) baik (1)
mengenai akan
dibuat
whatsapp grup
khusus dokter
jaga dan
Dokter
Penanggung
Jawab
Pelayanan
3. Membuat Kualitas (1) Integritas Learning Peduli (1) Nasionalisme Antusias Sinergi 20
whatsapp grup Kepuasan (1) agility (1) Selaras (1) terhadap untuk
khusus dokter (1) Dapat Ahli (1) Dedikasi (1) perubahan hasil
jaga dan dipercaya bidangnya Perbedaan Pengabdian (1) lebih
Dokter (1) (1) (1) (1) Inovasi (1) baik (1)
Penanngung Konsisten Kinerja Proaktif Sedia
Jawab (1) terbaik (1) (1) bekerja
Pelayanan Transparan sama
(DPJP) dalam (1) (1)
memberikan
50
asuhan medis
kepada pasien
4. Melakukan Kualitas (2) Integritas Kinerja Perbedaan Komitmen Proaktif Bekerja 21
evaluasi Kepuasan (1) terbaik (1) (1) (1) (1) sama
efektifitas dari (1) Konsisten Learning Selaras Dedikasi (1) Inovasi (1) (1)
digitalisasi (1) agility (2) (1) Kontribusi Antusias Sinergi
komunikasi Transparan Peduli (1) (1) terhadap untuk
dari dokter (1) perubahan hasil
jaga (1) lebih
dan Dokter baik (1)
Penanggung
Jawab
Pelayanan
(DPJP).
8 14 12 12 9 12 9 77
Tabel 2.4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi
51
J. Jadwal Rancangan Kegiatan
52
K. KENDALA DAN ANTISIPASI
No Kendala Antisipasi
.
1 Keterbatasan waktu dalam Melaksanakan kegiatan aktualisasi
pelaksanaan kegiatan aktualisasi sesuai jadwal dengan penuh
karena tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan disiplin.
fungsi sebagai dokter gigi.
2 Kesibukan para dokter menangani Meminta kesediaan para dokter
pasien dan mengisi rekam medis untuk meluangkan waktunya
melaporkan perawatan yang
dilakukannya pada whatsaap grup
agar dapat di evaluasi bersama.
Tabel 2.6 Prediksi Kendala dan Antisipasi
53
DAFTAR REFERENSI
54
55