DISUSUN OLEH :
NIP : 199511172019022001
Jabatan : Radiografer Terampil
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
Sadikin Bandung
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
GOLONGAN II ANGKATAN V TAHUN 2019
NIP : 199511172019022001
Jabatan : Radiografer Terampil
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
Sadikin Bandung
Coach Mentor
DAFTAR ISI
ii
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................viii
PROFIL ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA...........................................1
A. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung..............................................1
1. Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung..............................................2
2. Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung..............................................2
3. Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.....................................2
4. Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung......................3
5. Instalasi Kedokteran Nuklir..................................................................3
a. Struktur organisasi Instalasi Kedokteran Nuklir............................4
b. Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Kedokteran nuklir dan Pencitraan
Molekular.......................................................................................5
B. Profil Peserta............................................................................................8
RANCANGAN AKTUALISASI.........................................................................9
A. Deskripsi Isu.............................................................................................9
B. Identifikasi Isu..........................................................................................9
C. Penetapan Penyebab Isu.......................................................................10
D. Gagasan Pemecah Isu...........................................................................11
E. Matriks Aktualisasi.................................................................................12
F. Rencana Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................16
HASIL AKTUALISASI....................................................................................17
A. Pelaksanaan Aktualisasi.......................................................................17
B. Uraian Kegiatan Aktualisasi..................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................37
A. Kesimpulan.............................................................................................37
B. Saran.......................................................................................................37
iii
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................38
LAMPIRAN.....................................................................................................39
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.22 Pasien diminta mengembalikan kalung setelah pemeriksaan
selesai......................................................................................................32
Gambar 3.23 Gantungan khusus kalung terpasang di Kamera 1...........33
Gambar 3.24 Gantungan khusus kalung terpasang di Kamera 2...........33
Gambar 3.25 Lembar pengamatan ruang 2............................................34
Gambar 3.26 Lembar pengamatan ruang 1............................................35
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PROFIL ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
1
berkembang. Ditengah-tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan
Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS
Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan
ebberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini
RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter
spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas
Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi,
Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal
1. Visi RSHS Bandung
Menjadi Institusi Kesehatan yang unggul dan transformatif dalam
meningkatkan status kesehatan masyarakat (Transformative leader in
health care)
2. Misi RSHS Bandung
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang
terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Menyelenggarakan sistem rujukan pelayanan kesehatan berjenjang
yang bermutu
Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan
masyarakat yang lebih baik
3. Tata Nilai RSHS Bandung
“Pamingpin Pituin” : Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul,
Integritas
Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan
menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya
Professional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja
melalui penjalinan kemitraan
Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan
suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan
2
Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan
responsif
Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik menghasilkan
kualitas prima
Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan
menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
4. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
Bandung
3
c. Rumah Tangga
d. Teknologis/ Radiografer
4. Bidang Penunjang Pelayanan
a. Laboratorium Radioimunoassai
b. Fisikawan Medis
- Proteksi Radiasi
- Instrumentasi
c. Hot Lab
d. Koordinator invetaris dan pemeliharaan
4
B. Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular
1. Tugas Pokok
Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekular mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan radiologi dan pengembangan
mutu, SDM dan logistik, fasilitas medik dan sarana prasarana.
Keperawatan, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
asuhan keperawatan pada pasien di Kedokteran Nuklir pasca
pemberian terapi I 131 dengan dosis besar
Bidang Pelayanan, mempunyai tugas mengatur dan bekerja
sama satu sama lain dalam pelayanan diagnostik, terapi dan juga
berkordinasi kepada bagian rumah tangga dan pelaksanaa
pemeriksaan yaitu radiografer
Bidang Penunjang, membawahi laboratorium RIA, Fisikawan
Medis.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Instalasi
Kedokteran nuklir dan Pencitraan Molekular menyelenggarakan
fungsi
Pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular
Pelaksanaan urusan kebutuhan SDM dan Iogistik
Pelaksanaan perencanaan pengadaan Fasilitas Medik dan
Sarana Prasarana
Pelaksanaan kesiapan dalam menghadapi Akreditasi Rumah
Sakit
5
3. Uraian Tugas
a. Kepala Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekular
Menyusun rancangan kebijakan dan prosedur
pelayanan Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan
Molekular;
Menyusun rencana kerja dan program kerja
Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekular;
Menyusun usulan kebutuhan kebutuhan fasilitas, tenaga,
pemeliharaan sarana dal prasararu serta pendidikan dan
pelatihan pegawai di Instalasi Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan Direktorat Medik dan Keperawatan;
Menyusun jadual kegiatan Instalasi Kedokteran Nuklir
dan Pencitraan Molekular;
Melakukan koordinasi pelayanan Instalasi Kedokteran Nuklir
dan Pencitraan Molekular dengan KSM dari berbagai disiplin
ilmu dan unit kerja terkait;
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekular, sebagai upaya
pengembangan mutu di Instalasi Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular;
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi
Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekular;
Mengevaluasi kegiatan pegawai di lingkungan Instalasi
Pelayanan Radiodiagnostik Instalasi Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular dengan cara menilai hasil pelaksanaan
tugas serta menilai prestasi kerja ke dalam rekomendasi nilai
sasaran kinerja pegawai, untuk pengembangan dan
pembinaan karir pegawai dan Indikator Kinerja Individu;
6
Merekomendasikan sumber layanan Kedokteran Nuklir dan
Pencitraan Molekular dan pencitraan diagnostik di luar rumah
sakit;
Melakukan pemantauan semua layanan kedokteran Nuklir di
dalam dan diluar Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan
Molekular;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan daLam
rangka kelancaran pelaksaan tugas di lingkungan RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung;
b. Koordinator Keuangan
Bertanggung jawab terhadap pemasukkan dan pengeluaran
keuangan operasional Instalasi Kedokteran Nuklir
c. Koordinator Kesekretariatan
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi dan mengatur serta
mengawasi kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh 3 unit
mengenai internal rumah sakit, pendaftaran pelayanan
pemeriksaan dan rekam medik.
d. Keperawatan
Bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan pasien terapi
internal dan setiap bentuk pelayanan yang membutuhkan
pelayanan asuhan keperawatan dan penyuntikkan
e. Bidang Penunjang Pelayanan
Membawahi beberapa unit kerja seperti laboratorium
radioimunoassai, fisikawan medis, dan di bawah fisikawan medik
ada sub unit, yaitu proteksi radiasi dan instrumentasi
f. Bidang Pelayanan
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan di instatrasi kedokteran nuklir dalarn bidang
diagnostik, terapi internal, kegiatan rumah tangga serta
pelaksanaan pelayanan pemeriksaan oleh Radiografer
7
B. Profil Peserta
Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dari
Kementerian Kesehatan. Adapun profil lengkap adalah sebagai berikut :
8
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Kedokteran Nuklir adalah kegiatan pelayanan kedokteran spesialistik yang
menggunakan sumber radioaktif terbuka dan disintegrasi inti berupa
radionuklida dan atau radiofarmaka untuk tujuan diagnostik, terapi, dan
penelitian medik klinik, yang didasarkan pada proses fisiologik, patofisiologik,
dan metabolisme. Sumber radioaktif yang digunakan berupa radiofarmaka.
Cara penempatan radiofarmaka dalam tubuh dilakukan dengan cara:
disuntikan melalui intra vena, disuntikan melalui subkutan, ditelan/peroral,
Inhalasi, intralekal. Setelah radiofarmaka berada di dalam tubuh penderita,
radiasi yang dipancarkan dari dalam tubuh penderita tersebut akan dideteksi
oleh suatu alat yang dinamakan Kamera Gamma dan selanjutnya diproses dan
dianalisa oleh komputer.
Radiografer sebagai pelaksana prosedur pemeriksaan di Kamera Gamma
perlu mengidentifikasi pasien agar pelayanan dapat berjalan dengan baik,
hambatan yang biasa ditemui adalah adanya kesulitan untuk memanggil
pasien dan memastikan apakah pasien tersebut sudah diberikan radiofarmaka
atau belum. Hambatan tersebut dikarenakan penggunaan kalung pasca-injeksi
radiofarmaka khusus pasien masih kurang optimal. Dan berkaitan dengan
masih kurangnya kesadaran petugas dalam pemberian dan pemeliharaan
kalung pasca-injeksi radiofarmaka. Hal ini dapat menghambat pelayanan dari
segi efisiensi waktu, dan juga kualitas pencitraan. Isu diatas berkaitan dengan
Agenda III yaitu Manajemen ASN
B. Identifikasi Isu
Berdasarkan deskripsi isu diatas, penulis mengidentifikasi Isu yaitu :
“Kurang Optimalnya Penggunaan Kalung Pasca-injeksi Radiofarmaka di
Instalasi Kedokteran Nuklir“. Penetapan Isu diatas dihubungkan dengan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN menilik dari
9
penyebab isu tersebut, berasal dari kurang optimalnya tugas dan fungsi
petugas.
10
D. Gagasan Pemecah Isu
Dari penetapan isu “Kurang Optimalnya Penggunaan Kalung pasca-injeksi
Radiofarmaka di Instalasi Kedokteran Nuklir “, dibuatlah rancangan kegiatan
berdasarkan SKP dan Inovasi. Rancangan kegiatan yang dibuat di
implementasikan berdasar nilai-nilai dasar ASN dan menunjang visi dan misi
organiasi, serta penguatan nilai organisasi. Rancangan kegiatan tersebut
diantaranya:
N Kegiatan Sumber
o
1. Mengidentifikasi Standar Operasional Inovasi
Prosedur (SOP) tentang penggunaan
kalung pasca-injeksi Radiofarmaka
2. Sosialisasi tentang SOP penggunaan Inovasi
kalung pasien pasca-injeksi
Radiofarmaka.
3. Edukasi kepada pasien terhadap Inovasi
penggunaan kalung pasien pasca-
injeksi Radiofarmaka
4. Identifikasi pasien dan pengecekan SKP
ulang saat akan melakukan
pemeriksaan
5. Pemeliharaan dan penyimpanan SKP
kalung pasien pasca-injeksi
Radiofarmaka
6. Monitoring dan Evaluasi penggunaan Inovasi
kalung pasien pasca-injeksi
Radiofarmaka.
11
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
12
1. Menyiapkan Power Point Membuat bahan Melakukan transformasi yang tinggi dalam
bahan dan Materi sosialisasi dengan dalam mewujudkan menjalankan tugas
referensi untuk sungguh-sungguh dan status kesehatan Unggul: Keinginan
kegiatan kerja keras masyarakat yang lebih untuk menjadi yang
sosialisasi (Akuntabilitas dan baik terbaik
Anti Korupsi) menghasilkan
2. Kegiatan Notulen, Mempresentasikan kualitas prima
sosialisasi Absensi dengan baik dan Inovatif:
dengan tujuan peserta, benar (Akuntabilitas) Menghasilkan suatu
mengingatkan Dokumentasi Presentasi dilakukan yang baru dan
kembali kegiatan dengan sopan (Etika senantiasa
Publik) melakukan
perbaikan secara
berkesinambungan
3. 3. Melakukan edukasi Meminta izin Surat izin, Meminta izin dengan Menyelenggarakan Profesional:
kepada pasien atasan untuk Kesepakatan sopan dan sesuai pelayanan kesehatan Berorientasi pada
terhadap melakukan agenda jadwal prosedur paripurna dan prima, pencapaian kinerja
penggunaan kalung edukasi kepada (Akuntabilitas dan yang terintegrasi dengan Integritas:
pasien pasca-injeksi pasien Etika Publik) pendidikan dan penelitian Menjunjung etika
Radiofarmaka. yang tinggi dalam
menjalankan tugas
Melakukan transformasi
dalam mewujudkan
status kesehatan
masyarakat yang lebih
4. Mengedukasi Pasien Melakukan edukasi baik
pasien pasca- teredukasi dan dengan serius baik
injeksi untuk paham, dan benar
menggunakan Dokumentasi (Akuntabilitas),
kalung digital (foto) Edukasi dilakukan
13
menyeluruh tidak
membeda-bedakan
(Nasionalisme),
Proses edukasi
dilakukan dengan
sopan dan santun
(Etika Publik)
5. 4. Mengidentifikasi Melakukan Logbook Pengecekan dengan Melakukan transformasi Profesional:
Identitas pasien dan pengecekan pasien cermat, professional, dalam mewujudkan Berorientasi pada
pengecekan ulang Identitas pasien dan bertanggung status kesehatan pencapaian kinerja
saat akan melakukan jawab (Akuntabilitas, masyarakat yang lebih Integritas:
pemeriksaan Komitmen Mutu, Anti baik Menjunjung etika
Korupsi ) Mengecek yang tinggi dalam
seluruh pasien tanpa menjalankan tugas
membeda-bedakan Unggul: Keinginan
(Nasionalisme ) untuk menjadi
6. Melakukan Logbook Pengecekan dengan yang terbaik
pengecekan pasien dan cermat , professional, menghasilkan
ulang dengan buku dan bertanggung kualitas prima
membuka administrasi jawab (Akuntabilitas,
kalung dan Komitmen Mutu, Anti
menanyakan Korupsi, Etika Publik
perihal ) Mengecek seluruh
pemberian pasien tanpa
radiofarmaka membeda-bedakan
(Nasionalisme )
55. Melakukan Meminta izin Laporan Meminta izin dengan Melakukan transformasi Profesional:
1. Pemeliharaan dan pasien untuk jumlah sopan dan santun dalam mewujudkan Berorientasi pada
penyimpanan mengembalik pasien yang (Etika Publik, status kesehatan pencapaian
kalung pasien an kalung memakai Akuntabilitas) masyarakat yang lebih kinerja
pasca-injeksi pasca-injeksi kalung,bukti baik Integritas:
14
Radiofarmaka radiofarmaka digital (foto) Menjunjung etika
Merapihkan dan Terpasang Memelihara dengan yang tinggi dalam
menyimpan gantungan baik dan bertanggung menjalankan
kalung pasca- khusus kalung jawab (Anti Korupsi, tugas
injeksi di setiap ruang Komitmen Mutu)
radiofarmaka ke Kamera
ruang perawat Gamma
15
F. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan Target Waktu (Bulan/ Minggu Ke-
November Desember
I II III IV V I
1. Persiapan
pengumpulan
Dokumen dan SOP
2. Mempersiapkan
materi Sosialisasi
3. Sosialisasi materi
dan Edukasi Pasien
4. Identifikasi pasien
dan pengecekan
ulang saat akan
melakukan
pemeriksaan
5. Pemeliharaan dan
penyimpanan
kalung pasien
pasca-injeksi
Radiofarmaka
6. Monitoring dan
evaluasi
16
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi
Aktualisasi kegiatan dilaksanakan di RSHS tepatnya di Instalasi
Kedokteran Nuklir pada tanggal 4 November – 6 Desember 2019. Terdapat
6 (enam) kegiatan dalam rancangan aktualisasi dan semua kegiatan
tersebut sudah dilaksanakan.
B. Uraian Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan I
Kegiatan 1 Mengidentifikasi Standar Operasional
Prosedur (SOP) tentang penggunaan
kalung pasca-injeksi Radiofarmaka
17
Kegiatan dilakukan dengan cara membuka web arsip RSHS
http://arsip.rshs.or.id. Dan mendownload SOP Penggunaan kalung khusus
untuk pasien di Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler.
18
Gambar 3.3 Tampilan SOP Penggunaan kalung pasca-injeksi
Radiofarmaka
19
Gambar 3.4 Analisis SOP bersama Petugas Proteksi Radiasi dan Hasil
Revisi
Kegiatan 2
Kegiatan 2 Melakukan sosialisasi SOP
penggunaan kalung pasien pasca-
injeksi Radiofarmaka
Waktu Pelaksanaan 4-8 November 2019
20
Pelaksanaan Kegiatan
1. Meminta izin atasan untuk melakukan sosialisasi
meminta izin kepada atasan dilakukan kepada kepala perawat dan
rekan sejawat radiografer untuk mendiskusikan waktu pelaksanaan
sosialisasi (sesuai arahan Kepala Instalasi untuk melakukan sosialisasi
dilakukan dengan berdiskusi dengan Kepala Perawat )
Output : Form konsultasi
21
Gambar 3.6 Bahan tayang (materi PowerPoint)
22
Gambar 3.7 Dokumentasi Sosialisasi (1)
23
Gambar 3.9 Daftar hadir Sosialisasi
24
terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari nilai RSHS : Profesional,
Integritas, Unggul, dan Inovatif
Kegiatan 3
Kegiatan 3 Melakukan edukasi kepada pasien
terhadap penggunaan kalung pasien
pasca-injeksi Radiofarmaka.
25
Gambar 3.12 Persetujuan Desain Poster
26
Gambar 3.14 Dokumentasi Edukasi (1)
27
Kegiatan ini selaras dengan misi RSHS :
- Melakukan transformasi dalam mewujudkan status kesehatan masyarakat
yang lebih baik
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang
terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian
Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari nilai RSHS : Profesional, Integritas
Kegiatan 4
Kegiatan 4 Mengidentifikasi Identitas pasien dan
pengecekan ulang saat akan melakukan
pemeriksaan
Waktu Pelaksanaan 11November -6 Desember 2019
Pelaksanaan Kegiatan
1. Melakukan pengecekan Identitas pasien
Pengecekan identitas pasien sesuai dengan aturan dengan kalimat aktif
menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir, menyeseuaikannya dengan
data yang di masukan ke computer Kamera Gamma.
Output : Buku administrasi pasien
28
Gambar 3.17 Memasukkan data pasien ke Kamera Gamma
29
Gambar 3.19 Laporan pencatatan dosis digital
Kegiatan 5
Kegiatan 5 Melakukan Pemeliharaan dan penyimpanan
kalung pasien pasca-injeksi Radiofarmaka
Waktu Pelaksanaan 11November – 6 Desember 2019
Pelaksanaan Kegiatan
1. Meminta izin pasien untuk mengembalikan kalung pasca-injeksi
radiofarmaka
Berbicara kepada pasien setelah pemeriksaan selesai untuk mengembalikan
kalung ke petugas.
Output :bukti digital (foto)
30
Gambar 3.20 Ruang tunggu pasca-injeksi
31
selesai
32
Pemaknaan Nilai Dasar
- Etika Publik berupa sikap sopan santun dalam berbicara kepada pasien
- Akuntabilitas berupa sikap sopan dalam melakukan tugas atau pekerjaan
(meminta kalung pasien )
- Komitmen Mutu berupa melakukan pemeliharaan sarana di rumah sakit
dengan baik.
- Anti Korupsi berupa sikap tanggung jawab dalam pemeliharan sarana di
rumah sakit
Kegiatan 6
Kegiatan 5 Melakukan monitoring dan evaluasi
penggunaan kalung pasien pasca-injeksi
Radiofarmaka
Waktu Pelaksanaan 11November – 6 Desember 2019
Pelaksanaan Kegiatan
1. Mengumpulkan data dari setiap ruangan pemeriksaan, mengenai jumlah
pasien yang menggunakan kalung dan tidak
Output : Lembar pengamatan jumlah pasien yang menggunakan kalung dan
tidak
33
Gambar 3.26 Lembar pengamatan ruang 1
216
x 100 %=89 %
242
34
kalung, hal ini disebabkan antara lain :
a. Jarak antara ruangan penyuntikan dan pemeriksaan berbeda gedung
sehingga ada keterbatasan pengawasan
b. Masih ada keterbatasan penerimaan informasi terhadap pasien manula,
dan kondisi tertentu
c. Diperlukan keturutsertaan semua pihak di Instalasi dalam fungsi
pengawasan penggunaan kalung pasien pasca-injeksi Radiofarmaka.
35
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Seluruh kegiatan aktualisasi dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai
ASN, mulai dari kegiatan pertama yang berawal dari meminta izin yang
merupakan bagian dari pemaknaan nilai Akuntabilitas sampai kegiatan
terakhir yaitu pemeliharaan sarana di rumah sakit yang juga merupakan
pemaknaan dari nilai Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi ini juga mendukung
kontribusi visi dan misi unit kerja (RSHS) dan nilai- nilai organisasi (RSHS).
Serta diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terutama di Instalasi
Kedokteran Nulir RSHS.
Dari hasil kegiatan ini juga didapatkan pencapaian target
penggunaan kalung khusus pasca-injeksi Radiofarmaka yang diharapkan
akan terus meningkat penggunaanya, mengingat betapa pentingnya kalung
tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan proteksi radiasi
masyarakat.
B. Saran
- Fungsi pengawasan terhadap pasien harus digerakkan oleh semua
petugas yang bekerja di Instalasi Kedokteran Nuklir dan Pencitraan
Molekuler
- Media edukasi radiasi perlu ditambahkan berupa tayangan, pamflet
maupun poster-poster yang mudah dipahami masyarakat awam
- Desain ruangan dan akses keluar-masuk di Instalasi Kedokteran Nuklir
dan Pencitraan Molekuler perlu dibenahi, agar tidak banyak terjadi
kontak masyarakat umum dengan pasien
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 1 : Rancangan kalung pasca-injeksi Radiofarmaka
39
Lampiran 2 : Desain poster ruang tunggu pasca-injeksi
Radiofarmaka
40