Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)


PUSKESMAS TALANG RATU KOTA PALEMBANG

OLEH

1. Annisa Amulia Imanda PO.71.31.1.18.046


2. Fitria Amanda PO.71.31.1.18.058
3. Rahma Nurhaliza PO.71.31.1.18.070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM) PUSKESMAS


PRODI D III GIZI POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN 2021

Pimpinan Puskesmas Talang Ratu Tenaga Pelaksana Gizi


Puskesmas Talang Ratu

dr. Hj. Fitrianti, M.Kes Asni Aprizah, SKM


NIP.198008202008032001 NIP.198004022007012006

Pembimbing Prodi D III Gizi

Devy Kartika Sary, SKM


NIP : 198312222009032002

Mengetahui,
Ketua Prodi D III Gizi

Muzakar, SST, M.PH


NIP. 196307011991031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan Program Intervensi Gizi Mayrakat(PIGM) di
Puskesmas Talang Ratu yang dilaksanakan mulai tanggal 15Maret –22
Maret 2021. Dalam pembuatan laporan ini, kami banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :

1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur


Politeknik Kemenkes Palembang.
2. Ibu Susyani,S.Sit, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Palembang
3. Bapak Muzakar, SST. M.PH selaku ketua prodi D III Gizi
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang beserta jajarannya.
5. Kepala Puskesmas Talang Ratu Ibu dr. Hj. Fitrianti, M.Kes beserta
jajarannya
6. Ibu Asni Aprizah, SKM selaku pembimbing praktek kerja lapangan di
Puskesmas
7. Ibu Devy Kartika Sari, SKM selaku dosen pembimbing praktek kerja
lapangan.
8. Tenaga kesehatan lain serta kader Posyandu telah membimbing dan
membantu kami selama di Puskesmas Talang Ratu.
9. Teman-teman seperjuangan
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan
Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) PuskesmasTalang Ratu ini
masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Palembang 17 April 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................ ii
Kata Pengantar..................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................ v
Daftar Tabel.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 6
A. Latar Belakang.................................................................................. 6
B. Tujuan Penelitian............................................................................... 7
1. Tujuan Umum ............................................................................... 7
2. Tujuan Khusus ............................................................................. 7
BAB II PROFIL PUSKESMAS TALANG RATU................................... 8
A. Gambaran Umum Puskesmas Talang Ratu .................................... 8
1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Talang Ratu................................ 8
a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Talang Ratu............................ 8
b. Sejarah Pemegang Jabatan..................................................... 8
2. Wilayah Kerja Puskesmas............................................................ 9
a. Letak Geografis......................................................................... 9
b. Kependudukan.......................................................................... 10
c. Distrubusi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Sex Rasio 11
d. Tingkat Pendidikan................................................................... 12
e. Sarana Pendidikan.................................................................... 12
3. Profil Puskesmas Talang Ratu.................................................... 15
a. Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP).................... 17
b. Pendaftaran dan Rekam Medis................................................ 17
c. Ruang Pemeriksaan Umum (BP Umum .................................. 17
d. Ruang Kesehatan Lansia ........................................................ 17
e. Ruang Tindakan ....................................................................... 19
f. Ruang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) ................... 19
g. Ruang Pelayanan KIA-KB ....................................................... 19
h. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut .......................... 20

iv
i. Ruang Promosi Kesehatan (Promkes) .................................... 23
j. Ruang Imunisasi ...................................................................... 23
k. Ruang Dots /Pelayanan Penderita TB ..................................... 24
l. Laboratorium ............................................................................ 26
m.Ruang Administrasi Kantor/TU ................................................ 27
n. Kefarmasian ............................................................................. 28
4. Jaringan dan Jejaringan Puskesmas Talang Ratu ...................... 29
5. Struktur Organisasi Puskesmas dan Sumber Daya Manusia....... 30
B. Pelaksanaan Kegiatan PKL............................................................... 34
BAB III PENUTUP................................................................................. 45
A. Kesimpulan........................................................................................ 45
B. Saran................................................................................................. 46
Daftar Pustaka...................................................................................... 47
Lampiran .............................................................................................. 48

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat keshatan masyarakat atau puskesmas adalah unit
pelaksanaan teknis pembangunan kesehatan merupakan aspek
penting dalam kerangka pembangunan nasional. Tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pada tingkat Kecamatan atau Puskesmas program perbaikan
gizi merupakan salah satu program dasar Puskesmas dari tujuh
program dasar yang ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan,
Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit (P2P), Program Pengobatan dan Program
Spesifik Lokal. Berhasil tidaknya pelaksanaan ketujuh program ini,
semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya
termasuk pengelolaan program perbaikan gizi (Ali, 2011).
Salah satu fungsi utama Program Perbaikan Gizi Masyarakat di
Puskesmas adalah mempersiapkan, memelihara dan
mempertahankan agar setiap orang mempunyai status gizi baik,
dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau
setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan
cara yang baik dan benar sesuai komponen-kompoen yang harus
ada dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas (Ali,
2011).
Puskesmas Talang Ratu Palembang merupakan salah satu
Puskesmas yang ada di Kecamatan Ilir Timur Satu. Melalui praktek
kerja lapangan yang dilakukan Penulis inilah, kami berusaha menggali
data-data dan ikut serta dalam kegiatan mengenai pelaksanaan
kegiatan program bina gizi masyarakat agar dapat meningkatkan

6
pengetahuan dan keterampilan dan mengetahui masalah gizi yang
ada di Puskesmas Talang Ratu Palembang untuk di selesaikan
permasalahan yang ada, dan sebagai acuan di masa yang akan
datang serta untuk memberikan informasi dan pengetahuan
khususnya untuk penulis.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada
mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal
untuk dapat mencapai kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kegiatan gizi Puskesmas Talang Ratu di dalam
gedung ataupun di luar gedung.
b. Ikut melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan
program pangan dan gizi masyarakat di Puskesmas Talang
Ratu.
c. Melakukan konseling gizi kepada ibu hamil dengan anemia,
lansia hipertensi, dan balita gizi kurang.
d. Melaksanakan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai balita
tentang gizi seimbang pada balita
e. Mengetahui penggunaan aplikasi eppgbm dan PIS-PK

7
BAB II
PROFIL PUSKESMAS TALANG RATU

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TALANG RATU

1. SEJARAH SINGKAT PUSKESMAS TALANG RATU


a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Talang Ratu
Puskesmas Talang Ratu sebelum menjadi Puskesmas,
dahulunya merupakan balai pengobatan yang berdiri pada tahun
1965. Pada awal berdiri balai pengobatan dipimpin oleh Bapak
Amin sampai tahun 1966. Kemudian pada tahun 1966 sampai
1970 balai pengobatan tersebut di pimpin Bapak Tiyo.

Pada tahun 1970 balai pengobatan menjadi Puskesmas


Pembantu yang induknya Puskesmas Dempo, Puskesmas ini
dipimpim oleh dr. Ahmad Tiar 1970-1975. Kemudian pada tahun
1975, Puskesmas Pembantu diganti menjadi Puskesmas Induk
yaitu Puskesmas Talang Ratu yang diresmikan pada tahun 1984
tetapi tidak membawahi Puskesmas lainnya.

b. Sejarah Pemegang Jabatan


1. dr. Aryani (1975-1978)
2. dr. Isnawati(1979-1986)
3. dr. Habibah (1987-1997)
4. dr. Rindang Indah Yani (1997-2000)
5. dr. Nurda (2000-2002)
6. dr. Winata (2002-2009)
7. drg. Indriati (2009-2019)
8. dr. Hj. Fitrianti, M.Kes (2019- Sekarang)

8
2. WILAYAH KERJA PUSKESMAS
a. Letak Geografis
Puskesmas Talang Ratu terletak di kecamatan Ilir Timur I
tepatnya di kelurahan 20 Ilir D-IV. Puskesmas ini terletak di Jalan
Letnan Murod No.986 Rt.13A KM.5, dan mempunyai luas wilayah
96 Ha atau 0,96 KM2. Lokasinya relatif mudah di jangkau oleh
masyarakat dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan ojek
dan lain-lain. Pasien yang berobat adalah warga di sekitar
Puskesmas Talang Ratu dan ada juga yang berasal dari luar
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu.

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas


di Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020

Wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu terdiri dari satu


kelurahan yaitu kelurahan 20 Ilir D-IV yang mempunyai batas-
batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Srijaya


 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Siring Agung

9
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Ario Kemuning
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ariodillah
(20Ilir D-IV)
b. Kependudukan
Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat
dilihat dari angka pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu sebanyak 11.730 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3110 KK.

Tabel 1. Demografi Kependudukan


di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020
No Keterangan Jumlah

1 Jumlah Penduduk 11.820

2 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 3110

a. KK Gakin 782

b. KK Non Gakin 4398

3 Jumlah Ibu Hamil 220

4 Jumlah Ibu Bersalin (Bulin) 210

5 Jumlah Ibu Meneteki (Buteki) 210

6 Jumlah Ibu Nifas (Bufas) 210

Jumlah Wanita Usia Subur


7 3.295
(WUS)

8 Jumlah Wanita Peserta KB Aktif 2.032

9 Jumlah Bayi 202

10 Jumlah Anak Balita 790

11 Jumlah Anak Batita 175

10
12 Jumlah Anak Baduta 198

13 Jumlah Remaja 1.973

14 Jumlah Usila 1.127

Jumlah Taman Kanak Kanak


15 7
(TK)

16 Jumlah SD / Madrasah Ibtidaiyah

a. Negeri 3

b. Swasta 0

Jumlah SMP / Madrasah


17
Tsanawiyah

a. Negeri 1

b. Swasta 1

18 Jumlah SMA / Madrasah Aliyah

a. Negeri 1

b. Swasta 1

19 Jumlah Rumah 2898

20 Jumlah Rumah Sehat 2898

Sumber : Data Dasar Puskesmas Talang RatuTahun 2020

c. Distrubusi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Sex Rasio


Distrubusi penduduk dilihat menurut golongan umur, maka
jumlah penduduk yang terbesar adalah golongan umur 15-44
tahun, dengan jumlah laki-laki 2032 dan perempuan 2034 orang
dari jumlah penduduk.

11
Pada kelompok umur 0-4 tahun jumlah laki-laki 355 orang
dan perempuan 343 orang sedangkan kelompok umur 5-14 tahun
laki-laki berjumlah 1326 orang dan perempuan 1248 dari jumlah
seluruh penduduk.

Untuk kelompok umur 45-64 tahun jumlah laki-laki 1282


orang dan perempuan 1375 orang dari jumlah penduduk.
Sedangkan untuk kelompok umur lebih dari 65 tahun jumlah laki-
laki 218 orang dan perempuan 200 orang dari jumlah penduduk.
Sehingga dari data diatas dapat dilihat bahwa penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Talang Ratu lebih banyak perempuan
dibandingkan laki-laki.

Angka sex rasio adalah perbandingan antara jumlah


penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu wilayah. Angka sex
ratio Untuk Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Kelurahan 20
ILir D-IV Tahun 2020 adalah 98,08 %. Jadi dalam setiap 100
orang perempuan terdapat 98,08 % laki-laki.

d. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka
melek huruf 10 tahun keatas, masih dipakai sebagai indikator
tingkat kesejahteraan keluarga dalam kaitannya dengan
kemampuan keluarga meningkatkan penghasilannya.

Untuk wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu kelurahan 20


Ilir D-IV menurut data kelurahan tahun 2020 jumlah penduduk laki-
laki 6.703 dan perempuan 6.951 atau100 % penduduk di wilayah
kerja Puskesmas tidak buta huruf.

e. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Talang Ratu dapat dilihat pada tabel berikut.

12
Tabel 2. Data TK/PAUD
di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020

NO TK/PAUD JUMLAH SISWA

PEREMPUAN LAKI-LAKI

1 Rossi 15 17

2 Cahaya Muslimah 18 20

3 Panca Bakti 27 11

4 Mawar 3 9

5 Anggrek 18 14

6 Paud Darusalam 10 10

7 TK Auladi 24 14

TOTAL 115 95

Sumber : Data Dasar Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020

13
Tabel 3.Data Pelaksanaan Screening Kelas I Siswa Murid SD, SMP
dan SMAdi Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020

NO SEKOLAH JUMLAH SISWA

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 SD

1. SDN 40 345 365

2. SDN 41 644 346

3. MIN 01 344 476

TOTAL SD 1333 1187

2 SMP

1. SMP BINA KARYA 15 11

2. MTSN 1 457 488

TOTAL SMP 472 499

3 SMA

1. SMKN 2 2526 315

2. SMA BINA KARYA 38 25

TOTAL SMA 2564 340

TOTAL SD, SMP, SMA 4.369 2.026

Sumber : Data Program Kesehatan Sekolah Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020

14
3. Profil Puskesmas Talang Ratu
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sangat penting di
fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu puskesmas. Pelayanan
kesehatan wajib diberikan berdasarkan standar pelayanan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan masukan
dari Pemerintah Daerah, Organisasi profesi, dan/atau masyarakat.
Puskesmas Talang Ratu telah melaksanakan Akreditasi
Puskesmas dan memperoleh hasil kelulusan Status Akreditasi
MADYA. Akreditasimerupakan suatu pengakuan oleh Komisioner
Akreditasi terhadap hasil penilaian dan kesesuaian proses dengan
standar yang berlaku (digunakan) serta untuk perbaikan sistem
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan Akreditasi dilakukan berdasarkan UU RI No. 36 tahun
2009 tentang kesehatan pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
tanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggarakan kendali mutu, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan
Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi
pada aspek keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian
dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya dan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 pasal (42 dan 43). Uraian kegiatan akreditasi, yaitu
sebagai berikut :

15
1. Pelaksanaan persiapan Akreditasi Puskesmas Tahun 2019
2. Pelaksanaan penyusunan dokumen
3. Pelaksanaan persiapan penyambutan penilaian
4. Pelaksanaan penilaian akreditasi

a. Produk / Fasilitas Pelayanan Puskesmas Talang Ratu


Palembang
Puskesmas dalam penyelenggaraannya mengupayakan
kesehatan minimal harus mampu memenuhi kebutuhan kesehatan
dasar dari masyarakat, lebih mengutamakan upaya kesehatan yang
memiliki daya ungkit tinggi dalam mencapai sasaran pembangunan
kesehatan masyarakat. Prioritas sasarannya yaitu ibu, bayi dan
anak. Upaya kesehatan dilakukan berdasar SPM (Standar
Pelayanan Minimal) dan Indikator Kesehatan Khusus yang telah
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat Puskesmas
Talang Ratu kegiatan upaya kesehatan berpedoman pada
Permenkes 75 tahun 2014, yaitu :

1. Program pokok (Essensial)


1. Promosi Kesehatan dan UKS
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA - KB yang bersifat UKM
4. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Program UKM juga memiliki program tambahan yang sifatnya
pengembangan.

16
2. UKM Pengembangan, meliputi :
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan kesehatan Gigi
- Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
- Pelayanan kesehatan Olahraga
- Pelayanan kesehatan Indera
- Pelayanan kesehatan Lansia
- Pelayanan kesehatan Kerja

3. Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP)


a. Pendaftaran dan Rekam Medis
Melayani pendaftaran dan pencatatan pasien (Rekam Medis),
untuk pasien BPJS, KIS/ JKN, dan umum. Apabila pasien harus
dirujuk, persyaratan yang harus dilengkapi, yaitu :

- Pasien peserta BPJS (KIS, Askes) harus membawa kartu


kepesertaan dan pasien harus dibawa.

b. Ruang Pemeriksaan Umum (BP Umum)


Melayani pemeriksaan dan pengobatan pasien anak-anak dan
dewasa (>5 tahun s.d 45 tahun). Pelayanan dilakukan oleh dokter
dan perawat terlatih meliputi pemeriksaan umum pasien,
pencatatan, dan pengobatan. Paien yang membutuhkan tidakan
akan dilaksanakan tindakan medis sesuai dengan kebutuhan dan
fasilitas pelayanan medis yang tersedia. Untuk pasien yang
membutuhkan pelayanan rujukan, akan dilakukan rujukan sesuai
dengan keadaan sakit pasien dan daftar penyakit sesuai dengan
daftar dari BPJS Kesehatan.

c. Ruang Kesehatan Lansia


Melayani pemeriksaan pra lansia dan lansia (usia 45 tahun
keatas). Pelayanan yang dilaksanakan meliputi pelayanan promotif,

17
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur
proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar
pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan
demikian maka program Lansia tidak terbatas pada pelayanan
kesehatan di dalam gedung (Ruang Lansia), tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat. Bentuk
kesantunan pada lansia misalnya:

1) Melayani lansia dengan senyum, ramah, sabar dan


menghargai sebagai orang tua.
2) Proaktif dan responsif terhadap permasalahan kesehatan
lansia.
3) Kemudahan akses layanan bagi lansia baik prosedur
layanan maupun fasilitasnya.
Jasa layanan yang bisa diberikan:
1) Pelayanan kesehatan kepada lansia mulai dari pendaftaran
sampai mendapat obat dibantu oleh petugas puskesmas,
dengan begitu lansia tidak perlu berpindah tempat dan antre
lagi untuk memperoleh pelayanan pengobatan.
2) Konseling lansia
3)    Posyandu lansia
4)    Pelayanan kesehatan panti werda di wilayah kerja
5)    Pelaksanaan kunjungan rumah
6)    Pendaftaran Pemeriksaan klinis pemeriksaan laboratorium
bila perlu
7)    Konseling pemberian obat
8)  Kemudahan akses
9)  Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
10)  Mendahulukan lansia dari pasien umum
12)  Tangga tidak licin dan curam
13)  Pegangan rambat pada tangga dan WC
Sasaran program :

18
1)    Lansia (umur 60 tahun keatas)
2)    Pralansia ( umur 45 – 60 tahun)
3)    Keluarga lansia, masyarakat, serta lembaga masyarakat dan
pemerintah.
d. Ruang Tindakan
Merupakan ruangan pelayanan khusus untuk
melaksanakan tindakan medis pasien rawat jalan yang
memerlukan tindakan, melakukan tindakan operatif terbatas
terhadap penderita gawat darurat, antara lain: kecelakaan lalu
lintas, penyakit lain yang mendadak dan gawat, melakukan
pertolongan sementara untuk pengiriman penderita / pasien ke
Rumah Sakit.

e. Ruang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)


MTBS merupakan singkatan dari Manajemen Terpadu
Balita Sakit , MTBS bukan merupakan program kesehatan tetapi
suatu standar pelayanan dan tatalaksana balita sakit secara
terpadu di fasilitas kesehatan tingkat dasar/ puskesmas.  Badan
Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan
MTBS cocok untuk diterapkan di negara-negara berkembang
dalam upaya menurunkan kematian, kesakitan dan
kecacatan pada bayi dan balita. Ada 3 komponen dalam
penerapan strategi MTBS, yaitu:
a. Komponen I : meningkatkan ketrampilan petugas
kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (dokter,
perawat, bidan, petugas kesehatan).
b. Komponen II : memperbaiki sistem kesehatan agar
penanganan penyakit pada balita lebih efektif.
c. Komponen III : Memperbaiki praktek keluarga dan
masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya
pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan
pemberdayaan keluarga dan masyarakat, yang dikenal

19
sebagai “Manajemen Terpadu Balita Sakit berbasis
masyarakat”).
f. Ruang Pelayanan KIA-KB
1. Pelayanan KIA
Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia dan
merupakan program pokok puskesmas yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi neonatal.
Tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit di kalangan ibu atau MAKING PREGNANCY
SAFER, diantaranya meliputi :
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Ibu, bayi baru lahir di tingkat pelayanan dasar dan
rujukan
2. Membangun kemiteraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat
4. Penguatan manajemen program KIA: sistem survailans,
monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan.
Frekuensi pelayanan antenatal minimal 4 kali selama
kehamilan, terkecuali terhadap ibu hamil dengan faktor risiko
dan risiko. Untuk ibu hamil dengan faktor risiko dan risiko
pelayanan antenatalnya tidak terhingga. Pelayanan Asuhan
Standar Minimal “7T”, yaitu:
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Imunisasi TT lengkap (skrining TT)
5. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama
kehamilan

20
6. Tengok/ periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai
dengan ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
8. Tes penyakit menular seksual.
Jumlah kunjungan K1 ibu hamil adalah jumlah kontak
pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan baik di dalam
maupun di luar gedung Puskesmas untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan.
Jumlah kunjungan K4 ibu hamil adalah jumlah kontak
keempat atau lebih ibu hamil dengan tenaga kesehatan baik
di dalam maupun di luar gedung Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang
ditetapkan.
2. Pelayanan KB
Diantara pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas, salah
satunya adalah pelayanan KB, pelayanan KB di puskesmas
meliputi:
KIE tentang KB, jenis kegiatan KIE diantaranya :
- Motivasi
- Pendidikan KB, yaitu dengan menyediakan seluruh
informasi metode yang tersedia, menyediakan informasi
terkini dan isu, menggunakan komunikasi satu arah atau
dua arah dapat melaluikomunikasiindividu,
kelompokataumassa, menghilangkanrumordan konsep
yang salah.
- Konseling KB
Pelayanan KB yang disediakan :
1. KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Kb Suntik 1 bulan (kombinasi) adalah 25 mg
Depomedroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol
sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali

21
(Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg
Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan
sekali.
2. KB Suntik 3 bulan
DepoDepo-proveraialah6-alfa-
metroksiprogesteronyangdigunakanuntuktujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif.
3. Pelayanan KB Pil
a. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu
hormone estrogen dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon
yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif
bila diminum secara teratur.
b. Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin
sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim), sehingga
mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga
mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam
rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang
telah dibuahi.
4. Pelayanan KB Implant (Pasang dan cabut)
Alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan
atas sebelah dalam. Di dalamnya berisi zat aktif berupa
hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi
terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.

22
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun,
dan ada juga yang diganti.

g. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas
ada 2 yaitu:

a. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam gedung


puskesmas melayani pengobatan gigi dan pelayanan
kesehatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya, terutama pengobatan dasar seperti
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pencabutan,
penambalan gigi, kegiatan promotif, preventif, kuratif dan
lain-lain.Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh
seorang dokter gigi dan dibantu oleh 3 (tiga) orang perawat
gigi yang berpengalaman.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di luar gedung
puskesmas
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di luar gedung
meliputi :

1) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)


2) Posyandu / Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat UKGM)
3) Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Posyandu,
Posbindu, dan Poskeskel
h. Ruang Promosi Kesehatan (Promkes)
1. Pelayanan Promosi Kesehatan / Penyuluhan
Melaksanakan kegiatan promotif melalui penyuluhan di dalam
gedung dan luar gedung, penyebaran informasi kesehatan
melalui brosur, leaflet dan poster

2. Konsultasi Gizi

23
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi perorangan,
baik di dalam dan luar gedung, pemberian makanan
tambahan untuk balita kurang gizi, bumil KEK.

3. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi)


Memberikan pelayanan PHBS Rumah Tangga, PHBS
sekolah, pemeriksaan TTU, TPM, STBM masyarakat, sarana
air bersih, pemberantasan sarang nyamuk (PSN),
pemeriksaan tempat-tempat kerja yang memiliki ruang ASI.

i.Ruang Imunisasi
Imunisasi adalah salah satu cara meningkatkan kekebalan
tubuh dengan cara memasukan vaksin, yakni virus atau bakteri
yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari
bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukan ke
dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin
masuk ke dalam tubuh, sistem pertahan tubuh akan bereaksi
membentuk antibodi, reaksi ini sama seperti jika tubuh
kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi
selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau
bakteri tersbut.

Imunisasi sangat penting untuk melindungi bayi dan anak-


anak dari penyakit menular yang bahkan bisa membahayakan
jiwa, ada 2 kelompok imunisasi, yaitu kelompok pertama berisi
jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui program
pengembangan imunisasi (PPI). Kelompok imunisasi yang
diwajibkan ini dibiayai seluruhnya oleh pemerintah, dan dapat
diperoleh masyarakat luas secara gratis di puskesmas.
Kelompok kedua adalah vaksin-vaksin yang dianjurkan oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI). Jenis vaksin dalam
kelompok ini belum diwajibkan oleh pemerintah.

24
Jenis-jenis imunisasi yang dilayani di puskesmas yaitu :

a. Imunisasi BCG, imunisasi ini bertujuan untuk memberi


kekebalan tubuh terhadap penyakit TBC (Tubercolosis)
b. Imunisasi Hepatitis B, diberikan dalam waktu 12 jam setelah
bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3
hingga 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi hepatitis B
minimal 4 minggu. Imunisasi ini untuk mencegah penyakit
Hepatitis B.
c. Imunisai Polio, diberikan untuk mencegah poliomyelitis yang
bisa menyebabkan kelumpuhan.
d. Imunisasi DPT, adalah vaksin kombinasi untuk mencegah
penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga
penyakit ini sangat mudah m,enyerang bayi dan anak.
Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu.
Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan)
dengan Vaksin Hepatitis B. Ulangan DPT diberikan pada
usian18 bulan dan 5 tahun. Usia 12 tahun mendapat vaksin
TT (Tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah).
e. Imunisasi Campak, diberikan pada usia 9 bulan, lalu
Campak-2 pada usia 6 tahun melalui program Bulan
Imunisasi Anak Sekolah).
f. Imunisais TT Bumil, diberikan untuk melindungi bayi yang
akan dilahirkan dari Tetanus Neonatorum dan melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Imunisasi
TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005). TT1
dapat diberikan sebelum kehamilan 8 bulan, atau dapat
diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya di
berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana
kesehatan (Depkes RI,2000). Jarak pemberian (interval)

25
imunisasi TT1 dan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin,
dkk; Depkes RI,2000)
g. Imunisasi TT Caten, imunisasi ini merupakan salah satu
syarat pemberkasan di KUA saat kita akan mendaftarkan
pernikahan. Imunisasi TT diberikan bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus yang disebabkan oleh
infeksi clostridium tetani. Penyakit ini sangat rentan
mengenai ibu dan bayi saat persalinaan karena adanya
perlukaan saat proses tersebut. Waktu pemberian 2-6 bulan,
atau selambat-lambatnya 1 bulan sebelum menikah.
Kegiatan pelayanan imunisasi dilaksanakan setiap hari
selasa dan kamis yang dilakukan oleh petugas yang
berpengalaman dan terlatih.

j.Ruang Dots / Pelayanan Penderita TB


Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang
tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang
pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan
miskin serta dimana saja.

Pelayanan Kesehatan TB Paru adalah salah satu jenis


pelayanan kesehatan di puskesmas yang memberikan layanan
kesehatan untuk penderita TB Paru, meliputi konseling,
pelayanan pemberian obat, pelayanan pemeriksaan / skrining
pasien TB. Tujuan pelayanan kesehatan TB Paru adalah
mengurangi angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif
dan angka penemuan penderita baru TB Paru BTA Positif.
Pelayanan Kesehatan TB Paru di Puskesmas Talang Ratu
kegiatan pencatatan datanya dilakukan secara manual
menggunakan formulir dan buku register dan secara online
melalui SITT (Sistem Informasi Terpadu Tuberkulosis).

26
Mengingat letak Puskesmas Talang Ratu di wilayah
perkotaan, dibutuhkan terobosan untuk menemukan penderita
TB dengan BTA (+) dengan melakukan pelacakan dan
penemuan penderita oleh petugas. Dengan menggunakan dana
BOK kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan oleh
pemegang program TB. Kegiatan ini juga sekaligus merupakan
pelaksanaan konseling mengenai pencegahan penyakit, cara
minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara
aktif melalui door to door. Dalam upaya mencegah meluasnya
penyakit TB. Pemegang program juga melaksanakan kegiatan
penyuluhan secara kelompok kepada : Tomas, Toga, Kader,
Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik yang aktif dalam
pengobatan maupun yang telah selesai menjalani pengobatan
diwilayah tersebut.
k. Laboratorium
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.

Pelayanan laboratorium mencakup mulai dari menerima


surat permintaan dari dalam dan luar puskesmas, melakukan
pemeriksaan sampai  proses penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada pasien. Melayani pemeriksaan laboratorium
sederhana seperti BTA Sputum, Pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan urin (Ph, Protein, Reduksi), pemeriksaan Tes
Kehamilan, pemeriksaan kimia daran (gula darah, kolesterol,
asam urat), pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan
HbsAg. Pelayanan dilakukan setiap hari kerja bagi pasien yang
membutuhkan.

27
l.Ruang Administrasi Kantor / TU
Kegiatan admnistrasi kantor/tu merupakan kegiatan
manajemen puskesmas, manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien,
meliputi yaitu perencanaan, penggerakan, pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban (P-1, P-2
dan P-3)
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengarsipan data
puskesmas, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga. Semua
arsip baik surat masuk maupun surat keluar dan data-data dari
setiap bagian disimpan di ruang tata usaha. Selain melayani
setiap bagian dari Puskesmas Talang Ratu, ruangan ini juga
digunakan sebagai tempat untuk mengurus administrasi,
diantarannya :

- Pelayanan Surat Keterangan Sehat


- Pelayanan Surat Keterangan Buta Warna
- Pelayanan Rekomendasi Sarana Kesehatan di wilayah kerja
- Pelayanan Perizinan Praktek Kerja Lapangan
- Pelayanan Informasi Puskesmas

m. Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Talang Ratu meliputi
pelayanan seperti tersebut dibawah ini :

- Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,


- Pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
obat,
- Pelayanan obat atas resep dokter,
- Pelayanan informasi obat serta
- Pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional

28
Kegiatan pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
dengan ketentuan peraturan per-undang2an yang berlaku.

4. Jaringan dan Jejaring Puskesmas Talang Ratu


a. Jaringan
- Fasilitas pelayanan terdiri dari Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa(Poskeskel).
- Pengelolaan pelayanan, sarana prasarana dan ketenagaan
masih merupakan bagian dari kewenangan puskesmas,
seperti Posyandu, Posbindu, dan Pos UKK.
- Hubungan kerja dalam bentuk vertikal, artinya bahwa jaringan
puskesmas bertanggungjawab kepada kepala puskesmas.

Tabel 4.Data Poskeskel, Posyandu, Posbindu dan Pos Usaha


Kesehatan Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu

29
- Sumber : Data Dasar Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020

No Nama Lokasi
Poskeskel
1 Pos Kesehatan Kelurahan RT 14
Posyandu
1 Posyandu Anggraini RT 06
2 Posyandu Mawar RT 18
3 Posyandu Dahlia RT 3
4 Posyandu Kasturi RT 26
5 Posyandu Bougenvile RT 34
6 Posyandu Raflesia RT 1
7 Posyandu Melati RT 33
8 Posyandu Kuntum Puspa RT 12
9 Posyandu Teratai RT 31
10 Posyandu Asyfa RT 21
11 Posyandu Lebak Pakis RT 23
12 Posyandu Teratai II RT 20
13 Posyandu Anggrek Delima RT 10
14 Posyandu Cempaka RT 17
15 Posyandu Kenanga RT 19
16 Posyadndu Lestari RT 8
Posyandu Lansia
1 Posyandu Lansia Anggraini RT 06
2 Posyandu Lansia Kuntum Puspa RT 12
3 Posyandu Lansia Anggrek Delima RT 10
4 Posyandu Lansia Kenanga RT 19
5 Posyandu Lansia Assyfa RT 21
6 Posyandu Lansia Bougenvile RT 34
Posbindu
1 Posbindu Cempaka RT 17
Pos UKK
1 Pos Usaha Kesehatan Kerja RT 31
30
b. Jejaring
- Fasilitas pelayanan terdiri dari Klinik, Rumah Sakit, Apotek,
Laboratorium, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
- Pengelolaan pelayanan, sarana prasarana dan ketenagaan
bukan bagian dari kewenangan puskesmas.
- Hubungan kerja dalam bentuk horizontal, artinya jejaring
puskesmas melakukan hubungan kemitraan dengan
puskesmas sehingga di puskesmas harus ada pengelola yang
bertanggungjawab atas kemitraan tersebut.

5. Struktur Organisasi Puskesmas dan Sumber Daya Manusia


- Struktur Organisasi
Untuk kelancaran tugas dan memenuhi kewajiban dalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
membutuhkannya dan berbagai kegiatan administrasi lainnya,
maka Puskesmas Talang Ratu menyusun Struktur Organisasi
yang dipimpin oleh Pimpinan Puskesmas. Pelaksanaan kegiatan
disesuaikan dengan program kerja masing-masing di bawah
tanggung jawab pemegang program.

Untuk lebih jelasnya Susunan Organisasi Puskesmas


Talang Ratu Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut :

- Sumber Daya
Sumber Daya adalah suatu nilai atau potensi yang dimiliki
oleh suatu materi tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan manusia agar dapat hidup lebih sejahtera,
meliputi sumber daya alam fisik (tangible) dan non fisik
(intagible) dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia
yang ada di Puskesmas Talang Ratu masing-masing

31
bertanggung jawab terhadap tugas pokok atau tugas intergrasi
dan fungsinya.

Tabel 5.Data Sumber Daya Manusia PNS


di Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2019

TMT
No Nama NIP Gol Jabatan
Jabatan

1 Dr. Hj. Fitrianti, M.Kes 198008202008032001 III/d Pimp. Puskemas 03/08/2019

2 drg. Indriati 196109081989122001 IV/c Dokter Gigi Madya 01/10/2012

3 dr. Vera Trihandayani 197203022000122002 IV/b Dokter Madya 01/10/2013


4 dr. Jeanne Sherly L.D 197006082002122004 IV/a Dokter Madya 21/10/2013
5 Nadiati 196701311989032008 III/d Bidan Penyelia 23/04/2009
6 Hj. Rosnita 197008071991032005 III/d Perawat Penyelia 01/10/2016
7 Haryanti, Am.Kep 197505251998032002 III/d Perawat Penyelia 01/10/2016
8 Lilis Suryani, AMKL 196709261992032007 III/d Sanitarian Penyelia 01/04/2014
9 Asni Aprizah, SKM 198004022007012006 III/c Penyuluhan Kesmas Muda 01/04/2016
10 Elpa Suryati 197311301997022001 III/c Perawat Penyelia 01/10/2016
11 Iin Karuniasih, SKM 198010122008042001 III/c Staf 01/10/2016
12 dr. Giszka Putri 198607292012122001 III/c Dokter Muda 01/04/2016
Synthia Margareta,
13 198404092006042008 III/b Perawat Pertama 01/05/2014
S.Kep
14 Linda Marlina, Am.Kep 197812132006042019 III/b Perawat Mahir 01/10/2016

15 Indri Febriyanti, SKM 198102162005012009 III/a Adminkes Ahli Pertama 30/11/2016

Defi Malini Herawati,


16 198006162009042001 III/a Perawat Ahli Pertama 02/01/2015
Skep
Sonata
17 198604292019022001 III/b Apoter Ahli Pertama 01/04/2019
Daniatiek,S.Farm.,Apt
Pranata Lab.
18 Nopikasari, AMAK 198411282011012006 III/a 01/10/2016
Kes.Pelaksana
Hetty Afrida Sinaga, Pranata Lab.
19 198904042010012001 III.a 01/10/2016
Am.Ak Kes.Pelaksana
Theodora Indriasari, Ass. Apoteker Pelaksana
20 198308232010012021 III.a 01/04/2014
AMF Lanjutan
21 Anita, Am.KG 198203182014072002 II/c Perawat Gigi 01/07/2014
22 Devi Susanti, AMF 198108142014072002 II/c Ast. Apoteker Pelaksana 01/07/2014
Etty Daniati Putri,
23 198206272014072001 II/c Perawat Pelaksana 01/07/2014
Am.Kep

32
WR. Dewi Darwiana
24 197703272007012016 II/c Bidan Pelaksana 01/03/2015
BR
25 Sri Marleni,Am.Keb 197403052006042007 III/a Bidan Pelaksana lanjutan 01/04/2018
26 Kartini 199312232019022008 II/c Nutrisionis Terampil 01/04/2020
27 M Sandi Pratama 199406292019021005 II/c Perawat Gigi Terampil 01/04/2020
28 Lara Dewinta 198812272019022002 II/c Perawat Terampil 01/
Kurnia Hardaliana,
29 198302082014072002 II/a Administrator Kesehatan 01/07/2014
SKM
30 Eni Rusnita, A,Md.Keb 198506232010012014 III/b Bidan Pelaksana
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020

Tabel 6.Data Sumber Daya Manusia NON PNS


di Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2019

TMT
No Nama NIP Jabatan
Jabatan
1 Winda Yuniarti, Am.Keb Non PNSD Bidan 02/03/2015

2 Seli Dwi Lolita, Am.Keb Non PNSD Staf Puskesmas 22/06/2015

Dea Yuri Indah S,


3 Non PNSD Perawat Gigi 03/03/2016
Am.KG

Ns. Lara Ayusalinda,


4 Non PNSD Perawat Ners 01/09/2016
S.Kep

5 Atika Suci lestari,Am.Keb Non PNSD Bidan 01/03/2018

6 Merry Puspita Sari, SKM Non PNSD Staf Puskesmas 02/01/2012

33
BLUD

Ayu Septiarani Putri, Non PNSD


7 Staf Puskesmas 01/04/2015
Amd BLUD

Tenaga Kontrak
8 Kiki Arizka, SKM Petugas Promkes 03/01/2017
Promkes

Desi Ratna Sari, Non PNSD


9 Staf Puskesmas 04/01/2017
Am.Keb BLUD

Non PNSD
10 Reni Puspita, SST Staf Puskesmas /06/2017
BLUD

11 Muwarno Non PNSD Jaga Malam 16/01/2017

12 Weti Suharni,S.kep Non PNSD Perawat Ners

Non PNSD Petugas


13 Trisnah 01/01/2013
BLUD Kebersihan

Silvi Edisma Nopriana, Non PNSD


14 Rekan Medik
A,Md, Kes BLUD

Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020

B. PELAKSANAAN KEGIATAN PKL


a. Kegiatan Dalam Gedung

Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Talang


Ratu mahasiswa secara bergantian melakukan penyuluhan di
ruang tunggu Puskesmas Talang Ratu dan melakukan konseling
Gizi di Unit Gizi Puskesmas Talang Ratu.

a. Konseling Gizi
Konseling gizi adalah suatu proses komunikasi dua arah
antara konselor dan pasien/klien untuk membantu pasien/klien

34
mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman yang dilaksanakan oleh
nutrisionis/dietisien. (Sandjaja, 2010).
Sasaran: Pasien (ibu hamil kek, balita overweight, remaja
anemia, balita gizi kurang)
Lokasi : Unit Gizi Puskesmas Talang Ratu
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Waktu : ± 15 menit
Materi : 1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
5. Tujuan dan Syarat Diet
6. Anjuran Bahan Makan

 KEK (Kekurangan Energi Kronis) Pada Ibu Hamil


Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan
dimana ibu mengalami malnutrisi yang disebabkan kekurangan
satu atau lebih zat gizi makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relatif atau absolut (Sipahutar, Aritonang dan
Siregar, 2013).
KEK merupakan kelelahan luar biasa yang
menyebabkan penderitanya merasa tidak sehat dan tetap
merasa lelah meski sudah beristirahat. Meski keluhannya bisa
sama dengan keluhan yang memang normal dirasakaan
saat hamil, KEK pada ibu hamil sebenarnya dapat
diindentifikasi dengan beberapa cara.

35
Selain kelelahan yang luar biasa, ibu hamil yang
menderita KEK juga cenderung memiliki ukuran lingkar lengan
atas (LILA) kurang dari 23,5 cm dan memiliki pertambahan
berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan.
Bila ibu mengalami risiko KEK selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. KEK pada
ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu
hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Bila BBLR bayi mempunyai resiko
kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
perkembangan anak.

 Wasting

Wasting merupakan gabungan dari istilah kurus (wasted)


dan sangat kurus (severe wasted) yang didasarkan pada
indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau
Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang
batas (Z - score) <-2 SD. (1) Pada tahun 2012 kematian balita
berjumlah 6,6 juta jiwa artinya jiwa balita meninggal setiap
harinya dimana secara tidak langsung wasting atau balita kurus
menyumbang 60% kematian balita sebagai underlying causes
terhadap penyakit infeksi sebagai penyebab langsung

36
kematian. Tahun 2013 dari 161 juta jiwa balita di dunia
menderita kelaparan dimana 51 juta jiwa balita diantaranya
menderita wasting. (2) Di negara berkembang dan miskin,
persoalan nutrisi berkisar seputar kekurangan asupan sehingga
menimbulkan defisiensi nutrisi seperti kekurangan energi
protein, anemia, defisiensi Iodium dan kekurangan mikronutrien
lain. (3) World Health Organization (WHO) memperkirakan
bahwa 175 juta anak di negara berkembang mengalami
malnutrisi dilihat dari data berat badan menurut umur dan
sekitar 230 juta mengalami stunted dilihat dari tinggi badan
menurut umur. (4) Pada tahun 2007, hampir 20 juta anak
bawah lima tahun (balita) menderita malnutrisi berat akut.
Menurut WHO, anak penderita gizi buruk berisiko kematian 5-
20 kali lebih besar daripada anak dengan nutrisi baik. Malnutrisi
bertanggung jawab langsung dan tidak langsung terhadap 60%.

 Remaja Anemia

Anemia adalah kondisi kekurangan darah merah di


dalam tubuh. Sel darah merah berisi hemoglobin yang
tersangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Nilai kadar
normal hemoglobin seseorang ditentukan berdasarkan jenis
kelamin dan usianya berdasarkan jenis kelamin dan usia. Kadar
hemoglobin normal pada wanita berkisar antara 12-15 gr / dl,
sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara
13-17 gr / dl. Seorang dikatakan anemia jika kadar hemoglobin
dibawah normal.

Menurut Arisman (2004), gejala anemia biasanya tidak


khas dan sering tidak jelas seperti pucat, mudah lelah,

37
berdebar, dan sesak nafas. Kepucatan bisa diperiksa pada
telapak tangan, kuku dan lapisan pada permukaan dalam
kelopak mata. Sedangkan menurut Depkes (1998) dan
Supariasa (2002) dalam Nursari (2010), gejala/tanda-tanda
anemia antara lain 5 L (lelah, lesu, lemah, letih, lalai), bibir
tampak pucat, nafas pendek, lidah licin, denyut jantung
meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang,
kadang-kadang pusing, dan mudah mengantuk. Gejala lebih
lanjut adalah Kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat, nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah,
anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.

Anemia bisa disembuhkan dengan beberapa


pengobatan yang tak terkalahkan dengan penyebabnya. Jika
anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, para
penderita yang dikonsumsi untuk konsumsi bahan makanan
yang dimasukkan dalam Resep hemoglobin yaitu bahan
makanan yang mengandung protein, zat besi, zink, asam folat,
Vitamin B 12, vitamin C dan juga dapat ditambah dengan
suplementasi Fe jika perlu .

Untuk mencegah anemia bagi remaja, maka diperlukan


konsumsi makanan yang berperan dalam proses pemesanan
hemoglobin, yaitu makanan tinggi zat besi, asam folat, protein
vitamin B 12, serta vitamin C yang berfungsi membantu
penyerapan zat besi.

Bagi remaja putri yang sudah mulai menstruasi, dapat


mencegah anemia defisiensi besi dengan memberikannya
multivitamin zat besi atau penambah darah. Recommended
Dietary Allowance (RDA) untuk zat besi adalah 8 miligram per
hari untuk wanita usia 9–13 tahun, dan 15 miligram per hari
untuk wanita usia 14–18 tahun.

38
 Overweight
Overweight atau kelebihan berat badan adalah kondisi
ketika bobot tubuh anak terlampau besar, akibat adanya
penumpukan lemak pada tubuh. Normalnya, setiap orang
memang memiliki lemak di sekujur tubuhnya. Namun,
penyimpanan lemak di tubuh anak yang overweight cenderung
berlebihan, sehingga membuat postur tubuhnya kurang ideal.
Pasalnya, tinggi badan anak dengan kelebihan berat badan
biasanya agak kurang setara dengan ukuran tubuhnya.
Akibatnya, perawakan anak akan terlihat gemuk atau lebih
besar ketimbang anak seusianya. Melansir dari laman WHO,
kelebihan berat badan pada anak di usia dini termasuk ke
dalam kasus gizi lebih. Sayangnya, rata-rata masalah ini akan
terus terbawa hingga dewasa. Kondisi ini bahkan berisiko
membuat anak lebih mudah terserang penyakit kardiovaskular
dan diabetes di usia muda. Penilaian status gizi ini
menggunakan dua indikator yaitu, berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut usia (IMT/U).
Pengukuran kelebihan berat badan pada anak berusia 0-60
bulan biasanya memakai grafik WHO 2006 (cut off z score)
dengan indikator BB/TB. Berdasarkan pengukuran tersebut,
anak usia 0-60 bulan masuk ke dalam golongan overweight,
ketika hasilnya menunjukkan angka > 2 sampai dengan 3 SD.
Sedangkan setelah usianya lebih dari 60 bulan alias 5 tahun,
pengukuran bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran
persentil).

Tabel 1
Daftar Konseling di Unit Gizi Puskesmas Talang Ratu Palembang

 Remaja Anemia

39
Antropometri
Tanggal Nama Usia Jenis
No. JK Anamnesa Diagnosa Konselor
konseling Pasien (Thn) BB TB IMT Diet
(kg) (cm) (kg/m²)

1. 16/4/21 Nabilla P 16 th 48 149 21,6 11 g/dL Anemia TKTP Annisa A

 Ibu Hamil KEK

Antropometri
Tanggal Nama Usia Jenis
No. Anamnesa Konselor
konseling Pasien (Thn) BB TB LILA Diet
(kg) (cm) (cm)

Nurhal Rahma
1. 14/4/21 20 th 36 150 21 KEK TKTP
iza Nurhaliza

 Bayi dan Balita

Antropometri Status Gizi


Tanggal Nama Usia
No. Anamnesa Konselor
konseling Pasien (Bln) BB TB
BB/U BB/TB TB/U
(kg) (cm)

Novel
Gizi
1. 14/04/21 Deo 52 11,7 96,7 kurang pendek Wasting Kelompok
kurang
Susanto

Antropometri Status Gizi


Tanggal Nama Usia
No. Anamnesa Konselor
konseling Pasien (Bln) BB TB
BB/U BB/TB TB/U
(kg) (cm)

1. 16/4/21 Zahra 2 th 17,5 94 Overw Normal Overweight Fitria A

40
eight

b. Penggunaan aplikasi ePPGBM


Mengetahui bagaimana cara penggunaan aplikasi eppgbm
dan apa fungsi dari aplikasi tersebut. Sistem informasi gizi
terpadu (Sigizi Terpadu) merupakan bagian besar dari sistem
yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi baik
data sasaran tiap individu, status gizi, cakupan kinerja dan juga
data PMT yang bersumber dari APBN maupun dari APBD.
Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat
atau yang disebut ePPGBM merupakan bagian dari Sigizi
Terpadu yang dapat digunakan untuk mencatat data sasaran
individu dan penimbangan atau pengukurannya yang dapat
memberikan feedback secara langsung status gizi sasaran
tersebut.

Cara penggunaan aplikasi Eppgbm, yaitu:


1. membuka aplikasi ePPGBM lalu akan muncul tampilan untuk
mengisi username dan password.
2. Lalu akan muncul beberapa komponen dari aplikasi
ePPGBM. Yang terdiri dari Bagian pertama berisi daftar menu
yang ada pada aplikasi PPGBM, ada bagian yang berfungsi
untuk melihat daftar notifikasi (peringatan dini) balita yang
harus dirujuk karena gizi buruk berdasarkan indeks
pengukuran BB/U, da nada juga bagian yang berisi menu-
menu yang berfungsi untuk mengubah password,
mengunduh buku panduan, melihat profil (detail) user, dan
logout dari aplikasi.
c. Menggambar Balok SKDN

41
Balok SKDN merupakan gambaran seberapa jauh
keberhasilan program UPGK (Upaya Peninjauan Gizi Kurang) di
tingkat Posyandu atau desa. Data tingkat desa merupakan
rekapitulasi (kumpulan) data dari semua Posyandu yang ada di
sebuah desa.
Ada 4 arti dibalik SKDN yang dijelaskan sebagai berikut :
S : jumlah seluruh balitia diwilayah posyandu
K : jumlah balita yang memiliki Buku KIA pada bulan ini di
wilayah kerja Posyandu
D : jumlah balita yang ditimbang bulan ini diwilayah kerja
Posyandu
N : balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada kartu KMS naik
Berikut ini adalah beberapa macam data yang di gambarkan
dalam balok SKDN :
1. Jumlah S,K,D,N yang
digambarkan dalam bentuk balok
2. Tingkat liputan program (%
K/S)
3. Tingkat partisipasi
masyarakat (%D/S)
4. Tingkat keberhasilan
penimbangan (%N/D)
Beberapa hal yang perlu diingat dalam pembuatan balok SKDN:
1. Balok K,D,N tidak akan pernah lebih tinggi dari S karena tidak
mungkin jumlah balita yang memiliki buku KIA lebih banyak
dari jumlah seluruh balita disebuah desa dan pencapaian
paling tinggi adalah balok yang sejajar.
2. Balok N tidak akan pernah lebih tinggi dari D karena balita
yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan pertumbuhan pada

42
KMS naik tidak akan lebih dari jumlah balita yang ditimbang
pada bulan ini
3. Jika terjadi sebuah kasus K,D,N lebih tinggi maka petugas
kesehatan yang bersangkutan dilapangan harus di control
dan di evaluasi karena kemungkinan besar terjadi kelalaian
pada proses pembuatan balok SKDN

d. Kegiatan Luar Gedung


Selain melakukan Konseling Gizi dan Penyuluhan di dalam
gedung Puskesmas Taman Bacaan, Mahasiswa PKL juga ikut
serta dan terlibat dalam beberapa kegiatan di lapangan atau di
luar gedung secara bergantian. Adapun Kegiatan yang telah
dilakukan, yaitu:

1.Posyandu ( Penyuluhan gizi seimbang pada balita)


a. Input
Pelaksana Mahasiswa PKL Prodi D III Gizi Poltekkes
Palembang (sesuai Jadwal terlampir)
Sasaran : Peserta Posyandu
Waktu : Sesuai Jadwal (terlampir)
Tempat : Lokasi Posyandu
Metode : Ceramah dan diskusi tanya jawab
Media : Leaflet
b. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dari keseluruhan kegiatan Penyuluhan , dimulai
dengan persiapan tempat, materi dan waktu. Pelaksaan
penyuluhan dilakukan di ruangan atau di tempat yang sudah
disiapkan oleh kader posyandu. Pelaksanaan penyuluhan
dilakukan didepan peserta posyandu yang telah melakukan
pengukuran dan pemeriksaan atau yang sedang menunggu
antrian untuk pemeriksaan.

43
Penyuluhan menggunakan leaflet dan disajikan oleh
mahasiswi praktik kerja lapangan Poltekkes Palembang yang
berjumlah 3 orang. Pelaksanaan penyuluhan menggunakan
komunikasi dua arah, yangmana penyaji memaparkan materi
kemudian diakhir terdapat sesi tanya jawab.
Metode penyuluhan yang dilaksanakan dengan
menggunakan sistem dua arah, dimana narasumber
menyampaikan teori dan memberi kesempatan pada audiens
untuk bertanya serta mengeluarkan pendapat mengenai topik
penyuluhan yang dibicarakan. Selain kegiatan penyuluhan,
mahasiswa juga menyebarkan informasi melalui leaflet.
Kegiatan penyuluhan gizi dan kesehatan dengan sasaran
Peserta posyandu terdiri dari :
- Pembukaan
- Pemberian Materi
- Tanya Jawab
- Kesimpulan
- Penutup

c. Output
Peserta penyuluhan yang hadir sebanyak 10 orang. Setting
tempat penyuluhan berlangsung di Posyandu yang telah
disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa sudah komunikatif
dalam penyampai, peserta cukup paham dengan apa yang
disampaikan hal ini dapat dilihat dengan peserta meminta leaflet
untuk dibawa pulang agar anggota masyarakat peserta yang
tidak hadir saat penyuluhan juga mendapat informasi tersebut,
dan mahasiswa mampu memfasilitasi audiens selama jalannya
diskusi. Peran dan tugas mahasiswa sebagai pelaksana acara
telah sesuai dengan tugas masing-masing. Perlengkapan alat

44
dan media yang digunakan sudah lengkap sesuai dengan yang
sudah direncanakan yaitu leaflet.

d. Outcome
Peserta penyuluhan sangat antusias dengan kegiatan ini.
Hal ini dapat dilihat dari keseriusan mereka dalam
mendengarkan materi yang disampaikan, sehingga diharapkan
kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi untuk membangun
keluarga yang sehat.
e. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi yang dilaksanakan disambut baik
dan antusias oleh peserta penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari
peserta yang datang dan antusias peserta yang mendengar dan
memperhatikan saat diberikan penyuluhan.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan penyuluhan yaitu
penyuluhan kurang kondusif dikarenakan tempat penyuluhan
berdampingan dengan tempat pendaftaran peserta sehingga
terganggunya jalannya acara penyuluhan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Talang Ratu dilakukan di
dalam dan di luar gedung mulai dari tanggal 12 April 2021 s/d 19
April Maret 2021.

45
2) Program yang ada di Puskesmas Talang Ratu antara lain Program
pokok (Essensial) yaitu promosi kesehatan dan UKS, kesehatan
lingkungan, KIA-KB yang bersifat UKM, palayanan gizi yang
bersifat UKM, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
dan perawatan kesehatan masyarakat.
3) Fasilitas yang tersedia di Puskesmas Talang Ratu antara lain
ruangan pelayanan kesehatan Ibu, ruangan pelayanan kesehatan
anak, ruangan kesehatan umum, ruangan pelayanan kesehatan
gigi, ruangan promosi kesehatan (konsutasi gizi dan konsultasi
kesehatan lingkungan), laboratorium, dan penyuluhan kesehatan
4) Kegiatan di dalam gedung, mahasiswa dijadwalkan melakukan:
a. Penyuluhan Gizi
b. Konseling Gizi
Kegiatan di luar gedung meliputi :
a. Penyuluhan dan Posyandu balita
5) Kegiatan konseling gizi di Puskesmas Talang Ratu melayani
konsultasi gizi, dan menerima pasien dari KIA ataupun poli umum
dan kebidanan serta ruang anak yang mengalami permasalahan
gizi.
Penanggulangan gizi kurang di Puskesmas Talang Ratu ditinjau
dari segi gizi yaitu dengan pemberian makanan tambahan dan
konseling kepada orang tua pasien atau keluarga yang
mendampingi, materi yang diberikan yaitu konsumsi makanan gizi
seimbang dan cara untuk mencapai serta menjaga berat badan
normal.

46
Saran
1) Bagi pihak Puskesmas khususnya pada pelayanan gizi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pencapaian program gizi
yang telah dijalankan.
2) Meningkatkan intervensi terhadap kasus yang didapatkan dari
hasil skrining.
3) Meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan di posyandu.
4) Melanjutkan pemberian PMT kepada balita dan ibu hamil yang
mengalami masalah gizi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Ali, I., R. M. Thaha., dan H. Ishak. 2012. Promosi ASI Ekslusif dibandingkan Susu
Formula pada Ibu Post Partum “Studi Kasus Puskesmas Kassi-Kassi”
Makassar. Bagian Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin.
Sandjaja. (2010). Gizi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Supariasa, IDN., Bakri, B., Fajar, I. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta: 17-24.
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta :Penerbit Kedokteran EGC.
Supariasa. 2007. Penilaian Status Gizi. Penerbit EGC. Jakarta
Sediaoetama, AD. 2000. IlmuGizi. Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat Sediaoetama .A.D.
2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Propesi. Edisi kelima. Dian
Pelangi. Jakarta. Sedia oetama. A.D. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa
dan Frofesi. Dian Pelangi. Jakarta
Riset kesehatan dasar, 2013 :Badan penelitian dan pengembangan kesehatan ,
kementerian kesehatan RI. Jakarta
Suduruma, I Wayan. 2017. Obesitas Pada Anak. Denpasar : Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana

48
LAMPIRAN

49
50
51
\

52
53
54
55
56
57
58

Anda mungkin juga menyukai