OLEH
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
Mengetahui,
Ketua Prodi D III Gizi
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan Program Intervensi Gizi Mayrakat(PIGM) di
Puskesmas Talang Ratu yang dilaksanakan mulai tanggal 15Maret –22
Maret 2021. Dalam pembuatan laporan ini, kami banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................ ii
Kata Pengantar..................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................ v
Daftar Tabel.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 6
A. Latar Belakang.................................................................................. 6
B. Tujuan Penelitian............................................................................... 7
1. Tujuan Umum ............................................................................... 7
2. Tujuan Khusus ............................................................................. 7
BAB II PROFIL PUSKESMAS TALANG RATU................................... 8
A. Gambaran Umum Puskesmas Talang Ratu .................................... 8
1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Talang Ratu................................ 8
a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Talang Ratu............................ 8
b. Sejarah Pemegang Jabatan..................................................... 8
2. Wilayah Kerja Puskesmas............................................................ 9
a. Letak Geografis......................................................................... 9
b. Kependudukan.......................................................................... 10
c. Distrubusi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Sex Rasio 11
d. Tingkat Pendidikan................................................................... 12
e. Sarana Pendidikan.................................................................... 12
3. Profil Puskesmas Talang Ratu.................................................... 15
a. Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP).................... 17
b. Pendaftaran dan Rekam Medis................................................ 17
c. Ruang Pemeriksaan Umum (BP Umum .................................. 17
d. Ruang Kesehatan Lansia ........................................................ 17
e. Ruang Tindakan ....................................................................... 19
f. Ruang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) ................... 19
g. Ruang Pelayanan KIA-KB ....................................................... 19
h. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut .......................... 20
iv
i. Ruang Promosi Kesehatan (Promkes) .................................... 23
j. Ruang Imunisasi ...................................................................... 23
k. Ruang Dots /Pelayanan Penderita TB ..................................... 24
l. Laboratorium ............................................................................ 26
m.Ruang Administrasi Kantor/TU ................................................ 27
n. Kefarmasian ............................................................................. 28
4. Jaringan dan Jejaringan Puskesmas Talang Ratu ...................... 29
5. Struktur Organisasi Puskesmas dan Sumber Daya Manusia....... 30
B. Pelaksanaan Kegiatan PKL............................................................... 34
BAB III PENUTUP................................................................................. 45
A. Kesimpulan........................................................................................ 45
B. Saran................................................................................................. 46
Daftar Pustaka...................................................................................... 47
Lampiran .............................................................................................. 48
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat keshatan masyarakat atau puskesmas adalah unit
pelaksanaan teknis pembangunan kesehatan merupakan aspek
penting dalam kerangka pembangunan nasional. Tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pada tingkat Kecamatan atau Puskesmas program perbaikan
gizi merupakan salah satu program dasar Puskesmas dari tujuh
program dasar yang ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan,
Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit (P2P), Program Pengobatan dan Program
Spesifik Lokal. Berhasil tidaknya pelaksanaan ketujuh program ini,
semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya
termasuk pengelolaan program perbaikan gizi (Ali, 2011).
Salah satu fungsi utama Program Perbaikan Gizi Masyarakat di
Puskesmas adalah mempersiapkan, memelihara dan
mempertahankan agar setiap orang mempunyai status gizi baik,
dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau
setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan
cara yang baik dan benar sesuai komponen-kompoen yang harus
ada dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas (Ali,
2011).
Puskesmas Talang Ratu Palembang merupakan salah satu
Puskesmas yang ada di Kecamatan Ilir Timur Satu. Melalui praktek
kerja lapangan yang dilakukan Penulis inilah, kami berusaha menggali
data-data dan ikut serta dalam kegiatan mengenai pelaksanaan
kegiatan program bina gizi masyarakat agar dapat meningkatkan
6
pengetahuan dan keterampilan dan mengetahui masalah gizi yang
ada di Puskesmas Talang Ratu Palembang untuk di selesaikan
permasalahan yang ada, dan sebagai acuan di masa yang akan
datang serta untuk memberikan informasi dan pengetahuan
khususnya untuk penulis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada
mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal
untuk dapat mencapai kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kegiatan gizi Puskesmas Talang Ratu di dalam
gedung ataupun di luar gedung.
b. Ikut melaksanakan dan mempertahankan kelangsungan
program pangan dan gizi masyarakat di Puskesmas Talang
Ratu.
c. Melakukan konseling gizi kepada ibu hamil dengan anemia,
lansia hipertensi, dan balita gizi kurang.
d. Melaksanakan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai balita
tentang gizi seimbang pada balita
e. Mengetahui penggunaan aplikasi eppgbm dan PIS-PK
7
BAB II
PROFIL PUSKESMAS TALANG RATU
8
2. WILAYAH KERJA PUSKESMAS
a. Letak Geografis
Puskesmas Talang Ratu terletak di kecamatan Ilir Timur I
tepatnya di kelurahan 20 Ilir D-IV. Puskesmas ini terletak di Jalan
Letnan Murod No.986 Rt.13A KM.5, dan mempunyai luas wilayah
96 Ha atau 0,96 KM2. Lokasinya relatif mudah di jangkau oleh
masyarakat dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan ojek
dan lain-lain. Pasien yang berobat adalah warga di sekitar
Puskesmas Talang Ratu dan ada juga yang berasal dari luar
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu.
9
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Ario Kemuning
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ariodillah
(20Ilir D-IV)
b. Kependudukan
Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat
dilihat dari angka pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu sebanyak 11.730 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3110 KK.
a. KK Gakin 782
10
12 Jumlah Anak Baduta 198
a. Negeri 3
b. Swasta 0
a. Negeri 1
b. Swasta 1
a. Negeri 1
b. Swasta 1
11
Pada kelompok umur 0-4 tahun jumlah laki-laki 355 orang
dan perempuan 343 orang sedangkan kelompok umur 5-14 tahun
laki-laki berjumlah 1326 orang dan perempuan 1248 dari jumlah
seluruh penduduk.
d. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka
melek huruf 10 tahun keatas, masih dipakai sebagai indikator
tingkat kesejahteraan keluarga dalam kaitannya dengan
kemampuan keluarga meningkatkan penghasilannya.
e. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Talang Ratu dapat dilihat pada tabel berikut.
12
Tabel 2. Data TK/PAUD
di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020
PEREMPUAN LAKI-LAKI
1 Rossi 15 17
2 Cahaya Muslimah 18 20
3 Panca Bakti 27 11
4 Mawar 3 9
5 Anggrek 18 14
6 Paud Darusalam 10 10
7 TK Auladi 24 14
TOTAL 115 95
13
Tabel 3.Data Pelaksanaan Screening Kelas I Siswa Murid SD, SMP
dan SMAdi Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu
Tahun 2020
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 SD
2 SMP
3 SMA
Sumber : Data Program Kesehatan Sekolah Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020
14
3. Profil Puskesmas Talang Ratu
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sangat penting di
fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu puskesmas. Pelayanan
kesehatan wajib diberikan berdasarkan standar pelayanan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan masukan
dari Pemerintah Daerah, Organisasi profesi, dan/atau masyarakat.
Puskesmas Talang Ratu telah melaksanakan Akreditasi
Puskesmas dan memperoleh hasil kelulusan Status Akreditasi
MADYA. Akreditasimerupakan suatu pengakuan oleh Komisioner
Akreditasi terhadap hasil penilaian dan kesesuaian proses dengan
standar yang berlaku (digunakan) serta untuk perbaikan sistem
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan Akreditasi dilakukan berdasarkan UU RI No. 36 tahun
2009 tentang kesehatan pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
tanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggarakan kendali mutu, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan
Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi
pada aspek keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian
dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya dan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 pasal (42 dan 43). Uraian kegiatan akreditasi, yaitu
sebagai berikut :
15
1. Pelaksanaan persiapan Akreditasi Puskesmas Tahun 2019
2. Pelaksanaan penyusunan dokumen
3. Pelaksanaan persiapan penyambutan penilaian
4. Pelaksanaan penilaian akreditasi
16
2. UKM Pengembangan, meliputi :
- Pelayanan Kesehatan Jiwa
- Pelayanan kesehatan Gigi
- Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
- Pelayanan kesehatan Olahraga
- Pelayanan kesehatan Indera
- Pelayanan kesehatan Lansia
- Pelayanan kesehatan Kerja
17
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur
proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar
pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan
demikian maka program Lansia tidak terbatas pada pelayanan
kesehatan di dalam gedung (Ruang Lansia), tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat. Bentuk
kesantunan pada lansia misalnya:
18
1) Lansia (umur 60 tahun keatas)
2) Pralansia ( umur 45 – 60 tahun)
3) Keluarga lansia, masyarakat, serta lembaga masyarakat dan
pemerintah.
d. Ruang Tindakan
Merupakan ruangan pelayanan khusus untuk
melaksanakan tindakan medis pasien rawat jalan yang
memerlukan tindakan, melakukan tindakan operatif terbatas
terhadap penderita gawat darurat, antara lain: kecelakaan lalu
lintas, penyakit lain yang mendadak dan gawat, melakukan
pertolongan sementara untuk pengiriman penderita / pasien ke
Rumah Sakit.
19
sebagai “Manajemen Terpadu Balita Sakit berbasis
masyarakat”).
f. Ruang Pelayanan KIA-KB
1. Pelayanan KIA
Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia dan
merupakan program pokok puskesmas yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi neonatal.
Tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit di kalangan ibu atau MAKING PREGNANCY
SAFER, diantaranya meliputi :
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Ibu, bayi baru lahir di tingkat pelayanan dasar dan
rujukan
2. Membangun kemiteraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat
4. Penguatan manajemen program KIA: sistem survailans,
monitoring dan informasi KIA dan pembiayaan.
Frekuensi pelayanan antenatal minimal 4 kali selama
kehamilan, terkecuali terhadap ibu hamil dengan faktor risiko
dan risiko. Untuk ibu hamil dengan faktor risiko dan risiko
pelayanan antenatalnya tidak terhingga. Pelayanan Asuhan
Standar Minimal “7T”, yaitu:
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Imunisasi TT lengkap (skrining TT)
5. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama
kehamilan
20
6. Tengok/ periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai
dengan ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
8. Tes penyakit menular seksual.
Jumlah kunjungan K1 ibu hamil adalah jumlah kontak
pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan baik di dalam
maupun di luar gedung Puskesmas untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan.
Jumlah kunjungan K4 ibu hamil adalah jumlah kontak
keempat atau lebih ibu hamil dengan tenaga kesehatan baik
di dalam maupun di luar gedung Puskesmas untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang
ditetapkan.
2. Pelayanan KB
Diantara pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas, salah
satunya adalah pelayanan KB, pelayanan KB di puskesmas
meliputi:
KIE tentang KB, jenis kegiatan KIE diantaranya :
- Motivasi
- Pendidikan KB, yaitu dengan menyediakan seluruh
informasi metode yang tersedia, menyediakan informasi
terkini dan isu, menggunakan komunikasi satu arah atau
dua arah dapat melaluikomunikasiindividu,
kelompokataumassa, menghilangkanrumordan konsep
yang salah.
- Konseling KB
Pelayanan KB yang disediakan :
1. KB Suntik 1 bulan (kombinasi)
Kb Suntik 1 bulan (kombinasi) adalah 25 mg
Depomedroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol
sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali
21
(Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg
Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan
sekali.
2. KB Suntik 3 bulan
DepoDepo-proveraialah6-alfa-
metroksiprogesteronyangdigunakanuntuktujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif.
3. Pelayanan KB Pil
a. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu
hormone estrogen dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon
yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif
bila diminum secara teratur.
b. Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin
sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan,
terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim), sehingga
mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga
mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam
rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang
telah dibuahi.
4. Pelayanan KB Implant (Pasang dan cabut)
Alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan
atas sebelah dalam. Di dalamnya berisi zat aktif berupa
hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi
terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
22
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun,
dan ada juga yang diganti.
2. Konsultasi Gizi
23
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi perorangan,
baik di dalam dan luar gedung, pemberian makanan
tambahan untuk balita kurang gizi, bumil KEK.
i.Ruang Imunisasi
Imunisasi adalah salah satu cara meningkatkan kekebalan
tubuh dengan cara memasukan vaksin, yakni virus atau bakteri
yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari
bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukan ke
dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin
masuk ke dalam tubuh, sistem pertahan tubuh akan bereaksi
membentuk antibodi, reaksi ini sama seperti jika tubuh
kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi
selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau
bakteri tersbut.
24
Jenis-jenis imunisasi yang dilayani di puskesmas yaitu :
25
imunisasi TT1 dan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin,
dkk; Depkes RI,2000)
g. Imunisasi TT Caten, imunisasi ini merupakan salah satu
syarat pemberkasan di KUA saat kita akan mendaftarkan
pernikahan. Imunisasi TT diberikan bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus yang disebabkan oleh
infeksi clostridium tetani. Penyakit ini sangat rentan
mengenai ibu dan bayi saat persalinaan karena adanya
perlukaan saat proses tersebut. Waktu pemberian 2-6 bulan,
atau selambat-lambatnya 1 bulan sebelum menikah.
Kegiatan pelayanan imunisasi dilaksanakan setiap hari
selasa dan kamis yang dilakukan oleh petugas yang
berpengalaman dan terlatih.
26
Mengingat letak Puskesmas Talang Ratu di wilayah
perkotaan, dibutuhkan terobosan untuk menemukan penderita
TB dengan BTA (+) dengan melakukan pelacakan dan
penemuan penderita oleh petugas. Dengan menggunakan dana
BOK kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan oleh
pemegang program TB. Kegiatan ini juga sekaligus merupakan
pelaksanaan konseling mengenai pencegahan penyakit, cara
minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara
aktif melalui door to door. Dalam upaya mencegah meluasnya
penyakit TB. Pemegang program juga melaksanakan kegiatan
penyuluhan secara kelompok kepada : Tomas, Toga, Kader,
Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik yang aktif dalam
pengobatan maupun yang telah selesai menjalani pengobatan
diwilayah tersebut.
k. Laboratorium
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
27
l.Ruang Administrasi Kantor / TU
Kegiatan admnistrasi kantor/tu merupakan kegiatan
manajemen puskesmas, manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien,
meliputi yaitu perencanaan, penggerakan, pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban (P-1, P-2
dan P-3)
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengarsipan data
puskesmas, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga. Semua
arsip baik surat masuk maupun surat keluar dan data-data dari
setiap bagian disimpan di ruang tata usaha. Selain melayani
setiap bagian dari Puskesmas Talang Ratu, ruangan ini juga
digunakan sebagai tempat untuk mengurus administrasi,
diantarannya :
m. Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Talang Ratu meliputi
pelayanan seperti tersebut dibawah ini :
28
Kegiatan pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
dengan ketentuan peraturan per-undang2an yang berlaku.
29
- Sumber : Data Dasar Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020
No Nama Lokasi
Poskeskel
1 Pos Kesehatan Kelurahan RT 14
Posyandu
1 Posyandu Anggraini RT 06
2 Posyandu Mawar RT 18
3 Posyandu Dahlia RT 3
4 Posyandu Kasturi RT 26
5 Posyandu Bougenvile RT 34
6 Posyandu Raflesia RT 1
7 Posyandu Melati RT 33
8 Posyandu Kuntum Puspa RT 12
9 Posyandu Teratai RT 31
10 Posyandu Asyfa RT 21
11 Posyandu Lebak Pakis RT 23
12 Posyandu Teratai II RT 20
13 Posyandu Anggrek Delima RT 10
14 Posyandu Cempaka RT 17
15 Posyandu Kenanga RT 19
16 Posyadndu Lestari RT 8
Posyandu Lansia
1 Posyandu Lansia Anggraini RT 06
2 Posyandu Lansia Kuntum Puspa RT 12
3 Posyandu Lansia Anggrek Delima RT 10
4 Posyandu Lansia Kenanga RT 19
5 Posyandu Lansia Assyfa RT 21
6 Posyandu Lansia Bougenvile RT 34
Posbindu
1 Posbindu Cempaka RT 17
Pos UKK
1 Pos Usaha Kesehatan Kerja RT 31
30
b. Jejaring
- Fasilitas pelayanan terdiri dari Klinik, Rumah Sakit, Apotek,
Laboratorium, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
- Pengelolaan pelayanan, sarana prasarana dan ketenagaan
bukan bagian dari kewenangan puskesmas.
- Hubungan kerja dalam bentuk horizontal, artinya jejaring
puskesmas melakukan hubungan kemitraan dengan
puskesmas sehingga di puskesmas harus ada pengelola yang
bertanggungjawab atas kemitraan tersebut.
- Sumber Daya
Sumber Daya adalah suatu nilai atau potensi yang dimiliki
oleh suatu materi tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan manusia agar dapat hidup lebih sejahtera,
meliputi sumber daya alam fisik (tangible) dan non fisik
(intagible) dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia
yang ada di Puskesmas Talang Ratu masing-masing
31
bertanggung jawab terhadap tugas pokok atau tugas intergrasi
dan fungsinya.
TMT
No Nama NIP Gol Jabatan
Jabatan
32
WR. Dewi Darwiana
24 197703272007012016 II/c Bidan Pelaksana 01/03/2015
BR
25 Sri Marleni,Am.Keb 197403052006042007 III/a Bidan Pelaksana lanjutan 01/04/2018
26 Kartini 199312232019022008 II/c Nutrisionis Terampil 01/04/2020
27 M Sandi Pratama 199406292019021005 II/c Perawat Gigi Terampil 01/04/2020
28 Lara Dewinta 198812272019022002 II/c Perawat Terampil 01/
Kurnia Hardaliana,
29 198302082014072002 II/a Administrator Kesehatan 01/07/2014
SKM
30 Eni Rusnita, A,Md.Keb 198506232010012014 III/b Bidan Pelaksana
Sumber : Data Kepegawaian Puskesmas Talang Ratu Tahun 2020
TMT
No Nama NIP Jabatan
Jabatan
1 Winda Yuniarti, Am.Keb Non PNSD Bidan 02/03/2015
33
BLUD
Tenaga Kontrak
8 Kiki Arizka, SKM Petugas Promkes 03/01/2017
Promkes
Non PNSD
10 Reni Puspita, SST Staf Puskesmas /06/2017
BLUD
a. Konseling Gizi
Konseling gizi adalah suatu proses komunikasi dua arah
antara konselor dan pasien/klien untuk membantu pasien/klien
34
mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman yang dilaksanakan oleh
nutrisionis/dietisien. (Sandjaja, 2010).
Sasaran: Pasien (ibu hamil kek, balita overweight, remaja
anemia, balita gizi kurang)
Lokasi : Unit Gizi Puskesmas Talang Ratu
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Waktu : ± 15 menit
Materi : 1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
5. Tujuan dan Syarat Diet
6. Anjuran Bahan Makan
35
Selain kelelahan yang luar biasa, ibu hamil yang
menderita KEK juga cenderung memiliki ukuran lingkar lengan
atas (LILA) kurang dari 23,5 cm dan memiliki pertambahan
berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan.
Bila ibu mengalami risiko KEK selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. KEK pada
ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu
hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Bila BBLR bayi mempunyai resiko
kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
perkembangan anak.
Wasting
36
kematian. Tahun 2013 dari 161 juta jiwa balita di dunia
menderita kelaparan dimana 51 juta jiwa balita diantaranya
menderita wasting. (2) Di negara berkembang dan miskin,
persoalan nutrisi berkisar seputar kekurangan asupan sehingga
menimbulkan defisiensi nutrisi seperti kekurangan energi
protein, anemia, defisiensi Iodium dan kekurangan mikronutrien
lain. (3) World Health Organization (WHO) memperkirakan
bahwa 175 juta anak di negara berkembang mengalami
malnutrisi dilihat dari data berat badan menurut umur dan
sekitar 230 juta mengalami stunted dilihat dari tinggi badan
menurut umur. (4) Pada tahun 2007, hampir 20 juta anak
bawah lima tahun (balita) menderita malnutrisi berat akut.
Menurut WHO, anak penderita gizi buruk berisiko kematian 5-
20 kali lebih besar daripada anak dengan nutrisi baik. Malnutrisi
bertanggung jawab langsung dan tidak langsung terhadap 60%.
Remaja Anemia
37
berdebar, dan sesak nafas. Kepucatan bisa diperiksa pada
telapak tangan, kuku dan lapisan pada permukaan dalam
kelopak mata. Sedangkan menurut Depkes (1998) dan
Supariasa (2002) dalam Nursari (2010), gejala/tanda-tanda
anemia antara lain 5 L (lelah, lesu, lemah, letih, lalai), bibir
tampak pucat, nafas pendek, lidah licin, denyut jantung
meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang,
kadang-kadang pusing, dan mudah mengantuk. Gejala lebih
lanjut adalah Kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat, nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah,
anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
38
Overweight
Overweight atau kelebihan berat badan adalah kondisi
ketika bobot tubuh anak terlampau besar, akibat adanya
penumpukan lemak pada tubuh. Normalnya, setiap orang
memang memiliki lemak di sekujur tubuhnya. Namun,
penyimpanan lemak di tubuh anak yang overweight cenderung
berlebihan, sehingga membuat postur tubuhnya kurang ideal.
Pasalnya, tinggi badan anak dengan kelebihan berat badan
biasanya agak kurang setara dengan ukuran tubuhnya.
Akibatnya, perawakan anak akan terlihat gemuk atau lebih
besar ketimbang anak seusianya. Melansir dari laman WHO,
kelebihan berat badan pada anak di usia dini termasuk ke
dalam kasus gizi lebih. Sayangnya, rata-rata masalah ini akan
terus terbawa hingga dewasa. Kondisi ini bahkan berisiko
membuat anak lebih mudah terserang penyakit kardiovaskular
dan diabetes di usia muda. Penilaian status gizi ini
menggunakan dua indikator yaitu, berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut usia (IMT/U).
Pengukuran kelebihan berat badan pada anak berusia 0-60
bulan biasanya memakai grafik WHO 2006 (cut off z score)
dengan indikator BB/TB. Berdasarkan pengukuran tersebut,
anak usia 0-60 bulan masuk ke dalam golongan overweight,
ketika hasilnya menunjukkan angka > 2 sampai dengan 3 SD.
Sedangkan setelah usianya lebih dari 60 bulan alias 5 tahun,
pengukuran bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran
persentil).
Tabel 1
Daftar Konseling di Unit Gizi Puskesmas Talang Ratu Palembang
Remaja Anemia
39
Antropometri
Tanggal Nama Usia Jenis
No. JK Anamnesa Diagnosa Konselor
konseling Pasien (Thn) BB TB IMT Diet
(kg) (cm) (kg/m²)
Antropometri
Tanggal Nama Usia Jenis
No. Anamnesa Konselor
konseling Pasien (Thn) BB TB LILA Diet
(kg) (cm) (cm)
Nurhal Rahma
1. 14/4/21 20 th 36 150 21 KEK TKTP
iza Nurhaliza
Novel
Gizi
1. 14/04/21 Deo 52 11,7 96,7 kurang pendek Wasting Kelompok
kurang
Susanto
40
eight
41
Balok SKDN merupakan gambaran seberapa jauh
keberhasilan program UPGK (Upaya Peninjauan Gizi Kurang) di
tingkat Posyandu atau desa. Data tingkat desa merupakan
rekapitulasi (kumpulan) data dari semua Posyandu yang ada di
sebuah desa.
Ada 4 arti dibalik SKDN yang dijelaskan sebagai berikut :
S : jumlah seluruh balitia diwilayah posyandu
K : jumlah balita yang memiliki Buku KIA pada bulan ini di
wilayah kerja Posyandu
D : jumlah balita yang ditimbang bulan ini diwilayah kerja
Posyandu
N : balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhan pada kartu KMS naik
Berikut ini adalah beberapa macam data yang di gambarkan
dalam balok SKDN :
1. Jumlah S,K,D,N yang
digambarkan dalam bentuk balok
2. Tingkat liputan program (%
K/S)
3. Tingkat partisipasi
masyarakat (%D/S)
4. Tingkat keberhasilan
penimbangan (%N/D)
Beberapa hal yang perlu diingat dalam pembuatan balok SKDN:
1. Balok K,D,N tidak akan pernah lebih tinggi dari S karena tidak
mungkin jumlah balita yang memiliki buku KIA lebih banyak
dari jumlah seluruh balita disebuah desa dan pencapaian
paling tinggi adalah balok yang sejajar.
2. Balok N tidak akan pernah lebih tinggi dari D karena balita
yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan pertumbuhan pada
42
KMS naik tidak akan lebih dari jumlah balita yang ditimbang
pada bulan ini
3. Jika terjadi sebuah kasus K,D,N lebih tinggi maka petugas
kesehatan yang bersangkutan dilapangan harus di control
dan di evaluasi karena kemungkinan besar terjadi kelalaian
pada proses pembuatan balok SKDN
43
Penyuluhan menggunakan leaflet dan disajikan oleh
mahasiswi praktik kerja lapangan Poltekkes Palembang yang
berjumlah 3 orang. Pelaksanaan penyuluhan menggunakan
komunikasi dua arah, yangmana penyaji memaparkan materi
kemudian diakhir terdapat sesi tanya jawab.
Metode penyuluhan yang dilaksanakan dengan
menggunakan sistem dua arah, dimana narasumber
menyampaikan teori dan memberi kesempatan pada audiens
untuk bertanya serta mengeluarkan pendapat mengenai topik
penyuluhan yang dibicarakan. Selain kegiatan penyuluhan,
mahasiswa juga menyebarkan informasi melalui leaflet.
Kegiatan penyuluhan gizi dan kesehatan dengan sasaran
Peserta posyandu terdiri dari :
- Pembukaan
- Pemberian Materi
- Tanya Jawab
- Kesimpulan
- Penutup
c. Output
Peserta penyuluhan yang hadir sebanyak 10 orang. Setting
tempat penyuluhan berlangsung di Posyandu yang telah
disediakan oleh kader. Penggunaan bahasa sudah komunikatif
dalam penyampai, peserta cukup paham dengan apa yang
disampaikan hal ini dapat dilihat dengan peserta meminta leaflet
untuk dibawa pulang agar anggota masyarakat peserta yang
tidak hadir saat penyuluhan juga mendapat informasi tersebut,
dan mahasiswa mampu memfasilitasi audiens selama jalannya
diskusi. Peran dan tugas mahasiswa sebagai pelaksana acara
telah sesuai dengan tugas masing-masing. Perlengkapan alat
44
dan media yang digunakan sudah lengkap sesuai dengan yang
sudah direncanakan yaitu leaflet.
d. Outcome
Peserta penyuluhan sangat antusias dengan kegiatan ini.
Hal ini dapat dilihat dari keseriusan mereka dalam
mendengarkan materi yang disampaikan, sehingga diharapkan
kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi untuk membangun
keluarga yang sehat.
e. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi yang dilaksanakan disambut baik
dan antusias oleh peserta penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari
peserta yang datang dan antusias peserta yang mendengar dan
memperhatikan saat diberikan penyuluhan.
f. Hambatan
Hambatan yang dirasakan saat melakukan penyuluhan yaitu
penyuluhan kurang kondusif dikarenakan tempat penyuluhan
berdampingan dengan tempat pendaftaran peserta sehingga
terganggunya jalannya acara penyuluhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Talang Ratu dilakukan di
dalam dan di luar gedung mulai dari tanggal 12 April 2021 s/d 19
April Maret 2021.
45
2) Program yang ada di Puskesmas Talang Ratu antara lain Program
pokok (Essensial) yaitu promosi kesehatan dan UKS, kesehatan
lingkungan, KIA-KB yang bersifat UKM, palayanan gizi yang
bersifat UKM, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
dan perawatan kesehatan masyarakat.
3) Fasilitas yang tersedia di Puskesmas Talang Ratu antara lain
ruangan pelayanan kesehatan Ibu, ruangan pelayanan kesehatan
anak, ruangan kesehatan umum, ruangan pelayanan kesehatan
gigi, ruangan promosi kesehatan (konsutasi gizi dan konsultasi
kesehatan lingkungan), laboratorium, dan penyuluhan kesehatan
4) Kegiatan di dalam gedung, mahasiswa dijadwalkan melakukan:
a. Penyuluhan Gizi
b. Konseling Gizi
Kegiatan di luar gedung meliputi :
a. Penyuluhan dan Posyandu balita
5) Kegiatan konseling gizi di Puskesmas Talang Ratu melayani
konsultasi gizi, dan menerima pasien dari KIA ataupun poli umum
dan kebidanan serta ruang anak yang mengalami permasalahan
gizi.
Penanggulangan gizi kurang di Puskesmas Talang Ratu ditinjau
dari segi gizi yaitu dengan pemberian makanan tambahan dan
konseling kepada orang tua pasien atau keluarga yang
mendampingi, materi yang diberikan yaitu konsumsi makanan gizi
seimbang dan cara untuk mencapai serta menjaga berat badan
normal.
46
Saran
1) Bagi pihak Puskesmas khususnya pada pelayanan gizi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pencapaian program gizi
yang telah dijalankan.
2) Meningkatkan intervensi terhadap kasus yang didapatkan dari
hasil skrining.
3) Meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan di posyandu.
4) Melanjutkan pemberian PMT kepada balita dan ibu hamil yang
mengalami masalah gizi.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ali, I., R. M. Thaha., dan H. Ishak. 2012. Promosi ASI Ekslusif dibandingkan Susu
Formula pada Ibu Post Partum “Studi Kasus Puskesmas Kassi-Kassi”
Makassar. Bagian Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin.
Sandjaja. (2010). Gizi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Supariasa, IDN., Bakri, B., Fajar, I. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta: 17-24.
Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta :Penerbit Kedokteran EGC.
Supariasa. 2007. Penilaian Status Gizi. Penerbit EGC. Jakarta
Sediaoetama, AD. 2000. IlmuGizi. Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat Sediaoetama .A.D.
2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Propesi. Edisi kelima. Dian
Pelangi. Jakarta. Sedia oetama. A.D. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa
dan Frofesi. Dian Pelangi. Jakarta
Riset kesehatan dasar, 2013 :Badan penelitian dan pengembangan kesehatan ,
kementerian kesehatan RI. Jakarta
Suduruma, I Wayan. 2017. Obesitas Pada Anak. Denpasar : Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
48
LAMPIRAN
49
50
51
\
52
53
54
55
56
57
58