Disusun Oleh:
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktik ini telah disetujui oleh dosen pembimbing program studi
Profesi Bidan Karya Husada pada tanggal 11 Juli 2022
Pembimbing Lahan
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis
2. Tintin Hariyani ,SSiT. M .,Kes selaku ketua prodi Pendidikan Profesi Bidan
3. Linda Andri Mustofa, SSi, M. Keb selaku Dosen Pembimbing Pendidikan yang
4. Kalprina Todingan, S. Tr. Keb selaku Pembimbing Lahan Praktek yang telah
mungkin. Mencurahkan fikiran kami dalam pembuatan laporan ini, penulis sadar
bahwa laporan yang dibuat ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, baik dari segi bahasa maupun tulisan. Untuk itu kritik dan saran yang
harapkan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 2
C. Manfaat..................................................................................... 2
BAB V PENUTUP........................................................................................ 30
A. Kesimpulan ................................................................................ 30
B. Saran .......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan hal tersebut
merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
mewujudkan hal tersebut, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.1
a. Bagi Mahasiswa
Dapat membandingkan antara teori dan pelaksanaan manajemen
pelayanan di kebidanan di PMB
b. Bagi Bidan Pelaksana di BPM Sri Esthini
Laporan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan
mengenai manajemen pelayanan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Fungsi perencanaan
a. Fungsi mengatur pelaksanaan
1) Pengorganisasian (organizing)
2) Penyiapan tenaga (staffing)
3) Pengarahan (directing)
4) Pengkordinasian (coordinating)
5) Permintaan laporan (reporting)
b. Fungsi pengendalian (controlling)
c. Fungsi pengembangan (development)
Manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam pekerjaannya harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang dinamakan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu sebagai berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Yaitu menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa
yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Yaitu mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
4. Controlling (pengawasan)
4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.
E. Tujuan Manajemen Pelayanan Kebidanan
Tujuan manajemen harus mengandung unsur-unsur :
1. P1 (Perencanaan)
program
dibutuhkan
prosedur kerja
2. Proses
a. Perencanaan (P1)
b. Pengorganisasian (P2)
3. Out–Put
Cakupan Kegiatan Program :
2) Kepuasan Pelanggan
4. Effect
H. Mutu Layanan
1. Pengertian
Berikut ini beberapa pengertian tentang mutu yang dikemukakan oleh para
ahli:
a Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa
pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk
memberikan kebutuhan kepuasan (American Society for Quality
Control).b. Mutu adalah”fitness for use”, atau kemampuan
kecocokan penggunaan (J.M. Juran)
c. Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan (The
conformance of requirements-Philip B. Crosby).7
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
mutu adalah kemampuan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya sehingga pelanggannya merasa puas.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mutu
Mutu produk dan jasa pelayanan secara langsung dipengaruhi oleh 9 area
fundamental (9M) yaitu:
a Men : kemajuan teknologi, komputer, dan hal-hal lain
yang memerlukan pekerja-pekerja spesialis yang
makin banyak
b Money : meningkatnya kompetisi di segala bidang
memerlukan penyesuaian pembiayaan yang luar
biasa termasuk untuk mutu
c Materials : bahan-bahan yang semakin terbatas dan berbagai
jenis material yang diperlukan
d machines and mechanization : selalu perlu penyesuaian-
penyesuaian seiring dengan
kebutuhan kepuasan
pelanggan
e modern information methods : kecepatan kemajuan
teknologi
komputer yang harus selalu
diikuti.
b Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2016).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kepuasan akseptor adalah perasaan akseptor terhadap layanan KB yang
diterimanya berdasarkan layanan KB yang diharapkannya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kepuasan dipengaruhi banyak faktor, antara lain yang bersangkutan dengan:
a. pendekatan dan perilaku petugas, perasaan akseptor terutama saat
pertama kali datang
b. mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang
dapat diharap
c. prosedur perjanjian
d. waktu tunggu
e. fasilitas umum yang tersedia
f. mutu makanan, privasi, dan pengaturan kunjungan
g. outcome terapi dan perawatan yang diterima.7
3. Pengukuran Kepuasan
Ada dua komponen yang akan mempengaruhi ukuran kepuasan,
yaitu komponen harapan pasien dan komponen kinerja layanan kesehatan.
Kesenjangan antara kedua komponen tersebut merupakan ukuran kepuasan
pasien. Apabila harapan pasien sama dengan kinerja layanan kesehatan,
atau tingkat kepuasan pasien 100%, maka pasien pasti merasa puas.
Tingkat kepentingan harapan pasiendan kinerja layanan kesehatan tersebut
diukur dengan skala Likert (Pohan, 2016). Skala Likert dapat digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau
masalah yang ada di masyarakat atau dialaminya, termasuk kepuasan.
Beberapa bentuk jawaban pernyataan yang masuk dalam kategori skala
Likert sebagai berikut:
setuju/tidak baik
J. Konseling Kebidanan
1. Pengertian
Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara
yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan usaha
bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai
tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan
kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang
lingkup pelayanan kebidanan.8
2. Tujuan dan Fungsi Konseling Kebidanan Tujuan konseling kebidanan:
a. Membantu klien memecahkan masalah,
meningkatkan keefektifan individu dalam
pengambilan keputusan secara tepat
b. Membantu pemenuhan kebutuhan klien
c. Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi
positif.8
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Konseling
Faktor tersebut dibedakan menjadi faktor utama dan faktor penunjang
1. Faktor Utama
a. Menyampaikan informasi dengan jelas, tepat, dan benar
b. Menunjukkan bahwa bidan memperhatikan dan memberi respek
2. Faktor Penunjang
a. Ruang konseling
b. Alat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
c. Suasana konseling
d. Hubungan rapport (saling percaya)
e. Sikap konselor
f. Penampilan konselor 8
K. Bidan Delima
1. Pengertian
Program bidan delima merupakan program yang dikembangkan oleh IBI
untuk membina Praktik Mandiri Bidan (PMB) dan anggota IBI agar dapat
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan
reproduksi terstandar.9
2. Prinsip
Prinsip program bidan delima adalah standarisasi pelayanan PMB.
Standarisasi yang dilakukan pada keahlian, kompetensi, peralatan, sarana,
prasarana, dan manajemen klinik sesuai dengan standar yang ada di
Kementrian Kesehatan RI. Standar tersebut telah dituangkan dalam
instrumen-instrumen bidan delima.9
Program bidan delima lahir sebagai rasa tanggung jawab yang sangat
besar akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PMB. Sesuai dengan visi
dan misi, IBI sangat menekankan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
bagi anggotanya, guna mendukung kinerja optimal dari seluruh anggota di
lapangan. Untuk itu IBI merasa perlu untuk terus memonitor dan
mengevaluasi kinerja anggotanya di semua instansi kesehatan di mana bidan
itu bekerja, termasuk bidan praktik swasta, guna menjamin keamanan dan
kepuasan masyarakat pengguna jasa bidan.
4. Sasaran
Sasaran program bidan delima adalah seluruh PMB yang memiliki SIPB
melalui proses pra-kualifikasi, kajian mandiri, dan validasi.9
5. Visi dan Misi
Visi:
Misi:
7. Sertifikat
Sertifikat diberikan oleh IBI setelah BPS telah melalui proses
kualifikasi, kajian mandiri, dan validasi. Sertifikat bidan delima berlaku 5
tahun. Bila BPS ingin memperbaharui sertifikat tersebut, maka perlu
divalidasi ulang oleh fasilitator.9
b Melakukan penyuntikan dengan alat suntik dan jarum suntuk sekali pakai
c Membuang peralatan tajam bekas pakai pada tempatnya
d Memberitahu tanggal kadaluarsa obat – obatan KB yang klien gunakan
e Mempunyai dan menggunakan catatan medis klien yang selalu
diperbaiki sesuai dengan perkembangan kondisi kesehatan klien
f Memberikan kesempatan pada klien untuk menceritakan segala keluhan
dan kebutuhan, siap memberikan informasi lengkap akurat yang
diperlukan, bersikap ramah dan menunjukkan kepedulian pada klien.
g Memberitahu klien jadwal pemeriksaan berikutnya dan rujukan jika
diperlukan
h Memilih metode KB dan asuhan yang sesuai dengan kondisi klien.
i Meningkatkan ketrampilan klinis dan non klinis secara teratur dengan
melengkapi peralatan dan mengikuti standar pelayanan mutakhir
j. Mengingatkan klien untuk menyebarluaskan artinya pelayanan
berkualitas.
L. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2017
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Dalam PMK RI No.28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik
Bidan menyebutkan3 :
Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan;
1. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan
oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
3. Surat Tanda Registrasi Bidan yang selanjutnya disingkat STRB adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Bidan yang telah
memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Surat Izin Praktik Bidan yang selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada
Bidan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik
kebidanan.
5. Praktik Mandiri Bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan
pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh Bidan secara perorangan.
6. Instansi Pemberi Izin adalah instansi atau satuan kerja yang ditunjuk oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota untuk menerbitkan izin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
8. Organisasi Profesi adalah wadah berhimpunnya tenaga kesehatan bidan
di Indonesia.
Pasal 3 :
1. Setiap Bidan harus memiliki STRB untuk dapat melakukan
praktik keprofesiannya.
Pasal 5 :
1. Bidan yang menjalankan praktik keprofesiannya wajib memiliki
SIPB. Pasal 15 :
1. Bidan dapat menjalankan Praktik Kebidanan secara
mandiri dan/atau bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
2. Praktik Kebidanan secara mandiri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa Praktik Mandiri Bidan.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat berupa:
a. klinik;
b. puskesmas;
Jadwal pelayanan di PMB Srilejaring Tiyas setiap hari pagi pada pukul
08.00- 12.00 WIB dan sore hari mulai pukul 16.00-21.00 WIB kecuali
persalinan 24 jam. Pelayanan yang diberikan di PMB Srilejaring Tiyas seperti
ANC, INC, PNC, bayi balita, imunisasi, KB, kesehatan reproduksi remaja,
pelayanan IVA dan Pap Smear, homecare, pemeriksaan umum,
kegawatdaruratan/pertolongan pertama, inovasi baby spa dan hipno terapi
( hipnobirthing, hipno KB lepas pasang IUD, Implant), hipno fertiliti dll.
3. Misi
Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni,
ataupun ilmu. Dikatakan proses karena manajemen terdapat beberapa tahapan
untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Dikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat
untuk seorang manajer dalam mencapai tujuan. Dimana penerapan dan
penggunaannya tergantung pada masing-masing manajer yang sebagian besar
dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan manajer.Dikatakan ilmu karena
manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya.4
1. Perencanaan (P1), merupakan awal dan arah dari proses menajemen PMB
secara keseluruhan. Perencanaan program PMB terdiri dari lima langkah
penting yaitu;
a. Menjelaskan berbagai masalah
b. Menentukan perioritas masalah
c. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilannya
d. Mengkaji hambatan dan kendala
e. Menyusun rencana kerja operasional
2. Pengorganisasian (P2), berdasarkan jumlah tenaga bidan yang bekerja di
PMB sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing- masing.
Total 8 8 64
Selisih total kekuatan-kelemahan 185-64=121
KUADRAT II KUADRAT I
T 41 S
121
KUADRAT I KUADRAT I
Pasien pulang
Rawat inap
I. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana dipelihara dengan baik. Apabila ada barang yang
rusak dan hilang bidan penglola serta karyawan segera mengganti dengan yang
baru menggunakan dana dari anggaran lain-lain.
J. Perekrutan Karyawan Magang Bidan di PMB Srilejaring Tiyas
Metode perekrutan yang digunakan merupakan metode terbuka yang
mana diinformasikan secara luas melalui berbagai saluran sehingga yang
masuk cukup banyak dan berkualitas. Syarat yang dibutuhkan adalah
membawa berkas seperti surat lamaran. Setelah diberikan berkas, maka
dilakukan wawancara. Apabila penilaiannya sesuai dengan yang diharapkan
oleh bidan pengelola, karyawan diperbolehkan untuk bekerja.
A. Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber
daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu. Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang
utuh dan menyeluruh kepada klien yang merupakan suatu proses manajemen
kebidanan yang dilaksanankan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara sistematis
untuk mendapatkan data,memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan
keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat,efektif dan efisien.
2. Ketersediaan Standar Pr
No Indikator Ya Tidak
A PERSYARATAN BANGUNAN TEMPAT
PRAKTIK
1. Bangunan Permanen dan Menetap √
2. Dinding dan Lantai Tempat Praktik √
Berwarna Terang, Tidak Berpori, dan
Mudah Dibersihkan
3. Lantai Tempat Praktik Tidak Licin, Tidak √
Berpori, dan Mudah Dibersihkan
4. Akses/Pintu Keluar Masuk ke Ruang Praktik √
Terpisah dari Rumah Tinggal Keluarga
5. Memiliki Ruang : √
a. Ruang Tunggu
b. Ruang Periksa
c. Ruang Bersalin
d. Ruang Nifas/Rawat Inap
e. Kamar Mandi/WC
f. Ruang Pemrosesan Alat dengan
Syarat Tertentu
B PERSYARATAN RUANG PRAKTIK
1. Ruang Tunggu √
a. Ruangan Bersih dan Nyaman
b. Dilengkapi dengan Bangku Tunggu
c. Tersedia Media Informasi Kesehatan
2. Ruang Periksa √
a. Ukuran Minimal 3 X 2 m2
b. Dinding dan Lantai Terbuat dari
Bahan yang Tidak Tembus Air dan
Mudah Dibersihkan, Keras, Rata,
Tidak Licin
c. Ruangan Bersih dan Tidak Berdebu
d. Dilengkapi Tempat Tidur Untuk
Pemeriksaan dengan Ukuran Sesuai
Standar, Meja, dan Kursi
e. Tersedia Tempat Untuk Mencuci
Tangan dengan Air Mengalir dan
Tersedia Sabun atau Antiseptik
f. Tersedia Media Informasi Kesehatan
Ibu dan Anak
3. Ruang Tindakan √
a. Ukuran Minimal 3X4 m2 Untuk 1
(Satu) Tempat Tidur Persalinan
dengan Ukuran Sesuai Standar
b. Dinding dan Lantai Terbuat dari
Bahan yang Tidak Tembus Air dan
Mudah Dibersihkan, Keras, Rata,
Tidak Licin
c. Akses Keluar Masuk Pasien Lebar
Minimal 90 cm
d. Ruangan Bersih dan Tidak Berdebu
e. Tersedia Meja Resusitasi Untuk
Neonatal dan Set Resusitasi
f. Tersedia Tempat Untuk Mencuci
Tangan dengan Air Mengalir dan
Tersedia Sabun atau Anti Septik
4. Ruang Nifas/Rawat Inap Ibu dan Bayi : √
a. Ukuran Minimal 2X3 m untuk 1 (satu)
tempat tidur
b. Jumlah Tempat Tidur Maksimal 5
(Lima) Tempat Tidur Disesuaikan
dengan Luas Ruangan
c. Dinding dan Lantai Terbuat dari
Bahan yang Tidak Tembus Air dan
Mudah Dibersihkan, Keras, Rata,
Tidak Licin
d. Akses Keluar Masuk Pasien Lebar
Minimal 90 cm
e. Ruangan Bersih dan Tidak Berdebu
f. Tersedia Tempat Untuk Mencuci
Tangan dengan Air Mengalir dan
Tersedia Sabun atau Anti Septik
5. WC/Kamar Mandi : √
a. Dinding dan Lantai Terbuat dari
Bahan yang Tidak Tembus Air dan
Mudah Dibersihkan, Keras, Rata,
Tidak Licin
b. Pintu Terbuka Keluar, Lebar Daun
Pintu Minimal 90 cm, Mudah Dibuka
dan Ditutup
c. Dilengkapi dengan Pegangan Rambat
(Handrail), Closet Diutamakan Kloset
Duduk
d. Tersedia Shower/Gayung
6. Ruang Lainnya Bila Difungsikan Untuk √
Pemrosesan Alat dan Pengelolaan
Limbah :
a. Dinding dan Lantai Terbuat dari
Bahan yang Tidak Tembus Air dan
Mudah Dibersihkan, Keras, Rata,
Tidak Licin
b. Tersedia Wastafel Khusus Pencucian
ALat dengan Air Mengalir
c. Tersedia Alat dan Tempat
Pemrosesan Alat Sesuai Standar
d. Untuk Pengelolaan Limbah Padat
Tersedia Tempat Sampah Tertutup
yang Terpisah Untuk Limbah Medis
dan Limbah Domestik, Dilapisi
Kantong Plastik. Limbah Medis
Infeksius Hanya Boleh Disimpan
Maksimal 48 Jam.
e. Untuk Pengelolaan Limbah Cair
Diperlukan Septic Tank yang kedap
Air Terpisah dari Limbah Rumah
Tangga
C PERSYARATAN PRASARANA
9. Meubelair : √
a. Kursi Kerja (4 buah)
b. Lemari Arsip (1 buah)
c. Meja Tulis ½ Biro
d. Tempat Tidur Periksa (1 buah)
e. Tempat Tidur Persalinan (1 set)
f. Tempat Tidur Nifas (1 buah)
g. Boks Bayi (1 buah)
1. Pencatatan dan Pelaporan
a. Kesehatan Ibu dan KB
1. Buku KIA (sesuai kebutuhan) V
2. Buku Kohort Ibu (1 buah)
V
3. Kartu Ibu (sesuai kebutuhan)
4. Buku Register Ibu (1 buah) V
5. Formulir dan Surat Keterangan Lain V
sesuai Kebutuhan Pelayanan yang V
Diberikan (sesuai kebutuhan)
6. Formulir Inform Consent (sesuai
kebutuhan) V
7. Formulir Laporan (sesuai
kebutuhan)
8. Formulir Rujukan (sesuai
kebutuhan) V
9. Surat Keterangan Hamil (sesuai
kebutuhan) V
10. Pencatatan Asuhan Kebidanan
(sesuai kebutuhan)
b. Kesehatan Anak
1. Form MTBS (1 buah) V
2. Buku Register Bayi (1 buah)
3. Formulir Deteksi Dini Tumbuh V V V V
Kembang Anak (sesuai kebutuhan)
4. Formulir Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (sesuai kebutuhan)
5. Formulir Rekapitulasi Laporan V
Kesehatan Bayi (sesuai kebutuhan)
6. Register Kohort Bayi (1 buah)
c. Imunisasi
1. Formulir Lain Sesuai Kebutuhan
Pelayanan yang Diberikan (sesuai
kebutuhan)
2. Formulir Laporan (sesuai
kebutuhan)
d. Persalinan
1. Informed Consent (sesuai VV
kebutuhan)
2. Formulir dan Surat Keterangan
Lain (sesuai kebutuhan)
3. Formulir Laporan (sesuai
kebutuhan) V
4. Formulir Partograf (sesuai
kebutuhan)
5. Formulir Persalinan atau Nifas dan V
KB (sesuai kebutuhan)
6. Formulir Rujukan (sesuai V
kebutuhan)
7. Formulir Surat Kelahiran (sesuai
kebutuhan) V
8. Kantong Persalinan (1 set)
e. Nifas V
1. Buku Register Pelayanan (sesuai
kebutuhan) V
2. Formulir Lain Sesuai Kebutuhan
Pelayanan (sesuai kebutuhan)
V
3. Persyaratan Indikator Pegawai Bidan
No Indikator Pegawai Bidan Ya Tidak
ethynylestradiol kebutuhan
7 Levonogestrel Tablet Sesuai √
kebutuhan
8 Kombinasi drospirenone dan Tablet Sesuai √
ethynylestradiol kebutuhan
9 Kombinasi ethynylestradiol Tablet Sesuai √
dan lynestrenol kebutuhan
KONTRASEPSI SUNTIK
10 Medroxyroprogesterone Vial Sesuai √
acetate (DMPA) kebutuhan
11 Kombinasi Vial Sesuai √
Medroxyroprogesterone kebutuhan
acetate (DMPA) dan estradiol
cypionate
Kontrasepsi Implan Sesuai √
kebutuhan
12 Levonogestrel Rods Sesuai √
kebutuhan
13 Etonogestrel Rods Sesuai √
kebutuhan
Kontrasepsi AKDR Sesuai √
kebutuhan
14 IUD Cu T 380 A Set Sesuai √
kebutuhan
15 IUD Levonogestrel Set Sesuai √
kebutuhan
KONDOM Sesuai
kebutuhan
16 Kondom Buah Sesuai √
kebutuhan
OBAT KEGAWATDARURATAN DAN OBAT LAIN