Oleh :
SRILEJARING TIYAS
NIM : 202108112
Mahasiswa
Srilejaring Tiyas
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal Ny “A” Usia 22 Tahun P1001Ab000
Dengan 6 Jam Post Partum Normal Di Praktek Mandiri Bidan Lejar Kota Malang
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Ita Eko Suparni,SST., M. Keb., selaku Ketua STIKES Karya Husada Kediri.
3. Dwi Ertiana, SST, S. Keb, Bd. MPH selaku pembimbing yang telah
5. Keluargaku atas motivasi, dukungan, dan do’a yang selalu diberikan, sehingga
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42 hari) setelah itu (Dewi, 2014).
Angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih
tergolong sangat tinggi. Menurut definisi WHO (World Health Organization)
“Kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42
hari sesudah bersalin. Akhirnya kehamilan oleh sebab apapun”. Angka kematian
ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu. Penyebab kematian ibu
tersebut adalah perdarahan 28%, infeksi 11%, persalinan macet / distosia 5%,
eklampsi 24%, komplikasi masa puerperium 8%, abortus 5%,emboli obat 3%.
(Depkes RI, 2015).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) mencatat, Angka Kematian Ibu (AKI) ketika melahirkan di
Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. berdasarkan laporan Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) mencatat tentang AKI tahun 2007 yaitu
228 kematian (132-323) per 1000.000 kelahiran hidup. Tetapi lima tahun
kemudian atau pada tahun 2012, AKI meningkat menjadi 359 (239-478) per
100.000 kelahiran hidup, Kondisi inilah yang membuat Indonesia disebutnya
belum dapat memenuhi harapan target Millenium Development Goals (MDGs)
tahun 2015, yang seharusnya AKI ditargetkan turun menjadi 112 per 100 ribu
kelahiran hidup. Faktanya AKI justru meningkat dan kini menjadi 359 kematian
per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, kepala badan penelitian dan
pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia
mengatakan, penyebab tertinggi kematian ibu setelah melahirkan salah satunya
adalah pada ibu yang perdarahan post partum 20,3 persen. (Profil PKBI, 2015).
Tidak hanya perdarahan Post Partum, namun penyebab kematian ibu pada
masa nifas lainnya yaitu biasa disebabkan oleh infeksi nifas (10%), ini terjadi
karena kurangnya perawatan pada luka, eklampsi (13%), dan komplikasi masa
nifas lainnya (11%). (Joni, 2011) Lebih kritis lagi, banyak ibu post partum yang
kurang mengetahui tentang perawatan masa nifas dan masih banyak ibu yang
bergantung dengan tenaga kesehatan ataupun keluarga untuk melakukan sebuah
perawatan pada dirinya seperti perawatan payudara, defekasi, melakukan
perawatan pada luka perineum, ibu post partum yang masih takut untuk buang air
kecil karena adanya luka jahitan pada perineum, dan lain-lain. (Chapter. 2015)
Keadaan tersebut memacu kita untuk dapat melaksanakan asuhan kebidanan
yang tepat pada ibu nifas dengan memantau keadaaannya, memberikan informasi
dan pengetahuan tentang pentingnya perawatan pada masa nifas. Maka dengan ini
penulis tertarik membuat laporan dengan menerapkan dan mengaplikasikan
manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny. M di Praktek Mandiri
Bidan Kota Makang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah ke dalam proses asuhan kebidanan secara nyata serta dapat
memecahkan masalah pada ibu post partum hari pertama.
1.2.2 Tujuan khusus
Dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada ny. “M” P3003Ab000 6 jam
post partum normal, diharapkan mahasiswa mampu.
a. Melaksanakan pengkajian data
b. Mengidentifikasi masalah
c. Menentukan antisipasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan / tindakan segera
e. Membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
f. Melaksanakan tindakan sesuai rencana
g. Melakukan evaluasi
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat
dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam pelaksanaan praktek
klinik.
1.3.2 Bagi Klien
Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan
dengan Asuhan Kebidanan pada ny. “A” P1001 Ab000 dengan 6 jam
post partum normal
1.3.3 Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan
kebidanan dan perbandingan pada penanganan kasus ibu nifas
1.3.4 Bagi lahan
Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan Asuhan Kebidanan
pada ny. “A” P1001 Ab000 dengan 6 jam post partum normal
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan penyusun dalam menyusun asuhan
kebidanan ini menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu
menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan perbandingan
antara teori dengan kasus nyata. Adapun teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data diantaranya :
1.4.1 Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan melihat konsep teori pada literatur yang
mempunyai hubungan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran
atau klien tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.3 Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi,
palpasi, auskultasi dan perkusi.
1.4.4 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan meninjau data yang ada pada catatan medis
pasien.
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Asuhan Kebidanan pada ny. “A” P1001 dengan 6 jam post
partum normal terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Yaitu terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, teknik
pengumpulan data, tempat dan waktu penyusunan dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dasar nifas.
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi pengkajian data, identifikasi dignosa, masalah dan
kebutuhan, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan
segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11) Inspeksi
Adalah pemeriksaan dengan melihat pasien dari ujung
rambut sampai ujung kaki (Nursalam, 2004).
(4) Anus
Adanya haemoroid atau tidak dan adanya varices
atau tidak.
(5) Eksteremitas
Untuk mengetahui ada tidaknya oedema, varices
dan reflekpatella.
12) Palpasi
Yaitu suatu teknik yang menggunakan indera peraba
tangan dan jari.
(1) Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar thyroid atau
kelenjar getah bening.
(2) Dada Untuk mengetahui adanya benjolan pada
payudara, nyeri tekan ada atau tidak, ada kelainan
bentuk atau tidak, bengkak ada atau tidak, terdapat
nyeri tekan.
(3) Perut
Untuk mengetahui adanya sub involusio, kontraksi
uterus keras.
13) Perkusi
Adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk atau
membandingkan kanan atau kiri pada daerah permukaan
tubuh. Pada kasus ibu nifas dengan perdarahan
postpartum karena retensio sisa plasenta pemeriksaan
perkusi digunakan untuk mengetahui reflek patella.
14) Auskultasi
Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan
stetoskop (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu nifas dengan
perdarahan postpartum karena retensio sisa plasenta
pemeriksaan auskultasi digunakan untuk mendengarkan
denyut jantung pasien dan tekanan darah.
15) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang tidak dapat diketahui dengan cara
pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan laboratorium
dan rontgen (Wiknjosastro, 2005).
2.2.2 Langkah II Assasment
Analisis dan interpretasi data yang terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosisi, serta perl
tidaknya dilakukan tindakan segera
A: NY. “M” P1001 6 jam Post Partum Fisiologis
2.2.3 Langkah III Penatalaksanaan
Langkah pelaksanaan harus disesuaikan dengan rencana yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan. Pada pelaksanaan yang dilakukan
bidan bisa dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dengan tim medis
lain. Selama kegiatan ini bidan melihat kemajuan kesehatan serta
diupayakan dalam waktu yang singkat dan efektif hemat dan
berkualitas.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN AL NY “A” USIA 22 Tahun P1001Ab000
DENGAN 6 JAM POST PARTUM NORMAL
DI PMB LEJAR KOTA MALANG
2) Riwayat KB
Jenis Kontrasepsi :-
Lama :-
Keluhan :-
5) Aktivitas
Selama Hamil : Ibu mengatakan melakukan
pekerjaan rumah tangga dibantu
oleh keluarga
Selama di Rs : Selama dalam 6 jam PP ibu mulai
menyusui bayinya dan berjalan ke
kamar mandi
3.1.1.8 Riwayat Sosial Budaya
Kebiasaan klien mengadakan tingkepan dan akan
mengadakan selamatan lepasnya tali pusat serta 40 hari
kelahiran bayi dan rencana akan memberikan ASI yang
pertama bayi keluar dan menyusui bayinya sampai 2 tahun.
Tidak ada kebiasaan berpantang makanan
3.1.2 Data Obyektif
3.1.2.1 Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37ºC
RR : 22x/menit
Antropometri :
BB : 75 kg
TB : 155 cm
3.1.2.2 Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, rambut hitam,
tidak berketombe, lurus, pendek dan
tidak rontok.
2) Palpasi
Muka : tidak oedema
3) Auskultasi
Dada : ronchi (-), wheezing (-)
4) Perkusi
Reflek homan : negativ
Reflek Patela : positif
3.2 Assasment
Ny. “A” P1001 6 jam PP dengan nifas fisiologis
3.3 Penatalaksanaan
Tanggal : 05 Maret 2022 Jam : 10.00 WIB
3.3.1 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan (TD:110/70 mmHg, N:80
x/menit, S: 37ºC, RR:20x/menit), ibu mengerti.
3.3.2 Menjelaskan tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas
yaitu vulva dan vagina masih terasa nyeri karena mengalami penekanan
serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, ibu
mengerti.
3.3.3 Menjelaskan tentang perubahan psikologis yang terjadi pada masa nifas
dimana ibu masih memasuki periode talking in yaitu ibu masih pasif
dan sangat tergantung, fokus perhatiannya terhadap tubuhnya.
3.3.4 Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dengan berjalan-jalan
karena sudah 6 jam ibu harus sudah bisa berjalan ke kamar mandi.
3.3.5 Menganjurkan ibu untuk makan makanan gizi seimbang seperti nasi,
ikan, sayur, buah dan minum air putih supaya jahitan cepat sembuh dan
tidak merasakan nyeri.
3.3.6 Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene seperti ganti
pembalut setiap kali ketika basah tanpa menunggu penuh.
3.3.7 Menganjurkan ibu untuk selalu membersihan payudara agar asi nya tetap
lancar.
3.3.8 Menyepakati dengan ibu untuk kunjungan ulang tanggal 17 Maret 2022
untuk kontrol nifas dan juga bayinya, ibu setuju
BAB IV
PEMBAHASAN
Ai Yeyeh, Rukiyah, Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Medika.
Ambarwati, Eniratna. Diah Wulansari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta : Nuha Medika..
Lailiyana. dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Mangkuji, Betty. Dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta :
EGC.
Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Marni. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar..
Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Yogyakarta : Nuha Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. ILMU KEBIDANAN. Jakarta : PT.BINA
PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.
Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Erlangga.
Sukarni K, Icashmi. Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas
dilengkapi dengan Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
Sulistyawati, Ari. Estinugraheni. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin.
Jakarta : Salemba Medika.
DOKUMENTASI