Disusun oleh :
Wiwik Wahyuningsih, S.ST
NIM. 2019080159
Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” P20002 Hari Ke 7 Post Partum Fisiologis
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Wiwik Wahyuningsih, S.ST
Nim : 2019080159
Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Mengetahui,
(Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes. MM) (Zeny Fatmawati, SST. M.Ph)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan pada
Ny.“A” P20002 hari ke 7 post partum normal dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes,.M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST. M. Ph, selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
3. Ayu Tria Novianti, S.Tr. Keb, selaku Preceptor Klinik
4. , S.ST. M. Kes selaku Preceptor Akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.Manfaat
Bagi Penulis : Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang
didapat dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam
pelaksanaan praktek klinik.
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan
dengan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” P20002 Hari ke 7 Post
Partum Fisiologis.
Bagi Institusi : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan
kebidanan dan perbandingan pada penanganan kasus ibu nifas.
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ny. “A” P20002 Hari ke 7 Post Partum Fisiologis.
Pengumpulan data dengan melihat konsep teori pada literatur yang mempunyai
hubungan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau
klien tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.4 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan meninjau data yang ada pada catatan medis pasien.
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
Dalam penulisan Asuhan Kebidanan pada ny. “A” P20002 hari ke 7 post partum normal
terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Yaitu terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, teknik pengumpulan data,
tempat dan waktu penyusunan dan sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,namun secara keseluruhan akan pulih dalam
waktu 3 bulan.(Yetti Anggraini , 2010 : 1)
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.(Mochtar , 1998 : 315 )
Masa nifas adalah periode pasca pessalinan (post partum) ialah masa waktu
antara kelahiran plasenta dan membrane yang menandai berakhirnya periode intra
partum sampai waktu menuju kembalinya system reproduksi wanita tersebut ke
kondisi tidak hamil.
b. Etiologi
Menurut Dewi Vivian, Sunarsih (2013), Etiologi Post Partum dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Post Partum Dini
Post Partum Dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir dan
hematoma
2. Post Partum Lambat
Post Partum Lambat adalah tertinggalnya Sebagian plasenta, subinvolusi di daerah
insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.
Hal yang menyebabkan kesulitan Buang Air Kecil pada ibu post partum, antara lain:
1) Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi retensi urin.
2) Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretensi dalam
tubuh, terjadi selama 2 hari seelah melahirkan
3) Depresi dan Sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan spasme oleh iritasi
muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga menyebabkan miksi (Damai, 2017).
B. Perubahan Sistem Endokrin
Hormon-hormon yang berperan pada proses ini adalah :
1) Hormon Plasenta
Hormon ini menurun secara cepat pasca persalinan yang menyebabkan kadar gula
darah menurun pada masa nifas. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun
dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 postpartum dan
sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum.
2) Hormon Pituitary
Hormon ini terdiri dari hormon prolaktin, FSH,dan LH. Hormon Prolaktin darah
meningkat dengan cepat,pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu.
Hormon ini berpran dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu.
3) Hipotalamik Pituitary Ovarium
Akan mempengaruhi lamanya mendapatkan menstruasi pada wanita yang menyusui
maupun yang tidak menyusui.
4) Hormon Oksitosin
Disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Bekerja terhadap otot uterus dan
jaringan payudara. Selama tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam
pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan.
Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin, sehingga dapat
membantu involusi uteri.
5) Hormon Estrogen dan Progesteron
Hormon Estrogen yang tinggi, memperbesar hormon anti diuretik yang dapat
meningkat volume darah. Sedangkan hormon progesteron mempengaruhi otot halus
yang mengurangi perangangan dan peningkatan pembuluh darah (Damai, 2017).
C. Perubahan Sistem Musculoskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah persalinan. Pembuluh-pembuluh
darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan setelah plasenta dilahirkan.
Untuk memulihkan kembali jaringan-jaringan penunjang alat genetalia, serta otot-
otot dinding perut dan dasar panggul, dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan tertentu
(Nurul Janah, 2017).
D. Perubahan Tanda-tanda Vital
1) Suhu Badan
Dalam 24 jam postpartum suhu badan akan meningkat sedikit (37,5 0c-380c) sebagai
akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan, dan kelelahan.
2) Nadi
Denyut nadi normal orang dewasa 60-80 kali/menit. Denyut nadi ibu
postpartum biasanya akan lebih cepat.
3) Tekanan Darah
Tekanan Darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan akan lebih rendah setelah
melahirkan karena ada pendarahan atau yang lainnya.
4) Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
nadi tidak normal, pernapasan juga akan mengikutinya kecuali bila ada gangguan
khusus pada saluran cerna (Nurul Janah, 2017).
f. Permasalahan
B. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan ibu saat itu, yang dapat mengganggu aktivitas dan bisa
berpengaruh pada gangguan kesehatan. Pada ibu hamil trimester 1 yang biasanya
dikeluhkan seperti :
- Mual muntah pagi hari (morning sickness)
Rasa mual muntah yang terjadi pada kehamilan dapat diakibatkan karena
peningkatan hormon HCG dan estrogen/progesteron, relaksasi otot-otot halus,
metabolisme, perubahan dalam metabolisme karbohidrat, keletihan, mekanikal,
kongesti, peradangan, penggembungan, dan pergeseran. Terjadinya mual
muntah pada kehamilan trimester pertama dikatakan bahaya jika peningkatan
berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, terdapat tanda-
tanda kurang gizi, mual muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum),
terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,
kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria. Rasa mual
muntah ini dijumpai pada 50-70% kehamilan (Hutahaean, 2013).
- Kelelahan
Hal ini terjadi selama trimester pertama, penyebabnya tidak diketahui namun
mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal
kehamilan. Menurut sumber lain kelelahan yang terjadi disebabkan karena
kemampuan gerak usus yang mengarah ke perlambatan waktu pengosongan
berkurang, tekanan uterus yang memusat terhadap usus besar. Adapun menurut
sumber yang lain karena peningkatan estrogen, progesterone, HCG, dan asupan
nutrisi yang kurang (Hutahaean, 2013).
- Keputihan
Hal ini terjadi pada semua trimester kehamilan dari dasar anatomis dan
fisiologisnya yaitu hyperplasia mukosa vagina serta peningkatan estrogen.
Selama hamil vagina mengeluarkan cairan lebih banyak daripada biasanya
untuk menjaga kelembapan dirinya, tambahan cairan ini juga dikeluarkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat di leher rahim, kira-kira 30% dari ibu hamil
merasakan adanya peningkatan untuk menjaga kebersihan badan, khususnya
pada alat kelaminnya. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina pada
kehamilan tanpa sebab patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan
(Hutahaean, 2013).
- Nocturia (Sering buang air kecil)
Timbulnya frekuensi beremih pada bulan pertama kehamilan karena kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Selain itu juga dipengaruhi
oleh hormone aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh
darah (Hutahaean, 2013).
- Ngidam makanan
Biasanya ini terjadi pada trimester pertama tapi bisa berlangsung sepanjang
masa kehamilan, keluhan ini mungkin berkaitan dengan presepsi individu
wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual muntah dan bisa
juga berkaitan dengan indra pengecap menjadi tumpul jadi makanan yang lebih
merangsang di ciri-ciri. Hal ini tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran
asalkan cukup bergizi dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang
tidak sehat dan ibu harus diberi penjelasan tentang bahaya memakan makanan
yang tidak baik, tidak memerlukan pengobatan secara farmakologis. Mengidam
biasaNya menghilang dengan semakin tuanya kehamilan (Hutahaean, 2013).
- Pusing
Pusing pada trimester pertama atau awal kehamilan adalah suatu hal yang
fisiologis selama pusing itu tidak membuat ibu pingsan. Pusing ini dikarenakan
karena perubahan hormonal pada ibu. Selain itu akibat keelahan pada ibu dapat
menyebabkan pusing. Kurangnya asupan nutrisi pada ibu dikarenakan mual
muntah juga dapat menimbulkan pusing (Hutahaean, 2013).
C. Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk menentukan tanggal taksiran persalinan. Hal ini memungkinkan bidan
untuk memperkirakan tanggal kelahiran dan setelah itu, memperkirakan usia
kehamilan saat itu.
- Haid teratur dan siklus
Dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan. Taksiran Persalinan
dapat ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus menstruasi teratur 25-35 hari
dengan menggunakan rumus neagle untuk wanita yang memiliki siklus
mentruasi tidak teratur untuk menghitung usia kehamilan dengan USG
(Hutahaean, 2013).
- HPHT
Pada wanita dengan menstruasi yang terlambat dan diduga hamil, ditanyakan
hari pertama haid terakhirnya (HPHT). Bila ibu tidak ingat HPHT, tanyakan
tentang hal lain seperti quickening (Hutahean, 2013)
- Lama haid terakhir
Untuk membedakan dengan tanda Hartman (Spotting) yang terjadi pada 8-9 hari
setelah pembuahan dan lamanya 1-2 hari yaitu perdarahan vagina dalam
kehamilan trimester 1 yang merupakan hal fisiologis.
- HPL
Hari perkiraan lahir atau Taksiran Tanggal Partus dapat ditentukan dengan
rumus Neagle (TTP = hari + 7, bulan – 3, tahun + 1) (Hutahean, 2013)
Ditanyakan riwayat obstetric terdahulu karena ibu hamil dengan kehamilan resiko
tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada
kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan
kehamilan/persalinan normal. Faktor resiko pada ibu hamil meliputi riwayat
kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik yaitu pada saat kehamilan
memiliki riwayat keguguran, dan jumlah kehamilan sudah memiliki 4 anak atau
lebih, jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun, jarak antara kehamilan
terlalu lama hamil lagi (anak terkecil usia >10 tahun), juga ibu yang memiliki
penyulit pada kehamilan sebelumnya seperti ibu menderita anemia atau kurang
darah, perdarahan pada kehamilan ini, tekanan darah yang meninggi dan sakit
kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai, kelainan letak janin atau bentuk
panggul ibu tidak normal, riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi,
asma dan lain-lain. Pada saat persalinan memiliki riwayat perdarahan pasca
kelahiran, lahir mati, dan lain-lain. (Suririnah, 2007).
E. Riwayat Kontrasepsi
- Kontrasepsi yang pernah digunakan : jenis, lama dan keluhan
- Alasan berhenti untuk kontrasepsi yang terakhir adalah ingin hamil lagi
- Rencana penggunaan kontrasepsi yang akan datang, contoh : ibu yang sudah
menggunakan kontrasepsi hormonal selama 7 tahun sebelumnya dianjurkan
mengganti kontrasepsi non-hormonal untuk berikutnya.
4. Daftar obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil akan terlihat pada bayi yang dilahirkan
ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Misalnya, pemberian estrogen
pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi tersebut telah
berusia remaja atau dewasa karena hampir semua obat yang diberikan pada wanita
hamil dapat melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat
mengganggu perkembangan janin (Saryono & Pantikawati, 2010). Berikut adalah
tabel daftar obat yang berportensi membahayakan atau menimbulkan kelainan
pada janin.
1. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum baik, tingkat kesadaran composmentis (Uliyah, 2010)
b) Tanda-Tanda Vital
- TD
Tekanan darah yang sangat rendah atau menurun drastis bisa menunjukkan
hipovolemia akibat perdarahan. Sebaliknya bila tekanan darah tinggi pada
postpartum dapat menandakan terjadinya preeklamsia postpartum (Dewi,
2011). TD normal antara 100-130/ 60-80 mmHg.
- Suhu
Dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, suhu tubuh mungkin meningkat
sedikit (380C) sebagai respon terhadap stress persalinan, terutama dehidrasi
(Dewi, 2011). Suhu normal antara 360C – 370C.
- Nadi
Denyut nadi dan volume sekuncup serta curah jantung tetap tinggi selama
jam pertama setelah bayi lahir. Setelah itu mulai turun dengan frekuensi
yang tidak diketahui (Dewi, 2011). Nadi normal antara 80-110 x/menit.
- Pernafasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut
nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal, pernapasan juga akan mengikutinya,
kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran napas (Dewi, 2011).
Pernafasan normal antara 18-24 x/menit.
2) Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Kepala : rambut hitam, bersih, tidak oedem, jenis rambut, rambut
rontok/tidak
- Muka : bentuk wajah, sianosis/tidak, ikterus/tidak, ada lesi/tidak
- Mata : bersih/tidak, simetris/tidak, strabismus/tidak, warna
konjungtiva, warna sklera
- Hidung : bersih/tidal, ada secret/tidak, ada lesi/tidak
- Mulut : bersih/tidak, labioskisi/tidak, labiopalato skisis/tidak,
caries/tidak, lidah bersih/tidak
- Telinga : simetris/tidak,ada serumen/tidak, bersih/tidak
- Leher : bersih/tidak, ada kelainan/tidak
- Axilla : bersih/tidak, ada kelainan/tidak, ada lesi, oedem/tidak
- Dada : simetris/tidak, bersih/tidak, putting susu meninjol/tidak,
terdapat tarikan intracosta/tidak
- Abdomen : bersih/tidak, terdapat linea nigra/tidak, terdapat linea
alba/tidak, terdapat striae gravidarum/tidak, sesuai usia
kehamilan/tidak, terdapat luka bekas operasi/tidak
- Genetalia : bersih/tidak, terdapat condiloma/tidak, terdapat tanda
chatwict/tidak, terdapat jaringan parut/tidak,
- Punggung : bersih/tidak, kelainan bentuk tulang/tidak,
- Ekstremitas atas : simetris/tidak, bersih/tidak, kelainan jumlah
jari/tidak, kelainan bentuk jari/tidak
- Ekstremitas bawah : simetris/tidak, bersih/tidak, kelainan bentuk jari,
kelainan jumlah jari
b. Palpasi
- Mata : oedem palpebra/tidak
- Hidung : ada polip/tidak, Nyeri tekan/tidak
- Telinga : Nyeri tekan/tidak, ada pembesaran kelenjar mastoid/tidak
- Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran vena
jugularis/tidak
- Axilla : Nyeri tekan/tidak, pembesaran kelenjar limfe/tidak
- Abdomen
a. Leopold I : Menentukan bagian yang ada difundus bokong/kepala
dan menentukan tinggi fundus uteri dan usia kehamilan
b. Leopold II : menentukam bagian samping kanan dan kiri perut ibu
(ekstremitas/bagian terkecil janin. (punggung teraba melenting
keras seperti papan, ekstremitas teraba lunak.
c. Leopol III : menentukan bagian terendah janin kepala / bokong,
sudah masuk PAP/belum
d. Leopold IV : menentukan seberapa jauh kepala yg sudah masuk
PAP devergen/konvergen
- Ekstremitas bawah : oedem/tidak
c. Auskultasi :
- Dada : terdengar suara ronchi dan wheezing/tidak
- Abdomen : DJJ, bising usus
d. Perkusi
- Abdomen : meteorismus / tidak
- Patella : reflek patella
e. Pemeriksaan panggul luar
- Distansia spinarum
- Distansia cristarum
- Lingkar panggul
2. Assasment
Analisis dan interpretasi data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan yang
meliputi diagnosis, antisipasi diagnosisi, serta perl tidaknya dilakukan tindakan segera
A: NY. “S” P1001 Hari Ke 1 dengan Post Partum Fisiologis
3. Penatalaksanaan
Langkah pelaksanaan harus disesuaikan dengan rencana yang ditetapkan untuk
mencapai tujuan. Pada pelaksanaan yang dilakukan bidan bisa dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi dengan tim medis lain. Selama kegiatan ini bidan melihat
kemajuan kesehatan serta diupayakan dalam waktu yang singkat dan efektif hemat dan
berkualitas.
BAB III
TINJAUAN KASUS
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kadang luka jahitan masih terasa nyeri
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengeluh perutnya masih mules dan nyeri luka jahitan, BAK 2x setelah
melahirkan, BAB (-), ibu telah makan nasi sayur dan lauk porsi sedang dan ibu
sangat bahagia atas kelahiran bayinya.
d. Riwayat yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis dan HIV
Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti penyakit TBC,
penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, serta tidak pernah operasi.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis dan HIV Aids dan tidak memiliki penyakit menurun atau menahun seperti
penyakit TBC, penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, tidak ada
keturunan kembar.
f. Riwayat Kebidanan
40 Norma 20
1. 1 Bidan PMB 3500/49 P Hdp Sun
- -
mgg l bln tik
g. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama ingin mengikuti KB suntik 3
bulanan dan selama brp lama?
h. Riwayat Sosial Budaya
Kebiasaan klien mengadakan tingkepan dan akan mengadakan selamatan lepasnya
tali pusat serta 40 hari kelahiran bayi dan rencana akan memberikan ASI yang
pertama bayi keluar dan menyusui bayinya sampai 2 tahun. Tidak ada kebiasaan
berpantang makanan.
i. Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Selama Hamil : Ibu mengatakan selama hamil makan 3x1 porsi kecil
(nasi, sayur dan buah) tidak ada pantangan makanan
apapun dan minum ± 8 gelas / hari
Selama Nifas : Makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk, sayur,
dan kadang makan buah dan minum susu dan selalu
habis.
Minum 6 – 7 gelas per hari. Tidak ada pantangan
terhadap makanan seperti alergi telur dan ikan laut.
b. Pola Eliminasi
Selama Nifas : Selama dalam 2 jam PP ibu BAK 400 cc warna kuning
jernih merasa tidak nyaman karena harus dipasang
kateter, Ibu tidak BAB selama Post Partum
c. Pola Istirahat
Selama Hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam/hr dan tidur malam
± 8 jam / hr
Selama Nifas : Selama dalam 2 jam PP ibu tidak dapat tidur hanya
berbaring di bed
d. Pola Aktifitas
Selama Hamil : Ibu mengatakan mandi 2x/hr dengan sabun, ganti baju
dan celana dalam 2x/hr, keramas 1x/hr
Selama Nifas : Selama dalam 2 jam PP ibu tidak mandi namun di seka
daerah bokongnya.
b. Palpasi
Muka : Bentuk simetris,tidak pucat,keadaan bersih, tidak oedema
Rambut : lurus, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok.
Mata : Simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, berfungsi
dengan baik, keadaan bersih.
Mulut : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak caries, tidak ada
pembesaran tonsil.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe,
dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Dada : Bentuk simetri, pergerakan nafas teratur, tidak ada
benjolan abnormal, dan tidak ada gatal-gatal.
Payudara : Membesar simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, keadaan
puting susu bersih.
Abdomen : Bentuk simetris, membesar sesuai dengan usia
kehamilan, tidak ada bekas operasi.
Genetalia : Keadaan bersih, tidak ada haemoroid, tidak ada varises,
dan oedema.
Ekstremitas Atas : Bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema
Ekstremitas Bawah : Bentuk simetris, tidak ada oedema, dapat berfungsi
dengan baik.
c. Auskultasi
d. Perkusi
d) Pemeriksaan Penunjang
e) Pemeriksaan Laboratorium
- Hb : 11gr/dl
- Leokosit :
- GDA : 96
f) Terapi
ANALISA DATA
Ny. “A” P20002 7 Hari Post Partum dengan Nifas Fisiologis
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga secara terapeutik dan memberikan
penjelasan terhadap tindakan yang akan kita lakukan dengan (senyum, sapa, salam).
2. Menjelaskan pada ibu penyebab rasa nyeri dan mules yang dialami adalah hal yang
fisiologis yaitu proses kembalinya alat – alat kandungan secara normal.
3. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
4. Melakukan observasi keadaan umum, kesadaran, dan TFU,TTV serta kontraksi
perdarahan yang mungkin terjadi dan tidak lupa kondisi bayi.
5. Memberikan informasi atau penyuluhan pada ibu tentang gizi, KB, perawatan payudara,
perawatan diri (Personal Hygiene) baik ibu maupun bayi
6. Mengajari ibu bagaimana cara perawatan diri dan bayi
7. Memberikan diet yang seimbang dengan komposisi nasi, sayur sop 1 mangkuk kecil, lauk
ayam 1 potong, tempe 1 potong, 1 gelas air putih, buah pisang 1 buah dan jeruk 1 buah
8. Memberikan terapi analgesik dan antibiotik serta vitamin.
Mengetahui,
Mahasiswa
Pada pengkajian pada ibu nifas di dapatkan kondisi ibu nifas dalam batas normal Tensi
: 120/70 mmhg, nadi : 88x/menit, suhu: 36.5ºc, rr: 20 x/menit. Tfu ½ simpisis- pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan ± 10 cc.
Diharapkan ibu mengetahui tentang kondisinya saat ini sehingga ibu tidak khawatir
tentang perubahan yang dialami saat masa nifas. Mengetahui tentang tanda bahaya masa
nifas. Mengetahui tanda merawat payudara agar asi ibu lancar.
4.2 SARAN
4.2.1. Bagi Institusi
Lebih banyak menyediakan literature yang berkaitan degan kasus sehingga lebih
memudahkan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan.
4.2.2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan para petugas bisa cepat dan tepat dalam memberikan Asuhan Kebidanan
sesuai Standart Pelayanan.
4.2.3. Bagi Penulis
Dengan penyusunan Asuhan Kebidanan semoga dapat dijadikan sebagai pengalaman dan
perbandingan antara teori yang didapat dengan kasus nyata yang ada di lapangan.
4.2.4. Bagi Ibu
Diharapkan ibu lebih kooperatif, sehingga dalam pengobatan dapat dilakukan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)
Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelyanan Kontrasepsi. Jakarta