Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

“S” P2A0H2 DENGAN MASA NIFAS


FISIOLOGIS DI PUSKESMAS PRINGGASELA
TANGGAL 22 NOVEMBER 2022

DI SUSUN Oleh :

1. Sri Primawati
2. Asri Yuyuk Samsiar
3. Septin
4. Reni Lestiawati
5. Sri Erna Fitrianti
6. Eka Nurwahyuningtyas
7. Huzratul Aini
8. Yeni Prasasti
9. Nuraini
10. Sri Hayuni
11. Mutia Konaah

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” P2A0H2 Dengan Masa Nifas Fisiologis
Di Puskesmas Pringgasela
Tanggal 22 November 2022

Pringgasela,22 November 2022

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Supiani, S.S.T.,M.Keb Radiyah Wahidah,A.Md.Keb


NIDN. 0817029202 NIP.197221311992932030
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan indikator penting untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan

masyarakat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini menjadi permasalahan

yang sangat serius dan masih tertinggi di Asia. AKI di Indonesia cukup

tinggi dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya. Menurut

WHO tingkat AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup sebanyak

99% kematian ibu akibat masalah kehamilan, persalinan dan nifas.

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).

Pada tahun 2015 AKI di Indonesia yaitu 305 per 100.000 Kelahiran

Hidup (KH), sementara itu AKB sebesar 22,23 per 1.000 KH. Berdasarkan

target Millennium Development Goals (MDGs) pada Tahun 2015 yaitu AKI

102 per 100.000 KH dan AKB 23 per 1000 KH menunjukkan bahwa AKI

dan AKB di Indonesia pada Tahun 2015 belum mencapai target yang

diharapkan. Pada Tahun 2015 MDGs kemudian dilanjutkan dengan

Sustainable Development Goals (SDGs), salah satu target SDGs yaitu

menurunkan AKI menjadi kurang dari 70 per 100.000 KH dan AKB 12 per

1000 KH pada tahun 2030 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2017).

Berdasarkan laporan dari kabupaten/ kota, jumlah kasus angka

kematian ibu (AKI) di provinsi NTB selama tahun 2018 adalah 99 kasus,
meningkat dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah kematian ibu 85 kasus.

Selama periode tahun 2014-2017 terjadi penurunan jumlah kematian ibu di

provinsi NTB sebesar 26 orang, namun kembali meningkat 14 kasus ditahun

2018 menjadi 99 kasus. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2018

kematian ibu terbanyak terjadi di kabupaten Lombok Timur yaitu 34 kasus.

Jumlah kematian balita di Provinsi NTB pada tahun 2019 sebesar 903 kasus

kematian. Jumlah kasus kematian tersebut terdiri dari kematian bayi 863

kasus dan anak balita 40 kasus, dimana kematian bayi tersebut termasuk

kematian neonatal (Nusa & Barat, 2020)

Kematian pada ibu nifas tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan

AKI ibu bersalin yaitu sebesar 48,48% pada ibu nifas dan 29,29% pada ibu

bersalin. AKI di Indonesia paling umum disebabkan karena masalah obstetri

langsung yaitu Pre-eklamsia/ eklamsi sebanyak 24%. Di indnesia dari 100%

kejadian komplikasi pada kehamilan yang dapat menyebabkan kematian

24% preeklamsi yang dialami oleh ibu hamil, bersalin dan nifas.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik mengambil judul


“Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” P2A0H2 Dengan Nifas Fisiologis Di
Puskesmas Pringgasela”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan
pendekatan Manajemen Kebidanan pada Asuhan Kebidanan Pada Ny.
“S” P2A0H2 Dengan Masa Nifas Fisiologis dengan menggunanakan
metode varney.
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswi mampu melakukan pengumpulan data subyektif dan
objektif dengan benar pada Ny ”S”
b) Mahasiswi mampu melakukan interpretasi data dasar pada Ny ”S”
c) Mahasiswi mampu menganalisa diagnosa dan masalah potensial
pada Ny ”S”
d) Mahasiswi mampu mengidentifikasi kebutuhan segera, kolaborasi
dan rujukan pada kasus Ny ”S”
e) Mahasiswi mampu melakukkan intervensi asuhan kebidanan pada
kasus Ny ”S”
f) Mahasiswi mamapu melakukkan implementasi asuhan kebidanan
pada Ny ”S”
g) Mahasiswi mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan
dengan pendekatan Manajemen Kebidanan pada kasus Ny ”S”
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan serta dapat
menjadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca untuk
menambah wawasan dan dapat di gunakan sebagai bahan
pembelajaran mengenai asuhan kebidanan Masa Nifas Fisiologis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil pelaksanaan asuhan kebidanan Masa Nifas Fisiologis ini di
harapakan dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan
untuk mahasiswa / mahasiswi.
b. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan
dalam memberikan asuhan kebidanan Masa Nifas Fisiologis
nantinya pada saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara
sistematis yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang
akan memberikan dampak menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.
c. Bagi Puskesmas
Diharapkan dengan penulisan ini dapat memberikan masukan bagi
institusi pelayanan kesehatan tentang kendala dan masalah-masalah
kesehatan yang terjadi pada masyarakat, khususnya masalah yang
terkait dengan kebidanan, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik.
d. Bagi Masyarakat
Hasil pelaksanaan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir Masa Nifas
Fisiologis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi klien khususnya
dan masyarakat secara umum.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Kasus

1. Masa Nifas

a. Pengertian Masa Nifas

Menurut Sarwono (2002) masa puerperium atau masa nifas

atau masa post partum adalah mulai setelah partus selesai dan

berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh otot

genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam

waktu 3 bulan.

Menurut Saiffudin (2002) masa nifas yaitu masa dimulai

setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil selama kira-kira 6 minggu

atau 42 hari.

Sedangkan menurut Moctar (1998) masa nifas (puerperium)

adalah pulihnya kembali mulai dari persalinanselesai sampai alat-

alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas 6-8

minggu. (Astutik., 2015).

Jadi masa nifas (Puerperium) dimulai setelah plasenta lahir

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42

hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.

Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal

dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan
parous “Parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar

dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan. (Sari

dan Kurnia., 2014).

b. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan masa nifas adalah untuk :

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik secara fisik maupun

psikologis.

2) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu

maupun bayi.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan

kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui,

pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.

4) Memberikan pelayanan keluarga berencana.

5) Mendapatkan kesehatan emosi. (Astutik., 2015)

c. Tahapan Masa Nifas

Dalam masa nifas terdapat 3 periode yaitu :

1) Periode Immediate Postpartum atau Puerperium Dini adalah

masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada

masa ini sering terdapat masalah, oleh Karena itu, bidan harus

dengan teratur melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,

pengeluaran lochea, tekanan darah dan suhu.

2) Periode Intermedial atau Early Postpartum (24 jam-1 minggu).


Puerpurium Intermedia adalah kepulihan menyeluruh

alat-alat genetalia eksterna dan interna yang lamanya 6-8

minggu.

3) Remote Puerpurium atau Periode Late Postpartum (1-5

minggu).

Di periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan

pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB. (Sari dan Kurnia.,

2014)

d. Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas

Kunjungan masa nifas untuk memberikan asuhan dilakukan

paling sedikit empat kali kunjungan, dengan tujuan

1) Kunjungan 1 (6-8 jam masa nifas) :

a) Mencegah terjadinya perdarahan masa nifas

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan

memberi rujukan bila perdarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota

keluarga mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa

nifas karena Antonia uteri.

d) Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.

e) Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dengan

bayi baru lahir.

f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah

hipotermia.
g) jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga

ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau

sampa keadaan ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2) Kunjungan 2 (6 hari masa nifas) :

a) Memastikan infolusio uterus berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada

perdarahan abnormal dan tidak bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, hipertensi, dan

kelainan pasca persalinan.

c) Memastukan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan

istirahat.

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-

tanda penyulit.

e) Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada

bayi, cara merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi

agar tetap hangat.

3) Kunjungan 3 (2 minggu masa nifas) :

a) Memastikan invulusio berjalan normal, uterus berkontraksi,

fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal

dan tidak bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, hipertensi, dan

kelainan pasca persalinan.

c) Memastukan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan

istirahat.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-

tanda penyulit.

e) Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada

bayi, cara merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi

agar tetap hangat.

4) Kunjungan 4 ( 6 minggu masa nifas ) :

a) Menanyakan pada ibu tentang keluhan dan penyulit yang

dialaminya.

b) Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara

dini. (Sukma et al., 2017)


BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal : Selasa, 22 November 2022

Waktu : 09.45 Wita

Tempat : Puskesmas Pringgasela

Pengkaji : Reni Lestiawati

I. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Data Subjektif
1) Identitas/Biodata
Biodata Istri Suami
Nama Ny. S Tn. A
Umur 30 Tahun 35 Tahun
Suku Sasak Sasak
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Pedagang
Alamat Desa Aik Dewa Kecamatan Pringgasela

2) Anamnesa
a) Keluhan utama saat ini
Ibu mengatakan perutnya masih mulas dan nyeri pada jalan
lahirnya.
b) Tanda bahaya nifas
1) Demam disertai lochea bau busuk : Tidak Ada
2) Perdarahan > 500 Cc : Tidak Ada
3) Sakit kepala, penglihatan kabur : Ada
4) Demam, muntah, : Tidak Ada
5) nyeri saat berkemih : Tidak Ada
6) Payudara merah, panas, : Tidak Ada
7) Pembengkakan di kaki : Tidak Ada
8) Kehilangan nafsu makan : Tidak Ada
9) Perasaan sedih atau tidak mampu : Tidak Ada
mengurus dirinya dan bayinya
c) Riwayat persalinan sekarang
1) Tanggal / jam persalinan : 22 November 2022 / 08.45
wita
2) Penolong persalinan : Bidan
3) Tempat persalinan : Puskesmas Pringgasela
4) Jenis persalinan : Spontan

5) Keadaan bayi : BB 3800 gram, PB 50 cm,


JK laki-laki

6) Robekan jalan lahir : Tidak kemerahan, tidak


bernanah, tidak berbau

7) Komplikasi kehamilan : Tidak ada


d) Riwayat persalinan dan nifas yang lalu

Ha UK Tempat Penolong Jenis Penyulit Umu k


BBL
mil Mg r e
H P N J BB
ke t
K kg
1 38 PKM Bidan Spontan P 3,2 7

2 Ini PKM Bidan Spontan L 3,8 0

e) Riwayat psikososial
1) Konsumsi zat besi : Tablet Fe (1 tablet)

2) Konsumsi obat-obatan : Tablet Fe 1x1, amox 3x1


500 mg, vit A 1x24 Jam, ,
asmef 3x1 500 mg.

3) Kebuhan nutrisi
(a) Frekuensi makan : 3 Kali Sehari
(b) Porsi makan : 1 piring
(c) Komposisi : Nasi, lauk pauk
(d) Masalah : Tidak ada
4) Pemberian asi
(a) Frekuensi : 1 kali (IMD)
(b) Lamanya : 1 Jam
(c) Kesulitan : Tidak ada
5) Pola eliminasi ( BAK dan BAB)

BAB Hamil Selama nifas

Frekuensi 1 kali Belum

Konsistensi Padat lunak Tidak ada

Masalah Tidak ada Tidak ada

BAK Hamil Selama nifas

Frekuensi 5-6 kali 1 kali

Konsistensi Jernih Jernih

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

6) Istirahat : Belum bisa tidur


7) Ketidaknyamanan atau nyeri
(a) Lokasi : Jalan lahir, perut bagian bawah
(b) Intensitas : Sedang-ringan
(c) Cara mengatasi : Teknik relaksasi
8) Mobilisasi
(a) Duduk : Ibu belum melakukkan mobilisasi
(b) Berdiri : Ibu belum melakukkan mobilisasi
(c) Berjalan : Ibu belum melakukkan mobilisasi
9) Personal hygiene
(a) Mandi : Belum dilakukan
(b) Gosok gigi : Belum dilakukan
(c) Ganti pakaian : Sudah diganti
(d) Ganti Pakaian dalam : Sudah diganti
10) Hubungan seksual
(a) Kenyamanan fisik
Ibu merasa belum nyaman untuk berhubungan dalam
waktu dekat
(b) Kenyamanan emosi
Ibu merasa belum nyaman untuk berhubungan dalam
waktu dekat
11) Psikologi
(a) Respon ibu terhadap diri sendiri
Ibu merasa tidak khawatir dengan keadaannya saat ini
karena sudah berpengalaman.
(b) Respon ibu terhadap bayi
Ibu merasa tidak cemas bisa merawat bayinya dengan
baik
(c) Respon keluarga terhadap ibu dan bayi
keluarga merasa senang terhadap ibu dan bayi
12) Riwayat sosial ekonomi
(a) Status perkawinan : Menikah Sah
(b) Lama perkawinan : 10 tahun
(c) Jumlah anggota keluarga : 4 orang
13) Riwayat dan rencana KB
(a) Metode yang pernah dipakai : Suntik 3 bulan
(b) Kapan berhenti / alasanya : 1 Tahun, ingin
memiliki anak
(c) Lama pengunaan : 7 Tahun
(d) Rencana KB : IUD
a. Objektif (O)
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Emosi : Stabil
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmhg
b) Suhu : 36,5 °c
c) Nadi : 80 x/m
d) Respirasi : 20 x/m
3) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Kebersihan : Bersih
Distribusi : Merata
Warna/pucat : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada oedema
b) Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
c) Mulut dan gigi
Bibir : Lembab
a) Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Vena jugularis : Tidak ada bendungan
b) Payudara
Simetris : Simetris
Areola : Tidak Hyperpigmentasi
Puring susu : Menonjol
Benjolan/tumor/massa: Tidak ada
Rasa nyeri tekan : Tidak ada
Pengeluran : (+) / (+)
c) Abdomen
Luka bekas operasi : Tidak ada
Kandung kemih : Kosong
Kontraksi : Baik
TFU : 2 jari bawah pusat
d) Genetalia
Inspeksi : Lochea berwarna kemerahan
Luka laserasi : Tidak kemerahan, tidak bau
Lochea : Rubra
e) Ekstremitas
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Refleks patella : +/+
Odema : Tidak ada
f) Pemeriksaan penunjang
Tidak ada indikasi dan Tidak di lakukkan
II. INTERPRETASI DATA DASAR
a. Diagnosa kebidanan
Ny. S P2 A0 H2 Dengan Post Partum Fisiologis
b. Diagnose potensial
Ibu : Tidak Ada
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan terhadap tindakan segera : Tidak Ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI DAN
RUJUKAN
Kebutuhan segera : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal 22 November 2022 pukul 09.50 wita
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Melakukkan informed consent
3. Memberitahu ibu tentang keluhan yang di rasakan
4. Anjurkan ibu makan dan minum
5. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu
6. Menganjurkan ibu menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 22 November 2022 pukul 09.52 wita
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu ibu dalam keadaan baik, TD
110/70 mmHg, nadi 80 x/m, suhu 36,5 ˚c, respirasi 20 x/m, kontraksi
baik, TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan ± 10cc.
2. Ibu bersedia untuk di lakukkan pemeriksaan pada ibu nifas
3. Memberitahu ibu tentang keluhan yang di rasakan bahwa perut nyeri
pada ibu nifas merupakan hal fisiologis yaitu terjadinya proses involusi
uteri yaitu proses kembalinya uterus kedalam keadaan sebelum hamil
Dan nyeri pada jalan lahir di sebabkan oleh persoses persalinan yaitu
proses pengeluaran janin dari dalam rahim secara pervaginam dan ibu
bisa mengurangi rasa nyeri dengan mobilisasi secara perlahan
4. Menganjurkna ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan
sebagai tenaga ibu
5. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu nifas yaitu pemberian
Amoxcili 500 mg 3x1, Asam mefenamat 500 mg 3x1, TTD 200 mg
1x1 dan Vitamin A 1000 IU 1x24 Jam
6. Menganjurkan ibu menyusui bayinya tiap 2 jam sekali untuk
mencukupi kebutuhan bayinya.
VII. EVALUASI
Tanggal 22 November 2022 pukul 10.00 wita
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Informed consent sudah dilakukkan
3. Ibu mengerti penjelasan bidan tentang keluhan yang di rasakan
4. Ibu sudah makan dan minum
5. Terapi obat-obatan sudah di berikan pada ibu
6. Ibu bersedia menyusui bayinya tiap 2 jam sekali
CATATAN PERKEMBANGAN I

Kunjungan II

Hari/tanggal : Selasa, 22 November 2022

Pukul : 16.00 wita

Tempat : Ruang Nifas

A. DATA SUBYEKTIF (S)

1. Keluhan Utama Saat Ini

Ibu mengatakan nyeri yang di rasakan sudah berkurang

2. Tanda Bahaya Masa Nifas

a. Demam disertai lochea berbau busuk : tidak ada

b. Perdarahan > 500 Cc : tidak ada

c. Sakit kepala, penglihatan kabur : tidak ada

d. Demam, muntah, nyeri saat berkemih : tidak ada

e. Payudara merah, panas, terasa sakit : tidak ada

f. Terasa sakit, merah, lunak, : tidak ada

g. Kehilangan nafsu makan : tidak ada

h. Perasaan sedih atau tidak mampu : tidak ada

Mengurus dirinya dan bayinya

3. Riwayat Psikososial

a. Konsumsi zat besi : Baru meminum 1 tablet fe

b. Konsumsi Obat-obatan : ada, obat pemberian bidan

c. Kebutuhan Nutrisi/diet

1) Frekuensi : 3 x/ sehari

2) Komposisi : nasi, sayur, ikan.


3) Porsi : 1 piring

4) Pantangan : tidak ada

5) Masalah : tidak ada

d. Pemberian ASI

1) Frekuensi : setiap bayi menginginkan / setiap 2 jam

2) Lamanya : 10 - 15 menit

3) Kesulitan : tidak ada

e. Pola Eliminasi (BAK & BAB)

a) BAB

1) Frekuensi : belum BAB

2) Konsistensi : lunak

3) Warna : kekuningan

4) Kesulitan : tidak ada

b) BAK

1) Frekuensi : 4 kali

2) Konsistensi : cair

3) Warna : Jernih

4) Kesulitan : tidak ada

f. Istirahat

1) Lama : Siang 1 jam

2) Kesulitan : Tidak ada

g. Mobilisasi

1) Duduk : sudah dilakukan


2) Berdiri : sudah dilakukan

3) Berjalan : sudah dilakukan

h. Personal Hygiene

1) Mandi : belum

2) Gosok gigi : 1 x/hari

3) Ganti pakaian : sudah 2 x diganti

4) Potong kuku : 1 kali

i. Hubungan seksual : belum dilakukan

B. DATA OBYEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Emosi : Stabil

2. Tanda vital

a. Nadi : 80 x/menit

b. Suhu : 36,5 ̊C

c. Tekanan darah : 110/70 mmHg

d. Respirasi : 20 x/menit

3. Pemeriksaan fisik

a. Payudara

Simetris : Simetris

Areola : Tidak Hyperpigmentasi

Puting susu : Menonjol

Benjolan/tumor/massa : Tidak ada


Rasa nyeri tekan : Tidak ada

Pengeluaran : (+) / (+)

b. Abdomen

Kontraksi : Baik

TFU : 2 jari bawah pusat

Massa/konsistensi/otot parut : Tidak ada

Diastasis : Tidak ada

c. Genetalia

keadaan labia mayor dan minor (luka, cairan): Tidak ada

Lokhia (warna, konsistensi, bau) : Rubra

Pedarahan : ±10 cc

d. Ekstremitas

1) Kemerahan : Tidak ada

2) Varices : Tidak ada

3) Oedema : Tidak ada

4) Tanda homan : Tidak ada

C. ANALISA

1. Diagnosa : Ny.S P2 A0 H2 Dengan 6 jam Post Partum

2. Masalah : Tidak ada

3. Diagnosa Potensial: Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum baik,

kesadaran composmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal


tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,5℃, respirasi

20 x/menit, kontraksi baik, TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan ±

10cc.

Ibu mengetahui keadaanya.

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengatasi

keluhan yang dirasakan.

Ibu mengerti dan mau menerima anjuran yang diberikan.

3. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, memakan

makanan yang bergizi seperti sayur, telur, ikan, daging, tempe, buah-

buahan dll.

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali atau

saat bayi menginginkan dan memberitahu ibu bahwa menyusui juga

dapat membantu mempercepat proses involusio uteri.

Ibu mengerti dengan anjuran dan penjelasan yang diberikan

5. Memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya masa nifas. Adapun

tanda-tanda bahaya atau penyakit pada ibu nifas yang harus

diantisipasi antara lain :Perdarahan masa nifas, Infeksi masa nifas,

Keadaan abnormal pada payudara, Demam, Payudara berubah merah

panas dan nyeri.

Ibu mengerti dengan penjelasan yang berikan bidan.

6. Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi obat yang diberikan

sampai habis.

Ibu bersedia mengonsumsi obat yang diberikan.


7. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan 3 hari lagi yaitu pada

tanggal 25 November 2022

Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan lagi.


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kasus masa nifas yang di lakukkan pada Ny.S berjalan lancar.
Pemeriksaan pertama di lakukkan 1 jam setelah bayi lahir, selanjutnya
pemeriksaan kedua di lakukkan setelah 6 jam. Masa Nifas I dimulai pada 6 jam
postpartum – 3 hari pasca salin sesuai dengan kebijakan program nasional
Kemenkes RI 2015 yang bertujuan untuk menilai status ibu dan BBL, mencegah
dan mendeteksi dini terjadinya perdarahan pasca lahir, serta pemberian ASI awal.
Pemeriksaan 6 jam post partum tidak ditemukan adanya kelainan, keadaan umum
ibu baik, kesadaran composmentis, emosional stabil, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, lochea rubra, hal ini sesuai dengan tabel perubahan uterus
masa nifas yang dikemukakan Kumalasari (2015).
Asuhan yang diberikan penulis pada KF I ini antara lain tentang KIE
personal hygiene, nutrisi masa nifas, cara mencegah dan mendeteksi perdarahan
masa nifas karena atonia uteri, pola istirahat dan aktivitas, serta memberikan ibu
Amoxicillin 500 mg X/3x1, diminum setelah makan, Asam Mefenamat 500 mg
X/3x1/diminum setelah makan dan Tablet Tambah Dara X /1x1 diminum stelah
makan, , Vit A pertama segera di minum dan kedua di minum 24 jam setelah VIT
A pertama, diminum setelah makan.
Menurut Grilo (2014) dalam Maryani (2019) hal ini sesuai dengan
rekomendasi WHO, PBB, dan International Vitamin A Consutative Group
(IVACG) yang menyatakan bahwa ibu nifas harus diberikan kapsul vitamin A
dosis tinggi karena pemberian 1 kapsul vitamin A merah dapat cukup untuk
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari, pemberian 2
kapsul vitamin A merah diharapkan cukup menambah kandungan vitamin A
dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan, kesehatan ibu cepat pulih setelah
melahirkan, dan mencegah infeksi pada ibu nifas.
Dari pembahasan di atas tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
lahan praktik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan Masa Nifas Fisiologis pada Ny
”S” di Puskesamas Pringgasela, dapat di simpulkan :
1. Mahasiswi telah melakukkan pengkajian data subjektif dan data
objektif pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
2. Mahasiswi telah menginterpretasikan data subjektif dan objektif yang
telah di peroleh, serta dapat mengidentifikasikan masalah, kebutuhan
dan diagnosa berdasarkan interpretasu data yang telah di kumpulkan
dari pengkajian By ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
3. Mahasiswi telah mengidentifikassikan diagnosa atau masala potensia
sesuai dengan dat ayang di peroleh dari pengkajian pada Ny ”S”
dengan Masa Nifas Fisiologis
4. Mahasiswi telah mengidentifikasikan kebutuhan segera,kolaborasi dan
rujukan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
5. Mahasiswi telah memberikan intervensi pada Ny ”S” dengan Masa
Nifas Fisiologis
6. Mahasiswi telah mengimplementasikan sesuai dengan rencana asuhan
yang di lakukkan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
7. Mahasiswi telah melakukkan evaluasi sesuai dengan tindakan yang
telah di berikan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis dapat
berupa respon verbal, respon non verbal, dan hasil pemeriksaan.
B. Saran
1. Bagi Stikes Hamzar Lombok Timur
Diharpakn dapat menjadi sumber bacaan dan daftar pustaka bagi
Mahasiswa Stikes Hamzar Lombok Timur dalam menerapkan ilmu
dan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus Masa Nifas
Fisiologis
2. Bagi Puskesmas Pringgasela
diharpkan bagi petugas kesehatan utnuk menerapkan asuhan
kebidanan pada klien sesuai dengan kebutuhan dan keluhan yang
di sarakan oleh pasien serta meningkatkan pemberian konseling,
informasi serta edukasi kepada klien agar meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menjadi koreksi dan pedoman bagi penulis
tentang asuhan pada Masa Nifas Fisiologis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reni Yuli. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta :

CV. Trans Info Media

Nusa, P., & Barat, T. (2020). Profil kesehatan.

Rahmawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu. 11–68.

https://id.scribd.com/document/350876721/Awalia-Rahmawati-Daftar-

Pustaka

Sukma, F., Hidayati, E., & Jamil, siti nurhasiyah. (2017). Asuhan kebidanan pada

masa nifas (p. 9). fakultas kedokteran dan kesehatan universitas.

Sari, Eka Puspita dan Kurnia Dwi Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Masa

Nifas (Posnatal Care). Jakarta : CV. Trans Info Mediad

Anda mungkin juga menyukai