DI SUSUN Oleh :
1. Sri Primawati
2. Asri Yuyuk Samsiar
3. Septin
4. Reni Lestiawati
5. Sri Erna Fitrianti
6. Eka Nurwahyuningtyas
7. Huzratul Aini
8. Yeni Prasasti
9. Nuraini
10. Sri Hayuni
11. Mutia Konaah
Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” P2A0H2 Dengan Masa Nifas Fisiologis
Di Puskesmas Pringgasela
Tanggal 22 November 2022
Mengetahui
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sangat serius dan masih tertinggi di Asia. AKI di Indonesia cukup
WHO tingkat AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup sebanyak
Pada tahun 2015 AKI di Indonesia yaitu 305 per 100.000 Kelahiran
Hidup (KH), sementara itu AKB sebesar 22,23 per 1.000 KH. Berdasarkan
target Millennium Development Goals (MDGs) pada Tahun 2015 yaitu AKI
102 per 100.000 KH dan AKB 23 per 1000 KH menunjukkan bahwa AKI
dan AKB di Indonesia pada Tahun 2015 belum mencapai target yang
menurunkan AKI menjadi kurang dari 70 per 100.000 KH dan AKB 12 per
2017).
kematian ibu (AKI) di provinsi NTB selama tahun 2018 adalah 99 kasus,
meningkat dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah kematian ibu 85 kasus.
Jumlah kematian balita di Provinsi NTB pada tahun 2019 sebesar 903 kasus
kematian. Jumlah kasus kematian tersebut terdiri dari kematian bayi 863
kasus dan anak balita 40 kasus, dimana kematian bayi tersebut termasuk
Kematian pada ibu nifas tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan
AKI ibu bersalin yaitu sebesar 48,48% pada ibu nifas dan 29,29% pada ibu
24% preeklamsi yang dialami oleh ibu hamil, bersalin dan nifas.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Masa Nifas
atau masa post partum adalah mulai setelah partus selesai dan
waktu 3 bulan.
atau 42 hari.
alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas 6-8
Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal
dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan
parous “Parous” berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar
psikologis.
maupun bayi.
masa ini sering terdapat masalah, oleh Karena itu, bidan harus
minggu.
minggu).
2014)
hipotermia.
g) jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga
istirahat.
tanda penyulit.
istirahat.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-
tanda penyulit.
dialaminya.
2) Anamnesa
a) Keluhan utama saat ini
Ibu mengatakan perutnya masih mulas dan nyeri pada jalan
lahirnya.
b) Tanda bahaya nifas
1) Demam disertai lochea bau busuk : Tidak Ada
2) Perdarahan > 500 Cc : Tidak Ada
3) Sakit kepala, penglihatan kabur : Ada
4) Demam, muntah, : Tidak Ada
5) nyeri saat berkemih : Tidak Ada
6) Payudara merah, panas, : Tidak Ada
7) Pembengkakan di kaki : Tidak Ada
8) Kehilangan nafsu makan : Tidak Ada
9) Perasaan sedih atau tidak mampu : Tidak Ada
mengurus dirinya dan bayinya
c) Riwayat persalinan sekarang
1) Tanggal / jam persalinan : 22 November 2022 / 08.45
wita
2) Penolong persalinan : Bidan
3) Tempat persalinan : Puskesmas Pringgasela
4) Jenis persalinan : Spontan
e) Riwayat psikososial
1) Konsumsi zat besi : Tablet Fe (1 tablet)
3) Kebuhan nutrisi
(a) Frekuensi makan : 3 Kali Sehari
(b) Porsi makan : 1 piring
(c) Komposisi : Nasi, lauk pauk
(d) Masalah : Tidak ada
4) Pemberian asi
(a) Frekuensi : 1 kali (IMD)
(b) Lamanya : 1 Jam
(c) Kesulitan : Tidak ada
5) Pola eliminasi ( BAK dan BAB)
Kunjungan II
3. Riwayat Psikososial
c. Kebutuhan Nutrisi/diet
1) Frekuensi : 3 x/ sehari
d. Pemberian ASI
2) Lamanya : 10 - 15 menit
a) BAB
2) Konsistensi : lunak
3) Warna : kekuningan
b) BAK
1) Frekuensi : 4 kali
2) Konsistensi : cair
3) Warna : Jernih
f. Istirahat
g. Mobilisasi
h. Personal Hygiene
1) Mandi : belum
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Emosi : Stabil
2. Tanda vital
a. Nadi : 80 x/menit
b. Suhu : 36,5 ̊C
d. Respirasi : 20 x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Payudara
Simetris : Simetris
b. Abdomen
Kontraksi : Baik
c. Genetalia
Pedarahan : ±10 cc
d. Ekstremitas
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
10cc.
makanan yang bergizi seperti sayur, telur, ikan, daging, tempe, buah-
buahan dll.
sampai habis.
Pada kasus masa nifas yang di lakukkan pada Ny.S berjalan lancar.
Pemeriksaan pertama di lakukkan 1 jam setelah bayi lahir, selanjutnya
pemeriksaan kedua di lakukkan setelah 6 jam. Masa Nifas I dimulai pada 6 jam
postpartum – 3 hari pasca salin sesuai dengan kebijakan program nasional
Kemenkes RI 2015 yang bertujuan untuk menilai status ibu dan BBL, mencegah
dan mendeteksi dini terjadinya perdarahan pasca lahir, serta pemberian ASI awal.
Pemeriksaan 6 jam post partum tidak ditemukan adanya kelainan, keadaan umum
ibu baik, kesadaran composmentis, emosional stabil, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, lochea rubra, hal ini sesuai dengan tabel perubahan uterus
masa nifas yang dikemukakan Kumalasari (2015).
Asuhan yang diberikan penulis pada KF I ini antara lain tentang KIE
personal hygiene, nutrisi masa nifas, cara mencegah dan mendeteksi perdarahan
masa nifas karena atonia uteri, pola istirahat dan aktivitas, serta memberikan ibu
Amoxicillin 500 mg X/3x1, diminum setelah makan, Asam Mefenamat 500 mg
X/3x1/diminum setelah makan dan Tablet Tambah Dara X /1x1 diminum stelah
makan, , Vit A pertama segera di minum dan kedua di minum 24 jam setelah VIT
A pertama, diminum setelah makan.
Menurut Grilo (2014) dalam Maryani (2019) hal ini sesuai dengan
rekomendasi WHO, PBB, dan International Vitamin A Consutative Group
(IVACG) yang menyatakan bahwa ibu nifas harus diberikan kapsul vitamin A
dosis tinggi karena pemberian 1 kapsul vitamin A merah dapat cukup untuk
meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari, pemberian 2
kapsul vitamin A merah diharapkan cukup menambah kandungan vitamin A
dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan, kesehatan ibu cepat pulih setelah
melahirkan, dan mencegah infeksi pada ibu nifas.
Dari pembahasan di atas tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
lahan praktik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan Masa Nifas Fisiologis pada Ny
”S” di Puskesamas Pringgasela, dapat di simpulkan :
1. Mahasiswi telah melakukkan pengkajian data subjektif dan data
objektif pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
2. Mahasiswi telah menginterpretasikan data subjektif dan objektif yang
telah di peroleh, serta dapat mengidentifikasikan masalah, kebutuhan
dan diagnosa berdasarkan interpretasu data yang telah di kumpulkan
dari pengkajian By ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
3. Mahasiswi telah mengidentifikassikan diagnosa atau masala potensia
sesuai dengan dat ayang di peroleh dari pengkajian pada Ny ”S”
dengan Masa Nifas Fisiologis
4. Mahasiswi telah mengidentifikasikan kebutuhan segera,kolaborasi dan
rujukan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
5. Mahasiswi telah memberikan intervensi pada Ny ”S” dengan Masa
Nifas Fisiologis
6. Mahasiswi telah mengimplementasikan sesuai dengan rencana asuhan
yang di lakukkan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis
7. Mahasiswi telah melakukkan evaluasi sesuai dengan tindakan yang
telah di berikan pada Ny ”S” dengan Masa Nifas Fisiologis dapat
berupa respon verbal, respon non verbal, dan hasil pemeriksaan.
B. Saran
1. Bagi Stikes Hamzar Lombok Timur
Diharpakn dapat menjadi sumber bacaan dan daftar pustaka bagi
Mahasiswa Stikes Hamzar Lombok Timur dalam menerapkan ilmu
dan asuhan kebidanan pada klien dengan kasus Masa Nifas
Fisiologis
2. Bagi Puskesmas Pringgasela
diharpkan bagi petugas kesehatan utnuk menerapkan asuhan
kebidanan pada klien sesuai dengan kebutuhan dan keluhan yang
di sarakan oleh pasien serta meningkatkan pemberian konseling,
informasi serta edukasi kepada klien agar meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menjadi koreksi dan pedoman bagi penulis
tentang asuhan pada Masa Nifas Fisiologis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reni Yuli. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta :
https://id.scribd.com/document/350876721/Awalia-Rahmawati-Daftar-
Pustaka
Sukma, F., Hidayati, E., & Jamil, siti nurhasiyah. (2017). Asuhan kebidanan pada
Sari, Eka Puspita dan Kurnia Dwi Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Masa