TINJAUAN TEORI
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian keluarga
keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan
jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang
sudah sendiri dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adposi, dan
masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami isteri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ketiga pengertian tersebut
hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah) dengan
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri,
atau suami isteri dengan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan
anaknya, yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan
hidup atas dasar perkawinan yang memiliki peran masing masing, serta
2. Tipe-Tipe Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
c. Keluarga berantai (sosial family), keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (single family), keluarga yang terbentuk karena
3. Struktur keluarga
(1965) yang diadopsi oleh Friedman dalam Suprajitno (2014) mengatakan ada
dengan kesehatan.
komunikasi ayah ibu (orang tua). Orang tua dengan anak, anak dengan
Struktur keluarga ini nantinya perlu dikaji oleh perawat yang memberikan
bahwa (Leslie & Korman, 1989; Parson & Bales, 1955) dalam Suprajitno
(2014) :
kelompok lain.
pangan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah
5) Kesehatan (anak sakit atau pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB
informaasi.
tahap I
3) Makan daging atau ikan / telur / sebagai lauk pauk paling kurang
8) Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga dewasa yang
10) Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini memakai
kontrasepsi.
4. Keluarga sejahtera tahap III (KS III) adalah keluarga yang telah dapat
(dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan keuangan untuk sosial
5. Keluarga sejahtera tahap III plus (KS III Plus) adalah keluarga yang dapat
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif (the affectife function) adalah fungsi keluarga yang utama
dilakukan, meliputi:
kekuatan dan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua atau keluarga.
keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
suprasistemnya.
Gambar 2.1 Komponen dalam sistem keluarga
Lingkungan
Umpan balik
3) Luaran (output) adalah hasil dari suatu proses yang berbentuk perilaku
dan proses yang berasal dari perilaku keluarga yang ditampakkan pada
(masyarakat) sekitarnya.
b. Keluarga sebagai sistem tertutup. Suatu sistem yang kurang
Menurut Suduharto (2007) beberapa ciri ciri dari keluarga antara lain :
tahun)
meninggalkan rumah)
meninggalkan rumah)
perkembangannya.
(Suprajitno, 2014).
memuaskan
tinggi)
kekluarga
perkembangan anak.
masyarakat)
dalam keluarga.
permusuhan.
kegiatan dirumah
dan sebaya.
menyenangkan pasangannya
1. Definisi
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
(biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga
a. Tulang
Tulang berasal dari embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses
“osteogenesis” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut
pergerakan )
bentuknya.
• Tulang panjang (femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua epifisis.
• Tulang pendek datar (tengkorak) terdiri dari dua lapisan tulang padat
b. Otot
kontraksi dan untuk menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh
Otot rangka (otot lurik) didapatkan pada system skeletal dan berfungsi
menghasilkan panas
Otot Viseral (otot polos) didapatkan pada saluran pencernaan, saluran
c. Kartilago
kuat. Kartilago sangat kuat tapi fleksibel dan tidak bervascular. Nutrisi
mencapai kesel-sel kartilago dengan proses difusi melalui gelatin dari kapiler-
d. Ligament
merupakan ahir dari suatu otot dan dan berfungsi mengikat suatu tulang.
e. Tendon
tangan dan tumit. Pembungkus ini dibatasi oleh membrane synofial yang
fasia dalam.
g. Bursae
suatu tempat, dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, misalnya terjadi
pada kulit dan tulang, antara tendon dan tulang antara otot. Bursae bertindak
h. Persendian
kelanjutan dari kemunduran yang dimulai dari usia pertengahan. Jumlah total
penurunan pada jumlah dan elasitas dari jaringan subkutan dan hilangnya
Adanya penurunan yang umum pada tinggi badan sekitar 6-10 cm. pada
3. Etiologi
b. Gangguan Metabolisme
c. Genetik
4. Patofisiologi
sinovium merupakan lesi paling dini pada sinovisis remotoid. Sifat trauma
vilosa.
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d. Terbatasnya pergerakan
f. Demam (pireksia)
g. Anemia
i. Kekuatan berkurang
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
d. Kelemahan
e. Depresi
Gejala Extraartikular :
a. pada jantung :
Myocarditis
b. pada mata :
Keratokonjungtivitis
Scleritis
6. Pemeriksaan Diagnostik
bersamaan.
perkembangan panas.
yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta
adalah:
satu sendi.
minggu.
4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.
selama 6 minggu
selama 6 minggu.
7. Penatalaksanaan Medik
c. Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini
f. Pemberian Obat-obatan :
Inflamatory)
8. Komplikasi
b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
d. Terjadi splenomegali
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
3. Pola Eliminasi
Tuhan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat
faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal (R/
keefektifan program)
b. Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan (R/Matras yang lembut/ empuk, bantal yang besar akan
tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari gerakan yang
e. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu
mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air
pagi hari. Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat
disembuhkan)
nyeri)
obatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat) (R/ sebagai anti inflamasi dan
mobilitas.)
kontraktur.
aktivitas
leher)
mempertahankan mobilitas)
Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa lalu, dan
penampilan.
kemungkinan keterbatasan.
umum terjadi)
lanjut)
ketidakmampuan)