Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN SKRIPSI

NAMA : JANUAR ARIADI


NIM : 017.01.3446
SEMESTER : II/B

A. JUDUL PENELITIAN :
PENGARUH SENAM KAKI DIABETES TERHADAP PERUBAHAN KADAR GULA
DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTARAJA
B. LATAR BELAKANG
Penyakit Diabetes (kencing manis) termasuk salah satu
Penyakit Tidak Menular (PTM). Tapi justru penyakit diabetes
menjadi penyebab kematian ke 3 terbesar di Indonesia. Hal ini
dikemukakan oleh Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih
pada saat membuka Temu Nasional StrategI Kemitranaan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dalam Penguatan Sistem
Kesehatan pada Era Desentralisasi,di Jakarta, Kamis 18 Agustus
2011, bahwa penyebab kematian tertinggi adalah Stroke,
Hipertensi, Diabetes (Kencing Manis), Kanker, Dan penyakit
paru obstruktif kronis. (Naturally Plus Jakarta Indonesia,
2011).
Menurut data WHO, dunia kini didiami oleh 171 juta penderita
DM (2000) dan akan meningkat 2 kali, 366 juta pada tahun 2030.
Prevalensi DM di Indonesia mencapai jumlah 8.426.000 (tahun
2000) yang diproyeksikan mencapai 21.257.000 pada tahun 2030.
Artinya, terjadi kenaikan tiga kali lipat dalam waktu 30
tahun. Dengan demikian Indonesia menduduki peringkat lima
dunia setelah Bangladesh, Bhutan, Republik Korea dan India.
Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukan tingginya prevalensi
penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi (25,8
%), penyakit sendi (24,7%), cedera lalu lintas darat (47,7%),
penyakit jantung (1,5%), asma (4,5%), diabetes melitus (2,1%),
stroke (12,1‰) dan kanker/tumor (1,4‰) Hasil Riskesdas tahun
2013 menunjukan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di
Indonesia, seperti hipertensi (25,8%), penyakit sendi (24,7%),
cedera lalu lintas darat (47,7%), penyakit jantung (1,5%),
asma (4,5%), diabetes melitus (2,1%), stroke (12,1‰) dan
kanker/tumor (1,4‰).
Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan.
Estimasi terakhir International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2013, di dunia lebih dari 382 juta orang terkena DM, dan
pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat
menjadi 592 juta orang. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus di
Indonesia dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar
21,3 juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2006).
Empat pilar penatalaksanaan diabetes yaitu edukasi, terapi
gizi medis, latihan jasmani, dan terapi farmakologi (Perkeni,
2006). Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat penting
dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan
kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa
oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin (Smeltzer SC &
Brenda GB 2001,h.1226 dalam Zaenurokhim dan Andi, 2012).
Latihan jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan
aliran darah, maka akan lebihbanyak jala-jala kapiler terbuka
sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor
menjadi lebih aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan
glukosa darah pada pasien diabetes (Soegondo, (2007)
dalam Sunaryo dan Sudiro (2014)). Contoh latihan jasmani atau
olahraga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki
diabetes. Senam direkomendasikan dilakukan dengan intensitas
moderat (60-70 maksimum heart rate), durasi 30-60 menit,
dengan frekuensi 3-5 kali per minggu dan tidak lebih dari 2
hari berturut-turut tidak melakukan senam (American Diabetes
Association, 2003).
Dari hasil prasurvey yang dilakukan di Puskesmas Kotaraja
jumlah kunjungan penderita diabetes mengalami peningkatan
selama tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2015 sebanyak 47
penderita DM, pada tahun 2016 sebanyak 65 penderita DM dan
pada tahun 2017 sebanyak 72 penderita. Dengan demikian maka
penyakit tidak menular ini juga terus meningkat Setiap
tahunnya.
Dari hasil wawancara dengan penderita DM yang berkunjung ke
poli rawat jalan di puskesmas Kotaraja mereka mengaku sulit
untuk menurunkan kadar gula darahnya karena cenderung tidak
melakukan olah raga, dan diit makanan maupun aktivitas fisik
lainnya, maka peneliti merasa perlu untuk mengetahui pengaruh
senam diabetes terhadap penurunan gula darah pada pasien DM di
wilayah kerja Puskesmas Kotaraja, kecamatan sikur. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam
diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM
di Puskesmas Kotaraja, kec.Sikur, Kabupaten Lombok Timur tahun
2018?

C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre
Eksperimental one group pre test post test group design,.
Menurut Arikunto (2002: 78) mengungkapkan “pre-test post-test
one group design adalah penelitian ini dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah ekperimen
(post-test) dengan satu kelompok subjek. Melakukan pengukuran
tes gula darah sebelum dan sesudah Senam kaki Diabetes
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner, yang
terdiri dari Keusioner Pengetahuan dan Kuesioner Kebiasaan dalam
bentuk tertutup yang langsung diberikan kepada responden.

E. ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Senam
Diabetes, maka analisa datanya dilakukan secara komputerlisasi
dengan menggunakan program tertentu. Adapun tahap – tahap
analisa data sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis Univariat bertujuan untuk memperjelas atau
mendeskrisipkan karakteristik setiap Variabel penelitian.
Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan Distribusi
Frekuensi dan Presentase dari setiap Variabel (Notoatmodjo,
2010).

b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah Analisa yang dilakukan terhadap dua
Variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui pengaruh senam kaki
diabetes terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien
diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Kotaraja, maka
dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik
paired sample t test
DAFTAR PUSTAKA

Amalina & Trisno.(2015). Dasar – dasat Meteodologi Penelitian Untuk


Mahasiswa Kesehatan, Yogyakarta, Graha Cendekia.

American Diabetes Association (2003). Physical activity/ exercise and


diabetes. http://www.uhs.wisc.edu. Diakses tanggal 30 oktober 2018

https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/pelatihan-pencegahan-dan-
pengendalian-pandu-ptm-tingkat-provinsi-ntb/ di akses pada tanggal 5
nopember 2018

Notoatmodjo & Soekidjo. (2010). Meteodologi Penelitian Kesehatan.


Jakart; Rineka Cipta.

Perkeni. (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 di Indonesia. http://www.pbpapdi.org. Di akses tangal 28
Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai