Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

CARA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHAPAD ANAK

Oleh:

JANUAR ARIADI

NPM. 017.01.3446

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

NUSA TENGGARA BATARAT

2017/2018
1. Identifikasi masalah
Heru adalah seorang anak yang berusia 8 tahun, sekarang sedah menginjak
kelas 3 sekolah dasar. Dia tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya bekerja di
Malaysia sebagai TKI. Heru termasuk anak yang aktif, senang bermain, bahkan
hari - harinya selalu di isi dengan bermain. Terkadang karena terlalu sering bermain di
luar rumah membuat ibunya kerepotan dalam hal mengurus segala urusan Kluarga
terlebih Ayah Heru Sudah lama di Luar negeri dan ibunya mengurusnya seorang diri.
Pekerjaan Ibunya berdagang makanan seperti jajan dan gorengan di depan rumahnya
sebagai sumber penghasilan tambahannya. Suatu hari Herupun pulang dari rumah
sehabis bermain. Dia menangis dan mengadu kepada ibunya kalau sudah jatuh dan
kakinya terluka. Lalu ibunya melihat Heru menangis saat pulang. “ibu, kakiku
Berdarah” tangis Heru. “kenapa, kenapa bisa kena kakinya?” ibunya bertanya dengan
nada lirih. “tadi aku main sama teman terus aku lari, terus aku jatuh” Ujar Heru.
“makanya apa ibu bilang kamu gak usah main main, tu liat sekarang kaki kamu sakit,
kamu sih gak mau denger apa kata ibu, sekarang kamu tau akaibatnya”. Heru pun
semakin Kencengnya menangis. “sudah masuk sana, cuci kaki kamu!”. Heru masuk
dan mencuci kakinya.
Malam harinya saat akan tidur, Heru meringsi kesakitan karena kakinya terasa
sakit. Walaupun sudah di obati, nyerinya masih belum hilang. “ibu sakit sekali
kakinya Heru ini ” Heru mengeluh pada ibunya. “ nah, sekarang baru bilang sakit,
cobak kamu gak pergi main ke sana kemari, tu liat si Aria, dia diem di rumah gak
banyak main, malam pergi ngaji, makanya dia pinter. Sekarang kamu gak bisa pergi
ngaji, gimana kamu bisa pinter ngaji”.
Keeseokan harinya, saat akan pergi sekolah. Sesudah mandi dan bersiap siap
berangkat, Heru berpamitan untuk ke sekolah, jarak rumah ke sekolahnya tidak jauh
hanya sekitar 1 km. Saat berjalan ke Sekolah kakinya masih sakit “Ibu, kakiku masih
sakit, aku susah jalannya”. “pokoknya kamu harus ke sekolah, makanya kamu gak
usah main main lagi, awas kalo nanti kamu main main lagi, ibu gak kasi kamu uang
jajan. Heru pun berangkat ke sekolahnya Dengan wajah lesu.
2. Tipe kesalahan komunikasi dengan anak
1. Menyalahkan: “tadi aku main sama teman terus aku lari, terus aku jatuh” jelas
Heru. “Makanya apa ibu bilang kamu gak usah main main, tu liat sekarang kaki
kamu sakit, kamu sih gak mau denger apa kata ibu, sekarang kamu tau
akaibatnya”.
2. Membandingkan: “ibu sakit sekali kakinya Heru ini” Heru mengeluh pada ibunya.
“Nah, sekarang baru bilang sakit, cobak kamu gak pergi main ke sana kemari, tu
liat si Aria, dia diem di rumah gak banyak main, malam pergi ngaji, makanya dia
pinter. Sekarang kamu gak bisa pergi ngaji, gimana kamu bisa pinter ngaji”.
3. Mengancam: “Ibu, kakiku masih sakit, aku susah jalannya”. “pokoknya kamu
harus ke sekolah, makanya kamu gak usah main main lagi, awas kalo nanti kamu
main lagi, ibu gak kasi kamu uang jajan.
3. Strategi komunikasi
Strategi komunikasi yang benar dan seharusnya di lakukan orang tua terhadap
anaknya dapat kita gambarkan dalam tabel berikut ini:

No Anak Dewasa (salah) Dewasa (benar)


.
1. “tadi aku main “Makanya apa ibu bilang Astaga nak, mana kakinya
sama teman terus kamu gak usah main yang kena. Kalo bermain
aku lari, terus aku main, tu liat sekarang kaki harus Hati-hati, nanti kamu
jatuh” kamu sakit, kamu sih gak jatuh lagi. Sebaiknya kalo
mau denger apa kata ibu, kamu main sambil lari harus
sekarang kamu tau ekstra hati-hati lihat
akibatnya” sekeliling kamu caranya,
biar kamu gak jatuh lagi ya .
2. “ibu sakit sekali “Nah, sekarang baru Iya nak, kalo kamu terluka
kakinya Heru” bilang sakit, cobak kamu pasti sakit, kejadian hari ini
gak pergi main ke sana sebagai pengalamanmu nak
kemari, tu liat si Aria, dia lain kali kamu harus hati-
diem di rumah gak hati, Biar kaki kamu Ibu
banyak main, malam yang obati agar cepat
pergi ngaji, makanya dia sembuh. Kalo sudah sembuh
pinter. Sekarang kamu nanti sakitnya hilang
gak bisa pergi ngaji, Sekarang kamu tidur ya.
gimana kamu bisa pinter
ngaji”.

3. “Ibu, kakiku masih “pokoknya kamu harus ke Sabar nak ya, gak apa apa
sakit, aku susah sekolah, makanya kamu sekarang ibu antar kamu ke
jalannya”. gak usah main main lagi, sekolah. Dan nanti kalo
awas kalo nanti kamu sudah di sekolah kamu gak
main main lagi, ibu gak usah banyak main ya,
kasi kamu uang jajan. soalnya kalo kamu banyak
gerak, nanti kakinya lama
sembuhnya, jadi tambah
sakit terus kan. Nanti di
sekolah hati hati nak ya.

Memiliki keluarga yang bahagia adalah dambaan setiap insan. Tetapi di zaman modern
saat ini, ikatan keluarga tampaknya bukan hal yang mudah untuk dijalin dengan baik.
Komunikasi adalah salah satu hal yang melatarbelakangi erat atau tidaknya hubungan sebuah
keluarga. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bahagia umumnya akan terbentuk
menjadi makhluk sosial yang bertanggung jawab dan lebih percaya diri. Jika Anda masih sulit
untuk melakukannya, berikut adalah beberapa tips untuk membangun komunikasi yang
efektif dengan anak-anak, seperti dilansir Boldsky :
1. Dengarkan anak Anda
Biarkan mereka tahu bahwa Anda tertarik untuk mengetahui tentang mereka.
Tanyakan kepada mereka apa yang terjadi di sekolah. Jangan beralih ke televisi, koran
atau telepon ketika mereka mulai bicara.
2. Berbicara dengan mereka
Berhenti bermain dengan jejaring sosial Anda dan mulailah berbicara dengan
anak Anda tentang apa kartun, permainan atau buku favorit mereka. Tunjukkan rasa
penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan.
3. Berikan mereka waktu untuk merespon
Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan
memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespon
perkataan Anda.
4. Membuat komunikasi dengan anak jadi lebih sederhana dan jelas
Jangan membuat anak Anda bingung dengan menunjukkan sikap dan kata-kata
yang rumit. Mereka mungkin bisa salah mengartikan perkataan atau gerak tubuh Anda
jika itu terlihat rumit.
5. Menghargai prestasi apa pun yang anak dapatkan
Juga, pastikan Anda selalu menghibur anak ketika ia mengalami
kegagalan. Dan jangan berlebihan memuji apabila anak mendapat presasi yang tinggi
6. Komunikasi harus selalu menjadi sesuatu yang memotivasi anak
Buatlah mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk
berkarya sesuai keinginan mereka.
7. Mengatakan sesuatu dengan cara yang lebih positif
Anda mungkin sering memakai intonasi tinggi saat mengajarkan sesuatu pada
anak. Kebiasaan ini sebaiknya mulai ditinggalkan karena membuat anak merasa takut
dan akhirnya tidak percaya diri. Anda bisa mengganti kata-kata itu dengan sesuatu
yang lebih positif seperti "Kan kalau tasnya ditaruh di situ bisa lebih rapi, sayang."
8. Menanggapi sesuatu dengan sabar
Luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang ingin anak Anda sampaikan
dan respon dengan cara yang lembut dan penuh perhatian. Menanggapi sesuatu
dengan sabar adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka.
9. Ajaklah anak berdiskusi
Jangan membahas masalah keluarga di depan anak, jika mereka tidak cukup
baik untuk memahami itu secara positif. Namun, berikan mereka porsi untuk ikut
memberi masukan terhadap masalah keluarga. Itu membuat anak merasa lebih
dihargai.
Komunikasi adalah cara terbaik untuk mengekspresikan perasaan cinta Anda untuk
anak. Biarkan ia tahu bahwa Anda sangat mencintainya dan ingin yang terbaik
untuknya.

Anda mungkin juga menyukai