Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Infeksi di Indonesia masih menjadi penyakit yang penting Karena masih tingginya

angka kejadian beberapa penyakit infeksi.Infeksi Saluran kemih (ISK) merupakan Infeksi

tersering kedua seteBaktlah infeksi saluran nafas atas yang terjadi pada populasi dengan

rata-rata 9,3% pada wanita di atas 65 tahun dan 2.5-11% pada pria di atas 65 tahun. Infeksi

saluran kemih merupakan infeksi nosokomial tersering yang mencapai kira-kira 40-60%.

(Alfiar,2007). Infeksi saluran kemih adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan

adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat mengenai

baik laki-laki maupun wanita dari semua umur,baik anak-anak,remaja,dewasa,maupun lanjut

usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering dari pria. Untuk

menyatakan ISK harus di temukan bakteri dalam urin. Bakteriuria yang di sertai dengan

gejala pada saluran kemih di sebut bakteriuria simptomatis. Sedangkan yang tanpa gejala di

sebut bakteriuria asimptomatis. Beberapa maslah klinis yang terkait dalam infeksi saluran

kemih (ISK) adalah peradangan uretra (urethritis), kandung kemih, pada ginjal dan pelvis

renis,prostat, Bakteriuria asimtomatik dan infeksi saluran kemih berulang (recurrent urinary

tract infection) (Anugoro, 2008).

Infeksi pada saluran kemih dapat disebabkan oleh : bakteri, jamur, atau parasit.Sebagian

besar ISK di sebabkan oleh bakteri terutama Eshericia coli (Sekitar 80% kasus) dan

Staphylococcussaprophyticus (sekitar 10%). Pada kejadian infeksi berulang atau dengan

adanya paktor penyulit lain (misalnya : Kateterisasi atau alat bedah lainnya), bakteri

penyebab yang lain yaitu E-coli tetapi bias juga disebabkan oleh proteus, Klebsiella,

Enterobacter, Pseudomonasaeruginosa ; Staphylococcusaureus dan Entero-coccus. ISK

bagian bawah disebakan Candida terutama karna pemakaian kateter urin. Infeksi parasitik,

misalnya Filariasis, Trichomo-niasis dan Schistosomiasis.


Trichomoniasis merupakan penyebab vaginitis yang umum pada wanita dan dapat

menyebabkan uretritis dan prostatitis pada pria. Bakteri dapat memasuki saluran kemih

melalui tiga cara : ascending (ke atas), hematogenous/descend-ing (ke bawah) dan melalui

jalur limfatik. Infeksi ginjal secara hematogenous jarang ditemui; demikian juga dengan

jalur limfatik. Bila terjadi infeksi bakteri salura kemih bagian bawah, minimal satu kali pada

pria atau lebih pada dua kali pada wanita maka harus di pertimbangkan untuk memeriksa

saluran kemih secara keseluruhan (uretra, kandug kemih, ureter, ginjal/prostat). (Admin,

2008).

Penatalaksanaan ISK baik pemilihan anti mikroba maupun lamanya pengobatan sangat

bervariasi tergantung pada jenis mikroba penyebabnya. Oleh karna itu sangat dianjurkan

untuk melakukan kultur dan tes sensitivitas contoh urin penderita pada waktu menegakan

diagnosis dan juga setelah terapi selesai dilakukan. Untuk mencegah infeksi saluran kemih

berulang,pada beberapa pasien diberi pengobatan profilaksis, tetapi pemakaian antimikroba

secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi mikroba. Untuk mengatasi hal tersebut,

anti mikroba diberikan secara bergantian, misalnya satu bulan terapi dengan co-trimoxazole,

dilanjutkan dengan pemakaian nitro-furantoin selama satu bulan kemudian satu bulan

berikutnya dengan ciprofloxacin dan seterusnya (Anugoro, 2008)

Anda mungkin juga menyukai