PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nifas. Dengan melakukan kunjungan sebanyak 4 kali yaitu pada 6-8 jam
Bidan akan melakukan pemeriksaan keadaan ibu dan bayi serta memberikan
Ibu (AKI) di dunia masih cukup tinggi, yang mana pada tahun 2017 AKI di
dunia tercatat sebesar 211 per 100.000 kelahiran hidup. Sebesar 81%
1
nifas yang mana sebagian besar kematian ini disebabkan oleh perdarahan,
AKI di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Data dari Kemenkes
RI tahun 2021 memperlihatkan AKI di Indonesia berada pada angka 305 per
tahun 2020, jumlah kematian ibu di Indonesia adalah 4.627 kematian ibu per
2015 dimana AKI sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030
(Kemenkes, 2021).
dari 34 provinsi di Indonesia, yaitu sebesar 129 kematian ibu per 100.000
2019, yaitu di urutan ke-8 sebanyak 125 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Dari 129 kematian ibu tersebut tercatat rincian kematian ibu hamil
ibu masa nifas sebanyak 61 orang. Kabupaten Kampar merupakan salah satu
Kabupaten yang ada di Provinsi Riau yang menempati urutan ke-5 AKI
tertinggi dengan jumlah kematian ibu pada tahun 2020 sebesar 11 orang. Dari
2
hipertensi dalam kehamilan 21%, infeksi 5% serta gangguan metabolisme
Salah satu penyebab tingginya kematian pada ibu masa nifas adalah
masa nifas menjadi salah satu penyumbang masih tingginya AKI di dunia.
Berdasarkan data cakupan kunjungan nifas (KF) tahun 2020, Provinsi Riau
78,4% KF1, 55,6% KF2 dan 55,6 KF3 (Dinkes Provinsi Riau, 2021).
Kabupaten Kampar. Data dari bulan Januari s/d Mei 2022, tercatat jumlah ibu
nifas yang melakukan kunjungan nifas di wilayah Puskesmas Air Tiris yaitu
Juni 2022 terdapat 11 ibu nifas. Dari total 11 ibu nifas tersebut, ditemukan 7
kontipasi selama minggu pertama masa nifas itu mengaku takut untuk buang
air besar (BAB) dikarenakan rasa nyeri pada perenium, rasa takut jika
3
tekanan pada anus ketika BAB akan mempengaruhimpenyembuhan luka
oleh makanan yang dikosumsi ibu rendah serat, kurang mobilisasi dan faktor
tidak BAB lebih dari 3 hari dapat menyebabkan keluhan perut kembung,
mual, pusing, nafsu makan menurun karena perut terasa penuh dan sesak
pengerasan feses, infeksi post partum, dan kanker usus besar karena
Hal ini sejalan dengan penelitian Erma dkk (2020) dengan judul
penelitian ini ada hubungan pemenuhan nutrisi tinggi serat dengan kejadian
efektif tentang nutrisi tinggi serat saat melakukan kunjungan nifas yang
pertama.
hubungan antara luka perenium dengan pola eliminasi BAB dan BAK 1-2
pearson chi-square x² hitung <x² tabel (10.476 < 6.147), sedangkan nilai
4
kemaknaan 0,05 ( tingkat kepercayaan 95 %) nilai p>a ( 0.476 > 0.05). Hasil
nifas pada ibu nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari pemeriksaan tanda
vital (tekanan darah dan suhu); pemeriksaan tinggi fundus uteri; pemeriksaan
kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana (KB);
melakukan studi kasus dengan judul ” Asuhan Kebidanan Masa Nifas pada
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjaun Teoritis
7
b. Tahapan Masa Nifas
bertahun.
1) Involusi uterus
8
Gambar 2.1 Tinggi Fundus Uteri
2) Involusi tempat plasenta
3) Perubahan ligament
9
4) Perubahan pada serviks
5) Lochea
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
vagina normal
10
d. Perubahan Psikologis Masa Nifas
11
dan bayinya semakin meningkat dan menerima tanggung jawab
1) Kebutuhan nutrisi
12
2) Kebutuhan cairan
3) Kebutuhan ambulasi
retrotexto uteri
4) Kebutuhan eliminasi.
Seorang ibu nifas dalam keadaan normal dapat buang air kecil
13
diharapkan setiap kali berkemih urin yang keluar minimal sekitar
150 ml. Ibu diusahakan buang air kecil sendiri, bila tidak dapat
dilakukan tindakan:
partum ibu belum bisa buang air besar, maka perlu diberikan
5) Kebersihan diri.
merupakan bagian dari jalan lahir yang dilewati janin pada saat
14
6) Kebutuhan istirahat dan tidur
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Pada tiga hari pertama dapat merupakan hari
7) Kebutuhan seksual
10) Rencana KB
15
g. Komplikasi dan Penyakit Masa Nifas
1) Infeksi nifas.
8) Perdarahan pervaginam.
masa nifas.
2017).
16
Tabel 2.1 Asuhan Selama Kunjungan Masa Nifas
17
2. Konsep Dasar Konstipasi
a. Defenisi Konstipasi
Konstipasi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
kesulitan Buang Air Besar (BAB) atau jarang buang air besar. Disebut
konstipasi bila tinja yang keluar jumlahnya hanya sedikit, keras dan
kering (Irianto, 2015). Konstipasi adalah kondisi sulit atau jarang untuk
defekasi. Defekasi yang sulit terjadi bila feses keras dan padat, hal ini
terjadi jika individu mengalami dehidrasi atau jika suka menunda waktu
defekasi sehingga air yang diserap pada usus besar lebih banyak (Nuari,
kesulitan buang air besar, feses yang keluar keras dan padat.
b. Etiologi Konstipasi
Konstipasi setelah persalinan disebabkan karena pada waktu
(Sulistyawati, 2019).
disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal
18
laserasi jalan lahir, meningkatkan terjadinya konstipasi postpartum (Heni,
2018).
d. Patofisiologi Konstipasi
Dikatakan konstipasi bila buang air besar harus mengejan secara
penekanan yang berlebihan pada usus besar. Tekanan tinggi ini dapat
memaksa bagian dari dinding usus besar (kolon) keluar dari sekitar otot,
dikonsumsi sedikit kotoran akan menjadi kecil dan keras. Pada keadaan
19
normal kolon harus dikosongkan sekali dalam 24 jam secara teratur
(Irianto, 2015).
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga
hari setelah ibu melahirkan. Sealin itu Ibu sering kali sudah menduga
untuk kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan seperti biasa
dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit untuk defekasi.
ibu nifas. Akan tetapi, terjadinya konstipasi juga dapat dipengaruhi oleh
e. Penanganan Konstipasi
1) Pemberian diet/makanan yang mengandung serat.
20
4) Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.
2014).
hari untuk kembali normal. Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar
kembali teratur, antara lain pengaturan diit yang mengandung serat buah dan
post partum ibu belum bisa buang air besar, maka perlu diberikan supositoria
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
Biodata
Ibu Suami
Nama : Ny A Tn M
Pendidikan : SI SI
DATA SUBJEKTIF
KF 2 ( hari ke-4)
2. Keluhan utama
22
Ibu mengatakan sulit buang air besar dan masih nyeri pada luka jahitan di
setelah melahirkan dan takut BAB karena nyeri dan khawatir luka jahitan
3. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan pertama bagi ibu, ibu kawin
4. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan manarce pada umur 12 tahun, siklus 28-30 hari, teratur,
lama menstruasi 7 hari, tidak ada flour albus, tidak ada riwayat
Ibu mengatakan tidak memakai jenis kontrasepsi apapun karena ibu dan
7. Riwayat kesehatan
23
8. Riwayat kehamilan dan persalinan yang terakhir
24
Pola Makan : Ibu makan nasi dan lauk, tetapi tidak
Pendapat Ibu Tentang Bayi : Ibu sangat merasa bahagia atas kelahiran
bayinya.
perenium ibu.
kehidupannya.
25
Tanggapan Keluarga :Anggota keluarga sangat senang atas kehadiran
12. Keluhan sekarang : Susah BAB dan sedikit nyeri di luka perenium
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
2. Tanda-tanda Vital
N : 78 x/menit S : 36,6 C
3. Pemeriksaan Fisik
26
karies gigi, gusi tidak berdarah.
limfe/ tiroid
teratur.
kedua payudara.
27
k. Pengeluaran Lochea : terdapat pengeluaran lochea rubra ½ pembalut
ASSESMENT
yang lalu.
A. PENATALAKSANAAN
mana seseorang mengalami kesulitan Buang Air Besar (BAB) atau jarang
buang air besar. Disebut konstipasi bila tinja yang keluar jumlahnya hanya
28
TD : 110/70 mmHg RR : 19x/menit
N : 78 x/menit S : 36,6 C
2. Menganjurkan ibu diet makanan yang mengandung serat seperti sayur dan
pertama ibu harus dapat buang air besar. Buang air besar tidak akan
berpengaruh terhadap luka jalan lahir, maka dari itu buang air besar tidak
5. Menjelaskan cara perawatan luka jalan lahir yaitu dengan menjaga luka
agar tetap kering, segera mengganti pembalut jika sudah terasa penuh dan
6. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan rajin untuk mobilisasi agar
pemulihan ibu berjalan dengan cepat. Atur pola istirahat dan aktivitas agar
tidak mempengaruhi kondisi ibu dan bayi. Ibu mengerti dan bersedia
29
7. Melibatkan suami dan keluarga dalam perawatan bayi dan perawatan
mengalami masa sulit ibu, dengan dukungan suami ibu merasa aman dan
30
BAB IV
PEMBAHASAN
dan kasus di lapangan pada Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Ny. A P1A0 umur
1. Pengkajian
pada Ny. A mengalami Konstipasi adalah karena laserasi jalan lahir dan
kurangnya asupan gizi yang seimbang. Ibu juga mengatakan merasa takut
untuk BAB karena bekas jahitan pereniumnya masih basah. Ibu juga tidak
berselera untuk makan makanan yang mengandung sayur dan hal ini
Hal ini sejalan dengan teori bahwa buang air besar secara spontan bisa
tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Sealin itu
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defekasi karena nyeri yang
31
dirasakannya di perineum akibat episiotomi, laserasi, atau hemoroid.
Kebiasaan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus
yang berangsur-angsur untuk kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak
akan seperti biasa dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit
eliminasi pada ibu nifas. Akan tetapi, terjadinya konstipasi juga dapat
Hal ini sejalan dengan penelitian Erma dkk (2020) tentang Pengaruh
2. Diagnosa kebidanan
32
Diagnosa kebidanan pada kasu ini yaitu Ny.A P1A0 umur 26 tahun
gangguan rasa nyaman karena ibu belum bisa BAB, kebutuhan yang
diberikan adalah KIE pola eliminasi pasca persalinan, early exercise dan
Hal ini sejalan dengan teori Heni (2018), Sistem pencernaan pada
Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur, antara lain
pengaturan diit yang mengandung serat buah dan sayur, cairan yang
dan penatalaksanaanya pada ibu. Jika sampai hari ke 3 post partum ibu
belum bisa buang air besar, maka perlu diberikan supositoria dan minum
air hangat. Sehingga pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan
3. Penatalaksanaan
berikut:
33
1) Memberitahu dan menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil
menjadi ASI.
jam pertama ibu harus dapat buang air besar. Buang air besar tidak
akan berpengaruh terhadap luka jalan lahir, maka dari itu buang air
postpartum ibu.
teori dan praktek. Hal ini sejalan dengan Penanganan yang dilakukan untuk
emesis gravidarum menurut (Sunarsih dan Dewi, 2012 ; Nugroho dkk, 2014)
34
cairan yang cukup, Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan,
Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir dan Bila usaha di atas belum
4. Evaluasi
composmentis, vital sign dalam batas normal dan ibu mengerti dan mau
pelaksanaannya seperti keadaan umum baik, vital sign meliputi nadi, suhu,
respirasi, dan tekanan darah normal. Tidak ada komplikasi yang berujung
gangguan nutrisi. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada Ny. A P1AOHI umur 26 tahun dengan Kontipasi pada masa nifas di
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Bidan
dan gejala Konstipasi sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat dan
36
3. Bagi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Baru.
Agustin dkk. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas dengan Konstipasi dan Faktor
Dinkes Provinsi Riau. 2021. Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2020.
Estri dkk. 2019. Hubungan Antara Luka Perenium Dengan Pola Eliminasi BAB dan
37
Irianto, K. 2015. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung :Alfabeta
Kemenkes RI.
Pelajar.
Info Media
Sulistyawati, A. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta :Andi Offset.
Sutanto, Andina Vita. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui Teori
Baru
38
Walyani, E.S. & Purwoastuti, E. (2017). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi. Baru
Wulandari, Setyo Retno. 2020. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Jakarta :
Gosyen Publishing.
WHO. 2021. SDG Target 3.1 Maternal Mortality [Internet] Available from :
https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/sdg-target-3-1-maternal-
Yuliana, W & Hakim, B. N. 2020. Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
39