Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI - NILAI DASAR PNS

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING


PASIEN TENTANG TRIAGE DI IGD RSUD MEURAXA

DISUSUN OLEH:
dr. ARIKAH NADIAH ULFAH
NIP. 19930214 201903 2 004
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II

POLA KEMITRAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA ACEH DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

JUDUL :OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING


PASIEN TENTANG TRIAGE DI IGD RSUD MEURAXA
NAMA : dr. ARIKAH NADIAH ULFAH
NIP : 19930214 201903 2 004
NDH : 11
UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA

Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor serta siap
untuk diseminarkan.

Telah diperiksa dan disetujui pada hari Selasa, tanggal 29 Oktober 2019

Banda Aceh, 29 Oktober 2019


PESERTA

dr. ARIKAH NADIAH ULFAH


NIP. 19930214 201903 2 004

Telah diperiksa / disetujui

COACH/PEMBIMBING MENTOR

Drs. ZULKIFLI AHMAD, MM dr. SYARIFUL ANWAR H, Sp.B


NIP. 19570923 198210 1 001 NIP. 19751011 200604 1 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PNS

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN


TENTANG TRIAGE DI RSUD MEURAXA

OLEH:

dr. ARIKAH NADIAH ULFAH


NIP. 19930214 201903 2 004
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Pelaksanaan Kegiatan


Telah diseminarkan di Banda Aceh pada hari Rabu, tanggal 30 Oktober 2019

Banda Aceh, 30 Oktober 2019


COACH/PEMBIMBING MENTOR

Drs. ZULKIFLI AHMAD, MM dr. SYARIFUL ANWAR H, Sp.B


NIP. 19570923 198210 1 001 NIP. 19751011 200604 1 002

PENGUJI

Drs. TARMIZI, MM
NIP. 19620113 198607 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT dengan Rahmat dan Karunia-Nya
Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan II Kota Banda Aceh Tahun 2019 dapat diselesaikan. Laporan
ini dapat diselesaikan atas partisipasi banyak pihak sehingga pada kesempatan ini
penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Banda Aceh
2. Direktur RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh;
3. dr. Syariful Anwar H, Sp.B selaku mentor dan atasan langsung yang telah
memberikan arahan, masukan, serta saran atas kegiatan aktualisasi;
4. Bapak Drs. Zulkifli Ahmad, MM selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan pengarahan sejak rancangan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan aktualisasi, dan pembuatan laporan;
5. Bapak Drs. Tarmizi, MM selaku penguji;
6. Seluruh panitia pelaksana Latsar CPNS Gol. III Angkatan II Tahun 2019 Kota
Banda Aceh;
7. Teman seperjuangan di Latsar CPNS Gol. III Angkatan II Tahun 2019 Kota
Banda Aceh.
Penyusun berupaya agar laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS. Penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun.

Banda Aceh, Oktober 2019

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan…………………………………………………………….. ii
Lembar Pengesahan…………………………………………………………….. iii
Kata Pengantar………………………………………………………………….. iv
Daftar Isi………………………………………………………………………… v
Daftar Tabel…………………………………………………………………….. vii
Daftar Gambar………………………………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Penulisan……………………………………….. 2
1.3 Ruang Lingkup…………………………………………. 3
1.3.1 Tempat Pelaksanaan……………………………. 3
1.3.2 Waktu Pelaksanaan…………………………….. 3
1.3.3 Permasalahan/Isu……………………………….. 3
1.4 Deskripsi Organisasi Tentang Tugas dan Fungsi………. 3
1.4.1 Gambaran Umum Organisasi…………………… 3
1.4.2 Struktur Organisasi……………………………… 5
1.4.3 Visi dan Misi Rumah Sakit……………………… 5
1.4.4 Tugas Pokok dan Fungsi………………………… 6

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


2.1 Landasan Teori…………………………………………... 8
2.1.1 Akuntabilitas………………...…………………… 8
2.1.2 Nasionalisme……...……………………………… 9
2.1.3 Etika Publik……………….……………………… 10
2.1.4 Komitmen Mutu………..………………………… 11
2.1.5 Anti Korupsi………..…………………………….. 11
2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI………………... 13
2.2.1 Manajemen ASN……………...………………….. 13
2.2.2 Pelayanan Publik…...…………………………….. 14
2.2.3 Whole of Government (WoG)…..………………... 15

v
2.3 Analisis Isu dengan USG………………………………... 15
2.3 Core Issue Terpilih………………………………………. 16
2.4 Rancangan Aktualisasi…………………………………... 17
2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi…………………………….. 25

BAB III AKTUALISASI, HABITUASI, ANALISIS


3.1 Pelaksanaan Kegiatan…………………………………….. 26
3.1.1 Aktualisasi Kegiatan 1…………………………… 26
3.1.2 Aktualisasi Kegiatan 2…………………………… 28
3.1.3 Aktualisasi Kegiatan 3………………………….. 31
3.1.4 Aktualisasi Kegiatan 4………………………….. 33
3.1.5 Aktualisasi Kegiatan 5………………………….. 35
3.2 Habituasi………………………………………………… 37
3.3 Analisis………………………………………………….. 40
3.3.1 Faktor Pendukung……………………………….. 40
3.3.2 Faktor Penghambat……………………………… 40

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………… 41
4.2 Saran…………………………………………………….. 41

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 42
BIODATA PENULIS…………………………………………………………… 43
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Analisa Isu dan USG………………………………….. 16


Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………. 18
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi………………………………… 25
Tabel 3.1 Aktualisasi Kegiatan 1………………………………………. 26
Tabel 3.2 Aktualisasi Kegiatan 2………………………………………. 28
Tabel 3.3 Aktualisasi Kegiatan 3………………………………………. 31
Tabel 3.4 Aktualisasi Kegiatan 4………………………………………. 33
Tabel 3.5 Aktualisasi Kegiatan 5………………………………………. 35

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa……………….. 5

Gambar 3.1 Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Meuraxa………………. 27


Gambar 3.2 Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta arahan dan masukan
mengenai rancangan kegiatan…………………………………. 28
Gambar 3.3 Meminta izin kepada penanggung jawab IGD untuk melakukan
sosialisasi…………………………………………………… …. 28
Gambar 3.4 Mendesain media sosialisasi berupa banner…………………... 30
Gambar 3.5 Mempersiapkan soal pretes dan posttes tentang triage di IGD… 30
Gambar 3.6 Berkoordinasi dengan bagian humas untuk pencetakan dan
pemasangan media sosialisasi…………………………………. 30
Gambar 3.7 Menempatkan media banner di ruang triage…………………… 32
Gambar 3.8 Memberikan soal pretes dan posttes kepada pasien dan pendamping
pasien…………………………………………………………… 32
Gambar 3.9 Sosialisasi tentang triage di IGD……………………………….. 33
Gambar 3.10 Mempersiapkan dan mendesain buku saku…………………….. 34
Gambar 3.11 Membagikan buku saku kepada pasien dan pendamping pasien.. 35
Gambar 3.12 Menilai dan membandingkan hasil pre tes dan pos tes………….. 36
Gambar 3.13 Grafik nilai pre tes dan post tes…………………………………. 36
Gambar 3.14 Membuat laporan kegiatan………………………………………. 37

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.
Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan
efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari
cepatnya laju pembangunan global saat ini.
Aparatur sipil negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan
kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan
dilaksanakan oleh ASN. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN
yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Kompetensi yang dimaksud adalah Kompetensi sosial kultural yang berkaitan
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi, dan
prinsip; Kompetensi Teknis berkaitan dengan bidang teknis jabatan; Kompetensi
teknis administratif sebagai pendukung pelaksanaan tugas; Kompetensi teknis
substantif untuk memfasilitasi pada pembentukan jabatan fungsional tertentu.
Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan dalam bentuk pelatihan klasikal dan
pelatihan nonklasikal. Pelatihan klasikal yang dilaksanakan pada 18 hari pertama
Pelatihan Dasar CPNS dilakukan proses pendampingan. Dalam proses pendampingan
tersebut dilakukan kegiatan penguatan nilai-nilai dan prinsip ASN, penguatan jasmani,
rohani, serta spiritual. Pelatihan nonklasikal merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan paling kurang melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan di

1
alam bebas, pelatihan jarak jauh dan/atau magang. Sehingga, pada akhir kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS dibentuk ASN profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya, para ASN diharapkan mampu
menginternalisasi, menerapkan, mengaktulisasikan, serta membuat nilai-nilai yang
telah ditanamkan menjadi kebiasaan (habituasi).
Salah satu tahapan penting dalam pelatihan dasar CPNS adalah aktualisasi yang
dilakukan pada masing-masing instansi peserta. Pada tahapan aktualisasi ini, peserta
diajak untuk menerapkan nilai-nilai dan prinsip dasar ASN yang telah dipelajari
selama proses pelatihan klasikal. Dengan dilakukannya aktualisasi tersebut, ASN
dilatih potensi dan kemampuannya sebagai pelayan masyarakat yang mempunyai
peranan penting dalam proses pelayanan publik sebagai salah satu tugasnya.
Sebagai dokter umum yang bertugas pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh, saya merasa perlu untuk menyelesaikan
isu yang ada sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang saya emban. Salah satu isu
yang membutuhkan solusi segera pada unit tempat saya bertugas adalah belum
optimalnya pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang triage di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh. Oleh karena
itu, pada rangkaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini, saya melakukan
kegiatan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping
Pasien tentang Triage di IGD RSUD Meuraxa”.

1.2 Tujuan Penulisan


Ada pun tujuan kegiatan Aktualisasi ini adalah untuk:
1. Penerapan aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari pelatihan dasar
golongan III angkatan II
2. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi aparatur sipil
Negara yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
3. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam
bentuk sikap dan perilaku dan disiplin, dalam kedudukan dan perannya sebagai
anggota ASN yang akan diterapkan di instansi tempat bekerja

2
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Tempat Pelaksanaan
Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN dilaksanakan di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh.
1.3.2 Waktu Pelaksanaan
Seluruh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN telah terealisasi sesuai
rencana, yakni pada kurun waktu tanggal 29 September – 28 Oktober 2019.
1.3.3 Permasalahan/Isu
Pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda
Aceh terdapat permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan
Aktualisasi yang dikaji yaitu “Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping
pasien tentang triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
Kota Banda Aceh.”

1.4 Deskripsi Organisasi tentang Tugas dan Fungsi


1.4.1 Gambaran Umum Organisasi
RSUD Meuraxa merupakan rumah sakit milik yayasan meuraxa yang
diserahkan kepada Pemerintah Daerah Istimewa Aceh pada tanggal 26 April Tahun
1997 dengan nomor 15/PKS/1997.
Selanjutnya dengan SK Gubernur Pemerintah Daerah Istimewa Aceh
No.445/653/1997 pada tanggal 20 September 1997 RSU Meuraxa ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah Umum (RSUD) Meuraxa Kota Banda Aceh. Pada
tanggal 19 Desember 2003 atas Keputusan Menteri Kesehatan RI No.009
E/Menkes/SK/I/2003 yang menetapkan RSUD Meuraxa sebagai rumah sakit kelas C.
Pada tanggal 11 November 2007 RSUD Meuraxa resmi beroperasional di
gedung yang baru di jalan soekarno hatta. Pada Desember 2009, RSUD Meuraxa
resmi berstatus Badan Layanan Umum Daerah (B L U D) berdasarkan keputusan
Walikota Banda Aceh No. 315 Tahun 2009 tanggal 30 Desember 2009. Kemudian
pada bulan Oktober 2010 berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1519/MENKES/SK/X/2010 menetapkan RSUD Meuraxa sebagai rumah sakit kelas B
Non Pendidikan.
Berdasarkan Surat No: 303/KARS/III/ 2017, Rumah Sakit Meuraxa berhasil
“Lulus Tingkat Paripurna”. Sejak tahun 2017 Rumah Sakit Meuraxa menjadi Rumah
Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama, dan

3
sebagai rumah sakit Pendidikan Jejaring, untuk Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala, Fakultas Kedokteran Unimal Lhokseumawe, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan, serta juga dapat digunakan sebagai lahan
pendidikan untuk Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala dan berbagai Institusi pendidikan
Kedokteran dan kesehatan lainnya.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan


masyarakat dan optimalisasi fungsi rumah sakit, maka sesuai dengan peraturan
pemerintah kota Banda Aceh Nomor 03 Tahun 2014, maka dilakukan
penyempurnaan pada Struktur Organisai Kelas B tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh. Selanjutnya Tahun 2015 RSUD
Meuraxa telah menerapkan Pelayanan Islami dan pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) guna meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyakrat.

Dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Meuraxa telah


meresmikan Gedung Kelas III atau disebut juga Gedung Albayan oleh direktur Dr.
dr. Syahrul, Sp. S-K dengan sumber dana OTSUS pada tahun 2016. Selanjutnya pada
tahun 2017, Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE meresmikan
Gedung VIP Mandiri Lantai I yang terdiri dari ruang Intensive Care Unit (ICU),
Intensive Coronary Care Unit (ICCU), Neonate Intensive Care Unit (NICU) dan
Paediatric Intensive Care Unit (PICU) serta Unit Pelayanan Hemodialisa dan
Program Pendaftran Online pada RSUD Meuraxa.

4
1.4.2 Struktur Organisasi
Struktur RSUD Meuraxa yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa

1.4.3 Visi dan Misi Rumah Sakit


VISI
Visi RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh adalah “Menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Rujukan Prima dan Pendidikan Sesuai Syariah”

MISI
Misi RSUD Meuraxa adalah:
1. Memberikan Pelayanan secara Profesional Sesuai Syariah
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
3. Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Pegawai Rumah Sakit
4. Menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
5. Melaksanakan Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kesehatan
6. Menciptakan Lingkungan dan Budaya Kerja yang Sehat Sesuai Syariah

5
NILAI NILAI (ISLAMI)
I : Ikhlas (Memberi Pelayanan dengan Hati nurani)
S : Sakinah ( Sejahtera, nyaman)
L : Latifah (Lemah lembut)
A : Amanah (Penuh tanggung jawab)
M : Mawaddah (Teduh, tentram, damai)
I : Ibadah (Pengabdian)

1.4.4 Tugas Pokok dan Fungsi


Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Ahli Pertama sesuai rumpun jabatan dokter
umum tercantum dalam KepMenPAN No 139/KEP/MPAN/11/2003 sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/ pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;

6
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana

7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Landasan Teori


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Fungsi Aparatur Negara adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa (UU RI No. 5 Thn 2014).
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pelatihan Dasar
Pola Terintegrasi menuntut setiap peserta Diklat Latsar untuk mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA.

2.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok
dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Terdapat 9 (Sembilan) nilai dasar Akuntabilitas, yaitu:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.

8
3. Integritas
Integritas adalah keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.

2.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk


mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau sering juga diartikan
sebagai paham kebangsaan. Nilai-nilai dasar Nasionalisme adalah:
1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan keimanan
dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusian yang adil dan berada
2. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan dan
berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua sederajat,

9
maka dikembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Nilai-nilai Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Manusia Indonesia menjungjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah dengan penuh tanggung jawab. Kepentingan bersama lebih utama
daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
5. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan dalam
masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong-royongan
dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk
menjaga keadilan terhadap sesama.

2.1.3 Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika
publik antara lain:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna dan santun.

10
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
12. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
13. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

2.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi


pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati untuk
menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu adalah:
1. Efektivitas
Menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2. Efisiensi
Merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan.
3. Inovasi
Hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin
2. Mutu
Merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.

2.1.5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak. Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi

11
yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran juga akan
terbawa dalam bekerja sehingga dapat membantengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa social tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa social tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
tergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang mandiri dimanfaatkan untuk
menunjang pekerjaannya tetapi tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disipilin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya
akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara, dan
bangsanya. Dengan Kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas telihat antara seseorang yang mempunyai etos kerja
12
dengan tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan
utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

2.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Terdapat 3 (tiga) nilai dasar yang harus ASN terapkan dalam agenda kedudukan
dan peran pegawai negeri sipil (PNS) dalam NKRI, meliputi Manajemen ASN, Whole
of Government (WoG), dan Pelayanan Publik. Penjelasan dari masing-masing nilai
dasar tersebut adalah sebagai berikut:

2.2.1 Manajemen ASN

Pada dasarnya, manajemen ASN merupakan kebijakan dan praktik dalam


mengelola aspek manusia atau sumberdaya manusia (SDM) dalam organisasi
termasuk dalam hal pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian, dan penghargaan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

13
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dengan
memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban. Manajemen ASN akan
diselenggarakan dengan sistem merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Manajemen
ASN meliputi manajemen PNS dan manajemen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja). Mekanisme Pengelolaan ASN, meliputi: Penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Manajemen
PPPK, meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.

2.2.2 Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang


dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Ada 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
1. Setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan Undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
2. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau memerlukan layanan
(penerima layanan).
3. Kepuasan pelanggan menerima pelayanan, unsur kepuasan pelangganmenjadi
perhatian penyelenggara pelayanan (Pemerintah), untuk menetapkan arah
kebijakan pelayanan publik yang berorientasi untuk memuaskan pelanggan, dan
dilakukan melalui upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja.
Nilai dasar pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima,
meliputi partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah,
efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Budaya, pelayanan dibentuk
oleh sikap pekerja serta manajemen organisasi sebagai pelayanan.

14
2.2.3 Whole of Government (WoG)
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Ada 3 (tiga) alasan yang
menyebabkan WOG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor eksternal
Seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan, dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
baik.
2. Faktor internal
Dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Terdapat beberapa cara pendekatan WOG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal, yaitu sebagai berikut:
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
3. Membentuk gugus tugas
4. Koalisi sosial
2.3 Analisis Isu dengan USG
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul
pada instansi kerja, yaitu pada Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa. Beberapa isu
muncul kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya ke dalam tiga prinsi
ASN yaitu: 1) Manajemen ASN, 2) Pelayanan Publik, 3) Whole of Government
(WOG).
Proses identikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu yaitu USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency artinya seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjut. Seriousness merujuk
pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya
15
isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang digunakan pada
matriks USG adalah dengan memberikan skor 1 – 5, semakin tinggi skor menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Analisis core issue untuk menyaring tiga permasalahan besar menjadi satu core
issue yang akan diangkat menjadi permasalahan dalam aktualisasi ini. Hasil analisis
isu dengan USG dapat dilihat pada tabel berikut.

No. Isu U S G Total Peringkat


1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan 5 5 5 15 1
pendamping pasien tentang triage di IGD
RSUD Meuraxa
2. Kurangnya pengetahuan pasien asma 5 4 4 13 2
terhadap pencegahan asma berulang di
RSUD Meuraxa
3. Belum optimalnya penerapan pemisahan 4 4 4 12 3
sampah medis dan non medis di kalangan
petugas medis IGD RSUD Meuraxa

Tabel 2.1 Hasil Analisis Isu dengan USG

ANALISIS DAMPAK
1. Timbulnya rasa ketidakpuasan dari pasien terhadap pelayanan rumah sakit
2. Menurunkan mutu pelayanan rumah sakit
3. Berkembangnya stigma negatif tentang rumah sakit
4. Berpotensi timbulnya kekacauan pada saat pelayanan

Berdasarkan Skala Nilai 1-5 “USG”

Urgency (U) Serioussness (S) Growth (G)


5 : Sangat mendesak 5 : Sangat serius 5: Sangat berdampak
4: Mendesak 4: Serius 4: Berdampak
3: Cukup mendesak 3: Cukup serius 3: Cukup berdampak
2: Tidak mendesak 2 :Tidak serius 2: Tidak berdampak
1: Sangat tidak mendesak 1: Sangat tidak serius 1: Sangat tidak berdampak

2.3 Core Issue Terpilih


Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi dan melalui proses analisis isu
menggunakan USG maka ditentukanlah core issue, yaitu “Belum Optimalnya
Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien tentang Triage di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh.”

16
2.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD
Meuraxa
2. Kurangnya pengetahuan pasien asma terhadap
pencegahan asma berulang di RSUD Meuraxa
3. Belum optimalnya penerapan pemisahan
sampah medis dan non medis di kalangan
petugas medis IGD RSUD Meuraxa
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemahaman pasien dan
pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD
Meuraxa

17
Nama dr. ARIKAH NADIAH ULFAH
Unit Kerja RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Identifikasi Isu Aktual 1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa
2. Kurangnya pengetahuan pasien asma terhadap pencegahan asma berulang di RSUD Meuraxa
3. Belum optimalnya penerapan pemisahan sampah medis dan non medis di kalangan petugas medis IGD RSUD
Meuraxa
Isu Aktual yang diangkat 1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa
Gagasan Pemecahan Isu Aktual 1. Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien tentang Triage di IGD RSUD Meuraxa

Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.1 Menemui atasan Hasil : Atasan mengerti Saya mengucapkan Kegiatan konsultasi Sesuai dengan nilai
konsultasi rancangan kegiatan salam, menunjukkan dengan atasan mawaddah dan
rencana kegiatan yang akan serta sikap hormat dan sopan mendukung visi dan latifah.
aktualisasi memberikan izin untuk saat menjumpai atasan. misi dari rumah sakit
dengan atasan melakukan rancangan (Nasionalisme dan Etika yaitu menciptakan
kegiatan di IGD Publik) lingkungan dan budaya
Output : Foto dan kerja yang sehat dan
Video Dokumentasi sesuai syariah

1.2 Menjelaskan Saya menjelaskan


maksud dan tujuan
rancangan kegiatan yang
dengan
menunjukan akan dilaksanakan
rancangan kegiatan dengan berani, dan

18
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

sopan, serta menjelaskan


rancangan dengan penuh
kejelasan.
(Akuntabilitas, Etika
Publik, dan Anti
korupsi)

1.3 Meminta arahan Saya mendengar arahan


dan masukan dari atasan dengan
mengenai
sopan dan menghargai
rancangan kegiatan
pendapat dari atasan
mengenai rancangan
kegiatan serta
melakukan musyawarah
dengan atasan.
(Nasionalisme dan Etika
Publik)

1.4 Meminta izin Saya meminta izin


kepada dengan mengucap
penanggung jawab salam, bersikap sopan
IGD untuk dan hormat kepada
melakukan
penanggung jawab IGD.
sosialisasi tentang
triage di IGD (Etika Publik,
Nasionalisme)

19
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

2. Mempersiapkan 2.1 Mempersiapkan Hasil dan Output: Saya mempersiapkan Hal ini sesuai dengan Hal ini sesuai nilai
media sosialisasi dan mendesain Media sosialisasi dalam dan merancang media misi meningkatkan amanah dan ikhlas.
dan bahan media sosialisasi bentuk banner dan sosialisasi dengan sarana dan prasarana
evaluasi berupa banner bahan evaluasi berupa inovatif dengan rumah sakit serta
pemahaman soal pre test dan post menggunakan bahasa menyelenggarakan
berupa pre tes test, Foto dan Video Indonesia yang sopan pendidikan, penelitian
dan post tes Dokumentasi dan santun sehingga dan pengabdian
mudah dimengerti dan masyarakat.
jelas, agar pasien dapat
memahami informasi
tersebut. Bahan juga
disusun berdasarkan
literatur yang ada.
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi)

Saya membuat soal pre


2.2 Membuat soal pre tes dan pos tes dengan
tes dan post tes bahasa yang sopan dan
tentang triage. sederhana sehingga
mudah dimengerti agar
dapat dievaluasi
sebelum dan sesudah
sosialisasi dan
berdasarkan literatur

20
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

yang ada.
(Akuntabilitas,
Komitmen Mutu, Etika
Publik dan Anti
Korupsi)

Saya bekerja sama


dengan bagian humas
2.3 Melakukan untuk mencetak media
koordinasi dengan
sosialisasi dan
bagian humas
memasang banner di
untuk pencetakan
area IGD.
dan pemasangan
media sosialisasi (Nasionalisme)
3. Melaksanakan 3.1 Menempatkan Hasil : Pasien dan Saya menempatkan Kegiatan sosialisasi ini Menguatkan nilai
sosialisasi media banner di pendamping pasien banner ditempat yang sesuai dengan misi ikhlas, latifah,
kepada pasien ruang triage memahami triage efektif sehingga dapat organisasi yaitu amanah dan ibadah
dan pendamping Output : Foto dan mudah dilihat. menyelenggarakan
pasien tentang Video Dokumentasi (Komitmen mutu) pendidikan, penelitian
triage di IGD dan pengabdian
RSUD Meuraxa masyarakat.
Saya menjelaskan cara
3.2 Menjelaskan cara
pengisian pre tes dan
pengisian pre tes
post tes dengan jelas,
dan post tes
kepada pasien dan berani, penuh rasa
tanggung jawab dan

21
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

pendamping bersikap sopan kepada


pasien pasien dan pendamping
pasien. (Akuntabilitas,
Etika Publik, dan Anti
Korupsi)

3.3 Memberikan pre Saya memberikan pre


tes dan post tes tes dan post tes dengan
kepada pasien dan sopan dan ramah kepada
pendamping pasien dan pendamping
pasien sebagai alat
pasien. (Etika Publik)
ukur pengetahuan
sebelum dan
sesudah sosialisasi

Saya menjelaskan triage


3.4 Menyelenggarakan secara transparan, jujur,
sosialisasi tentang berani, penuh rasa
triage di IGD tanggung jawab, jelas,
RSUD Meuraxa tidak diskriminatif dan
berorientasi mutu.
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi)

22
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

4. Membagikan 4.1 Mempersiapkan Hasil : Buku Saku Saya mempersiapkan Kegiatan pembagian Menguatkan nilai
buku saku dan mendesain dan merancang buku buku saku sesuai Latifah dan
tentang triage buku saku Output: Foto dan Video saku dengan inovatif dengan misi organisasi mawaddah.
kepada pasien Dokumentasi dengan menggunakan yaitu
dan pendamping bahasa Indonesia yang menyelenggarakan
pasien sopan dan santun pendidikan, penelitian
sehingga mudah dan pengabdian
dimengerti dan jelas, masyarakat.
agar pasien dan
pendamping pasien
dapat memahami
informasi tersebut.
Bahan juga disusun
berdasarkan literatur
yang ada.
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika
Publik dan Komitmen
Mutu)

4.2 Membagikan buku Saya membagikan buku


saku kepada
saku dengan sopan dan
pasien dan
ramah kepada pasien
pendamping
dan pendamping pasien.
pasien agar
semakin (Etika publik)

23
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

memudahkan
pemahaman
tentang triage
5. Melakukan 5.1 Menilai dan Hasil : Hasil rekap nilai Saya mengevaluasi hasil Kegiatan ini sesuai Meningkatkan nilai
evaluasi kegiatan membandingkan pre tes dan post tes lembar jawaban pre dan dengan misi organisasi ikhlas, amanah dan
rancangan hasil pre tes dan serta Laporan Tertulis pos tes secara jujur dan yaitu ibadah
aktualisasi dan pos tes transparan serta dapat menyelenggarakan
pelaporan dipertanggung pendidikan, penelitian,
kegiatan Output : Lembar jawabkan. dan pengabdian
jawaban pre tes dan (Akuntabilitas, Etika masyarakat serta
post tes, foto dan video Publik dan Anti menciptakan
dokumentasi Korupsi) lingkungan dan budaya
kerja yang sehat sesuai
syariah.

Saya membuat dan


5.2 Membuat laporan menyusun laporan
kegiatan tertulis secara jelas,
akurat, mandiri, jujur
dan dapat dipertanggung
jawabkan keabsahannya
(Akuntabilitas dan Anti
Korupsi)
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

24
RENCANA JADWAL KEGIATAN

Septem
Oktober
ber
No Kegiatan
29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Melakukan konsultasi
1. rencana kegiatan
aktualisasi dengan atasan

Mempersiapkan media
sosialisasi dan bahan
2.
evaluasi pemahaman
berupa pre tes dan post tes

Melaksanakan sosialisasi
kepada pasien dan
3. pendamping pasien
tentang triage di IGD
RSUD Meuraxa

Membagikan buku saku


tentang triage kepada
4.
pasien dan pendamping
pasien

Melakukan evaluasi
kegiatan rancangan
5.
aktualisasi dan pelaporan
kegiatan
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

25
BAB III
AKTUALISASI, HABITUASI, ANALISIS

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS yang telah ditulis dan
diseminarkan selama on campus, penulis sudah menerapkannya dalam kegiatan
aktualisasi sebagai Dokter Ahli Pertama di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota
Banda Aceh. Dari 5 kegiatan yang terdapat di dalam rancangan aktualisasi,
keseluruhan kegiatan tersebut telah berhasil dilaksanakan. Adapun kegiatan-kegiatan
tersebut telah penulis rangkum sebagai berikut:

3.1.1 Aktualisasi Kegiatan 1


Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi dengan
Kegiatan 1
atasan
Tanggal 30 September 2019 – 01 Oktober 2019
Lampiran Foto dan Video Dokumentasi
Pada saat melakukan diskusi dan konsultasi dengan atasan saya
mendengarkan dengan baik dan menerima masukan serta
Deskripsi Proses arahan terkait kegiatan aktualisasi yang akan dikerjakan. Hal
ini bertujuan untuk mendapat dukungan dan persetujuan
sehingga kegiatan yang akan diaktualisasikan berjalan lancar.
1. Menemui atasan
Nilai Dasar :
• Nasionalisme : Mengucapkan salam (religius: sila ke 1)
• Etika publik : Sopan dan hormat

2. Menjelaskan maksud dan tujuan dengan menunjukkan


rancangan kegiatan
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan
Tahapan Kegiatan
 Etika Publik : Sopan
 Anti Korupsi : Berani

3. Meminta arahan dan masukan mengenai rancangan


kegiatan
Nilai Dasar :
 Nasionalisme : Musyawarah dan menghargai pendapat
 Etika Publik : Sopan

26
4. Meminta izin kepada penanggung jawab IGD untuk
melakukan sosialisasi tentang triage di IGD
Nilai Dasar :
 Nasionalisme : Mengucapkan salam (religius: sila ke 1)
 Etika Publik : Sopan dan hormat
Kontribusi Dengan saya meminta izin serta berdiskusi dengan atasan saya
Terhadap Visi telah menjalankan visi dan misi organisasi yaitu menciptakan
Misi Organisasi lingkungan dan budaya kerja yang sehat sesuai syariah.
Dengan saya mengajukan permohonan izin untuk melakukan
Penguatan Nilai rancangan kegiatan ini saya telah menjalankan nilai organisasi
Organisasi yaitu mawaddah (teduh, tentram, dan damai) dan latifah (lemah
lembut)
Jika pada tahapan kegiatan menemui atasan, menjelaskan dan
meminta masukan serta izin dari atasan mengenai rancangan
aktualisasi, saya tidak mengucapkan salam (Nasionalisme),
menerapkan nilai sopan dan hormat (Etika Publik), tidak
memberi kejelasan (Akuntabilitas), tidak berani (Anti
Korupsi) menjelaskan rancangan serta tidak
Analisis Dampak
bermusyarawarah dan menghargai pendapat
(Nasionalisme) atasan, maka atasan tidak mengerti tentang
rancangan kegiatan dan saya tidak mendapat izin untuk
melakukan kegiatan, sehingga kegiatan aktualisasi saya tidak
dapat terlaksana dan tidak dapat dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.
Tabel 3.1 Aktualisasi Kegiatan 1

Dokumentasi/Foto kegiatan 1. Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi


kepada atasan

Gambar 3.1 Berkonsultasi dengan Direktur RSUD Meuraxa

27
Gambar 3.2 Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta arahan dan masukan
mengenai rancangan kegiatan

Gambar 3.3 Meminta izin kepada penanggung jawab IGD untuk melakukan
sosialisasi

3.1.2 Aktualisasi Kegiatan 2


Mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi
Kegiatan 2
pemahaman berupa pre tes dan post tes
Tanggal 30 September 2019 – 01 Oktober 2019
Lampiran Foto dan Video Dokumentasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk merancang dan
mempersiapkan media yang akan digunakan untuk sosialisasi
Deskripsi Proses
serta mempersiapkan bahan evaluasi pemahaman berupa pre
tes dan post tes.
1. Mempersiapkan dan mendesain media sosialisasi berupa
banner
Tahapan Kegiatan
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan

28
 Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia (sila
ke 2)
 Etika Publik : Sopan dan santun
 Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu, Inovatif
 Anti Korupsi : Mandiri

2. Membuat soal pre tes dan post tes tentang triage


Nilai Dasar :
 Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu, Inovatif
 Etika Publik : Sopan
 Akuntabilitas : Kejelasan
 Anti Korupsi : Mandiri, Sederhana

3. Melakukan koordinasi dengan bagian humas untuk


pencetakan dan pemasangan media sosialisasi
Nilai Dasar :
 Nasionalisme : Bekerja sama (Musyawarah, Mufakat:
sila ke 4)
Kegiatan mempersiapkan media sosialisasi dan evaluasi
Kontribusi
pemahaman mendukung misi rumah sakit yaitu meningkatkan
Terhadap Visi
sarana dan prasarana rumah sakit serta menyelenggarakan
Misi Organisasi
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dengan melakukan persiapan media sosialisasi dan bahan
Penguatan Nilai
evaluasi pemahaman, saya telah menjalankan nilai organisasi
Organisasi
sesuai dengan nilai amanah dan ikhlas.
Jika pada tahapan kegiatan mempersiapkan dan mendesain
media sosialisasi serta membuat soal pre tes dan post tes
tentang triage, saya tidak mandiri (Anti Korupsi), tidak
memberikan kejelasan (Akuntabilitas), tidak menggunakan
bahasa Indonesia (Nasionalisme) yang sopan (Etika
Publik), tidak inovatif dan didasari literatur yang sesuai
Analisis Dampak (Komitmen Mutu), maka media sosialisasi dan evaluasi
pemahaman yang saya buat tidak akan mengoptimalkan
pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang triage. Jika
saat tahapan kegiatan berkoordinasi dengan bagian humas saya
tidak bekerja sama (Nasionalisme) dengan baik maka saya
akan mengalami kesulitan dalam proses pencetakan dan
pemasangan banner sesuai yang diharapkan.
Tabel 3.2 Aktualisasi Kegiatan 2

Dokumentasi/Foto kegiatan 2. Mempersiapkan media sosialisasi dan bahan


evaluasi pemahaman berupa pre tes dan post tes

29
Gambar 3.4 Mendesain media sosialisasi berupa banner

Gambar 3.5 Mempersiapkan soal pretes dan posttes tentang triage di IGD

Gambar 3.6 Berkoordinasi dengan bagian humas untuk pencetakan dan pemasangan
media sosialisasi
30
3.1.3 Aktualisasi Kegiatan 3
Melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
Kegiatan 3
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa
Tanggal 7 – 26 Oktober 2019
Lampiran Foto dan Video Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan proses sosialisasi kepada pasien dan
Deskripsi Proses pendamping pasien mengenai sistem triage yang diterapkan di
IGD RSUD Meuraxa.
1. Menempatkan media banner di ruang triage
Nilai Dasar :
 Komitmen Mutu : Efektif

2. Menjelaskan cara pengisian pre tes dan post tes kepada


pasien dan pendamping pasien
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan, Tanggung Jawab
 Etika Publik : Sopan
 Anti Korupsi : Berani

3. Memberikan pre tes dan post tes kepada pasien dan


pendamping pasien sebagai alat ukur pengetahuan
Tahapan Kegiatan
sebelum dan sesudah sosialisasi
Nilai Dasar :
 Etika Publik : Sopan

4. Menyelenggarakan sosialisasi tentang triage di IGD


RSUD Meuraxa
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan, Tanggung Jawab,
Transparansi
 Nasionalisme : Tidak diskriminatif
 Etika publik : Jujur
 Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu
 Anti Korupsi : Berani
Kontribusi Kegiatan sosialisasi ini sesuai dengan misi organisasi yaitu
Terhadap Visi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
Misi Organisasi masyarakat.
Dengan melakukan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
Penguatan Nilai
pasien, saya telah menjalankan nilai organisasi yaitu
Organisasi
menguatkan nilai ikhlas, latifah, amanah dan ibadah.

31
Saya menempatkan banner dengan efektif, jika saya tidak
menempatkan dengan efektif (Komitmen Mutu), maka pasien
dan pendamping pasien tidak dapat melihat dan membaca
banner yang saya buat. Pada tahapan kegiatan menjelaskan
cara pengisian pre tes, post tes dan memberikannya kepada
pasien dan pendamping pasien lalu mensosialisasikan tentang
triage, jika saya tidak memberikan penjelasan dengan jelas,
Analisis Dampak
tidak transparan dan tidak dapat dipertanggung jawabkan,
(Akuntabilitas), tidak berorientasi mutu (Komitmen
Mutu), tidak sopan dan jujur (Etika Publik), tidak berani
(Anti Korupsi), berlaku diskriminatif (Nasionalisme), maka
pasien dan pendamping pasien tidak antusias terhadap kegiatan
yang saya lakukan dan optimalisasi pemahaman yang
diharapkan menjadi tidak tercapai.
Tabel 3.3 Aktualisasi Kegiatan 3

Dokumentasi/Foto kegiatan 3. Melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan


pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa

Gambar 3.7 Menempatkan media banner di ruang triage

Gambar 3.8 Memberikan soal pretes dan post tes kepada pasien dan pendamping
pasien
32
Gambar 3.9 Sosialisasi tentang triage di IGD

3.1.4 Aktualisasi Kegiatan 4


Membagikan buku saku tentang triage kepada pasien dan
Kegiatan 4
pendamping pasien
Tanggal 7 – 26 Oktober 2019
Lampiran Foto dan Video Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan proses sosialisasi lanjutan kepada
Deskripsi Proses pasien dan pendamping pasien agar dapat memudahkan
pemahaman mengenai triage IGD melalui buku saku.
1. Mempersiapkan dan mendesain buku saku
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan
Tahapan Kegiatan  Nasionalisme : Cinta Tanah Air (Persatuan: sila ke 3)
 Etika Publik : Sopan dan Santun
 Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu

33
2. Membagikan buku saku kepada pasien dan pendamping
pasien agar semakin memudahkan pemahaman tentang
triage
Nilai Dasar :
 Etika Publik : Sopan dan Ramah
Kontribusi Kegiatan sosialisasi ini sesuai dengan misi organisasi yaitu
Terhadap Visi menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
Misi Organisasi masyarakat.
Dengan melakukan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
Penguatan Nilai
pasien, saya telah menjalankan nilai organisasi yaitu
Organisasi
menguatkan nilai ikhlas, latifah, amanah dan ibadah.
Saya mempersiapkan dan mendesain buku saku dengan jelas,
menggunakan bahasa Indonesia yang sopan, didasari sumber
literatur yang sesuai, jika saya mempersiapkan dan mendesain
buku saku dengan tidak jelas (Akuntabilitas), tidak
menggunakan bahasa Indonesia (Nasionalisme) yang sopan
(Etika Publik), tidak didasari sumber literatur yang sesuai
Analisis Dampak (Komitmen Mutu) maka buku saku yang saya buat tidak dapat
dimengerti oleh pasien dan pendamping pasien serta
pemahaman yang ingin disampaikan tidak dapat diserap
dengan baik. Ketika membagi buku saku apabila saya bersikap
tidak sopan (Etika Publik), maka pasien dan pendamping
tidak akan menerima buku dan membacanya sehingga
optimalisasi pemahamanpun tidak tercapai.
Tabel 3.4 Aktualisasi Kegiatan 4

Dokumentasi/Foto kegiatan 4. Melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan


pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa

Gambar 3.10 Mempersiapkan dan mendesain buku saku

34
Gambar 3.11 Membagikan buku saku kepada pasien dan pendamping pasien

3.1.5 Aktualisasi Kegiatan 5


Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi dan pelaporan
Kegiatan 5
kegiatan
Tanggal 8 – 28 Oktober 2019
Lampiran Foto dan Video Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan peninjauan kembali terhadap seluruh
Deskripsi Proses kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan serta pembuatan
laporan kegiatan.
1. Menilai dan membandingkan hasil pre tes dan post tes
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Transparansi, Tanggung Jawab
 Etika Publik : Menjaga Rahasia
 Anti Korupsi : Jujur
Tahapan Kegiatan
2. Membuat laporan kegiatan
Nilai Dasar :
 Akuntabilitas : Kejelasan, Transparansi, Tanggung
Jawab
 Anti Korupsi : Jujur, Mandiri
Kegiatan ini sesuai dengan misi organisasi yaitu
Kontribusi
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
Terhadap Visi
masyarakat serta menciptakan lingkungan dan budaya kerja
Misi Organisasi
yang sehat sesuai syariah.
Dengan melakukan evaluasi dan pelaporan, saya telah
Penguatan Nilai
menjalankan nilai organisasi yaitu meningkatkan nilai ikhlas,
Organisasi
amanah dan ibadah.
Saya menilai dan membandingkan hasil pre tes dan post tes
Analisis Dampak serta membuat laporan kegiatan dengan transparan dan
bertanggung jawab, menjaga rahasia dan jujur. Jika saya tidak

35
transparan, bertanggung jawab (Akuntabilitas), menjaga
rahasia (Etika Publik) dan jujur serta mandiri (Anti
Korupsi), saya tidak dapat mengetahui apakah kegiatan yang
direncanakan tersebut berhasil atau tidak, sehingga nantinya
diharapkan adanya perubahan terhadap hal-hal yang belum
maksimal dan penerapan nilai-nilai tersebut membuat
laporannya dapat dipertanggung jawabkan.
Tabel 3.5 Aktualisasi Kegiatan 5

Dokumentasi/Foto kegiatan 5. Melakukan evaluasi kegiatan rancangan aktualisasi


dan pelaporan kegiatan

Gambar 3.12 Menilai dan membandingkan hasil pre tes dan pos tes

Gambar 3.13 Grafik nilai pre tes dan post tes

36
Gambar 3.14 Membuat laporan kegiatan

3.2 Habituasi
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan
pada/dengan sesuatu supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan sesuatu
yang bersifat intrinsik pada lingkungan kerjanya. Pada masa off Campus selama 30
hari, saya berusaha menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA sehingga menjadi habituasi
agar menjadi seorang ASN yang profesional sehingga kinerja dapat optimal dan
menghasilkan pelayanan yang prima.

1. Nilai Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Ada 9 nilai
akuntabilitas yang harus dimiliki oleh ASN yaitu Kepemimpinan, Transparansi,
Integritas, Tanggung Jawab , Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan,
dan Konsistensi.
Selama menjalankan aktualisasi nilai-nilai ini saya terapkan disemua tahapan
kegiatan mulai dari melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan aktualisasi dengan
atasan, mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman berupa pre
tes dan post tes, melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien
tentang triage di IGD RSUD Meuraxa, membagikan buku saku tentang triage kepada
pasien dan pendamping pasien hingga melakukan evaluasi kegiatan rancangan
aktualisasi dan pelaporan kegiatan. Penerapan nilai nilai dalam akuntabilitas ini
menjadi kunci dalam setiap kegiatan sehingga diperoleh pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

37
2. Nasionalisme
Nilai-nilai dasar Nasionalisme yaitu Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Nilai-nilai Persatuan Indonesia,
Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Selama menjalankan aktualisasi nilai-nilai nasionalisme saya terapkan dalam
tahapan kegiatan yaitu melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan aktualisasi
dengan atasan, mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman
berupa pre tes dan post tes, melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa, dan membagikan buku saku tentang
triage kepada pasien dan pendamping pasien. Mulai dari mengucapkan salam dan
bermusyawarah ketika bertemu dan berkonsultasi dengan atasan, saat merancang
media sosialisasi maupun bahan evaluasi pemahaman menggunakan bahasa Indonesia
mencerminkan nilai cinta tanah air, lalu berkoordinasi dengan bagian humas
mencerminkan nilai kerja sama, melakukan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
pasien dengan tidak diskriminatif, dan merancang buku saku dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini sangat mendukung nilai-nilai
nasionalisme.

3. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai nilai dalam
etika publik adalah Jujur, Tanggung Jawab, Integritas Tinggi, Cermat, Disiplin,
Hormat, Sopan, Taat Peraturan, Taat Perintah, dan Menjaga Rahasia.
Semua langkah dalam aktualisasi dilakukan dengan mengutamakan etika
publik yaitu mulai dari melakukan konsultasi tentang rencana kegiatan aktualisasi
dengan atasan, mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman
berupa pre tes dan post tes, melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa, membagikan buku saku tentang triage
kepada pasien dan pendamping pasien hingga melakukan evaluasi kegiatan rancangan
aktualisasi dan pelaporan kegiatan. Nilai etika publik dapat terlihat dari selalu sopan,
santun dan hormat baik kepada atasan saat meminta izin dan konsultasi maupun saat

38
melakukan sosialisasi pada pasien dimana terlebih dahulu meminta izin kepada
penderita dengan sopan dan ramah.

4. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu adalah Efektivitas,
Efisiensi, Inovasi, dan Berorientasi Mutu.
Selama menjalankan aktualisasi nilai-nilai komitmen mutu saya terapkan pada
tahapan kegiatan mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman
berupa pre tes dan post tes, melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa, dan membagikan buku saku tentang
triage kepada pasien dan pendamping pasien. Pada pembuatan alat sosialisasi yaitu
pembuatan banner dan buku saku yang mudah dimengerti, diingat, dilihat dan dibawa
serta berdasarkan literatur yang ada agar dapat digunakan peserta sebagai media
pembelajaran yang efisien dalam penyampaian pesan. Selain itu penempatan banner
juga ditempat yang tepat agar mudah dilihat oleh pasien dan pendamping pasien,
sehingga tercapai nilai efektif. Penggunaan banner dan buku saku sebagai upaya
optimalisasi pemahaman ini juga bias menjadi suatu inovasi.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak. Nilai-nilai anti korupsi antara lain Jujur, Peduli, Mandiri,
Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani, dan Adil.
Selama aktualisasi nilai antikorupsi dilakukan di tahapan kegiatan melakukan
konsultasi tentang rencana kegiatan aktualisasi dengan atasan, mempersiapkan media
sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman berupa pre tes dan post tes, melaksanakan
sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien tentang triage di IGD RSUD
Meuraxa, dan melakukan evaluasi kegiatan rancangan aktualisasi dan pelaporan
kegiatan.

39
3.3 Analisis
3.3.1 Faktor Pendukung
1. Atasan dan mentor memberi dukungan penuh terhadap kegiatan
aktualisasi yang saya lakukan
2. Seluruh tenaga medis dan paramedis di IGD sangat mendukung kegiatan
aktualisasi ini demi memaksimalkan pelayanan kesehatan di IGD
3. Pasien dan pendamping pasien sangat antusias ikut berpartisipasi dengan
kegiatan aktualisasi yang saya lakukan
4. Sarana dan prasarana rumah sakit yang tersedia juga mendukung
berlangsungnya kegiatan aktualisasi seperti adanya ruang dengan bangku
dan meja yang tersedia
3.3.2 Faktor Penghambat
1. Pasien dan pendamping pasien belum sepenuhnya memahami sistem
triage di IGD
2. Media sosialisasi dan sosialisasi dengan menggunakan bahasa Indonesia
agak sulit dipahami oleh sebagian pasien dan pendamping pasien yang
terbiasa menggunakan bahasa Aceh dalam berkomunikasi.
3. Sosialisasi pada pasien dan pendamping pasien yang dilakukan di
lingkungan IGD RSUD Meuraxa tidak dapat dilakukan secara massal
mengingat keterbatasan sarana dan prasarana pada tempat tersebut,
sehingga saya mengantisipasi hal tersebut dengan sosialisasi dari satu bed
pasien ke bed pasien lainnya atau di ruang triage.
4. Keterbatasan waktu dalam sosialisasi dari satu pasien ke pasien lainnya
juga menjadi hambatan dalam kegiatan ini karena pada umumnya pasien
dan keluarga akan cenderung mudah merasa bosan jika sosialisasi yang
dilakukan berlangsung cukup lama.

40
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
1. Untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional tidak hanya
membutuhkan kompetensi yang sesuai dengan tugas tetapi harus dapat
menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Sehingga dapat menghasilkan
output yang berkualitas dan dapat membantu mencapai visi dan misi organisasi.
2. Dengan aktualisasi nilai-nilai dari ANEKA pada semua kegiatan yang telah
dilaksanakan sangat membantu dan menjaga visi dan misi organisasi, serta
mengoptimalkan pemahaman pasien dan pendamping pasien mengenai triage di
IGD RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.

4.2 SARAN
1. Nilai dasar profesi ASN pada peserta pelatihan dasar harus terus dipupuk dan
diaplikasi dalam diri ASN dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayanan
publik.

41
DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen ASN
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

42
BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Banda Aceh tanggal 14


Februari 1993. Anak pertama dari empat bersaudara.
Saat ini penulis tercatat sebagai CPNS Kota Banda
Aceh berasal dari instansi RSUD Meuraxa Kota
Banda Aceh sebagai Dokter Ahli Pertama.
Riwayat pendidikan penulis dimulai dari
MIN Teladan Banda Aceh (lulus tahun 2004), dilanjutkan ke SMP Negeri 3 Banda
Aceh (lulus tahun 2007) dan SMA Negeri 3 Banda Aceh (lulus tahun 2010).
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada tahun 2014. Penulis
kembali melanjutkan pendidikan profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala dan mendapatkan gelar profesi dokter pada tahun 2016.
Penulis diangkat menjadi CPNS Pemerintah Kota Banda Aceh pada Seleksi
Formasi Umum 2018 melalui seleksi CAT (SKD dan SKB) dan lulus sebagai P1/L,
Kemudian menerima SK dan mulai bertugas pada tahun 2019. Saat ini Penulis
bertugas di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.

43
Lampiran 1. Soal Pretest dan Posttest

Soal Pretest dan Posttest


OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN
TENTANG TRIAGE DI IGD RSUD MEURAXA

Nama :
Umur :
Pekerjaan :

1. Keadaan gawat darurat adalah suatu keadaan klinis dimana pasien


B S
membutuhkan pertolongan medis yang cepat untuk menyelamatkan
nyawa dan kecacatan lebih lanjut.

2. Penanganan medis di instalasi gawat darurat dapat lebih teratur jika


B S
dilakukan sesuai urutan kedatangan pasien tanpa mempertimbangkan
kondisi pasien.

3. Triage adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas pasien


berdasarkan berat ringannya kondisi pasien atau kegawatannya yang B S
memerlukan tindakan segera.

4. Pasien dengan kondisi meninggal dunia merupakan prioritas utama


B S
untuk dilayani di instalasi gawat darurat.

5. Label warna hitam pada triage diberikan pada pasien dengan kondisi
B S
meninggal dunia.

6. Label warna hijau diberikan pada pasien dengan kondisi tidak gawat B S
tidak darurat dengan keluhan yang ringan-sedang.

7. Label warna kuning diberikan pada pasien dengan kondisi gawat


B S
tidak darurat yang harus ditangani segera.
8. Pasien dengan keluhan batuk dan pilek dapat ditangani segera karena
B S
tidak membutuhkan waktu pelayanan yang lama dan agar tidak
memperpanjang antrian.

9. Label warna merah diberikan pada pasien dengan kondisi gawat


B S
darurat yang dapat menyebabkan kematian.

10. Pasien dengan label warna merah merupakan prioritas utama


B S
penanganan medis karena kondisi penyakitnya dapat mengakibatkan
kematian.
Lampiran 2. Kunci Jawaban Pretest dan Posttest

Soal Pretest dan Posttest


OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN
TENTANG TRIAGE DI IGD RSUD MEURAXA

Nama :
Umur :
Pekerjaan :

1. Keadaan gawat darurat adalah suatu keadaan klinis dimana pasien


B S
membutuhkan pertolongan medis yang cepat untuk menyelamatkan
nyawa dan kecacatan lebih lanjut.

2. Penanganan medis di instalasi gawat darurat dapat lebih teratur jika


B S
dilakukan sesuai urutan kedatangan pasien tanpa mempertimbangkan
kondisi pasien.

3. Triage adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas pasien


berdasarkan berat ringannya kondisi pasien atau kegawatannya yang B S
memerlukan tindakan segera.

4. Pasien dengan kondisi meninggal dunia merupakan prioritas utama


B S
untuk dilayani di instalasi gawat darurat.

5. Label warna hitam pada triage diberikan pada pasien dengan kondisi
B S
meninggal dunia.

6. Label warna hijau diberikan pada pasien dengan kondisi tidak gawat B S
tidak darurat dengan keluhan yang ringan-sedang.

7. Label warna kuning diberikan pada pasien dengan kondisi gawat


B S
tidak darurat yang harus ditangani segera.
8. Pasien dengan keluhan batuk dan pilek dapat ditangani segera karena
B S
tidak membutuhkan waktu pelayanan yang lama dan agar tidak
memperpanjang antrian.

9. Label warna merah diberikan pada pasien dengan kondisi gawat


B S
darurat yang dapat menyebabkan kematian.

10. Pasien dengan label warna merah merupakan prioritas utama


B S
penanganan medis karena kondisi penyakitnya dapat mengakibatkan
kematian.
Lampiran 3. Lembar Pretes dan Post tes
Lampiran 4. Desain Banner
Lampiran 5. Banner di ruang triage IGD
Lampiran 6. Desain Buku Saku
Lampiran 7. Buku saku triage IGD
Lampiran 8. Hasil Penilailan Pre tes dan Post tes
No Nama Nilai Pre tes Nilai Post tes
1 Andi Darmawan 6 7
2 Maysarah 6 6
3 M. Ariel F 7 7
4 Mahrani 6 7
5 Intan P.S 4 7
6 Putri 9 10
7 Yulia Farma 5 7
8 Hera Fitriani 6 8
9 M. Husaini 8 8
10 Nazarullah 6 8
11 Aula Akrama 6 8
12 Yuni Astuti 9 10
13 Syakinah 3 9
14 Intan Mutia 8 9
15 MD 3 7
16 Jihan 6 8
17 Widya 5 8
18 Faidil Akbar 6 6
19 Rony 8 10
20 Ersa N 7 8
21 Nasrah 9 10
22 Khaliza 8 9
23 Fildanur 5 9
24 Salsabila 5 9
25 Rubaidah 4 7
26 Martini 3 9
27 Feby 8 9
28 Hanifar 8 9
29 Syamaun 3 4
30 Wati 6 9
31 Nona 7 9
Total 190 251
Rata-rata 6.129 8.096
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH

Nama : dr. Arikah Nadiah Ulfah


NIP : 19930214 201903 2 004
Unit Kerja : RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa
Gagasan : Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien
tentang Triage di IGD RSUD Meuraxa

Kegiatan 1: Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi dengan atasan


Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;
Kegiatan 2: Mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman berupa
pre tes dan post tes
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;

Kegiatan 3: Melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien tentang


triage di IGD RSUD Meuraxa
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;
Kegiatan 4: Membagikan buku saku tentang triage kepada pasien dan pendamping
pasien
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;

Kegiatan 5: Melakukan evaluasi kegiatan rancangan aktualisasi dan pelaporan


kegiatan
Waktu dan Media
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR

Nama : dr. Arikah Nadiah Ulfah


NIP : 19930214 201903 2 004
Unit Kerja : RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Isu : Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping
pasien tentang triage di IGD RSUD Meuraxa
Gagasan : Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien
tentang Triage di IGD RSUD Meuraxa

Kegiatan 1: Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi dengan atasan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;
Kegiatan 2: Mempersiapkan media sosialisasi dan bahan evaluasi pemahaman berupa
pre tes dan post tes

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;

Kegiatan 3: Melaksanakan sosialisasi kepada pasien dan pendamping pasien tentang


triage di IGD RSUD Meuraxa

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;
Kegiatan 4: Membagikan buku saku tentang triage kepada pasien dan pendamping
pasien

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;

Kegiatan 5: Melakukan evaluasi kegiatan rancangan aktualisasi dan pelaporan


kegiatan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


 Tahapan Kegiatan;
 Output kegiatan
terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan;
 Konstribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi;
 Penguatan Nilai
Organisasi;

Anda mungkin juga menyukai