Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA I

Nama Peserta : Whilliastuti Harfaningsih


NIP : 198812092020122011
No.Daft.Hadir/ Kelompok : 02 / Kel 2
Latsar CPNS Angk. : 97 Golongan : III B
Tempat Latsar : BPSDMD JATENG
Jabatan/ Instansi : DOKTER / RSUD BUDI RAHAYU

FORM 2a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN 


Identifikasi / Analisis Isu Instansi
 (APKL)
Kriteria
No Isu (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1 Belum berjalannya pelaksanaan sistem Kode 5 5 5 5 20 1
Biru (Code Blue) di lingkungan RSUD Budi
Rahayu untuk penanganan segera kasus
kegawatdaruratan.
2 Belum adanya sistem rekam medis yang 5 5 4 3 17 2
terintegrasi di RSUD Budi Rahayu.
3 Pembuangan limbah medis yang belum 5 4 3 4 16 3
memenuhi syarat.
4 Beberapa pegawai mempunyai tugas yang tidak 4 3 3 4 14 4
sesuai dengan Tupoksinya di lingkungan RSUD
Budi Rahayu.
5 Belum optimal sistem sterilisasi alat- alat 4 3 3 3 13 5
Kesehatan yang telah digunakan.

Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5


1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
FORM 2b.  LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
Identifikasi / Analisis Isu Instansi
(USG)

No. Isu Urgenc Seriousnes Growt Jumlah Rangking


y s h
1.        Belum berjalannya 5 5 4 14 1
pelaksanaan sistem Kode
Biru (Code Blue) di
Lingkungan RSUD Budi
Rahayu untuk penanganan
segera kasus
kegawatdaruratan.

2.        Belum adanya sistem 5 4 3 12 2


rekam medis yang
terintegrasi di RSUD Budi
Rahayu.
3.        Pembuangan limbah medis 4 3 3 10 3
yang belum memenuhi
syarat.

Keterangan: 
Skor 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Simpulan : 
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah
Belum berjalannya pelaksanaan sistem Kode Biru (Code Blue) di Lingkungan RSUD Budi
Rahayu untuk penanganan segera kasus kegawatdaruratan.
Form 2c. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN

Analisis Isu Instansi

Analisis Peyebab Masalah


(Diagram Sirip Ikan/ Fish Bone)

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan
adalah Belum berjalannya pelaksanaan sistem Kode Biru (Code Blue) di Lingkungan RSUD
Budi Rahayu untuk penanganan segera kasus kegawatdaruratan.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini
merupakan  merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu
(lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):
FORM 2.d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN

ANALISIS ISU INSTANSI


 
Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan


berdasarkan analisis akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan
aktualisasi, sebagai berikut:
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah
1. Memberikan pelatihan a. Membuat proposal pengajuan untuk acara
kegawatdaruratan kepada pelatihan kegawatdaruratan bagi karyawan
karyawan RSUD Budi Rahayu. RSUD Budi Rahayu.
b. Menyusun materi untuk pelatihan
kegawatdaruratan.
c. Mencari narasumber yang kompeten untuk
pelatihan kegawatdaruratan.
d. Membuat undangan dan daftar absensi
kehadiran dalam pelatihan kegawatdaruratan.

2. Melengkapi peralatan dan obat- a. Mencari referensi mengenai peralatan dan


obatan kegawatdaruratan di RSUD obat-obatan kegawatdaruratan yang
Budi Rahayu. dibutuhkan RSUD Budi Rahayu.
b. Berkonsultasi dan berdiskusi dengan atasan
mengenai pengadaan alat dan obat
kegawatdaruratan.
c. Mengecek dan memelihara fungsi alat-alat
kegawatdaruratan secara berkala.
3. Menyusun Standar Operational a. Mencari dan mengumpulkan referensi
Procedure (SOP) dari Code Blue. mengenai code blue
b. Melakukan penyusunan SOP disesuaikan
dengan kondisi di rumah sakit.
c. Mendiskusikan dengan atasan mengenai SOP
yang telah disusun.
d. Mensosialisasikan SOP yang telah disusun
dan disepakati atasan.
4. Menyusun tim Code Blue di RSUD a. Mendata dokter yang sudah memiliki sertifikat
Budi Rahayu. ACLS/ATLS dan perawat yang sudah memiliki
sertifikat PPGD.
b. Mendiskusikan penyusunan tim Code Blue
dengan atasan.
c. Menyusun SK pembentukan tim Code Blue.
5. Melengkapi peralatan untuk a. Mendata peralatan yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan sistem Code Blue. mengaktivasi sistem Code Blue.
b. Melakukan koordinasi dengan bagian rumah
tangga untuk melengkapi kebutuhan alat
untuk pengaktifan sistem Code Blue.
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi dalam
pemasangan alat untuk mengaktifkan sistem
Code Blue.

Anda mungkin juga menyukai