Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI

EDUKASI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS MUARA BURNAI
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Disusun Oleh:
dr. Rezha Pauli Lubis
NIP. 199211212022032008
NDH: 20

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VIII
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

EDUKASI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS MUARA BURNAI
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Oleh:
dr. Rezha Pauli Lubis
NIP. 199211212022032008
NDH 20

Telah disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari/Tanggal : Jum’at, 02 September 2022
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

COACH, MENTOR,

Dr. Hj. Yuslainiwati, S. H., M. Kes. Abdullah, SKM.


Widyaiswara Ahli Utama / IV.e Penata / III.c
NIP. 19630818 1984032004 NIP.196701021992031002

Menyetujui Oleh:
Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur

Mauliddini, SKM.
Pembina
NIP. 19831227 200501 1 001
ii
LEMBAR PENGESAHAN

EDUKASI KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS MUARA BURNAI
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Oleh:
dr. Rezha Pauli Lubis
NIP. 199211212022032008
NDH 20

Telah disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari/Tanggal : Jum’at, 02 September 2022
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

COACH, MENTOR,

Dr. Hj. Yuslainiwati, S. H., M. Kes. Abdullah, SKM.


Widyaiswara Ahli Utama / IV. e Penata / III.c
NIP. 19630818 1984032004 NIP. 196701021992031002

Mengesahkan Oleh:
Kepala BKPSDM Provinsi Sumatera Selatan

Hj. Tarbiyah, S.Pd., MM.


Pembina Utama Madya / IV.d
NIP. 19641018 198406 2 005
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Angkatan VIII Kabupaten Ogan Komering Ilir. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yang meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang merupakan salah satu
syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Sumatera Selatan.
Laporan aktualisasi penulis berjudul “Edukasi Kepatuhan Minum Obat pada Pasien
Hipertensi di Puskesmas Muara Burnai”. Laporan ini diharapkan dapat mendukung
peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Hj. Tarbiyah, S.Pd., MM. selaku kepala BPDSMD Provinsi Sumatera Selatan.
2. Ibu Tri Hartati, SE., M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan
Manajerial BPDSMD Provinsi Sumatera Selatan.
3. Ibu Dr. Hj. Yuslainiwati, S. H., M. Kes. selaku Coach yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.
4. Bapak Abdullah, SKM. selaku mentor yang telah membimbing penulis dalam
proses aktualiasasi (habituasi) ketika di institusi.
5. Widyaiswara, penyelenggara dari BKPP, tutor, para senior, dan rekan seperjuangan
latsar yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian laporan
aktualisasi ini.
6. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan semangat sehingga
kegiatan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan aktualisasi ini. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan
aktualisasi ini.

Ogan Komering Ilir, Agustus 2022

dr. Rezha Pauli Lubis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vii


DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Tujuan Aktualisasi.......................................................................................... 2
C. Manfaat Aktualisasi........................................................................................ 3
D. Ruang Lingkup .............................................................................................. 3
BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI .............................................. 5

A. Visi dan Misi ................................................................................................. 5

B. Nilai – Nilai Organisasi ................................................................................ 9

C. Tugas dan Fungsi Organisasi ........................................................................ 10

D. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Penyuluh Pertanian .................................... 11

E. Identifikasi dan Analisis Masalah ................................................................. 12

F. Keterkaitakan Isu dan Penyebab Isu dengan Agenda III .............................. 16

G. Nilai – Nilai Dasar PNS ................................................................................ 18

2.1. Agenda II BERAKHLAK .................................................................. 18

2.2. Agenda III Kedudukan dan Peran ASN Menuju Smart Governance . 23

H. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ...................................... 24

I. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai – Nilai Dasar PNS ............................ 41

J. Penjadwalan .................................................................................................... 41
v
K. Kendala dan Antisipasi ................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 43

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Puskesmas Muara Burnai tampak depan ......................................................... 5

Gambar 2.3 Peta wilayah kerja Puskesmas Muara Burnai ................................................. 7

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Muara Burnai ............................................... 10

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kepadatan penduduk menurut Luas Wilayah .................................................... 6

Tabel 2.2 Sepuluh Penyakit Terbesar di Puskemas Muara Burnai Tahun 2021 ................. 7

Tabel 2.3 Distribusi sarana pelayanan kesehatan puskesmas Muara Burnai ...................... 7

Tabel 2.4 Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL ....................................................... 14

Tabel 2.5 Keterkaitan Isu dan Penyebab Isu dengan Agenda III ........................................ 16

Tabel 2.6 Matrik Rancangan Aktualisasi ............................................................................ 24

Tabel 2.7 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai – Nilai Dasar PNS ................................. 41

Tabel 2.8 Jadwal Kegiatan................................................................................................... 41

Tabel 2.9 Kendala dan Antisipasi ........................................................................................ 42

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang-Undang No 5 tahun 2014 adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintahan. Aparatur Sipil Negara (ASN) berperan sebagai perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional, melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan
dengan tujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme kebangsaan serta kepribadian unggul dan bertanggung jawab sehingga
memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang sesuai jabatannya.

Lembaga Administrasi Negara menindaklanjuti amanat undang-undang tersebut dengan


menetapkan pedoman penyelenggaraan pelatihan yang tertuang dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar) setiap peserta wajib
membuat kegiatan aktualisasi yang akan menjadi habituasi baru di instansi peserta. Pelatihan
Dasar (Latsar) ini memadukan pembelajaran di tempat pelatihan dan di tempat kerja yang
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yang berorientasi pada pelayanan , akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif (BerAKHLAK), sehingga terwujudnya Smart ASN.

Puskesmas sebagi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana


kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskesmas bukan lagi menjadi sarana pelayanan kuratif dan rehabilitative saja,tetapi
lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Dokter umum di puskesmas sebagai
ASN mengambil peranan penting dalam upaya promotif. Salah satunya dengan upaya edukasi
kepada pasien tentang kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi baik melalui penyuluhan
ataupun melalui media pembantu.

1
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan tidak menular
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi yang tinggi dan risiko
bersamaan untuk penyakit kardiovaskular dan ginjal. Menurut World Health Organization
(2011), dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan
dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah kasus
hipertensi terutama di negara berkembang akan mengalami peningkatan sekitar 80% dari 639
juta kasus pada tahun 2000 dan menjadi 1,15 milyar kasus seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk.

Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang harus dilakukan adalah
mengontrol tekanan darah. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk melakukan pemeriksaan
tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat. Dan Jika pasien sudah terdiagnosa hipertensi
diharapkan untuk mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk
mengontrol hipertensi. Hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi
jika seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti sembuh, melainkan
terkontrol. Apabila terkontrol maka diharapkan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal,
risikonya akan menurun.

Oleh karena itu maka disusunlah laporan kegiatan aktualisasi dengan judul “Edukasi
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Muara Burnai” untuk
mendukung perubahan ke arah yang lebih baik dan juga terwujudnya visi dan misi
Puskesmas.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari Pelatihan Dasar CPNS yaitu :

a. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
dan III Angkatan Tahun 2022 dan diangkat menjadi PNS.
b. Mampu mengidentifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS dan nilai Kedudukan dan
Peran PNS menuju terwujudnya Smart ASN selama masa aktualisasi.
c. Mampu menganalisis dan mengatasi isu yang terjadi di unit kerja Puskesmas
Muara Burnai.
d. Mengoptimalkan pasien hipertensi untuk berobat rutin ke Puskesmas.
e. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dokter dalam merencanakan,
melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya pengoptimalan
pasien hipertensi dalam berobat rutin ke Puskesmas.

2
2. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1) Mampu mewujudkan fungsi PNS sebagai pelayan publik yang memberikan
Pelayanan yang profesional dan berkualitas.
2) Mampu menerapkan nilai-nilai Dasar Profesi PNS (Nilai-Nilai BerAKHLAK)
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
3) Mampu menerapkan nilai-nilai Kedudukan dan Peran PNS menuju
terwujudnya Smart ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
b. Manfaat bagi Instansi
1. Mengoptimalkan pelayanan kese kesehatan pada pasien hipertensi di
Puskesmas Muara Burnai sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan
baik.
2. Jumlah kunjungan pasien ke puskesmas disebabkan karena meningkatnya
kesadaran untuk berobat rutin
c. Manfaat bagi Masyarakat (Pasien)
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya mengontrol kesehatan
pribadi khususnya bagi penderita hipertensi dengan berobat ke Puskesmas
untuk mengambil obat rutin.
2. Menurunnya komplikasi penyakit jantung maupun kardiovaskuler lainnya
yang banyak diderita masyarakat akibat penyakit hipertensi yang tidak
terkontrol.
3. Berkurangnya kematian akibat penyakit hipertensi yang tidak terkontrol.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi.


Ruang lingkup dalam laporan aktualisasi ini antara lain peserta latihan dasar diharapkan
mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu yang terjadi pada lingkungan
kerja, yaitu di Puskesmas Muara Burnai dengan mengajukan gagasan pemecahan isu,
mendeskripsikan keterkaitan isu dengan kegiatan yang akan dilakukan dengan menerapkan
nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif sebagai ASN dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar sesuai dengan
tugas dan fungsi dokter umum. Rancangan ini juga berpatokan pada pencapaian visi, misi dan
tata nilai Puskesmas Muara Burnai. Habituasi dilaksanakan pada saat off campus dari tanggal
05 September 2022 - 07 Oktober 2022.

3
Adapun Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:

1.Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan.

2.Membuatan media edukasi berupa leaflet

3. Membuat kartu kendali berobat (kaliber)

4. Melaksanaan edukasi tehadap pasien hipertensi

5. Melakukan evaluasi kegiatan

6. Menyusun laporan pelaksanaan edukasi

4
BAB II

PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI

A. Visi dan Misi

Gambar 1.1 Puskesmas Muara Burnai tampak depan

Puskesmas Muara Burnai teletak di Jalan Lintas Lintas Timur, Kecamatan Lempuing
Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Muara Burnai
adalah:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Lubuk dan Kecamatan


Pedamaran
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lempuing
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Mesuji Raya

Puskesmas Muara Burnai terletak di Desa Muara Burnai II dan untuk menuju Kota
kabupaten, yaitu Kayu Agung menempuh jarak perjalanan ± 60 KM ( ± 1 jam dengan
mengunakan kendaraan Roda Dua/Roda Empat ). Luas wilayah kerja Puskesmas Muara
Burnai 985.130,00 Km² yang terbagi dalam 8 Desa yaitu :

 Desa Purwoasri
 Desa Muara Burnai I
 Desa Muara Burnai II
 Desa Lubuk Seberuk

5
 Desa Lubuk Makmur
 Desa Sungai Belida
 Desa Mukti Sari
 Desa Lempuing Indah

Gambar 2.2 Peta wilayah kerja Puskesmas Muara Burnai

6
Tabel 1.1 Kepadatan penduduk menurut Luas Wilayah dan Jumlah penduduk
Puskesmas Muara Burnai

KEPADATAN
LUAS WILAYAH JUMLAH
NO DESA PENDUDUK
( Km2 ) PENDUDUK
per Km2

1 Purwo Asri 5.760 1.385 0,24

2 Muara Burnai I 18.465 8.682 0,05

3 Muara Burnai II 34.157 7.663 0,02

4 Lubuk Seberuk 30.012 7.589 0,03

5 Lubuk Makmur 1.353 4.630 0,34

6 Sungai Belida 4.750 5.097 0,11

7 Mukti Sari 800 1.845 0,23

8 Lempuing Indah 8.400 741 0,01

Jumlah 985.130,00 37.632 0,04

7
Tabel 2.1 Sepuluh Penyakit Terbesar Dipuskesmas Muara Burnai Tahun 2021

No Diagnosa Penyakit Jumlah Pasien

1 Hipertensi 8.965

2 Diabetes Melitus 2.965

3 Infeksi Akut pada Saluran Pernapasan Bag Atas 924

4 Diare 838

5 Penyakit pada sistim otot dan jaringan pengikat 403

6 Gastritis 398

7 Thypoid 332

8 Asma 301

9 Penyakit Kulit Alergi 154

10 Anemia 127

Jumlah 15.407

Tabel. 2.3 distribusi sarana pelayanan kesehatan puskesmas Muara Burnai

No Desa Pustu/PKM Poskesdes

1 Purwoasri - 1

2 Muara Burnai I 1 1

3 Muara Burnai II 1 1

4 Luuk Seberuk 1 1

5 Lubuk Makmur - 1

6 Sungai Belida 1 1

7 Mukti Sari 1 1

8 Lempuing Indah - 1

Jumlah 5 8

8
Visi dan Misi Puskesmas Muara Burnai:

1. Visi Puskesmas Muara Burnai


“Menjadi Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat
Muara Burnai sehat” .

2. Misi Puskesmas Muara Burnai


 Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,professional,merata dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif

 Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal

 Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan hidup dalam


lingkungan yang sehat,dalam upaya kesehatan secara komprehesif.

B. Nilai- Nilai Puskesmas Muara Burnai

“ BERHIAS” Mempunyai Makna :


 BERSIH : Memberikan Pelayanan dengan hati bersih tanpa
membeda – bedakan status sosial.
 EDUKASI : Memberikan pengetahuan tentang kesehatan kepada
masyarakat
 RAPI : Berpenampilan rapi diri juga rapi lingkungan tempat kerja
 HARMONIS : Terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara Pimpinan,
staf dan pasien
 INDAH : Menciptakan keindahan lingkungan luar dan
dalam gedung puskesmas
 AMAN : Mencipkan lingkungan aman sehingga terciptalah
rasa nyaman dan tentram
 SIKAP : Memberikan pelayanan pada pasien dengan 5 S
( Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun )

Tenaga kesehatan di Puskesmas Muara Burnai terdiri atas tenaga kesehatan


medis, tenaga kesehatan para medis dan tenaga kesehatan lainnya. Adapun
jumlah seluruhnya yaitu 59 orang, terdiri dari 28 PNS, 28 TKS dan 3 PTT.

9
Gambar 2.3 Tabel struktur Organisasi Puskesmas Muara Burnai

C. Tugas dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014 tugas pokok dan fungsi puskesmas adalah sebagai
berikut:

Tugas Pokok:

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah


kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Fungsi:

10
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2) Penyelenggaraan UKP diwilayah kerjanya
3) Wahana pendidikan tenaga Kesehatan

D. Tugas Pokok Dokter Umum

Rincian tugas dan fungsi Dokter Ahli Pertama sesuai dengan jenjang jabatan
menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/ pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
tingkatsederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat 1;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat 1;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuatcatatan medik rawat inap;Melayani atau menerima konsultasi dari luar
atau keluar;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
24. Menguji kesehatan individu;

11
25. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
26. Melakukan Visum et repertum tingkatsederhana;
27. Melakukan Visum et Repertum kompleks tingkat 1;
28. Menjadi saksi ahli;
29. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
30. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboraturium;
31. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call;
32. Melakukan tugas jaga ditempat/ rumah sakit;

E. Identifikasi dan Analisa Masalah

1. Identifikasi isu

1. Kurangnya kebiasaan hand hygiene oleh petugas medis dalam memberikan pelayanan
di Puskesmas Muara Burnai.
Deskripsi isu:
Kebiasaan cuci tangan sangat wajib dilakukan terutama bagi petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan untuk mengurangi penularan penyakit dan mencegah infeksi.
Di puskesmas sudah banyak terpasang poster cuci tangan, namun masih ada petugas
yang belum menerapkannya dengan tepat. Dengan membiasakan hand hygiene atau
cuci tangan yang baik dan benar, maka penularan infeksi dan pencegahan penyakit
dapat diturunkan.
2. Kurangnya tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Muara
Burnai.
Deskripsi isu:
Penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang masuk kedalam 10
penyakit terbanyak. Dimana kebanyakan dari pasien hipertensi ini jarang melakukan
pengecekan atau kontrol rutin ke unit pelayanan kesehatan. Untuk itu perlunya
pengoptimalan pasien hipertensi agar patuh dalam melakukan berobat rutin ke
puskesmas untuk mencegah komplikasi dari hipertensi. Dalam konteks ini diperlukan
inovasi terkait optimalisasi pengawasan berobat setiap pasien hipertensi agar dapat
konsisten minum obat dan menjaga pola hidup sehat.
3. Belum optimalnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi.
Deskripsi isu:
Minimnya pengetahuan reproduksi pada remaja membuat penyimpangan perilaku
seksual cenderung meningkat. Hasil studi di Indonesia menunjukkan bahwa remaja
12
yang telah melakukan penyimpangan perilaku seksual beresiko mengalami
peningkatan. Padahal menjaga kesehatan reproduksi adalah penting, terutama pada
masa remaja dan kedepan sebagai calon-calon pemimpin bangsa. Masa remaja adalah
masa peralihan dari anak-anak ke dewasa dalam segala aspek biologis, psikologis,
maupun sosial. Tingginya angka kelahiran pada remaja, rendahnya pengetahuan dan
kesadaran tentang kesehatan reproduksi ditambah terbatasnya akses untuk
mendapatkan informasi, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi merupakan
penanda bahwa program remaja masih belum maksimal. Untuk itu diperlukan upaya
untuk meningkatkan pemahaman remaja terkait kesehatan reproduksi.
4. Kurangnya upaya promotif terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.
Deskripsi isu:
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan langkah yang harus dilakukan mencapai
derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta
terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang
sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Dalam konteks ini perilaku hidup
bersih dan sehat masih belum optimal dikarenakan masih kurangnya upaya promotif
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.
Upaya harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung
tanggung jawab kita bersama. Upaya ini untuk mewjudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif.
5. Kurangnya informasi dan pemahaman pasien tentang penyakit ISPA.
Deskripsi isu:
ISPA merupakan pembunuh balita pertama di dunia. Lebih banyak dibandingkan
dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria dan campak. Didunia setiap tahun
dperkirakan lebih dari 2 juta meninggal karena ISPA (1 balita/15 detik) dari 9 juta
total kematian balita. Diantara 5 kematian balita, 1 diantaranya disebakan oleh
pneumonia. Bahkan karena besarnya kematian ISPA atau pnumonia disebut sebagai
pandemi yang terlupakan. Namun tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini,
sehingga disebut juga pembunuh balita terlupakan atau forgotten killer children
(Unicef/WHO, 2008). Kasus ISPA masih banyak ditemukan di masyarakat.
Dipuskesmas Muara Burnai ISPA termasuk dalam 10 penyakit terbanyak, sehingga
perlu adanya upaya edukasi terhadap masyarakat untuk menanggulangi masalah ini.

13
2. Analisis Isu

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis lanjutan dari


kelima isu tersebut. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual. Oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan metode APKL
(aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Layak).

Adapun kriteria isu tersebut sebagai berikut:

1. Aktual (Terjadi / akan Terjadi). Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat.
2. Kekhalayakan. Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak banyak,
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang
atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
3. Problematik. Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
4. Layak. Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.

Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL


Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

14
Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, berikut akumulasi hasil analisis isu
menggunakan metode APKL.

No Isu Kriteria (Skor) Jumlah Peringkat

A P K L

1 Kurangnya kebiasaan hand hygiene oleh 4 5 4 4 17 2


petugas medis dalam memberikan
pelayanan di Puskesmas Muara Burnai

2 Kurangnya tingkat kepatuhan minum 5 4 5 5 19 1


obat pada pasien hipertensi di Puskemas
Muara Burnai

3 Belum optimalnya konseling remaja 3 4 3 3 13 5


tentang kesehatan reproduksi

4 Kurangnya upaya promotif terhadap 3 4 3 4 14 4


perilaku hidup bersih dan sehat

5 Kurangnya informasi dan pemahaman 5 5 3 3 15 3


pasien tentang penyakit ISPA di
Puskesmas Muara Burnai

Tabel. 2.4 Bobot penetapan kriteria kualitas isu APKL

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis APKL maka tergambar
ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu
“kurangnya tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi”. Hal tersebut sangat
penting untuk dibahas. Jika isu tersebut tidak segera dipecahkan akan mengakibatkan hal-hal
sebagai berikut:

1. Meningkatnya angka kejadian hipertensi di Puskesmas Muara Burnai.


2. Berkembangnya penyakit-penyakit komplikasi dari penyakit hipertensi akibat
kurang baiknya pengelolaan pasien hipertensi.

15
F. Keterkaitan Isu dan Penyebab Isu dengan Agenda III

No Isu Keterkaitan Agenda III Penyebab Isu

1 Kurangnya kebiasaan hand Manajemen ASN Kurangnya koordinasi antar


hygiene oleh petugas medis sesama petugas terkait
dalam memberikan membudayakan hand hygiene.
pelayanan di Puskesmas
Muara Burnai.

2 Kurangnya tingkat Manajemen ASN Kurangnya penyuluhan


kepatuhan minum obat pada pemberian edukasi terkait
Smart ASN
pasien hipertensi di kepatuhan minum obat dan
Puskesmas Muara Burnai komplikasi pada pasien
hipertensi.

Kurangnya penggunaan dan


pemanfaatan media edukasi
seperti leaflet dengan materi
yang menarik dan mudah
dipahami. Kurangnya
penyebaran informasi terkait
kepatuhan minum obat
hipertensi melalui media sosial
puskesmas, seperti facebook dan
instagram.

3 Belum optimalnya Manajemen ASN Kurangnya memberikan


konseling remaja tentang penyuluhan terhadap remaja
Smart ASN
kesehatan reproduksi. terkait kesehatan reproduksi.

Petugas harus membuat materi


edukasi digital tentang
kesehatan reproduksi.

4 Kurangnya upaya promotif Manajemen ASN Kurang melakukan koordinasi


terhadap perilaku hidup sesama petugas untuk
Smart ASN
bersih dan sehat. memberikan pelayanan promotif

16
kepada masyarakat terkait
perilaku hidup bersih dan sehat.
Petugas harus lebih sering
memposting informasi terkait
perilaku hidup bersih dan sehat
melalui media sosial.

5 Kurangnya informasi dan Manajemen ASN Kurangnya memberikan


pemahaman pasien tentang penyuluhan untuk masyarakat
Smart ASN
penyakit ISPA. terkait materi ISPA.

Petugas membuat materi


edukasi ISPA dengan cara
membuat leaflet yang menarik
dan mudah dimengerti.

Tabel 2.5. Keterkaitan Isu dan Penyebab Isu dengan Agenda III

Argumentasi terhadap core isu yang terpilih

Setelah mengetahui isu yang terpilih berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan
teknik APKL, maka masalah yang paling layak dicarikan solusinya adalah yaitu “kurangnya
tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi”. Isu ini dianggap urgent dan layak
untuk dlakukan habituasi karena kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi masih kurang.
Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya kasus hipertensi di puskesmas Muara Burnai.

Pengetahuan pasien sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang


mendukung atau tidak mendukung terhadap kepatuhan minum obat hipertensi. Oleh karena
itu pemberian edukasi kepatuhan minum obat terhadap pasien hipertensi harus segera
dilakukan untuk menurnkan angka kejadian hipertensi di puskesmas Muara Burnai dan
mencegah terjadinya komplikasi dari penyakit hipertensi.

Sebagai dokter umum yang mempunyai tugas dan fungsi dalam upaya promotif, maka
dalam mengemban tugas dokter umum perlu memberikan edukasi dengan cara inovatif agar
informasi yang diberikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Pengoptimalan edukasi
terhadap pasien hipertensi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk
patuh dan teratur dalam meminum obat hipertensi.

17
Gagasan pemecahan isu:

Melakukan edukasi kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di puskemas Muara Burnai.

Tahapan-tahapan penyelesaian sebagai berikut:

1.Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan.

a. Melakukan konsultasi rencana kegiatan aktualisasi dengan kepala puskesmas


Muara Burnai selaku mentor.
b. Melakukan koordinasi dengan pemegang program PTM dan bidan desa.
c. Melakukan pendataan pasien hipertensi di puskesmas Muara Burnai

2.Membuatan media edukasi berupa leaflet

a. Mengumpulkan, menetapkan, dan menyusun materi informasi tentang hipertensi


b. Mendesain leaflet
c. Konsultasi dan minta persetujuan mentor mengenai materi dan desain leaflet
yang akan dicetak

3. Membuat kartu kendali berobat (kaliber)

a. Membuat desain kartu kendali berobat (kaliber)


b. Melakukan konsultasi dengan mentor
c. Meminta persetujuan dari mentor
4. Melaksanaan edukasi tehadap pasien hipertensi

5. Melakukan evaluasi kegiatan

6. Menyusun laporan pelaksanaan edukasi

a. Membuat dokumentasi kegiatan


b. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas Muara Burnai

G. Nilai-Nilai Dasar PNS

2.1. Agenda II BerAKHLAK

Dalam rangka melaksanak an ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5


Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara serta menindaklanjuti Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil

18
Negara, sebagai upaya penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Goverment) maka
seluruh komponen pemerintahan harus dapat menyelenggarakan pemerintahan yang
menerapkan nilai-nilai dasar (core values) ASN Ber-Akhlak dan employer branding ASN
“Bangga Melayani Bangsa“.

Tujuh nilai dasar profesi ASN adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya dapat
membuat kebijakan yang dapat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas.
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya dapat
membuat kebijakan yang solutif sehingga dapat bermanfaat untuk kebutuhan
masyarakat secara luas.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan bermanfaat untuk kebutuhan
masyarakat secara luas, ASN harus selalu melakukan evaluasi untuk setiap kebijakan
yang di buat.
2. Akuntabel
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas, namun pada dasarnya, kedua
konsep itu memiliki makna yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi
sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode etik
dan panduan perilakunya adalah:

19
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya dapat
bekerja secara jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin dan berintegritas tinggi demi
tercapainya smart governance.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor, dengan adanya
fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam kehidupan pekerjaan dan
keseharian, menggunakan privilege dengan bijak dan bertanggung jawab.
3. Kompeten
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan penekanan yang
relative berbeda. Kompetensi memiliki pengertian yang sama dengan capability
(kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki kemampuan,
pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.

Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah diamanatkan dalam


ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur
diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN
dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.

Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,
Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network.
b. Membantu orang lain belajar
Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting dilakukan untuk tetap
menjaga semangat ASN untuk selalu unggul.
20
4. Harmonis
Berakar dari semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan
lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN tidak membedakan pelayanan terhadap
siapapun dan apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain
Seorang ASN harus memiliki jiwa pelayanan tanap membeda-bedakan.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang baik harus selalu menjaga hubungan
baik sesama ASN.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta
pemerintahan yang sah, bukan pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat
menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja
harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas
dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun panduan perilakunya adalah :

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945, setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang
sah
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah,
dengan tetap memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah,
mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara

21
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan beberapa Kewajiban ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan
Perilaku Loyal yang kedua ini diantaranya.
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus
dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu
diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat
dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai
juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi
dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu menghadapi
permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan, sehingga
karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun
individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa daya
kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan
c. Bertindak proaktif.
Memiliki sikap inisiatif yang cenderung proaktif dalam melaksanakan tugas, agar
terjadi terjadi percepatan dalam setiap kebijakan dan kegiatan yang dilakukan.
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus
dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan
cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat
menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.

22
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Dalam menjalankan tupoksi sebagai ASN akan selalu ada kondisi terbenturnya pikiran
dalam menghadapi suatu masalah, dsinilah pentingnya nilai memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Bekerjasama secara transparan agar tingkat kepercayaan dalam tim selalu terjada demi
mencapai tujuan bersama.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang tersedia untuk tujuan bersama.

2.2. Agenda III Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart
Governance
Kedudukan ASN dan peran ASN dalam mewujudkan smart governance sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:.
1. Manajemen ASN
Aparatur sipil negara yang selanjutnya disebut ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah,sedangkan yang dimaksud manajemen pegawai negeri sipil adalah pengellaan
pegawai negri sipi untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi dan bebas dari intervensi politik, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Dalam kosep manajemen ASN ini manajemen ASN lebihmenekannkankepada
pengaturan profesi pegawai sehigga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
egara yang ungu sesuaidengan sesuai perkembangan zaman. Adapun asas-asas manajemen
ASN ,yaitu kepastianhukum, profesioalitas, profosionalitas, keterpaduan, delegasi, netraitas,
akuntabilitas, efekif dan efisien,keterbukaan dan tidak diskriminaif, persatuan,kesetaraan,
keadilan dan kesejahteran.
2. Smart ASN
Pembatasan interaksi sosial dimasa covid 19 membuat manusia beralih kesehariannya
menjelajahi dunia tanpa batas yaitu dunia digital. Era tekbnologi nformasi memaksa ASN
meningkatkan literasi digital sebagai kebuthan primer untuk menghadapi kondisi “mendadak
digital” ini. Materi smart ASN membahas mengenai adaptasi yang membentk karakter ASN
yag efektif, efisien,inovatif dan mutu dibidang komunikasi menghadapi perubahan teknoogi
informasi yang terjadi sangat cepat secara kritis dengan konsep.
23
H. Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

Tabel 2.6 Matrik Rancangan Aktualisasi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi 6Penguatan
. Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Melakukan Foto / video Keterkaitan dengan Nilai Pelaksanaan konsultasi dan Memperkuat
persiapan konsultasi rencana dasar BerAKHLAK: koordinasi mengenai nilai organisasi
pelaksanaan kegiatan aktualisasi Lembar rancangan aktualisasi yaitu :
kegiatan dengan kepala konsultasi BERORIENTASI sejalan dengan visi dan Harmonis
aktualisasi puskesmas Muara PELAYANAN misi Puskesmas Muara Melakukan
Lembar
Burnai selaku persetujuan 1. Ramah, cekatan, solutif, Burnai yaitu: konsultasi
mentor. dan dapat diandalkan dengan mentor
Surat Perintah Visi dan koordinasi
2.Melakukan Menyampaikan rencana
Tugas kegiatan aktualisai dengan Menjadi Puskesmas dengan dengan
koordinasi dengan pemegang
pemegang program ramah dan sopan. Bersikap pelayanan bermutu dan
responsive atas setiap saran mandiri menuju masyarakat program PTM
PTM dan bidan desa dan bidan desa
tentang persiapan dan masukan dari mentor Muara Burnai sehat
secara sopan
sarana dan prasarana 2.Melakukan perbaikan Misi santun, dan
edukasi / penyuluhan tiada henti Ramah
Mewujudkan derajat
3.Melakukan Melakukan perbaikan tiada kesehatan masyarakat yang
pendataan pasien henti. Setiap ada kritik, optimal.
hipertensi di saran, dan masukan dari
puskesmas Muara mentor agar kegiatan
Burnai aktualisasi dapat berjalan

24
dengan baik.
AKUNTABEL
1.Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi tinggi
transparan/ terbuka kepada
mentor dalam
menyampaikan informasi
data dan fakta terkait
kegiatan aktualiasi.
2.Bertanggung jawab atas
rancangan kegiatan
aktualisasi yang
dikonsultasikan
KOMPETEN
1. Terus belajar dan
mengembangkan
kemampuan dalam
mengemukakan rancangan
kegiatan.
2. Melaksanakan saran dan
masukan dari mentor dengan
kualitas terbaik
HARMONIS
1. Menghargai setiap

25
orang apapun latar
belakangnya
Berkonsultasi dengan
Mentor menunjukkan sikap
saling menghargai perbedaan
pendapat dan menghargai
keputusan yang telah
disepakati
2. Suka menolong orang
lain
Masukan dan arahan dari
Mentor membuat penulis
merasa terbantu dalam
kegiatan aktualisasi ini
3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Secara tidak langsung,
kegiatan konsultasi ini dapat
membangun hubungan kerja
yang kondusif antar
pegawai.
LOYAL
Rancangan aktualisasi yang
di konsultasikan dan
diskusikan dengan mentor
akan berkontribusi pada
peningkatan pelayanan di
puskesmas.

26
ADAPTIF
1. Berinovasi dan
mengembakan kreatifitas
Menyampaikan ide dan
gagasan isu yang akan
diangkat menjadi rancangan
aktualisasi
2. Antusias dalam
melakukan pendataan pasien
hipertensi

KOLABORATIF
1. Kegiatan Konsultasi dan
diskusi antra peserta dan
mentor akan membangun
Kerjasama yang sinergi
dalam pelaksanaan
aktualisasi sehingga
mendapatkan hasil yang
diinginkan
2.Kesediaan bekerjasama
secara sinergis dengan
pemegang program PTM dan
bidan desa dalam upaya
persiapan pemberian edukasi
/ penyuluhan.

27
2 Membuat media 1.Mengumpulkan, Foto /video Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Visi- Menguatkan
edukasi berupa menetapkan, dan dasar BerAKHLAK: Misi Organisasi puskesmas nilai organisasi:
leaflet menyusun materi Lembar Muara Burnai yaitu: Harmonis
Informasi tentang konsultasi BERORIENTASI Visi Konsultasi
hipertensi PELAYANAN dengan mentor
Lembar Menjadi Puskesmas dengan
persetujuan 1. Memahami dan pelayanan bermutu dan terkait media
2. Mendesain Leaflet memenuhi kebutuhan mandiri menuju masyarakat edukasi yang
Leaflet masyarakat akan di buat
3.Konsultasi dan Muara Burnai sehat dilakukan dengan
meminta persetujuan Materi edukasi yang Misi ramah, sopan,
mentor mengenai diberikan sesuai dengan dan santun
materi dan desain kebutuhan masyarakat. 1.Mewujudkan derajat
leaflet yang akan 2.Ramah, cekatan, solutif, kesehatan masyarakat yang Edukasi
dicetak dan dapat diandalkan optimal.
Pembuatan
Menyampaikan materi dan 2..Mendorong kemandirian leaflet dengan
4. Mencetak leaflet
desain leaflet dengan ramah masyarakat untuk berprilaku tujuan menambah
dan sopan. sehat dan hidup dalam pengetahuan
Bersikap responsive atas lingkungan yang sehat,dalam pasien terhadap
setaip saran dan masukan upaya kesehatan secara hipertensi
dari mentor komprehesif.
3.Melakukan perbaikan
tiada henti saran, dan
masukan dari mentor terkait
materi dan desain leaflet
yang akan dicetak

AKUNTABEL
1. Materi edukasi tentang
hipertensi diambil dari
sumber yang dapat di

28
percaya
2. Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi tinggi
bersikap jujur atas maksud
dan tujuan terkait materi
edukasi dan desain leaflet
yang akan dicetak
3. Dapat dipercaya
Melaksanakan tugas dan
tanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan
mentor dalam mendesain dan
mencetak leaflet

KOMPETEN
1. Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang
selalu berubah dengan terus
belajar dan mengembangkan
kapabilitas dalam mencari
materi edukasi yang menarik
dan mudah di pahami
2.Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Melaksanakan saran dan
masukan dari mentor dengan
kualitas terbaik agar tercipta
desain leaflet yang menarik.

29
HARMONIS
1. Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Berkonsultasi dengan
mentor menunjukkan sikap
saling menghargai
perbedaan pendapat dan
menghargai keputusan yang
telah disepakati
2. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Secara tidak langsung,
kegiatan konsultasi ini dapat
membangun hubungan kerja
yang kondusif antar
pegawai.

LOYAL
Desain leaflet yang
dikonsultasikan dan
diskusikan dengan mentor
akan berkontribusi pada
peningkatan pelayanan di
puskesmas.

ADAPTIF
Terus berinovasi dan
antusias dalam mencari
materi edukasi

30
KOLABORATIF
Kegiatan Konsultasi dan
diskusi antra peserta dan
mentor akan membangun
kerjasama yang sinergi
dalam pembuatan media
edukasi berupa leaflet
sehingga didapatkan desain
leaflet yang diinginkan
3 Membuat kartu 1.Membuat desain Foto /video Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Visi- Menguatkan
kendali berobat kartu kendali berobat dasar BerAKHLAK: Misi Organisasi puskesmas nilai organisasi:
(kaliber) (kaliber) Lembar Muara Burnai yaitu: Harmonis
konsultasi BERORIENTASI Visi Konsultasi
2.Melakukan PELAYANAN dengan mentor
konsultasi dengan Lembar 1.Memahami dan Menjadi Puskesmas dengan terkait media
mentor persetujuan memenuhi kebutuhan pelayanan bermutu dan edukasi yang
3.Meminta Kartu kendali masyarakat, dapat mandiri menuju masyarakat akan di buat
memaksimalkan pelayanan Muara Burnai sehat
persetujuan dari berobat dilakukan dengan
mentor 2.Ramah, cekatan, solutif, Misi ramah, sopan,
4. Mencetak kartu dan dapat diandalkan dan santun
kendali berobat 1.Mewujudkan derajat
Dalam proses pembuatan kesehatan masyarakat yang Edukasi
buku saku ketika melakukan optimal.
konsultasi dengan mentor Pembuatan
harus dengan bahasa dan 2..Mendorong kemandirian leaflet dengan
sikap yang sopan masyarakat untuk berprilaku tujuan menambah
sehat dan hidup dalam pengetahuan
3.Melakukan perbaikan lingkungan yang sehat,dalam pasien terhadap
tiada henti saran, dan upaya kesehatan secara hipertensi
masukan dari mentor terkait komprehesif.
materi dan desain kartu

31
kendali berobat yang akan
dicetak

AKUNTABEL
1. Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegrasi tinggi
bersikap jujur atas maksud
dan tujuan terkait pembuatan
kartu kendali berobat yang
akan dicetak
2. Dapat dipercaya
Melaksanakan tugas dan
tanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan
mentor dalam mendesain dan
mencetak kartu kendali
berobat

KOMPETEN
1. Meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang
selalu berubah dengan terus
belajar dan mengembangkan
kapabilitas dalam membuat
kartu kendali berobat
2.Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
Melaksanakan saran dan

32
masukan dari mentor dengan
kualitas terbaik agar tercipta
desain kartu kendali berobat
yang menarik.

HARMONIS
1. Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Berkonsultasi dengan
mentor menunjukkan sikap
saling menghargai
perbedaan pendapat dan
menghargai keputusan yang
telah disepakati
2. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Secara tidak langsung,
kegiatan konsultasi ini dapat
membangun hubungan kerja
yang kondusif antar
pegawai.

LOYAL
1. Desain leaflet yang
dikonsultasikan dan
diskusikan dengan mentor
akan berkontribusi pada
peningkatan pelayanan di
puskesmas.
2.Mencetak kartu kendali

33
berobat diluar jam kerja

ADAPTIF
Berinovasi dengan harapan
pembuatan kartu kendali
berobat ini efektif dan tepat
sasaran yakni di tijukan
untuk mengkontrol pasien
hipertensi
KOLABORATIF
pembuatan kartu kendali
berobat adalah bentuk
kerjasama antara peserta
latsar dengan atasan/ mentor
untuk mendapatkan hasil
sesuai yang diharapkan
4 Melakukan 1. Menyiapkan 1.Undangan Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Visi- Menguatkan
edukasi tehadap sarana dan penyuluhan dasar BerAKHLAK: Misi Organisasi nilai-nilai
pasien hipertensi prasarana Puskesmas Muara Burnai organisasi:
sebelum 2.Daftar hadir BERORIENTASI yaitu: Bersih
penyuluhan PELAYANAN Memberikan
3.Foto / video 1. Ramah, cekatan, solutif Visi
2. Melakukan pre edukasi kepada
test 4. Lembar hasil dan dapat diandalkan pasien hipertensi
3. Melakukan Pre test dan post dalam memberikan Menjadi Puskesmas dengan tanpa membeda-
pelayanan kesehatan pelayanan bermutu dan
penyuluhan test mandiri menuju masyarakat bedakan status
hipertensi 2.Berkomitmen sosial
4. Melakukan post memberikan pelayanan Muara Burnai sehat Edukasi
test prima demi kepuasan Misi Puskesmas Muara Memberikan
masyarakat dengan Burnai pengetahuan
memahami dan memenuhi

34
kebutuhan masyarakat 1.Mewujudkan pelayanan kepada
terkait informasi kepatuhan kesehatan yang bermutu, masyarakat
minum obat pada pasien professional, merata dan melalui
hipertensi terjangkau oleh masyarakat penyuluhan
3.Menyampaikan informasi secara efisien dan efektif Harmonis
edukasi dengan ramah, Terjalin
cekatan, solutif dan dapat 2.Mewujudkan derajat hubungan yang
diandalkan kesehatan masyarakat yang baik antar sesama
optimal. pegawai dan
AKUNTABEL 3.Mendorong kemandirian pasien
1. melakukan absensi peserta masyarakat untuk berprilaku Aman
dengan jujur sebagai bukti sehat dan hidup dalam Menciptakan
yang dapat lingkungan yang sehat,dalam lingkungan aman
dipertanggungjawabkan upaya kesehatan secara dan nyaman pada
komprehesif. saat memberikan
2.Melaksanakan tugas edukasi
dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
Melaksanakan kegiatan
edukasi dengan penuh
kedisiplinan, cermat, dan
berintegritas tinggi. Serta
akan konsisten
melaksanakan penyuluhan
dari awal hingga akhir
sampai peserta memahami
materi edukasi.

KOMPETEN
Melaksanakan tugas

35
penyuluhan dengan kualitas
terbaik

HARMONIS
1. menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya
Menghargai setiap pasien
hipertensi tanpa melihat latar
belakangnya
2.Saling peduli guna
menciptakan suasana
penyuluhan yang kondusif
dan bersikap terbuka dari
hasil penyuluhan bersama
peserta yang sifatnya
membangun untuk lebih
baik lagi

LOYAL
Senantiasa menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan
pasien

ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
menerapkan perilaku adaptif
dengan menggunakan materi
edukasi yang menarik
seperti leaflet sehingga lebih
cepat dalam proses

36
pemahaman pasien dengan
edukasi yang disampaikan

KOLABORATIF
1. Membangun kerja sama
yang sinergis dan terbuka
dalam hal bekerja sama
dengan baik bersama rekan
kerja.
2.Kesediaan bekerjasama
dalam membangun
interaksi, saling memberi
kesempatan memahami dan
memberi pemahaman.
5 Melakukan 1.Melakukan Foto lembar Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Visi- Menguatkan
evaluasi kegiatan evaluasi melalui quisioner yang dasar BerAKHLAK: Misi Organisasi nilai-nilai
pengisian lembar telah diisi dan Puskesmas Muara Burnai organisasi:
checklist quisioner foto hasil BERORIENTASI yaitu: Edukasi Hasil
pre test dan post rekapan PELAYANAN evaluasi
test Melakukan perbaikan Visi diharapkan dapat
2. Merekap data tiada henti meningkatkan
Menjadi Puskesmas dengan
penilaian terhadap Profesional dalam pelayanan bermutu dan pengetahuan
hasil quisioner melakukan evaluasi yang mandiri menuju masyarakat pasien tentang
akurat sesua prosedur yang Muara Burnai sehat kepatuhan
berlaku demi perbakaikan minum obat
kualitas pelayanan kesehatan Misi hipertensi

AKUNTABEL Mewujudkan derajat


1. Laporan hasil evaluasi kesehatan masyarakat yang
kegiatan bersifat jujur sesuai

37
fakta yang ada optimal secara komprehesif.
2.Jujur dan transparan
merekap hasil quesioner

KOMPETEN
Melaksanakan tugas
merekap hasil quesioner
dengan kinerja terbaik

HARMONIS
Membangun suasana yang
kondusif dengan seluruh
petugas puskesmas saat
menyampaikan hasil
evaluasi

LOYAL
Bersedia menyelesaikan
tugas merekap hasil
quisioner diluar jam kerja

ADAPTIF
Menyesuaikan waktu
melaksanakan evaluasi
sesuai yang sudah terjadwal

KOLABORATIF
1. Sinergi untuk hasil yang
lebih baik
2. Adanya kolaborasi dari

38
semua pihak dan instansi
yang terkait membantu
proses kegiatan yang
dilakukan hingga berjalan
sesuai hasil yang di harapkan
6 Menyusun 1.Membuat Bukti hasil Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Visi- Menguatkan
laporan dokumentasi laporan kegiatan dasar BerAKHLAK: Misi Organisasi nilai-nilai
pelaksanaan kegiatan Puskesmas Muara Burnai organisasi
edukasi BERORIENTASI yaitu: Harmonis
2.Melaporkan hasil PELAYANAN Terjalin hungan
kegiatan kepada Melaporkan hasil kegiatan Visi yang baik antara
kepala puskesmas dengan bersikap ramah, pimpinan dan
selaku mentor cekatan, solutif, dan dapat Menjadi Puskesmas dengan pegawai
diandalkan dan bersikap pelayanan bermutu dan
responsif atas setiap saran, mandiri menuju masyarakat
masukan dan dukungan dari Muara Burnai sehat
mentor. Misi
AKUNTABEL
Bertanggung jawab atas 1. Mewujudkan pelayanan
kepercayaan yang diberikan kesehatan yang bermutu,
mentor dengan cara professional, merata dan
melaksanakan tugas secara terjangkau oleh masyarakat
jujur, cermat, disiplin dan secara efisien dan efektif
berintegritas tinggi.
2.Mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal
KOMPETEN
1. Menyelesaikan tugas
dokumentasi dengan kinerja
terbaik
2. Terus belajar dalam

39
menyelesaikan laporan hasil
kegiatan dengan baik dan
mendapatkan apresiasi atas
melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang
diberikan dengan baik oleh
atasan.
HARMONIS
Sopan santun dalam
melaporkan hasil kegiatan
serta menghargai
komunikasi dan kerjasama
dengan mentor
LOYAL
Bersedia menyelesaikan
tugas dokumentasi diluar
jam kerja

ADAPTIF
Terus berinovasi dan
antusias dalam membuat
dan menyelesaikan tugas
laporan edukasi.

KOLABORATIF
Terjalinnya kerjasama yang
sinergis dengan saling
memberi hubungan timbal
balik antara diri sendiri dan
atasan

40
I. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS

Tabel 2. 7 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS


Total
Penerapan
Nilai Dasar Jumlah Penerapan Nilai dalam Kegiatan Nilai
PNS
Kegiatan Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6
1
Berorientasi 2 3 3 3 1 1 13
Pelayanan
Akuntabel 2 3 2 2 2 1 12
Kompeten 2 2 2 1 1 2 10
Harmonis 3 2 2 2 1 1 11
Loyal 1 1 2 1 1 1 7
Adaptif 2 1 1 1 1 1 7
Kolaboratif 2 1 1 2 2 1 9
Total 14 13 13 12 9 8 69

J. Penjadwalan
Tabel 2.8 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN BULAN/MINGGU KE-


.

SEPTEMBER OKTOBER

1 2 3 4 1

1. Melakukan persiapan pelaksanaan


kegiatan aktualisasi
2. Membuat media edukasi berupa leaflet

3. Membuat kartu kendali berobat


(kaliber)
4. Melakukan edukasi tehadap pasien
hipertensi
5. Melakukan evaluasi kegiatan

6. Menyusun laporan pelaksanaan


edukasi

0
K. Kendala dan Antisipasi

Dalam pelaksanaan Aktualisasi/ Habituasi, kemungkinan akan terdapat beberapa kendala yang
mungkin terjadi, antara lain :

Tabel 2. 9 Kendala dan Antisipasi


No Kendala Antisipasi

Membangun suasana yang menarik


Pasien yang tidak memperhatikan
1. agar pasien dapat fokus menerima
materi penyuluhan
materi

Adanya keterbatasan
2. penglihatan, baca dan tulis Meminta bantuan tenaga medis lain
masyarakat dalam pengisian
quesioner
3. Penyelesaian kegiatan yang Tidak menunda kegiatan
tidak sesuai jadwal

1
DAFTAR PUSTAKA
LAN. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Akuntabel Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negeri.
LAN. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negeri.

Anda mungkin juga menyukai