PELATIHAN DASAR
Novia Ariyantini,A.Md.AK
19960214 202203 2 012
1
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS
OLEH :
(Novia Ariyantini,A.Md.AK)
NIP.19960214 202203 2 012
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari jum’at tanggal 19 tahun 2022 di
BadanPengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
COACH MENTOR
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai
Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan L Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2022 dengan judul “Edukasi Pasien Terduga Tuberculosis Tentang
Tatacara Pengambilan Spesimen Dahak Dengan Media Leaflet Di Wilayah Kerja
Puskesmas Riam”
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak baik berupa
bimbingan, masukan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Sutarmidji, S.H., M.Hum selaku Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
beserta jajarannya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
berpartisipasi dalam pembangunan Provinsi Kalimantan Barat, khususnya
Kabupaten Ketapang.
2. Bapak Marjani, SE.M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
3. Bapak Martin Rantan, S.H., M.Sos. selaku Bupati Kabupaten Ketapang beserta
jajarannya yang telah memberi kesempatan kepada penyusun untuk berpartisipasi
dalam pembangunan Kabupaten Ketapang, khususnya di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Ketapang.
4. Bapak Drs.Sugiarto,M.A.P selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ketapang yang
telah memberi kesempatan kepada penyusun untuk mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kabupaten Ketapang tahun 2022.
5. Bapak Muhyar,SH selaku penguji
6. Ibu DR.Hj.Sofiati,M.Pd selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan,
dan arahan.
7. Ibu Ernawati, A.Md.Keb, Kepala Puskesmas Riam selaku mentor yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi.
iv
terselesaikannya rancangan aktualisasi ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya saran dan kritik yang konstruktif guna memperbaiki
rancangan ini. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penyusun khususnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
2. SMART ASN ................................................................................................... 16
BAB IV ............................................................................................................................. 19
RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................................... 19
NILAI - NILAI PROFESI PNS ......................................................................................... 19
A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas .................................. 19
1. Identifikasi Permasalahan............................................................................... 19
2. Penetapan Isu ................................................................................................. 22
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ................................................ 28
C. Jadwal Implementasi ..................................................................................... 36
D. Strategi Pembimbingan Dengan Mentor ....................................................... 38
E. Strategi Pembimbingan Dengan Coach ........................................................ 38
BAB V .............................................................................................................................. 40
PENUTUP ........................................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 41
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS Profesi PNS, Kedudukan dan
peran PNS menuju Smart ASN .............................................................................. 28
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar
Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan
oleh bangsa Indonesia.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) Pasal 10, fungsi dari ASN yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang sangat sering
kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik. ASN yang profesional yaitu ASN yang
mampu melaksanakan tugas dan jabatannya secara efektif dan efisien sesuai
dengan bidang ahlinya. Untuk menghasilkan ASN yang profesional, diperlukan
penerapan nilai-nilai dasar ASN yang biasa dikenal sebagai BERAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaktif,
Kolaboratif).
ASN yang profesional dapat dihasilkan melalui penerapan nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, dan nepotisme sehingga
diperlukan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil yang sejalan dengan
UU Nomor Tahun 2014 merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan selama satu tahun. Pelatihan
dasar bagi CPNS melalui Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021, dalam pelatihan dasar ini CPNS akan dibekali dengan ilmu
pembentukan karakter seperti sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar ASN,
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI serta agenda habituasi.
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam pola diklat pelatihan dasar
CPNS dilaksanakan dalam enam tahap yaitu tahap merancang aktualisasi nilai
dasar ASN, tahap mempresentasikan rancangan aktualisasi, mengaktualisasikan
nilai dasar di tempat tugas atau instansi tempat peserta diklat,melaporkan
pelaksanaan aktualisasi nilai dasar, mempresentasikan laporan aktualisasi, dan
menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN. Melalui
kegiatan aktualisasi ini, diharapkan seluruh atau sebagian dari nilai dasar ASN
dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh setiap
1
peserta prajabatan di tempat tugas atau intansi tempat dimana peserta bekerja.
Inovasi layanan akan berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh aparatur
yang memiliki kompetensi sesuai syarat jabatan dan memiliki tanggung jawab
secara profesional serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas,
berintegritas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dewasa ini, pelayanan publik yang dilakukan ASN dibidang kesehatan
mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang
memuaskan, oleh sebab itu dilakukan Aktualisasi dengan menerapkan nilai - nilai
dasar ASN BERAKHLAK dengan cara penerapan pada tempat tugas. Dalam hal
ini penulis melakukan aktualisasi dipelayanan dibidang kesehatan sebagai pranata
laboratorium kesehatan di UPTD Puskesmas RIAM.
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan
pelayanan publik yang berkualitas khususnya dibidang kesehatan, oleh karena itu
setiap pelayan publik senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan, dapat membiasakan diri ( habituasi) untuk menerapkan
nilai - nilai dasar ASN BERAKHLAK dan menjalankan 3 tugas dan fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan, sebagai pelayan publik dan perekat pemersatu
bangsa.
2
pengobatan atau terapi yang dilakukan.
Berdasarkan masalah tersebut maka penulis mengangkat judul “Edukasi Pasien
Terduga Tuberculosis Tentang Tatacara Pengambilan Spesimen Dahak Di
Wilayah Kerja Puskesmas Riam”
2. Sasaran
A. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme di dalam diri peserta
pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi peserta
dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.
B. Untuk organisasi
Berkontribusi menciptakan kemajuan serta perbaikan ditempat kerja
khususnya pelayanan kesehatan pemerintah yang ada di daerah
(puskesmas)
C. Untuk masyarakat
Membangun kerjasama dan pandangan positif sebagai aparatur sipil
Negara (ASN) yang memiliki integritas dan kompetensi dalam menjalankan
tugas jabatannya di mata masyarakat Indonesia
C. Waktu dan Tempat Aktualisasi
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Gambar 2.1 Puskesmas Riam
1. Keadaan Umum
Puskesmas Riam merupakan puskesmas rawat jalan yang berada di wilayah
Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, mencakup 22
desa, 48 dusun dan memiliki penduduk berjumlah 19.370 jiwa. Demi memudahkan
jangkauan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Riam membina 7 pustu, 16
poskesdes dan 29 posyandu (aktif). Tenaga kerja di Puskesmas Riam berjumlah 73
orang, terdiri dari 21 orang PNS, 13 orang CPNS, 2 orang PPPK, 34 PTT daerah, dan
3 orang honor BOK.
1 Kepala Puskesmas 1
2 Ka Sub Bag Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 0
5 Apoteker 0
6 Asisten Apoteker 1
7 D III Analis Kesehatan 2
8 D IV Analis Kesehatan 1
9 D III Keperawatan 16
4
10 S 1 Keperawatan 7
11 D III Kebidanan 29
12 D IV Kebidanan 4
13 Administrasi 2
14 S 1 Manajemen 1
15 Perawat Gigi 1
16 S 1 Gizi 1
17 D III Gizi 0
18 Kesehatan Masyarakat 1
19 Kesehatan Lingkungan 2
20 Pramu Kantor 1
JUMLAH TOTAL TENAGA PUSKESMAS 73
2. Letak Geografi
5
3. Demografi
Puskesmas Riam memiliki luas wilayah 1.532,22 km 2 dan memiliki kepadatan
penduduk rata-rata 12,64/km2, wilayah kerja Puskesmas Riam berstatus sangat
terpencil. Dari 22 desa binaan ini sebagian besar desa sudah dapat diakses
dengan kendaraan roda empat (4) dan sebagian lagi hanya bisa dilalui
kendaraan roda dua (2), dikarenakan wilayah Kecamatan Jelai Hulu yang
merupakan daerah perbukitan dan perkebunan yang mana akses jalannya
didominasi tanah merah, akan sangat licin dan menggenang di musim
penghujan.
B. Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi
1. Pemerintah Kabupaten Ketapang
a. Visi:
”MELANJUTKAN KETAPANG MAJU MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA”
b. Misi
1) Mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih,terpercaya dan
berwibawa dalam pelayanan publik
2) Melanjutkan peningkatan pembangunan infrastruktur
3) Pembangunan sumberdaya manusia yang memiliki daya saing
4) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang
merata dan berkeadilan
5) Memperkokoh landasan perekonomian masyarakat
6) Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam untuk kesejahteraan
seluruh masyarakat
2. Organisasi
1. Visi Puskesmas Riam
Mewujudkan Kecamatan Jelai Hulu Sehat Tahun 2030.
2. Misi Puskesmas Riam
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna & bermutu
b. Meningkatkan pelayanan preventif dan promotif terutama pencegahan dan
penularan penyakit
c. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup
sehat ( PIS-PK )
d. Meningkatkan kerjasama dengan tokoh masyarakat, lintas sektor, pihak
swasta dalam mendukung pelayanan kesehatan secara adil & merata
e. Meningkatkan sumber daya masyarakat untuk lebih aktif dan cerdas dengan
masalah kesehatan dan mampu memberikan pertolongan sedini mungkin
pada masalah kesehatan yang ada
6
3. Tujuan Puskesmas Riam
a. Terwujudnya pelayanan kesehatan secara paripurna & bermutu
b. Meningkatnya pelayanan preventif dan promotif terutama pencegahan dan
penularan penyakit
c. Terwujudnya kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup
sehat ( PIS-PK )
d. Terwujudnya kerjasama dengan tokoh masyarakat, lintas sektor, pihak
swasta dalam mendukung pelayanan kesehatan secara adil & merata
e. meningkatnya sumber daya masyarakat untuk lebih aktif dan cerdas
dengan masalah kesehatan dan mampu memberikan pertolongan sedini
mungkin pada masalah kesehatan yang ada
C. Struktur Organisasi
Tabel 2.2. Struktur organisasi Puskesmas Riam
KEPALA
PUSKESMAS
KEPALA
SUBBAGIAN
TATA USAHA
PELAYANAN PELAYANAN
PROMOSI PEMERIKSAAN PUSTU
KESEHATAN PELAYANAN UMUM
PENYAKIT TIDAK
MENULAR PELAYANAN
PELAYANAN POSKESDES
KESEHATAN GIGI
KESEHATAN DAN MULUT
LINGKUNGAN
PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS
PELAYANAN KIA-KB
( UKM ) KELILING
PELAYANAN KIA-KB ( UKP )
( UKM )
PELAYANAN PELAYANAN GAWAT JEJARING FASILITAS
KESEHATAN KERJA DARURAT PELAYANAN
PELAYANAN GIZI KESEHATAN
( UKM ) PELAYANAN GIZI (
PELAYANAN KESEHATAN UKP )
TRADISIONAL
KOMPLEMENTER
PELAYANAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN PELAYANAN
PENYAKIT
PELAYANAN PERSALINAN ( UKP )
KESEHATAN PEDULI
PELAYANAN REMAJA PELAYANAN
KEPERAWATAN
KEFARMASIAN
KESEHATAN
MASYARAKAT PELAYANAN
KESEHATAN GIGI PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT LABORATORIUM
JIWA
7
D. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas,
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga
sebagaimana dimaksud merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Dalam
melaksanakan tugasnya Puskesmas memiliki dua fungsi:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, dengan
wewenang:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya.
8
2. Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di Wilayah kerjanya, dengan
wewenang:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter-
pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai peraturan perundang-undangan.
Selain fungsi di atas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
bidang kesehatan, wahana program internship, dan/atau sebagai jejaring rumah
sakit pendidikan.
D. Uraian Tugas Peserta
9
Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana tingkat terampil dengan pangkat
sebagai pengatur, golongan ruang II/c. Menurut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatan dan Angka Kreditnya bahwa uraian tugas Pranata Laboratorium
Kesehatan Pelaksana tingkat terampil, yaitu :
1. Menyusun rencana kegiatan
2. Mempersiapkan pasien secara sederhana;
3. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan
sampel/specimen di lapangan;
4. Menerima specimen/sampel;
5. Mengambil specimen/sampel dengan tindakan sederhana;
6. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana;
7. Mempersiapkan pengiriman specimen/sampel rujukan;
8. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan specimen/sampel secara
sederhana;
9. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan specimen/sampel secara
khusus;
10. membuat sediaan;
11. Mewamai sediaan;
12. Mempersiapkan specimen/sampel secara sederhana;
13. Melakukan penanganan dan pengolahan specimen/sampel secara khusus;
14. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik;
15. Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara;
16. Melakukan pemeriksaan specimen/sampel sederhana secara mikroskopik;
17. Melakukan pemeriksaan specimen/sampel dengan metode cepat;
18. Melakukan pemeriksaan secara tittrasi/setara;
19. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara
20. Melakukan pemeriksaan secara gravimetri/setara;
21. Melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual;
22. Menghitung hasil pemeriksaan manual;
23. Melakukan pemeriksaan hitung koloni/setara;
24. Melakukan pemeriksaan dilapangan secara sederhana;
25. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan secara umum;
26. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana;
27. Memusnahkan sisa specimen/sampel dan bahan penunjang;
10
28. Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana;
29. Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana;
30. Memelihara organisme untuk pengolahan air lmbah.
11
BAB III
KONSEP DASAR ASN
Surat Edaran Mentri PAN RB Nomor 20 tahun 2021 tentang Core Values
BerAKHLAK dan Employer branding ASN dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Government). Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021
Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan Core Values (nilai-nilai dasar)
ASN BerAKHLAK dan employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
BerAKHLAK, merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan
akan dapat menjadi pondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun uraian
dari masing-masing nilai adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam konteks Berorientasi pelayanan, panduan perilaku tersebut adalah:
5. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
m. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
13
yang sah
r. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik
et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “value generated from
an alliance between two or more firms aiming to become more competitive by
developing shared routines”. Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala
aspek pengambilan keputusan, implementasi sampai evaluasi. Berbeda
dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa
organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan,
collaborative governance menekankan semua aspek yang memiliki
kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama dengan
“berbagi kekuatan”. Dalam konteks kolaboratif, panduan perilaku tersebut
adalah
a. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
14
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
1. Manajemen ASN
a) Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah,
dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.
b) Peran ASN
Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
pegawai ASNberfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu
bangsa.
Selanjutnya pegawai ASN
bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
15
undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selanjutnya peran dari pegawai ASN yaitu sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi,kolusi, dan nepotisme.
2. SMART ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu aset penting
dalam penyelenggaraan roda pemerintahan negara, terlebih saat ini dunia
sedang menghadapi era disrupsi teknologi hingga munculnya revolusi
industri 4.0. Agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di era revolusi
industri 4.0, pemerintah telah merancang road map program SMART ASN
yang ditargetkan dapat diwujudkan pada tahun 2024.
Manajemen ASN yang profesional dalam bidang pengembangan ASN
menjadi kunci pokok bagi keberhasilan ASN untuk menghadapi revolusi
industri 4,0. Program pengembangan kompetensi dan kesejahteraan ASN,
mempunyai tujuan dan cita-cita untuk menyiapkan SMART ASN di tahun
2024. Adapun kriteria ASN yang perlu dibangun adalah ASN berintegritas,
memiliki rasa nasionalisme tinggi,profesionalisme berwawasan global,
memahami IT dan bahasa asing, hospitality, networking, serta memiliki jiwa
entrepreneurship. Penjabaran dari 8 (delapan) kompetensi yang harus
dimiliki oleh SMART ASN 2024 adalah sebagai berikut:
a. Berintegritas
16
kemampuan pegawai yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari
dalam organisasi. Tingkat kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih
cepat mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi yang telah
direncakan sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan
pegawai rendah kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai
akan lambat bahkan menyimpang dari rencanasemula.
d. ASN Menguasai IT (Information Technology)
17
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI PROFESI PNS
19
melakukan pemeriksaan BTA ada 44 orang dengan memberikan sampel yang
tidak sesuai sebanyak 70%.
20
4.2. Gambar Lembar permintaan pasien puasa yang belum tepat
21
2. Penetapan Isu
Dari isu- isu tersebut dilakukan pemilihan isu aktual untuk dicarikan gagasan
pemecahnya. Pemilihan isu aktual dilakukan dengan menggunakan metode tapisan
APKL, sebagai berikut :
a. Aktual adalah kejadian yang sedang terjadi atau kejadian yang sedang
hangat dibicarakan.
b. Problematika adalah suatu permasalahan perlu dicari penyebab dan
pemecahnya.
c. Kekhalayakan adalah permasalahan yang menyangkut kepentingan orang
banyak.
d. Kelayakan adalah permasalahan yang bersifat logis, realistis, dan
pembahasannya sesuai tugas, wewenang dan tanggung jawab.
Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1 sampai dengan 5, Berikut
adalah tabel pendekatan kriteria isu dengan metode APKL :
Dari analisis isu menggunakan Kriteria APKL, didapatlah isu prioritas, yaitu “Belum
Ada pemberian Edukasi pada pasien terduga Tuberkulosis tentang tatacara
22
pengambilan spesimen dahak di wilayah kerja puskesmas Riam”, Selanjutnya
untuk mengidentifikasi lebih dalam masalah tersubut, maka akan dianalisis
menggunakan teknik analisis isu Fishbone Diagram, untuk mengetahui penyebab dari
timbulnya isu.
Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga cause effect diagram
merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah
yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam
sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan.
MANUSIA
METODE
Kurangnya kepedulian
petugas untuk menjelaskan
kepada pasien tentang Kurangnya pemberian
tatacara pengambilan informasi tentang tatacara
spesimen dahak yang benar pengambilan spesimen
dahak yang benar
Kurangnya koordinasi Belum ada media edukasi
petugas dengan PJ program tentang tatacara
TB tentang tatacara pengambilan spesimen
pengambilan spesimen dahak yang benar
dahak yang benar
23
Dari Analisis fishbone diagram didapatkan penyebab timbulnya isu adalah kurangnya
kepedulian petugas untuk menjelaskan kepada pasien, kurangnya koordinasi petugas
dengan PJ program TB, kurangnya pemberian informasi,belum ada media edukasi,
kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya kepedulian pasien, jarak tempuh dan
jalan rusak yang menjadi timbulnya penyebab isu.
Sesuai dengan ruang lingkup tugas jabatan pranata laboratorium terampil
penyebab dari isu tersebut yaitu:
1. Belum ada media edukasi tentang tatacara pengambilan spesimen dahak yang
benar
2. Kurangnya kepedulian pasien tentang tatacara berdahak yang benar
3. Kurangnya kepedulian petugas untuk menjelaskan kepada pasien tentang cara
pengambilan spesimen dahak yang benar.
Selanjutnya penyebab-penyebab masalah tersebut ditentukan prioritasnya
dengan menggunakan kriteria Urgency (urgensi) ,Seriousness (keseriusan) dan
Growthness (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala penilaian
rentang 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). USG sendiri memiliki pengertian sebagai
berikut:
a. Urgency, yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
b. Seriousness, yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Karena dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growthness, yaitu seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
kalau dibiarkan.
24
Tabel 4.3. Analisis Metode USG
Berdasarkan tabel analisis USG diatas, maka dapat diketahui sebab prioritas
yaitu “ Belum ada media edukasi tentang tatacara pengambilan spesimen dahak
yang benar”.
Apabila isu ini tidak diatasi maka:
1. Peran laboratorium dalam menegakkan diagnosa penyakit tidak optimal
2. Hasil yang dikeluarkan di Laboratorium tepat namun tidak valid untuk digunakan
dalam proses pengobatan atau terapi
3. Proses pemeriksaan lebih lama jika pasien tidak memberikan sampel yang sesuai
4. Penggunaan obat-obatan untuk menunjang terapi tidak tepat guna sebagaimana
mestinya.
Laboratoium UPTD Puskesmas Riam menyediakan pelayanan untuk melakukan
pemeriksaan Mikroskopis BTA, pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakan diagnosis
penyakit TB(Tuberculosis). Pasien dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,
batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
Pemeriksaan mikroskopis BTA dari sputum memegang peran dalam
mendiagnosis awal dan pemantauan pengobatan Tuberkulosis paru. Rangkaian
kegiatan yang baik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat, mulai dari cara
25
pengumpulan sputum, pemilihan bahan sputum yang akan diperiksa dan
pengolahan sediaan dibawah mikroskop. pewarnaan yang digunakan adalah Ziehl
Neelsen yang dapat mendeteksi BTA dengan menggunakan mikroskop. Hasil
pemeriksaan laboratorium yang akurat dan dapat dipercaya dilakukan dengan
pengendalian terhadap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Hal-hal yang terdapat
pada tahap pra analitik diantaranya persiapan pasien, persiapan sampel, penyimpanan
sampel dan persiapan kertas kerja. Persiapan sampel yang harus diperhatikan salah
satunya adalah dalam hal kelayakan sampel untuk diperiksa.
Bahan atau sampel pemeriksaan yang diminta dari pasien berupa sekret yang
berupa dahak purulen berwarna hijau berasal dari paru-paru pasien yang keluar
melalui peristiwa batuk. Pasien yang datang ke laboratorium akan diperintahkan untuk
berdahak dan menampungnya di dalam sebuah pot steril. Dalam prakteknya pasien
akan diberikan dua pot steril untuk menampung dua kali dahakan yaitu disaat bangun
tidur pagi hari (dahak pagi) dan pada saat kapan saja pasien ingin batuk setelah pagi
hari (sewaktu). Dahak yang sesuai akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih
akurat.
Mengingat pentingnya ketepatan spesimen dahak pada pemeriksaan BTA
mikroskopis, maka diperlukan edukasi secara jelas kepada pasien tentang cara
pengambilan spesimen dahak yang. Kondisi dilapangan, cara pengumpulan dahak
yang benar tidak selamanya dimengerti oleh masyarakat awam jika hal tersebut dibuat
untuk menegakkan diagnosa pemeriksaan dan berperan dalam kelanjutan pengobatan
atau terapi yang dilakukan. Dengan demikian, gagasan penyelesaian isu yang diajukan
adalah “Edukasi Pasien Terduga Tuberculosis Tentang Tatacara Pengambilan
Spesimen Dahak dengan media leaflet Di Wilayah Kerja Puskesmas Riam”
Edukasi adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan baik secara formal
maupun non formal yang bertujuan untuk mendidik, memberikan ilmu pengetahuan,
serta mengembangkan potensi diri yang ada dalam diri setiap manusia, kemudian
mewujudkan proses pembelajaran tersebut dengan lebih baik.
Leaflet merupakan media cetak yang berisikan rangkuman materi
pembelajaran. Kelebihan media leaflet adalah dapat belajar sesuai dengan kecepatan
masing- masing, dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebututuhan.
Berdasarkan uraian diatas maka harapan penulis dalam proses perbaikan mutu
hasil pemeriksaan pasien tuberculosis dilaboratorium yaitu, pengobatan atau terapi
pada pasien dapat optimal sehingga mengurangi konsumsi obat (bahan kimia)
terhadap pasien tersebut, dengan hasil laboratorium yang valid maka penegakan
diagnosa pada pasien akan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan juga dapat
26
menekan penggunaan BHP ( bahan habis pakai) yang disediakan oleh Puskesmas,
dalam penyelesain isu tersebut akan dilaksanakan berbagai kegiatan yaitu :
27
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Rancangan Aktualisasi
UNIT KERJA UPTD PUSKESMAS RIAM
INDENTIFIKASI 1. Belum ada pemberian edukasi Pada pasien terduga Tuberkulosis tentang tatacara pengambilan spesimen dahak di
ISU wilayah kerja puskesmas Riam
2. Kurang optimalnya edukasi pada pasien tentang persiapan pasien pemeriksaan gula darah di wilayah kerja
puskesmas Riam
3. Belum optimalnya pemberian identitas pasien pada pot dahak di wilayah kerja puskesmas Riam
ISU YANG
DIANGKAT “Belum ada media edukasi tentang tatacara pengambilan spesimen dahak yang benar”.
GAGASAN “Edukasi Pasien Terduga Tuberculosis Tentang Tatacara Pengambilan Spesimen dahak dengan media leaflet
PEMECAH ISU Di Wilayah Kerja Puskesmas Riam
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi
. Hasil Pelatihan Terhadap
Visi dan Misi
1 2 3 4 5 6
1. Membuat 1. Mengumpulkan referensi Output : 1.Harmonis Dengan tersedianya
media untuk membuat media Tersedianya Indikator, menerapkan perilaku media edukasi leaflet
edukasi edukasi berupa leaflet Media leaflet membangun lingkungan kerja yang yang dibuat lebih
dalam bentuk 2. Menyusun materi Pendukung kondusif, saya akan berkonsultasi menarik pasien lebih
leaflet tentang tatacara Pelaksanaan mengetuk pintu terlebih dahulu, mudah memahami
tentang pengambilan spesimen kegiatan dan mengucapkan salam dengan tahapan
tatacara dahak untuk pembuatan menambah memperhatikan sikap ramah dan sopan pengambilan
pengambilan leaflet pengetahuan 2.Berorientasi Pelayanan spesimen
spesimen 3. Membuat desain leaflet pasien terkait Indikator Ramah, saya akan berkonsultasi dahak,pasien dapat
dahak 4. Melakukan konsultasi penyakit TB dengan mentor,PJ program TB dan rekan menerapkan tahapan
dengan dengan atasan, rekan ATLM bersikap ramah dan sopan. yang ada dan
28
benar ATLM dan PJ program Bukti Fisik : 3.Kolaboratif, mendapatkan
TB untuk meminta Lembar Leaflet Indikator menerapkan perilaku Terbuka spesimen sesuai
arahan dan masukan Lembar dalam bekerja sama untuk kriteria hal ini
5. Melakukan revisi sesuai konsultasi menghasilkan nilai tambah, Saya akan mendukung program
dengan hasil konsultasi Dokumentasi bertukar pendapat dengan rekan ATLM TBC dipuskesmas
6. Mencetak leaflet kegiatan dan PJ program TB untuk menerima dan pemerintah ,
masukan dan saran. dengan menerapkan
4.Akuntabel nilai – nilai dasar
Indikator tanggung jawab, saya akan ASN dengan saya ini
membuat lembar leaflet sesuai referensi mewujudkan :
terkait tatacara pengambilan spesimen Visi Kabupaten
dahak,dibuat dengan desain padat, jelas Ketapang
dan dapat dipertanggung jawabkan. “Melanjutkan
5.Kompeten Ketapang maju
Indikator melaksanakan tugas dengan menuju masyarakat
kualitas terbaik, saya akan membuat sejahtera”
lembar leaflet dengan perkembangan Misi Ke- 1 yaitu ”
teknologi informasi yang terbaru dan Mewujudkan
bahasa yang mudah dipahami Pemerintahan yang
6.Loyal Handal, Bersih,
Indikator menerapkan nilai perilaku Terpercaya dan
memegang teguh pancasila, Saya akan Berwibawa dalam
menerapkan makna Pancasila sila ke 4 Pelayanan Publik”
dalam membuat leaflet yaitu dengan
memberikan informasi kepada pasien dan Menerapkan
menjaga rahasia jabatan. strategi panca karya
7.Adaptif misi ketapang, yaitu
Indikator, terus berinovasi Saya akan : “Ketapang Cerdas
membuat lembar leaflet dengan desain dan Ketapang
semenarik mungkin dengan diberikan Sehat”
gambar dan warna yang lebih terang agar
pasien lebih tertarik.
2. Membuat 1. Mengumpulkan referensi Tersedianya . 1.Berorientasi Pelayanan, Dengan tersedianya
kuesioner Untuk membuat kuesioner Indikator, Ramah,Cekatan, Saya akan lembar kuesioner,
29
kuesioner sebagai media berkonsultasi dengan mentor mengenai bertujuan untuk
2. Mengambil materi dari Pendukung jenis soal yang mudah dipahami, pada membuat pasien
media leaflet untuk Pelaksanaan saat berkonsultasi saya selalu lebih memahami
membuat soal kegiatan dan menerapkan keramahan, sopan dan dengan materi
3. Menyusun isi kuesioner berfungsi untuk cekatan edukasi yang telah
4. Membuat lembar evaluasi 1. 2. Akuntabel diberikan,dan
kuesioner pelaksanaan Indikator tanggung jawab, Saat membuat pasien akan lebih
5. Melakukan Konsultasi kegiatan soal, saya akan bertanggung jawab berpikir kritis lagi
lembar kuesioner edukasi menggunakan referensi terbaik dan sesuai terhadap soal yang
kepada mentor untuk Video kegiatan dengan materi yang ada. diberikan dengan
meminta arahan Bukti fisik : 2. 3. Kompeten menerapkan nilai-
6. Melakukan revisi sesuai Lembar Indikator, melaksanakan tugas dengan nilai dasar ASN
dengan hasil konsultasi kuesioner kualitas terbaik, Dalam membuat soal, Saya berperan
7. Mencetak kuesioner Lembar saya menggunakan daftar pertanyaan dalam mewujudkan
konsultasi dengan kualitas terbaik dan menuliskan :
Dokumentasi istilah-istilah dalam bahasa yang mudah Visi Kabupaten
kegiatan dipahami dalam penulisan Ketapang
4. Harmonis “Melanjutkan
Indikator menghargai, saya akan Ketapang maju
menghormati dan menghargai saran dan menujumasyarakat
masukan dari mentor demi tercapainya sejahtera”
hasil yang terbaik Misi Ke- 1 dan 3
3. 5. Loyal yaitu ” Mewujudkan
4. Indikator, Menjaga nama baik sesama Pemerintahan yang
ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara Handal, Bersih,
5. Saya akan menjaga agar tidak Terpercaya dan
mencantumkan nama maupun instansi Berwibawa dalam
manapun dalam lembar kuesioner Pelayanan Publik,
6. 6. Adaptif Pembangunan
I Indikator mengembangkan kreatifitas, Sumber Daya
saya akan mengembangkan soal – soal Manusia yang
yang diambil dari media leaflet dan Memiliki Daya
berbagai referensi dalam pembuatan Saing”
lembar kuesioner.
30
7. 7. Kolaboratif menerapkan strategi
Indikator terbuka dalam bekerjasama, panca karya misi
Dalam pembuatan kuesioner saya juga ketapang , yaitu :
akan bertukar pendapat dengan rekan “Ketapang Cerdas dan
ATLM. Ketapang Sehat “
3. Melakukan 1. Saya akan meminta izin Output: 1. 1.Harmonis Dengan
edukasi kepada atasan dan Terlaksananya Indikator, menerapkan perilaku terlaksananya
kepada berkoordinasi dengan PJ kegiatan membangun lingkungan kerja yang kegiatan edukasi
pasien program TB dan rekan edukasi kondusif, saya akan berkonsultasi pasien akan lebih
ATLM agar kegiatan dengan mentor kegiatan apa yang akan terpandu bagaimana
terlaksana dengan baik Bukti Fisik : dilakukan dengan sopan dan ramah. tatacara
2. Pasien yang terduga TB 2.Kolaboratif, pengambilan
akan disarankan untuk Tersedianya Indikator, menerapkan perilaku Terbuka spesimen dahak
melakukan pemeriksaan Hasil dalam bekerja sama, Saya menerima sehingga
BTA ( Bakteri Tahan rekapitulasi surat pengantar yang diterima di poli mendapatkan hasil
Asam) dilaboratorium kuesioner pre umum untuk segera ditindak lanjuti yang sesuai kriteria
3. Petugas akan Menerima test dengan melakukan pemeriksaan dan terlaksananya
surat pengantar yang Dokumentasi laboratorium pemeriksaan TB
diterima dari poli umum Kegiatan 3.Akuntabel dengan tepat dan
untuk dilakukan Indikator, menerapkan perilaku cepat hal ini
pemeriksaan melaksanakan tugas dengan jujur, mendukung program
4. Mempersilahkan pasien bertanggung jawab, cermat, disiplin, pemerintah eliminasi
masuk dengan dan berintegritas tinggi, Saya TBC 2030, dengan
menyebutkan identitas memanggil pasien sesuai dengan antrian menerapkan nilai –
lengkap pasien tanpa membeda-bedakan pasien dan nilai dasar ASN
5. Mempersilahkan pasien mempersilahkan pasien masuk dengan Saya berperan
duduk dikursi yang telah menyebutkan identitas lengkap. dalam mewujudkan :
disediakan 4.Berorientasi pelayanan Indikator, Visi Kabupaten
6. Menanyakan kembali ramah, cekatan, solutif dan dapat Ketapang
nama pasien dan diandalkan Saya akan mempersilahkan “Melanjutkan
pemeriksaan pasien duduk dengan ramah dan bahasa Ketapang maju
laboratorium yang akan yang santun kepada semua pasien. menujumasyarakat
dilakukan 5.Kompeten sejahtera”.
7. Memperkenalkan diri Indikator,menerapkan perilaku
31
8. Memberikan penjelasan melaksanakan tugas dengan kualitas Misi Ke- 1 yaitu ”
kepada pasien tentang terbaik, Saya menanyakan kembali nama Mewujudkan
kousioner pertanyaan pasien dan memastikan pasien sesuai Pemerintahan yang
untuk pre test sebelum surat pengantar untuk mencegah Handal, Bersih,
dilakukan edukasi terjadinya tertukarnya sampel sebagai Terpercaya dan
9. Kemudian Meminta pranata laboratorium kesehatan. Berwibawa dalam
pasien membaca leaflet 6.Adaptif Pelayanan Publik”
dan memberikan pasien Indikator, menerapkan nilai perilaku
edukasi kepada pasien cepat menyesuaikan diri menghadapi Sesuai strategi
tentang cara perubahan, Saya akan meminta pasien pancakarya misi
pengumpulkan dahak membaca leaflet dan memberikan edukasi ketapang , yaitu :
yang benar tentang cara mengumpulkan dahak “Ketapang Cerdas dan
10.Memberikan kesempatan dengan benar dengan bahasa yang Ketapang Sehat”
kepada pasien untuk santun Visi kabupaten
bertanya dan berdiskusi 7.Loyal Ketapang :
11.Merekapitulasi lembar Indikator, menerapkan nilai perilaku Melanjkutkan
kuesioner pre test memegang teguh ideologi Pancasila, Ketapang yang maju
Saya akan memberikan kesempatan menuju masyarakat
kepada pasien untuk berdiskusi dan sejahtera
bertanya bagian yang belum dipahami. Misi ke pertama
Mewujudkan
Pemerintah yang
handal, bersih,
terpercaya, dan
berwibawa dalam
pelayanan publik
Salah satu Langkah
Strategis Melalui
Panca Karya yakni
Ketapang Sehat
4 Melakukan 1. Memberikan penjelasan Output 1. Berorientasi pelayanan Dengan
Evaluasi kepada pasien setelah Terlaksananya Indikator ramah, saya akan memberikan dilakukannya
pelaksanaan edukasi akan diberikan Evaluasi penjelasan kepada pasien dengan jelas evaluasi kuesioner
edukasi kembali lembar kuesioner pelaksanaan sopan dan santun pre test dan post
32
dengan 2. Memberikan lembar edukasi dengan 2. Loyal test kita dapat
kuesioner kuesioner kepada pasien kuesioner Indikator, menerapkan nilai perilaku mengetahui
3. Memberikan media menjaga nama baik instansi, saya akan pemahaman dan
edukasi leaflet kepada Bukti Fisik berkonsultasi dengan mentor mengenai pasien tahu tatacara
pasien untuk dibawa rekapitulasi hasil evaluasi dengan sopan pengambilan
pulang Rekapitulasi dan ramah, Saya akan menerima hasil spesimen dahak
4. Membuat rekapitulasi hasil konsultasi dari coach dan mentor serta dengan benar
lembar kuesioner post test kouesioner pre tidak mempublikasikannya kepada pihak setelah diberikan
5. Membuat evaluasi test dan post lain edukasi dengan
pelaksanaan edukasi test 3. Akuntabel menerapkan nilai –
dengan melihat hasil post Lembar Indikator jujur, Saya akan membuat nilai dasar ASN saya
test dan pre tes konsultasi evaluasi pelaksaan edukasi, sesuai mewujudkan :
6. Berkonsultasi kepada Dokumentasi dengan hasil yang didapatkan saat Visi Kabupaten
Mentor hasil evaluasi kegiatan pelaksanaan tanpa menambah- Ketapang
nambahkan “Melanjutkan
4. Adaptif Ketapang maju
Indikator, menerapkan perilaku cepat menuju masyarakat
menyesuaikan diri menghadapi sejahtera”
perubahan, Saya akan menyusun data
secara akurat dan secara komputerisasi Misi Ke- 1 dan 3
agar mudah dalam melaporkan hasil yaitu ” Mewujudkan
5. Harmonis Pemerintahan yang
Indikator, menghargai setiap orang, saya Handal, Bersih,
akan menghargai dan mendengarkan Terpercaya dan
arahan dari mentor dengan baik demi Berwibawa dalam
mendapatkan hasil yang terbaik Pelayanan Publik,
6. Kompeten Pembangunan
Indikator, melaksanakan tugas dengan Sumber Daya
baik saya akan membuat rekapitulasi Manusia yang
dengan rapi dan baik sesuai arahan coach Memiliki Daya
dan mentor Saing”
7. Kolaboratif
Indikator terbuka, saya akan bertukar Sesuai strategi
pendapat dengan PJ program TB dan pancakarya misi
33
rekan ATLM meminta masukan dan saran ketapang , yaitu :
terhadap hasil evaluasi. “Ketapang Cerdas,
Ketapang Sehat dan
Ketapang Nyaman”
5 Pemeriksaan 1. Pasien yang telah Output 1. Beroientasi pelayanan Dengan
Spesimen diberikan edukasi dan Terlaksananya Indikator ramah, saya akan memberikan tersedianya
dahak pasien mengisi lembar kuesioner pemeriksaan penjelasan kepada pasien dengan jelas rekapitulasi hasil
secara 2. Akan diberikan pot dahak spesimen sopan santun dan penuh keramahan. pemeriksaan
makrokopis steril yang sudah diberi dahak pasien 2.Kolaboratif secara
identitas lengkap untuk secara Indikator terbuka dalam bekerja sama, makroskopis kita
menampung dahak yang makroskopis saya akan berkolaborasi dengan rekan dapat
dikeluarkan ATLM berbagi pendapat dalam mengetahui
Bukti Fisik
3. Pasien diberi penjelasan pemeriksaan spesimen dahak secara tahapan kegiatan
untuk mengeluarkan makrokopis demi mendapatkan hasil yang dan edukasi yang
dahak di toilet atau Rekapitulasi terbaik. diberikan dapat
ruangan khusus. hasil 3.Akuntabel dipahami pasien
4. Setelah pasien pemeriksaan Indikator jujur, Saya akan memberikan dan bisa
memberikan spesimen makroskopis hasil yang sesuai dari pengamatan secara diterapkan setiap
dahak kepada petugas Lembar makrokopis dan memberikan hasil tanpa ada pemeriksaan
5. Petugas memastikan konsultasi menambah - nambahkan pasien terduga tb,
kembali identitas pasien Dokumentasi 4. Loyal dengan
6. Petugas memeriksa kegiatan Indikator, menerapkan nilai perilaku menerapkan nilai
secara makroskopis Video kegiatan menjaga nama baik instansi, saya akan – nilai dasar ASN
spesimen dahak menyajikan hasil yang terbaik dan bisa saya
7. Memeriksa spesimen dipertanggung jawabkan. berperan
dahak dengan melihat 5. Harmonis dalam
kekentalan, warna kuning Indikator, menghargai setiap orang, saya mewujudkan :
kehijauan(purulent), akan menerima dan mendengarkan Visi Kabupaten
volume, dan bau yang arahan dari mentor dengan baik demi Ketapang
khas mendapatkan hasil yang terbaik “Melanjutkan
8. Membuat rekapitulasi 6.Adaptif Ketapang maju
hasil pemeriksaan Indikator, menerapkan perilaku cepat menujumasyarakat
makroskopis menyesuaikan diri menghadapi sejahtera”
9. Berkonsultasi dengan perubahan, dalam pembuatan hasil
34
dengan mentor hasil pemeriksaan saya akan menyelesaikan Misi Ke- 1 yaitu ”
pemeriksaan revisi atau masukan dari mentor secara Mewujudkan
cepat dan akurat dan hasil pemeriksaan Pemerintahan yang
akan dibuat secara komputerisasi agar Handal, Bersih,
mudah dalam melaporkan hasil Terpercaya dan
7.Kompeten Berwibawa dalam
Indikator, melaksanakan tugas dengan Pelayanan Publik.”
kualitas terbaik dalam pembuatan hasil
pemeriksaan saya akan mengerjakan Sesuai strategi
dengan teliti dan memperhatiakan bahasa pancakarya misi
dalam penulisan agar dapat dipahami ketapang , yaitu :
lebih mudah dan dapat memberikan hasil “Ketapang Cerdas dan
yang sesuai. Ketapang Sehat:”
35
C. Jadwal Implementasi
Bukti fisik :
Lembar konsultasi
Lembar edukasi leaflet
Dokumentasi kegiatan
Bukti fisik :
Lembar kuesioner
Lembar konsultasi
Dokumentasi kegiatan
Bukti fisik :
Rekapitulasi kouesioner post test
Lembar konsultasi
Dokumentasi kegiatan
Video kegiatan
4 Evaluasi pelaksanaan 28 Agustus 2022 - Output :
edukasi dengan 30 september Terlaksananya evaluasi edukasi
kuesioner 2022 dapat mengetahui bertambahnya
pengetahuan dan pemahaman
pasien
Bukti fisik :
Rekapitulasi kuesioner pre test
36
Dokumentasi kegiatan
Lembar konsultasi
Bukti fisik :
37
D. Strategi Pembimbingan Dengan Mentor
16 Agustus Konsultasi
2. Rancangan Wa Chat
2022
Aktualisasi
18 Agustus Konsultasi
3. 2022 Rancangan Wa Chat
Aktualisai
38
E. Strategi Pembimbingan dengan Coach
39
BAB V
PENUTUP
Evaluasi dan pelaporan kegiatan Semua kegiatan yang akan dilaksanakan di atas
dilakukan dengan tujuan agar peserta Pelatihan Dasar dapat mengaktualisasikan
ketujuh nilai dasar PNS dan berharap terdapat perubahan sikap, budaya dan perilaku
kerja PNS ditempat tugas. Kegiatan aktualisasi selama masa habituasi di instansi
mulai pada tanggal 20 Agustus 2022 – 9 Oktober 2022 dengan bimbingan dan arahan
dari coach serta mentor, selanjutnya laporan aktualisasi akan dipresentasikan pada
tanggal Oktober 2022 bertempat di Gedung Diklat Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
40
DAFTAR
PUSTAKA
41